• Home
  • Review
  • Hiburan
  • Curhat
  • Tentang Saya
Facebook Twitter Instagram Pinterest

NIKKI*

Dalam Bahasa Jepang berarti Catatan Harian : info | cerita | review | hobi | hiburan | kuliner | serba-serbi

Pagi hingga siang hari ini tadi, jagat pemberitaan terutama pemberitaan dunia hiburan diramaikan dengaaaannn.........














Joe Taslim aktor Indonesia yang ganteng dan keren banget itu foto bareng sama Song Joong Ki aktor Korea yang lagi hitz banget ituu. Yang main jadi Kapten Yoo Si Jin di drama seri Descendants of The Sun. *guling-guling*


Hahahahaa....

Bukan siihh...

Bukaaaannn.......

Beritanya itu sebenernya, Joe Taslim yang menerima penghargaan di Asia Pacific Actors Network (APAN) Star Award. Di APAN tersebut Joe Taslim menerima penghargaan dalam kategori Best APAN Star Award. Di Kategori Best APAN Star Award ini sepertinya memang memberikan penghargaan kepada aktor-aktor yang juga berasal dari luar Korea. Selain Joe Taslim (Indonesia) ada juga Narimiya Hiroki (Jepang), Thanayong Wongtrakul (Thailand), Jessy Mendiola (Filipina). Dari Korea sendiri yang menerima Best APAN Star Award Song Joong Ki dan Kim Hee Sun.

Baca beberapa beritanya disini :
  • Joe Taslim raih Best APAN Star Award
  • Joe Taslim dan Song Joong Ki Bersanding di Best APAN Star Award 2016
  • Joe Taslim Satu Panggung dengan Song Joong Ki saat Sambut Penghargaan di APAN Star Award 2016
  • FOTO : Joe Taslim Pamer Foto Bareng Song Joong Ki di APAN Awards
  • Foto Joe Taslim Bareng Song Joong Ki di APAN Star Award


Naaahhh.... karena hadir di tempat yang sama dan menerima penghargaan yang sama juga, maka gak disia-siakan laah momen itu.

Joe Taslim sepanggung dan foto bersama dengan Song Joong Ki.

Sebenernya, Joe Taslim gak foto berdua aja sih sama Song Joong Ki. Ada juga istinya Joe Taslim, Julie Taslim dan Duta Besar Indonesia untuk Korea John A. Prasetio.

With Ambassador Indonesia Mr. John A. Prasetio and Song Joong Ki 😊 @joe_taslim #dmcfestival2016
A photo posted by Ju-Li Taslim (@julietaslim) on Oct 2, 2016 at 3:17am PDT

Se-frame berdua sih akhirnya Joe Taslim sama Joong Ki :p
(pas Joong Ki ngasih speech Best APAN Star Award)
Sumber : kpopchart

Selain nerima penghargaan, Joe Taslim ternyata didulat untuk mengisi acara juga looh. Bukan acting berantem gak pake stuntman kayak film-film yang dia bintangi, tapi dia didulat untuk menyanyi.  Yesss.... menyanyi. Joe Taslim tampil duet sama Eru nyanyiin lagu Black Glasses-nya Eru yang versi duet sama Atiqah Hasiholan (yang jadi OST film Hello Goodbye).



Gimana..??
Gimana..??
Kece gak?? :D

APAN Star Award ini sendiri sebenernya adalah penghargaan untuk industri pertelevisian Korea. Di penghargaan ini, aktor-aktor dan aktris-aktris serta drama-drama yang tayang di tiga televisi terbesar di Korea sana yaitu SBS, KBS, dan MBC beradu.

Descendants of The Sun (DoTS) jadi drama yang paling banyak ngegondol penghargaan.
Selain Song Joong Ki yang nerima Best APAN Star Award dan Daesang, DoTS juga dinobatkan sebagai drama terbaik tahun 2016, Jin Goo memperoleh Aktor terbaik, Kim Ji Won aktris terbaik, serta Song Joong Ki dan Song Hye Kyo yang dinobatkan sebagai Pasangan Drama Terbaik.

Para pemenang APAN. Sumber dari Soompi SINI

Sebenernya kalau mau ngikutin perkembangan beritanya dari penghargaan ini, ada beberapa netizen yang kecewa dengan hasil yang dikeluarin sama pihak penyelenggara. Mulai dari kenapa kok drama ini yang menang, kok bukan yang itu atau kenapa si aktris A yang menang bukan aktris Z. Tapi aku mah sebodo amaaaattt. Yang penting mah aktor dan drama favoritku menang dan ada aktor Indonesia yang dapet pengharagaan. :D

Dan jugaaaaaaaa........ bisa ngeliat konsep acara penghargaan yang bagus, elegan, dan menyenangkan semua pihak. Baik itu bintang tamu, pengisi acara, dan juga penonton. :D

Nah aku jadi inget sama salah satu (yang katanya) penghargaan untuk pertelevisian Indonesia yang diadain beberapa waktu yang lalu di salah satu stasiun TV swasta Indonesia.

Untuk memeriahkan acara dan juga menarik minat penonton, pihak penyelenggara mengundang Jin Goo aktor dari Korea yang berperan sebagai Mayor Sersan Seo Dae Young di drama Descendants of The Sun sebagai guest star.

Ternyata, selain sebagai bintang tamu Jin Goo juga diberi penghargaan khusus oleh penyelenggara acara atas prestasinya yang hits pasca main di DoTS.

Itu garis besar dan ekspesktasinya.

Realitanyaaaaaaa..........

Jin Goo memang benar datang sebagai bintang tamu dan juga menerima penghargaannya, tapi.......... dalam menjamu bintang tamunya pihak penyelenggara terkesan main-main, gak serius (ini menurutku sebagai penonton, gak tau kalau menurut yang lain).

Jin Goo seolah cuma dijadikan bahan becandaan. Sebagai guest star dia juga gak diberi porsi yang cukup untuk tampil di layar TV. Penampilannya hanya sekitar 2 atau 3 menit ketika menerima penghargaan khusus yang memang ditujukan buat dia. Udaaahh...!! Anyep banget rasanya pas nonton.

Sekalinya dia keluar lagi, dia didaulat sebagai pembaca kategori untuk kategori sinetron terbaik. Tapi bukannya disandingkan dengan aktor atau aktris mumpuni Indonesia, tapi justru disandingkan dengan........yah you know who lah siapa, gak mau nyebutnya. Kalau belum atau gak nonton googling aja sendiri. Yang intinya disitu Jin Goo keliatan bingung parah. Sampe translatornya pun bingung (kebingungan si translator dicurhatin lewat Vlognya di YouTube (cari : Han Yoo Ra))

Dari sini aku jadi (maaf) banding-bandingin apa yang dialami Jin Goo di Indonesia dan dialami Joe Taslim di Korea. Di Korea sana, secara sama-sama kasat mata Joe Taslim terkesan lebih dihargai keberadaannya. Diberikan porsi yang cukup dan juga terhormat untuk tampil di depan penonton, dia gak terlihat konyol dihadapan publik Korea. Agak cukup berkebalikan dengan apa yang dialami Jin Goo *sedih*

Tapi yaaahhhh bagian terakhir ini cuma pendapat pribadiku aja.
Kalau ternyata salah yaaa maafkan.

Intinya, sebagai warga negara Indonesia bangga lah bisa liat aktor Indonesia mendapat penghargaan di negeri Korea sana. Negeri dimana drama-dramanya banyak banget kita (aku) sukai.

Semoga ini sedikit harapan kalau film (dan semoga) drama Indonesia bisa menjadi lebih baik... :)


"Saya punya mimpi agar semakin banyak kolaborasi Asia kelak," -Joe Taslim, pada sambutannya ketika menerima Best APAN Star Award.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Sebenernya aku udah dari lama banget kepengen ngereview film yang satu ini. Tapi berhubung dulu itu cuma punya videonya yang tanpa sub, maka ditunda dulu deh ngereviewnya. Dan setelah kemarin ini udah nemu subtitle-nya, maka aku putuskan untuk #RabuReview kali ini aku isi tentang film ini.


Judul : HERO (The Movie 2015)
Sutradara : Masayuki Suzuki
Negara : Jepang
Bahasa : Jepang
Genre : Mystery-Comedy, Drama
Durasi : 120 menit
Distributor : Toho
Rilis : 18 Juli 2015

Pemain :
Takuya Kimura sebagai Kohei Kuryu
Keiko Kitagawa sebagai Chika Asagi
Takako Matsu sebagai Maiko Amamiya
Koichi Sato sebagai Keisuke Matsuba


Sebelum masuk tentang gimana review dan kesan-kesanku abis nonton film ini, yuk diintip dulu trailer filmya... :)



PLOT

Seperti yang udah terlihat di trailer, film ini dibuka dengan adegan dimana terjadi sebuah kecelakaan lalu lintas. Dimana seorang perempuan cantik menjadi korban tabrakan sebuah mobil hingga tubuhnya terpelanting dan kemudian meninggal. Kasus kecelakaan tersebut kemudian ditangani dan diusut oleh seorang jaksa bernama Kohei Kuryu, seorang jaksa yang 'unik'.

Dalam penangannya, kasus kecelakaan tersebut ternyata juga melibatkan Maiko Amamiya. Keterlibatan Amamiya ini dikarenakan perempuan yang menjadi korban kecelakaan yang kasusnya ditangani oleh Kuryu ternyata adalah saksi kunci dari kasus yang ditangani oleh Amamiya yakni tentang rencana pemerasan yang akan dilakukan oleh geng yakuza dan broker tanah. Namun sebelum Amamiya berhasil memperoleh keterangan si saksi, si saksi sudah lebih dulu terbunuh akibat kecelakaan (kasus yang ditangani Kuryu).
Sehingga untuk tetap menyelesaikan kasus yang ditanganinya, Amamiya pun harus bertemu dan bekerja sama dengan Kuryu. Sesuatu hal yang dihindarinya......

Meskipun dengan berat hati, Amamiya akhirnya mau bekerja sama dengan Kuryu. Bersama dengan Kuryu dan juga style khasnya dalam menangani kasus, Amamiya dan Kuryu memulai investigasi terkait kasus yang mereka tangani.

Saat Kuryu, Amamiya dan para asisten mereka melakukan pengecekan lokasi tempat kejadian perkara, Kuryu menemukan fakta bahwa lokasi terjadinya kecelakaan tersebut adalah dekat dengan sebuah gedung yang ternyata adalah gedung Kedutaan Neustria (Swiss), tempat yang terlarang untuk diinvestigasi.

Mampukah Kuryu dan Amamiya memecahkan kasus yang mereka tangani?
Mengingat kasus yang mereka tangani ternyata bersangkut paut dengan kedutaan negara lain dan juga berurusan dengan politik dan hubungan bilateral antar dua negara?


KESAN

Kesan abis nonton film ini tuh pertama pasti pusing! Pusing mikirin keterkaitan antara oknum satu dan oknum yang lain. Keterkaitan antara kejadian satu dan kejadian yang lain. Intinya nonton drama ini tuh dikit banyak harus mau mikir dan juga jeli. Kalau nggak pasti gak bisa ngeh apa yang terjadi.
Yaahhh namanya juga film mystery yang didalemnya ada unsur-unsur kriminalnya. Jadi ya harus (ikutan) mikir kayak jaksa Kuryu. Eheheee...

Tapi tenang ajaaa... nonton drama ini tuh meskipun diajak mikir yang serius-serius, kita juga diajak ketawa-ketawa juga kok. Ketawa sama kelakuan-kelakuan absurdnya Kuryu yang abnormal banget sebagai jaksa. Belum lagi tingkah-tingkah konyol jaksa-jaksa lain plus asistennya (temen sekantor sama Kuryu) yang juga gak kalah absurdnya.

Nonton film ini juga disuguhin sama kisah cinta yang belum kelar antara Kuryu dan Amamiya. Tentang gimana Amamiya harus profesional bekerja sementara ia harus kerja sama sama mantan. Tentang gimana dia gak terjebak CLBK padahal di kondisi yang sama ia sudah punya pacar.
Yupss... dulu Amamiya pernah menjadi asisten Kuryu. Dan saat Amamiya menjadi asisten Kuryu mereka pernah terjebak cinta. Emang sih gak secara gamblang diceritain kalau mereka tuh cinlok, tapi ada scene-scene yang nunjukin kalau Kuryu dan Amamiya saling suka *uhuk*

Cewek-cewek di sekitar Kuryu
(Kiri : Chika Asagi - asisten Kuryu (sekarang). Kanan : Maiko Amamiya - (mantan) asisten Kuryu)

Nonton film ini tuh semacam dapat paket lengkap deh yaaa.
Selain pemainnya kece-kece... kita juga bisa belajar tentang hukum dan dunia perjaksaan. Itu sudah jelas. Kalau selama ini kita cuma tahu kalau tugas jaksa di pengadilan itu memberikan dakwaan atau tuntutan hukum pada seseorang yang dinilai bersalah, disini kita diajak belajar dan tahu gimana proses kerja seorang jaksa sejak sebelum pada proses pengadilan.

Selain itu, dari sosok Kuryu, kita juga diajak untuk teliti, peka, menghargai proses, dan gak mudah percaya sama yang orang bilang sebelum kita tahu sendiri. Kita juga diajak buat teliti dan memperhatikan dengan baik apa yang ada di sekeliling kita sebelum membuat keputusan. Juga jangan menyepelekan hal-hal kecil, siapa tahu hal-hal yang kita anggap kecil justru jadi penggenap hal yang besar. Plus, kita juga diajak buat gak selalu menilai orang cuma dari penampilannya aja. Kuryu dengan penampilannya yang terkesan urakan, ternyata punya kemampuan analisis dan menyelesaikan kasus yang manteb dan tokcer abiss.

Istilahnya mah : "Don't judge book by the cover" aja gitu.

Hahaha

Baca juga : Inspiring Takuya Kimura


Kuryu's style.
Jaksa yang gak pernah mau pake baju formal!

Dari drama ini juga kita bisa belajar bahwa sepinter apapun kita, sejenius apa pun kita. Kita masih perlu bantuan orang lain. Dengan bantuan orang lain, masalah paling sulit pun dapat teratasi.

Ini dibuktikan sama Kuryu dan juga Amamiya, dengan bantuan dari teman-temannya, mereka  berdua akhirnya bisa memecahkan kasus yang sedang mereka tangani.

Dan satu lagi, kita gak boleh putus asa!
Meskipun banyak halangan dan cobaan, pasti ada jalan keluar untuk menyelesaikan masalah.
Seperti Kuryu yang harus berhadapan dengan pihak Kedutaan Neustria yang terkesan menutup-nutupi keterlibatan orang kedutaan dalam kasus yang ditangani Kuryu sampai nyawa Kuryu yang nyaris melayang karena dicelakai oleh orang tak dikenal karena berani-berani mengivestigasi kasus yang melibatkan orang kedutaan, tapi Kuryu gak meyerah. Dia dan tim-nya terus maju untuk menemukan dan membuka kebenaran.....

HERO's Team

So far, dari 10 poin aku ngasih 8 poin untuk drama ini.
Karena di drama ini gak ada lagu OST-nya yang keceeee.... :'(

Tapi di drama ini kita gak akan dikecewain sama acting para pemainnya.
Acting-acting para pemainnya jempolan semua!
Siapa sih yang meragukan acting keren dan jempolannya Takuya Kimura? The King of Dorama?
Atau acting dari si cantik Keiko Kitagawa?
Atau acting serunya Takako Matsu yang juga pernah ngisi soundtrack lagunya Frozen (versi Jepang)?
Intinya maahh kalau masalah acting, para pemain di film ini udah jawara semua!


Tertarik untuk nonton?

Nonton yuukkk!! :)


Oiya, sebagai info film HERO 2015 ini adalah film HERO kedua setelah film HERO pertama yang dirilis pada tahun 2007 lalu.

Sementara HERO sendiri awalnya adalah drama seri yang ditayangkan oleh Fuji TV pada 2001 lalu.
Pada penayangannya 2001 lalu, drama ini berhasil meraih rating rata-rata 30an% di masing-masing episodenya. Menjadikan HERO sebagai drama dengan rating tertinggi.

Kemudian pada tahun 2006, pihak Fuji TV membuat HERO Spesial.

Tahun 2007, dibuat film HERO yang pertama.

Kemudian tahun 2014, HERO season kedua dibuat.

Dan tahun 2015 dibuat film HERO ini.

Semuanya bercerita tentang Kuryu dan kasus-kasus yang ditanganinya.

Tapi meskipun HERO ini terkesan berseri. Tapi kamu gak harus nonton HERO dari yang sesi pertama alias HERO tahun 2001. Kamu langsung nonton film ini juga gak masalah. Gak akan bingung memahami jalan ceritanya.
Atau kalau senggang, nyoba nonton dari yang drama seri HERO yang season kedua (tahun 2014) juga gak boleh.
Lebih afdhol sih nonton dari awal... #plak

Last,
Enjoy watching guys! :)
Share
Tweet
Pin
Share
19 comments
Waiitt....
Kenapa judulnya gituu..??

Jadi, selama ini setelah lulus kuliah hampir setahun yang lalu setiap aku ditanyain sama temen, sama (sebagian) sodara, sama gebetan dan mantan, atau sama sekedar kenalan yang kenal di FB/IG/twitter/blog tentang sesuatu pertanyaan itu aku gak pernah jawab dengan bener.

Setiap aku ditanya pertanyaan ini :
"Kamu lagi sibuk apa sekarang?"

Aku akan selalu menjawabnya dengan jawaban : 
"Lagi sibuk menghibur diri sambil nontonin drama Korea." 
atau
"Lagi sibuk bantuin Park Bongpal ngusir hantu sama bantuin Kang Chul bolak-balik dunia nyata sama dunia webtoon." *ini efek dari kebanyakan nonton drama Korea* :p
atau 
"Gak lagi sibuk apa-apa, sibuk mencari kesibukan. Hahahaaaa.."

Pokoknya aku selalu menjawabnya pertanyaan "lagi sibuk apa" itu dengan jawaban yang cengengesan, yang gak pernah serius, dan gak pernah jujur *maafkan!*

Tapi sebenarnya, aku sejak bulan April lalu udah gak 'sesantai' itu lagi kawan-kawan. Kalau ditanya masih sibuk nonton drama Korea, iya juga. Cuma itu udah bukan yang utama lagi. Sejak April lalu aku sebenarnya sudah ada kegiatan lain. Yang bisa bikin aku lebih lumayan sibuk dan lebih bikin aku lumayan capek juga (tapi ngehasilin duit :p). Apa itu?

Ini jawabannya :


Ada yang bisa menebak, apa yang aku kerjain sekarang kalau diliat dari ilustrasi gambar dia atas? *masih aja tebak-tebakan* :p

Gak ada yang tau?

Okaiiii...... okkaaii.... aku ceritain. Disimak yaaa.... :D

Jadi, sejak bulan April lalu aku udah keterima kerja sebagai reporter/wartawan di salah satu majalah lokal di Jombang. Namanya Majalah Suara Pendidikan. Kantornya ada di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, tepatnya di sebelah studio Radio Suara Pendidikan miliknya Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

Proses rekrutmennya lumayan cepet, cuma sekitar satu bulan.
Akhir Februari masukin lamaran pekerjaannya, bulan Maret ikutin serangkaian tesnya, pertengahan April udah mulai masuk dan kerja.

Aku dan empat edisi majalah yang ada tulisankunya

Kerja di Majalah Suara Pendidikan ini menyenangkan banget. Selain gak perlu kerja jauh-jauh dari rumah, ritme kerjanya tuh santai-santai serius. Temen sekantor juga asik-asik. Meskipun temen sekantor cuma 3 orang, tapi kalau lagi ngumpul nano-nano. Bisa serius banget (kalau lagi rapat terutama) bisa juga seru-seruan banget. Dan berhubung sekantor cuma 4 orang doang gak pernah deh saling berantem atau iri-irian. Yang ada malah saling tukeran drama Korea. #laaah. Hahahahaa.....

Kalau masalah job desk, berhubung aku adalah wartawan a.k.a reporter maka tugasku tiap hari adalah liputan. Cari-cari berita. Berita tentang apa? Tentang pendidikan sudah jelas. Selain tentang pendidikan juga tentang hal-hal yang khas dan unik yang ada di kota Jombang. Bisa tentang pekerjaan-pekerjaan yang unik, kuliner, atau tempat-tempat seru di Jombang yang bisa dikunjungi saat liburan. Intinya gak jauh-jauh tentang pendidikan dan segala sesuatu yang ada di Jombang.

Tulisan pertamaku yang muncul di Majalah

Dan ketika tulisan ini diposting, aku sedang menyisihkan (sekali) waktu di sela-sela ngerjain bahan buat edisi Oktober. Meskipun sebenarnya dalam sehari itu gak gitu ditargetin untuk ngumpulin banyak berita, tetep aja aku lumayan kesusahan buat bagi waktu antara nulis berita dan nulis bahan buat di blog ini.

Itulah juga alasan kenapa akhir-akhir ini aku jarang banget buat posting tulisan di blog.
Nulis berita sehari satu aja kadang gak kelar-kelar, gimana ditambah sama nulis blog?
Mabok iya daaahhh....

Karena percayalah bahwa menulis itu butuh mood yang bagus dan pikiran yang jernih.
Kalau pikiran kacau dan lelah, tulisan gak akan keluar, gak akan jadi dengan baik.
*ngeleeeessssss* :p

Tapi meskipun gitu, aku senang bisa ngejalanin pekerjaan ini. Karena memang ini sesuai dengan apa yang aku pengenkan yaitu kerja di media. Meskipun bukan media dengan skala besar/skala nasional seperti yang apa aku kepengenkan dulu sekali, tapi aku cukup senang lah.
Tiap hari berkutat sama kamera, sama coret-coretan catetang hasil wawancara, dan komputer/laptop buat bikin beritanya.
Menyenangkaaaannn....... :D

Dengan bekerja di Majalah Suara Pendidikan ini juga aku bisa ketemu orang-orang baru, orang-orang hebat, dan orang-orang yang menginspirasi. Melihat kegiatan-kegiatan atau tradisi-tradisi di desa-desa terpencil yang belum pernah aku lihat. Sangat menyenangkan sekali!
Meskipun kadang capeknya itu naudzubillah karena harus pergi liputan kesana kemari, liputan dari ujung ke ujung desa atau kecamatan di Jombang yang kadang jalannya aja masih makadam belum beraspal yang bikin pantat dan punggung rontok, tapi kepuasan batinnya dapet banget!

Ya meski juga gak bisa dipungkiri kalau setiap kegiatan bahkan pekerjaan itu gak lepas sama hal-hal yang gak mengenakkan juga. Cuma sebisa mungkin lah untuk dijalani dan dinikmati aja... :)

And still counting...... *majalah ke 5, 6, 7, 8 dst.....*

Sebenarnya masih banyak banget hal yang masih bisa dibagi tentang pengalaman jadi wartawan di Majalah Suara Pendidikan ini. Cuma biar gak kehabisan bahan tulisan buat postingan mendatang, dan biar tulisan ini gak terlalu panjang juga.... ceritanya aku cicil aja yaaa....

Yang penting sekarang udah pada tahu kan kesibukanku sekarang apaaa.... :D

Untuk kelanjutannya, nanti (Insya Allah) tiap Jumat aku akan bagi pengalaman-pengalamanku dalam bekerja jadi reporter Majalah Suara Pendidikan ini.. :)

Sampai ketemu di cerita minggu depan yaaaa.... :D
*kalau gak lagi sibuk ngerjain berita yaaaa....* #plak
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Sepeda motor.
Mode transportasi yang tiap hari aku gunain untuk beraktivitas sehari-hari. Dari nganterin emak ke pasar, main ke supermarket, sampe jalan-jalan ketemu mantan temen.

Pake sepeda motor itu endeus banget pokoknya. Bisa meliuk-meliuk nyari celah jalan kalau lagi macet. Gak enaknya yaa jelas panas. :p

Dan sebagai orang yang sehari-hari kerjaannya naik motor, kali ini aku mau cerita tentang satu kebiasaan burukku kalau lagi naik motor. *sekali-kali cerita pengalaman pribadi (a.k.a curhat) boleh kan yaaa...?? Kan ini juga jadwalnya #SelasaRandom jadi boleh lah yaa cerita tentang apa ajaa* :p


Sooo..... satu kebiasaan yang sebenernya sangat aku sadari kalau ini gak baik dilakuin saat naik motor dan seharusnya dihindari dengan tidak melakukannya tapi aku gak bisaa.... itu adalah dengerin musik pake headset sambil nyetir motor.

Iyaaa aku emang hobi dan suka banget kalau lagi nyetir/naik motor gitu sambil dengerin lagu pake headset. Kenapa? Ini nih beberapa alasannya :

1. Buat hiburan di jalan.
Aku nih tipe orang-orang yang gampang bosen. Kalau bosen, aku jadi bengong. Kalau udah bengong biasanya ngantuk (yang penjelasannya nanti di poin 2). Nah buat menghindari kebosanan waktu nyetir motor itu, akhirnya dengerin musik aja.... :D

2. Karena aku orangnya gampang banget ngantuk. Bengong dikit, ngantuk, terus meleng.
*nguunng*
Gak tau kenapa, aku nih kalau nyetir motor itu suka bengong-bengong ngelamun gitu. Padahal mata juga ngadep depan, otak mikir seberapa kecepatan motor, dan kira-kira kapan harus ngegas dan juga ngerem. Nah karena suka bengong itu, jatohnya kadang suka jadi ngantuk. Apalagi kalau cuacanya lagi sejuk gitu. Gampang banget ngantuk. Jadi buat menghindari ngantuk aku dengerin musik aja deeh. Karena gak mungkin dengerin musik dengan di-loudspeaker di HP sambil nyetir motor, maka satu-satunya jalan yang bisa ditempuh adalah dengan dengerin musik pake headset.. :D
Kadang, suara si musik emang suka kalah sama bunyi bising kendaraan yang di jalan alhasil volume dinaikin (kadang sampe maksimal dan kuping agak-agak pengang) :p

3.  Untuk mengurangi dan menghindari kejengkelan pada orang-orang yang ngeselin di jalan. :p
Tiap hari di jalan dan naik motor itu pasti bakal ketemu macem-macem orang yang aneh-aneh kalau lagi naik kendaraan. Dari emak-emak yang galau mau belok ke kanan tapi lampu sein-nya ke kiri, bapak-bapak yang enggak sabaran banget pas di lampu merah yang suka nglakson-nglakson nyuruh orang di depannya buat jalan padahal lampu merah masih kurang dua detik lagi, sampe bocah-bocah SMP/SMA yang kalau naik sepeda gak pake mikir asal nyelonong ajaa. Ngehadapin itu semua itu kadang jadi bikin emosi jiwa. Daripada aku ikut emosi jiwa juga, mending aku aja yang bikin emosi jiwa... :p

Keliatannya sih kayak gak pake apa2 tuh di balik helm dan kerudungnya....

Padahal maahh headset-an... :p


Seperti yang aku bilang di awal tadi, kalau aku tuh paham banget kalau pake headset sambil nyetir/naik motor itu gak baik buat dilakuin. Bisa jadi membahayakan juga. Karena kalau motoran sambil headset-an dengerin musik itu kita jadi gak denger sama apa yang ada di sekitar kita. Aku pun pernah ngalamin... jadi gak denger sama klakson motor yang ada di belakangku. Tujuan dia nglakson sih buat ngasih tanda kalau dia mau nyalip dan minta aku agak nepi... tapi berhubung akunya gak denger jadinya meleng ajaa gak merhatiin. Baru pas si orang itu akhirnya bisa nyalip (dan sambil marah-marah plus maki-maki tapi gak aku perhatiin) aku baru ngeh dan nyambung. Hahahahaa...

Selain yang itu tadii....

Aku juga pernah juga diklaksonin sama bus

Diklaksonin truck gandeng juga.

Dimaki-maki emak-emak.

Dikatain bapak-bapak.

Diblayerin sama bocah-bocah SMA.


Tapi berhubung gak denger, asik dengerin musik jadinya cuekin aja deeh.


Hahahahaa.....
*dikeplak*


Jadi, jadii.... ntar kalau ketemu sama mbak-mbak yang naik motor dan agak-agak gak peduli sama jalanan dan kadang sambil joget-joget gak jelas juga padahal lagi nyetir motor, bisa jadi itu aku tuuh.
Disapa ajaaa yaaakk....
Kalau disapa dengan dipanggil-panggil gak bisa, boleh dikeplak ajaa... :p






PS : Kalau bisa, kebiasaan ini jangan dicontoh yaakk... :D 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Hollaa....
Anyeong haseyo...

Bertemu lagi niihh. Setelah sebulan saya ngilang (lagi).
Apa kabar? Semoga baik yaaa... :)

Banyak sekali hal yang terjadi nih di sebulan terakhir menghilang. Nantilah yaa dicoba dicari waktunya untuk diceritain satu-satu disini. Semoga gak ngilang lagi. Karena asli akhir-akhir ini buat luangin waktu untuk muncul dan gak ngilang-ngilang lagi disini tuh agak-agak butuh perjuangan. #lebay #digampar.

Oke, baiklaahhh.... mari kita sudahi dulu aja basa-basinya. Berhubung sekarang hari Rabu, yang berarti jadwalnya #RabuReview maka sekarang aku mau ngasih satu review dulu.

Review untuk #RabuReview kali ini adalah review drama seri.. Daaann drama seri yang mau aku review kali ini judulnya "Let's Fight Ghost"

*PS : tenaaannggg.... gak akan ada spoiler kok. Cuma kesan-kesan abis nonton aja gimana* :D


"Let's Fight Ghost" menceritakan tentang Park Bong Pal (diperankan oleh Ok Taecyeon) yang memiliki kelebihan bisa melihat hantu. Kelebihannya ini kemudian ia manfaatkan untuk mendapatkan uang dengan menjadi seorang exorcism (pemburu hantu). Suatu hari ia mendapatkan klien untuk mengusir hantu di sebuah sekolah. Ketika ke TKP, Bong Pal justru bertemu dengan Kim Hyun Ji (diperankan oleh Kim So Hyun) yang ternyata juga seorang hantu. Dengan semangat '45 Bong Pal memburu Hyun Ji, karena ia mengira bahwa hantu yang harus ditumpasnya adalah Hyun Ji,. Tapi perkiraan Bong Pal salah, selain Hyun Ji bukanlah hantu yang harus ia tumpas, Hyun Ji juga ternyata adalah orang hantu yang meminta tolong jasa Bong Pal *naah... ada hantu minta tolong sama pemburu hantu* :p

Pada awalnya Bong Pal sama Hyun Ji saling gak suka satu sama lain. Tapi karena satu kejadian, Hyun Ji jadi nempel-nempel terus sama Bong Pal. Dia ngikutin kemana pun Bong Pal pergi.  Bong Pal kuliah diikutin, kerja diikutin, pulang ke rumah pun diikutin. :p Pokoknya Hyun Ji jadi ngerusuh gitu lah di kehidupannya Bong Pal. Dan dengan terpaksa (pada awalnya) Bong Pal pun pasrah dia diikutin dan 'di-rese'in' sama Hyun Ji. Sampai akhirnya dua orang itu pun bersama-sama membasmi hantu-hantu yang bergentayangan.

Tapi di tengah kerja sama membasmi hantu, keduanya harus menghadapi misteri yang berhubungan dengan dirinya masing-masing.

Apakah ituuu...???
Makanyaaa nontooonn.....
Hahahaa...

Nah, daripada penasaran, nih diintip dulu trailler dramanya :




Kesan abis nonton drama ini tuh seru abis dan paket lengkap.
Pemain-pemain yang cakep, cerita yang unik dan bikin penasaran ngebikin drama ini tuh seru banget buat diikutin.
Nonton drama ini tuh bisa diajak tegang, penasaran, ngeri, takut, baper, sampe ngakak guling-guling juga. Gimana enggak, drama ini emang dilabeli genre horror, misteri, romance, action, dan komedi.

Eiittsss.... Gak perlu takut buat memulai nonton drama ini. Meskipun judulnya ada bau-bau ghost' alias hantu gitu, hantu-hantu disini tuh gak terlalu nyeremin. Cuma kadang-kadang ngeselin aja pas munculnya, munculnya suka tiba-tiba yang bikin kaget dan pengen ngegeplak. Abis munculnya full layar banget gitu... -_- hahahaa...

Pas nonton drama ini juga kita diajak buat tegang-tegang penasaran gitu.
Adegan-adengan dimana Bong Pal sama Hyun Ji berantem sama para hantu kadang suka bikin tahan napas. Eksekusinya juara banget. Mereka kayak beneran berantem. Taecyeon sama So Hyun kayak dibanting, ditendang, terpelanting, dan dicekik beneran. Pokoknya scene actionnya keren laah.

Yang bikin penasaran, sudah jelas dan pasti adalah jalan ceritanya!
Pertanyaan kenapa Hyun Ji bisa sampai jadi hantu? Kenapa kok dia harus tersesat di dunia hantu dan tidak langsung aja menuju ke alam baka kalau memang dia sudah meninggal. Ditambah kenyataan bahwa Hyun Ji tidak mengingat sama sekali bagaimana dia sampai bisa meninggal. Hyun Ji gak punya ingatan apapun. *bisa dibilang Hyun Ji hantu amnesia* :p Dan Hyun Ji penasaran dengan itu.
Begitu juga dengan Bong Pal, kenapa dia bisa melihat hantu dan alasan apa yang membuatnya sangat berambisi untuk melawan hantu-hantu yang berkeliaran.

Selain itu, kemunculan tokoh bernama Prof. Joo Hye Sung yang misterius abis bikin drama ini makin seru buat diikutin. Prof. Joo Hye Sung yang terlihat jenius dan ramah, dan ganteng pula tapi sepertinya banyak menyimpan banyak rahasia diam-diam ternyataaaaa.................. *tonton aja sendiri untuk tau jawabannya*

Prof Joo Hye Sung yang misterius dan ngeselin :p

Tapi nonton drama ini juga gak selalu diajak serius kok. Kita juga perlu siap-siap buat ketawa ngakak sama kelakuan absurdnya duo 'Sundae Soup'. Ada aja kelakuan dodol nan absurd dari Choi Cheon Sang sama Kim In Rang yang sebenernya seniornya Bong Pal ini. Mereka bukannya konsen kuliah, tapi malah bikin acara kayak semacam pemburu hantu gitu. Padahal mah aslinya mereka sama-sama penakut. Alhasil tiap ketemu hantu beneran, mereka justru lari tunggang langgang. Beruntung mereka ketemu sama Bong Pal sama Hyun Ji, jadi proyek klub pemburu hantu mereka bisa terus berjalan. Hahahaa....

Duo "Sundae Soup" yang bikin cerah suasana :v

Kelakuan absurd, konyol, dan romantis Bong Pal dan Hyun Ji juga gak bisa gitu aja dilewatin. Sebagai pemeran utama, Taecyeon dan Kim So Hyun sukses bikin penonton gemes-gemes baper. Meskipun sebenernya umur mereka beda 10 tahun, chemistry keduanya dapet banget. Scene-secene romantis nan unyu sukses mereka lakonkan dengan baik.

Ciieeeee...... *uhuk*

Intinya drama ini tuuhh worth it banget buat diliat. Meskipun kalau diliat secara rating, ratingnya gak se-hits Uncontrollably Fond, Doctors, atau bahkan W, tapi drama ini tuh gak bisa dianggap enteng. Bahkan beberapa netizen banyak yang lebih milih nonton drama ini daripada drama sebelah yang terlalu menye-menye itu *IYKWIM* :p

Drama ini tuh banyak yang suka karena selain pemain-pemainnya yang cakep, drama ini tuh paket lengkap kayak yang udah aku bilang tadi. Buat yang suka drama dengan genre misteri, action, dan sedikit horor drama ini rekomendasi banget. Karena kamu bakal disuguhin adegan-adegan action yang keren. Kamu juga bakal diajak mikir dan nebak sebenernya apa yang terjadi sama tokoh-tokoh yang ada di drama ini. Apa hubungan antara Bong Pal,  Hyun Ji, dan Prof. Joo Hye Sung. Kenapa Bong Pal bisa liat hantu dan obsesi banget buat ngeburu hantu, plus juga alasan kenapa Hyun Ji jadi hantu. Dan apa bener Hyun Ji itu hantu beneran?

Nah, buat yang gak terlalu suka drama yang berbau-bau romance akut, drama ini bisa banget buat diintip. Meskipun ada juga beberapa scene-scene antara Bong Pal sama Hyun Ji yang bisa bikin baper tapi gak akan sampe bikin baper tingkat akut kok. Hahaha...

Overall, aku ngasih drama ini nilai 9.5 dari 10.
Karena di dunia ini gak ada yang sempurna. Hihii...

Yang bikin gak sempurna dari drama ini tuuh OST-nya kurang nampol.
Dari 6 lagu OST yang dirilis, cuma 2 lagu yang menarik perhatianku.
Pertama dan yang paling favorit adalah lagu yang dinyanyiin sama Kim So Hee & Song Yoo Bin yang judulnya "Coincidence" sama yang dinyanyiin sama Kim So Hyun yang judulnya "Dream". Udah itu aja. Lainnya kurang menarik (buatku). Heheeee....





Terakhir.....
Aku mau ngasih beberapa quotes yang aku suka banget dari drama ini.
Pertama quotes yang dibilang Hyun Ji dan kedua yang dibilang sama biksu Myung Cheol. Dua-duanya dari episode terakhir

"Tidak semua hantu itu jahat. Mereka bisa merasakan sakit dan sedih sama seperti kita." -Hyun Ji

"Kau tak bisa melihat dunia dengan baik saat ada banyak kemarahan dalam dirimu. Kau terluka oleh hantu. Tapi tidak semua hantu itu jahat. Di satu sisi, kita harus merasa kasihan pada mereka.
Membuat orang lain bahagia membuatmu bahagia. Jika matamu bisa memberikan kedamaian pada orang yang sudah mati, berarti kau bukannya terkutuk, melainkan kau dikaruniai bakat khusus." -Biksu Myung Cheol.

Jadi gimana nih kalau buat kalian?
Tertarik buat nonton?

Buat yang udah nonton, setuju gak sama aku?
Share yuukk... :D


PS : Drama ini udah complete. Episode terakhirnya sudah tayang Selasa (30/8). Jadi buat yang suka dan mau maraton nonton, sudah bisa ditonton dari awal sampai akhir. :D
Share
Tweet
Pin
Share
16 comments
Newer Posts
Older Posts

About Me


Hai!! Namaku Fitrotul Aini.
Tapi panggil saja aku Fitri.
Hanya 'part time personal blogger' tapi 'full time dreamer'.
 Bisa klik DISINI untuk tahu tentang aku dan blog ini yang selengkapnya.

Terima kasih sudah mengunjungi blogku ini.
Enjoy your reading.. :)

Contact me on : 
fitrotulaini1@gmail.com
or
Find me on :

Pengunjung

Teman-Teman

Blog Archive

  • ▼  2024 (1)
    • ▼  Maret (1)
      • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempela...
  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2016 (52)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (12)
  • ►  2015 (42)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2014 (27)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2012 (46)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (8)
    • ►  Desember (8)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular

  • [REVIEW] LAKI-LAKI KE-42 : Lika-liku Pertemuan Belahan Jiwa
    Judul : Laki-laki ke-42 Penulis : Atalia Praratya Penerbit : Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2021 ISBN : 9786020641065 Tebal ...
  • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempelajari Makna Hidup dari Sebuah Toko Kelontong
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Keajaiban Toko Kelontong Namiya  Penulis : Keigo Higashino  Alih Bahasa : Faira Ammeda  Penerbit : Penerbit Gramed...
  • [REVIEW] The Red Sleeve : Kisah Cinta Sejati Sang Raja
    "Ada banyak wanita di dunia. Banyak yang berasal dari keluarga hebat yang berpendidikan tinggi dan memiliki karakter yang baik. Mereka ...
  • [REVIEW] Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang : Upaya Berdamai dengan Luka dan Trauma
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang  Penulis : Wisnu Suryaning Adji  Penerbit : Penerbit Bentang (PT Bentang Pu...
  • Coretan Fitri tentang DAY6 The Book of Us : Negentropy - Chaos swallowed up in love
    Halo selamat malam teman-teman semuaaa.... Fitri menulis tulisan ini sambil mewek jelek karena Senin, 19 April 2021 pukul 6.00 PM KST atau 4...

Member

Member

Member

Emak2Blogger

Member

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose