• Home
  • Review
  • Hiburan
  • Curhat
  • Tentang Saya
Facebook Twitter Instagram Pinterest

NIKKI*

Dalam Bahasa Jepang berarti Catatan Harian : info | cerita | review | hobi | hiburan | kuliner | serba-serbi

"Orang-orang bilang jika pohon itu telah mati.
Tapi aku bilang, pohon itu masih belum mati.
Malam itu... aku bermimpi.
Di dalam mimpiku itu aku melihat cabang-cabang pohon tersebut,
bertumbuh dengan kuat mengarah ke langit.
Sekali lagi aku mengumpulkan orang-orang dan berkata...
"Pohon itu... belum mati."" -Kwon Yoo.


Sukses dengan drama The K2, Babang Ichang a.k.a Ji Chang Wook oppa kembali menggebrak dunia hiburan Korea dengan aksi-aksi atraktifnya lewat film action yang berjudul "Fabricated City". Gak beda jauh dengan drama Bang Ichang sebelumnya, The K2 dimana Bang Ichang harus lari-lari, kebut-kebutan mobil, berantem-berantem, pukul-pukulan, sampe main tembak-tembakan, di film Fabricated City ini pun Bang Ichang juga harus melakukan scene-scene yang sama seperti di The K2. Tapi bedanya di film ini, efek visualnya lebih sangar sehingga suasananya lebih tegang, dan gokiiiilll....!! :D


Judul : Fabricated City
Sutradara : Park Kwang Hyun
Negara : Korea Selatan
Bahasa : Korea
Genre : Action, Crime
Durasi : 126 menit
Distributor : CJ Entertainment
Rilis :  9 Februari 2017 (Korea) / 24 Februari 2017 (Global)

Pemain :
Ji Chang Wook sebagai Kwon Yoo
Shim Eun Kyung sebagai Yeo Wool (Teolbo Hyeongnim)
Ahn Jae Hong sebagai Demolition
Oh Jung Se sebagai Min Chun Sang
Kim Sang Ho sebagai Ma Deok Soo



PLOT

Di kehidupan nyata, Kwon Yoo (diperankan oleh Ji Chang Wook) adalah seorang pengangguran yang hobinya main game online sepanjang hari. Ibunya yang (sepertinya) bekerja sebagai seorang perawat di sebuah rumah sakit sampai sebal melihat kelakuan Kwon Yoo. Tapi siapa sangka, di dunia game Kwon Yoo justru merupakan seorang Daejang atau Captain yang memimpin sebuah kelompok yang saling bekerja sama dalam sebuah misi dalam sebuah game.

Suatu hari, Kwon Yoo yang sedang asyik bermain game terinterupsi dengan bunyi nada dering dari sebuah ponsel yang tertinggal di bawah meja sebelah tempatnya biasa bermain game. Tertarik dengan imbalan yang akan diberikan jika ia bersedia mengembalikan ponsel yang ia temukan tersebut ke alamat yang sudah disebutkan, Kwon Yoo pun bersedia untuk mengembalikan ponsel tersebut. Namun naas, keesokan paginya setelah Kwon Yoo mengembalikan ponsel tersebut Kwon Yoo justru ditangkap polisi dengan tuduhan pemerkosaan sekaligus pembunuhan terhadap anak-anak di bawah umur dengan 31 tusukan di tubuhnya. Karena merasa gak melakukan perbuatan yang dituduhkan, Kwon Yoo pun dengan sekuat tenaga menyangkal.

Tapi gak tau gimana, proses hukum justru dengan sangat cepat memproses kasus Kwon Yoo. Gak hanya proses hukum yang berlangsung dengan sangat cepat, bukti-bukti yang dibutuhkan untuk membutikan Kwon Yoo bersalah pun dalam sekejap bisa ditemukan dan diberikan. Sehingga pada akhirnya Kwon Yoo pun terpaksa menerima hukuman seumur hidup atas kejahatan yang gak dilakukannya.


Di penjara, Kwon Yoo dibully habis-habisan oleh narapidana lain termasuk oleh Ma Deok Soo, salah satu narapidana yang paling ditakuti di penjara. Oleh Ma Deok Soo Kwon Yoo dipaksa untuk mengakui perbuatannya dan bertaubat. Karena itulah tujuan dari seorang penjahat masuk ke dalam penjara. Tetapi karena Kwon Yoo berkeyakinan ia tidak bersalah, ia menolak permintaan Ma Deok Soo dan berakhir dengan perkelahian diantara Kwon Yoo dan kawanan Ma Deok Soo.

Suatu hari di perjalanan menuju rumah sakit usai terlibat perkelahian cukup parah dengan Ma Deok Soo, Kwon Yoo melakukan aksi pelarian diri. Dari aksi pelarian diri ini, Kwon Yoo kemudian justru bertemu dengan Teolbo Hyeongnim (yang aslinya seorang perempuan bernama Yeo Wool) dan rekan-rekan satu timnya yang lain dalam game.

Dengan bantuan rekan-rekan se-timnya dalam game, Kwon Yoo kemudian memulai misi penyelidikan siapa dalang di balik semua kejadian yang menimpa dirinya tersebut.



KESAN

Kesan selama nonton film ini tuh KAMPRET! KEREN ABIS!!

Di pembuka film kita dikasih scene-scene tegang pertempuran yang diolah dengan efek-efek yang keren abis. Kemudian kita diajak buat memahami kehidupan sederhana tapi lumayan ngenes ala si Kwon Yoo yang pengangguran tapi keranjingan main game. Setelah itu kita ditarik dibikin penasaran dengan scene dimana Kwon Yoo tiba-tiba ditangkap polisi, diproses secara hukum dengan cepet banget sampai Kwon Yoo masuk penjara dan dibully habis-habisan di dalam penjara.

Sampai sejauh itu kita dibikin greget dan gemes...

Baru ketika Kwon Yoo akhirnya kabur dari penjara trus ketemu Teolbo Hyeongnim (Yeo Wool) kita akan dibuat ternganga dengan peralatan-peralatan yang dia punya. Sebagai seorang gamer yang ternyata seorang hacker juga, Yeo Weol punya seperangkat alat dan komputer yang canggih di rumahnya yang (menurutku) lebih mirip kandang ayam. Hwahahaa.....

Bagi kalian yang anak gamer pasti mupeng liat alat-alat yang dipunya Yeo Weol.

Siapa yang gak mupeng liat beginian?


Selama nonton film ini, selain tokoh Kwon Yoo yang penting dan menarik karena dia teraniaya gara-gara difitnah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan, tokoh/sosok Yeo Weol juga menarik banget karakternya. Dia digambarin sebagai orang yang (mungkin) anti sosial. Di awal ketemu Kwon Yoo dan temen-temen gamernya yang lain, Yeo Weol gak mau berkomunikasi secara langsung. Dia maunya ngomong lewat telepon. Yang itu bikin temen-temennya heran.. :v

Tapi untuk masalah kemampuan komputerisasinya... jangan ditanyaa... dia jago banget. Dia bisa jadi hacker handal yang bisa menyusup ke sistem-sistem operasi orang demi bisa dapetin informasi. Bisa juga jadi aplikator handal juga yang bisa bikinin aplikasi pendukung buat alat-alat yang akan dipake temen-temennya untuk ngebantu ngebongkar rahasia kasus Kwon Yoo.

Yeo Weol si Lady Hacker.... \m/

Selain ada Yeo Weol ada juga Demolition dan siapa itu dua orang lagi yang aku gak apal namanya yang juga ngebantuin Kwon Yoo dan Yeo Weol dalam pengungkapan kasus Kwon Yoo. Mereka keren bangeeet. Kalau Yeo Weol ngurusin masalah ngehack dan aplikasi di komputer, mereka berdua ini yang ngerakit dan ciptain alat-alat pendukung seperti alat pendeteksi gelombang, sampe drone yang bisa memindai struktur bangunan. Keren abiss laah...

Disini aku juga salut sama usaha ibunya Kwon Yoo yang mati-matian berusaha meyakinkan masyarakat dan juga pihak hukum bahwa anaknya gak bersalah. Tapi karena ada sesuatu yang 'dilakukan' usaha ibu Kwon Yoo sia-sia.. :(

Oppa setampan ini jadi pembunuh? Gak mungkin!! :p

Berhubung genre film ini adalah action dan crime, maka film ini juga gak jauh-jauh sama adegan perkelahian yang hantam-hantaman dan gebuk-gebukan. Untuk masalah scene action yang melibatkan adegan pukul-pukulan, gebuk-gebukan, sampe berdarah-berdarah itu.. acting Ji Chang Wook gak perlu lagi untuk diragukan. Dia selalu totalitas banget dalam melakukan scene action itu. Hasilnya pun selalu keren. Aku gak perlu lagi kan untuk menyebutkan bukti kekerenan si Babang Ichang ini dalam melakoni scene action yang kadang-kadang setengah akrobat juga? Suksesnya drama Healer dan The K2 udah cukup jadi bukti. #eak.

Trus berhubung latar belakang film ini juga adalah 'dunia game' dan juga kecanggihan teknologi maka alat-alat yang divisualisasikan di layar pun juga keren-keren banget!
Selain seperangkat alat yang dipunya Yeo Weol, alat-alat yang dipunya sama Min Chung Sang si pengacara yang ternyata nyebelin itu juga keren abiisss.... Dia bisa mengakses bermacam-macam info dari berbagai pihak lewat kumpulan-kumpulan alat yang ada di salah satu ruangan di kantornya.

Cem gini niihh...!!!

Disamping punya alat yang canggih abiss... Min Chung Sang ini juga punya tim yang bergerak buat 'ngebikin' bukti kejahatan dan TKP kejahatan dengan tersangka yang mereka mau. Gimana caranya? Tonton ajaaa... karena kalau kuceritain disini nanti ketahuan dong penyebab Kwon Yoo bisa ditetapin jadi tersangka padahal dia gak ngelakuin apa-apa. :D *nyengir*

Si Min Chung Sang ini juga menurutku sosok antagonis yang serem. Dia hampir mirip-mirip psikopat gitu deh. Pura-pura baik tapi ternyata dia busuknya minta ampun! KZL!

Intinya film ini tuh recommended banget deh buat ditonton. Apalagi buat yang suka sama film-film action dan yang bergenre kriminal. Cocok bangeeett!!

Scene yang menurutku paling keren dan paling deg-degan tuh yang pas bagian akhir yang Kwon Yoo harus kejar-kejaran pake mobil sama gengnya Ma Deok Soo. Ituu adrenalin rush bangeeett!! Bikin khawatir kalau tiba-tiba mobil yang dipakai Kwon Yoo macet atau justru malah meledak sebelum kasusnya kelar (yang padahal kalau dinalar juga gak akan mungkin) :p


Overall 9,5 dari 10 lah buat film ini.. :D

Jadi yuklaahh ditonton... :D

Buat yang udah nonton, share yuk gimana kesannya abis nonton film ini... :D





PS : maafin yaaa kalau reviewnya ini kurang greget. Karena aku sebenernya gak terlalu bisa buat ngegambarin gimana seru dan tegangnya drama action. Hehee...
Jadi mending kalian nonton sendiri ajaaa dan buktiin betapa seru dan asiknya film ini... :D




Sumber Gambar :
CJ Entertainment
asianwiki
Hancinema

Share
Tweet
Pin
Share
4 comments
Pasca film Harry Potter and The Deathly Hallows part 2 rilis pada tahun 2011 lalu, rasanya aku udah lama bangeet gak nonton film dengan genre fantasi. Sebenernya ada beberapa film-film dengan genre fantasi yang dirilis setelah Harry Potter itu tapi gak tau kenapa gak tertarik buat nonton. Eh, sempet ngikutin Saga-nya Twilight sih... *lupa sayanya* heheheee....

Dan setelah beberapa tahun gak berkelana di dunia fantasi, hari Minggu kemaren bareng sama Kak Ika akhirnya kita sama-sama kembali berkelana di dunia fantasi. Di dunia sihir Harry Potter yang dulu (atau bahkan sampai sekarang?) bikin kita terkagum-kagum.

Seri dan cerita Harry Potter emang udah berakhir di bukunya yang ketujuh atau filmnya yang kedelapan (Harry Potter and The Deathly Hallows part 2) tapi J.K Rowling sebagai 'pencipta' dunia sihir Harry Potter, masih punya sisi-sisi lain dari dunia 'sihir'nya yang bisa dikembangkan sebagai suatu yang sangat menarik. Dan salah satu hasil karyanya itu adalah film ini :


Yapsss.... film berjudul "Fantastic Beasts and Where to Find Them" ini merupakan project lain dari J.K Rowling setelah ia hampir 11 tahun berkutat dengan Harry Potter.

Meski sebenarnya, Fantastic Beasts and Where to Find Them (selanjutnya disebut sebagai Fantastic Beasts aja) ini adalah bagian cerita dari Harry Potter yang dimana Fantastic Beasts ini merupakan salah buku wajib yang harus dimiliki oleh murid Hogwarts untuk menunjang kegiatan belajar mereka khususnya pada pelajaran Pemeliharaan Satwa Gaib *kalau aku gak salah inget*. Buku karangan Newt Scamander ini berisi informasi mengenai satwa-satwa gaib nan ajaib di dunia sihir.

J.K Rowling sendiri sebenarnya sudah pernah merilis buku Fantastic Beasts ini sebelum memutuskan untuk bikin filmnya. Dan seingetku dulu, buku Fantastic Beasts ini hampir kayak buku pelajaran Biologi atau ensiklopedi hewan-hewan yang berisi informasi hewan-hewan gaib, ciri-cirinya, cara memelihara, hingga dimana hewan tersebut bisa ditemukan. To be honest, pas baca bukunya dulu aku bosen karena menurutku kalau baca bukunya lebih seru yang mengenai Quidditch itu *yang aku lupa judulnya* hahaa...

Tapi pas liat filmnya bareng sama Kak Ika hari Minggu kemaren, rasanya bosen pas baca bukunya dulu tuh gak ada sama sekali. Yang ada tuh kagum dan.... cuma bisa ngomong.... "Nih film keren!!"

Gak percaya?
Nih diintip dulu traillernya... :)



Film "Fantastic Beasts and Where to Find Them" menceritakan tentang Newt Scamander (diperankan oleh Eddy Redmayne) seorang (semacam) Zoologist dari Inggris yang pergi ke New York, Amerika untuk membeli sesuatu.

Sesampainya di Amerika, Newt yang seorang penyihir justru menemui kenyataan bahwa No-Maj (orang-orang non penyihir, yang di Inggris atau di series Harry Potter disebut Muggle) di New York Amerika melakukan penolakan terhadap keberadaan penyihir, dan para penyihir juga sangat menjaga rahasia mereka dari para No-Maj.

Naasnya, Newt yang sedang memperhatikan orasi dari Mary Lou Barebone seorang No-Maj yang mengatakan bahwa sihir dan penyihir benar-benar ada dan berbahaya, salah satu hewan peliharaannya yakni Niffler kabur dari dalam kopernya. Niffler, hewan magic yang tertarik pada barang-barang berkilau ini kabur dari dalam tas Newt dan masuk ke dalam bank dan membuat kekacauan disana. Newt yang sedang berupaya menangkap kembali Nifflernya justru bertemu dengan Jacob Kowalski (diperankan Dan Fogler) seorang No-Maj yang akan mengajukan pinjaman pada bank yang kemudian justru berurusan dengan Newt dan Porpentina 'Tina' Goldstein (diperankan oleh Katherine Waterstone), mantan auror yang bekerja di MACUSA (Magical Congress of The Unites States of America) atau semacam Kementrian Sihir di Inggris/series Harry Potter.

Interaksi yang terjadi antara Newt dan Jacob dianggap Tina sebagai pelanggaran, karena Newt melakukan sihir di depan Jacob sehingga Newt harus dibawa ke hadapan dewan di MACUSA. Namun kejadian semakin bertambah buruk ketika Newt menyadari bahwa koper yang dibawa Tina sebagai barang bukti ternyata adalah koper milik Jacob. Koper mereka tertukar! Di sisi lain, Jacob yang membawa koper Newt, membuka isinya dan sebagian hewan-hewan magic peliharan Newt keluar dari dalam koper dan menyerang Jacob serta membuat kerusuhan.

Selanjutnya gimana?
Tonton ajaaaa..... :D
*atau intip di Wikipedia. Di Wikipedia, plotnya diceritain lengkap. Spoiler abiss buat yang belum nonton* -_-


Kesan abis nonton film ini tuh PUAS BANGET! Gak ada yang ngeganjel di hati. Semua hal yang ada di film ini keren. Mau acting para pemainnya, plot ceritanya, atau bahkan efek-efek sihir yang selalu sukses bikin nganga sejak pertama kali nonton film Harry Potter.

Bisa dibilang, film ini adalah film adaptasi dari J.K Rowling yang aku puas banget. Mungkin karena film ini gak bener-bener diadaptasi dari bukunya JKR dengan judul yang sama. Yang diadaptasi di film ini dari bukunya cuma nama Newt Scamander dan hewan-hewannya. Sisanya, seperti peran pendukung dan plot cerita, utamanya dibikin baru sama JKR. (As info, ini project film pertama JKR sebagai penulis naskah.

Yang aku suka banget dari film ini adalah gimana dunia sihir di luar Inggris digambarin. Kalau selama ini dunia sihir tuh cuma ada di sekitar sekolah sihir Hogwarts dan dataran Inggris, kali ini kita diajak jalan-jalan ke New York. Ketemu sama penyihir dan hewan-hewan aneh yang unyu (?) di New York. :D

Trus selain itu, aku juga suka dengan konsep gimana akhirnya Newt, Tina, dan Queenie (adiknya Tina yang Legilimens alias bisa baca pikiran orang) yang penyihir bekerja sama sama Jacob Kowalski yang No-Maj buat nyelesaiin permasalahan mereka.

Dan satu yang pasti, aku suka banget sama 'dunia lain' yang ada di dalam kopernya Newt. Yang kerennya kebangetan. Yang bisa bikin mupeng, pengen diajak masuk dan jalan-jalan di dalam kopernya Newt!

Meskipun ada efek latar yang 'bocor' pas scene dunia lain di dalam kopernya Newt, tapi efek bocor itu termaafkan kok. Karena emang keren visualnya.


Trus seperti yang udah aku sebutin di awal, film ini jadi film yang ngajak aku balik ke dunia fantasi, ke dunia sihir yang pernah dikuasai Harry Potter. Jadi pas nonton film ini juga ada sedikit rasa flashback yang bikin baper akan masa-masa kejayaan Harry Potter. Instrumen dari lagu Hedwig's Theme yang jadi pembuka di film ini langsung bikin baper inget film Harry Potter. Hehehee... Yaa gak bisa dipungkiri, aku tuh emang ngefans banget baik sama novel atau film-filmnya Harry Potter. Jadi hal-hal sepele yang berhubungan sama Harry Potter suka langsung ngeh. :v

Tapi tenang aja, buat yang dulu gak suka (?) atau gak sempet (?) nonton film-film Harry Potter dan kepengen nonton film ini, kalian gak akan bingung buat ngikutin plot ceritanya kok. Karena di film ini, plot ceritanya berdiri sendiri gak ada keterkaitan sama sekali sama plot ceritanya Harry Potter. Jadi masih bakalan bisa nyambung sama ceitanya meskipun gak paham sama cerita Harry Potter.

Sementara buat yang ngikutin Harry Potter banget, seperti yang aku bilang film ini tuh relateable banget. Dulu yang pas nonton atau baca Harry Potter series kesusahan banget ngebayangin gimana bentuknya hewan Browtuckle atau Niffler, sekarang jadi ngerti gimana bentuknya. Trus jadi bisa ngebayangin gimana teror-teror kelam yang diciptain sama pendahulunya Lord Voldemort a.k.a si Gellert Grindelwald *yang ternyata ya gak jauh beda sama Voldemort. Bedanya, Grindelwald tetep ganteng sementara Voldemort jadi makhluk pesek yang aneh (?) :p* Hahahaaa....

Browtuckle yang lucuuuu......
Niffler yang rusuh bin ngeselin tapi unyuuuu.... :3
Dan si Demiguise yang gak terlihat tapi terlihat :p

Intinya, film ini tuh recommended banget buat ditonton.
Buat yang suka sama film-film fantasi, film ini patut buat dimasukin list untuk diintip.

Meskipun ada beberapa orang yang bilang kalau plot dan konflik di film ini agak kurang greget dan cenderung bikin bosen dan cuma bagus di segi visual aja, tapi menurutku itu gak terlalu bermasalah kok. Filmnya tetep asik buat ditonton. Dan PUAS! *apa ini karena aku emang suka sama yang berhubungan sama Harry Potter? gak tau juga*

So, untuk film ini aku ngasih skor 8.5 dari 10 (y)


Oh, ya....
Sebagai info tambahan film ini bakal dibikin sekuelnya juga. Rencananya sih katanya bakal mau dijadiin lima film gitu deehh.
Tapi tenang aja..... ending dari film ini gak ngegantung sama sekali kok. Kita gak dibikin guling-guling karena penasaran sama kelanjutan filmnya.
Jadi kayaknya meskipun film ini bakal dibikin sekuel, setiap filmnya akan punya konflik dan penyelesaiannya masing-masing.
Yang dijadiin benang merah di sekuel film ini (kemungkinan) adalah teror-teror dari Gellert Grindelwald, yang di akhir film ini berhasil ditangkap sama MACUSA.

Pssstt.... tau gak siihh kalau yang main jadi Gellert Grindelwald itu tuh si Johnny Depp..?? :D


Ah, udahlah....
Yuk nonton film ini sebelum di bulan Desember nanti layar-layar bioskop diserbu sama film-film Indonesia yang juga gak kalah serunyaaaaaaaaaaaaaaa....
Diantaranya ada : Cinta Laki-Laki Biasa, Bulan Terbelah di Langit Eropa part 2, Surga Yang Tak Dirindukan part 2, dan Cek Toko Sebelah.
Kaaann bagus semuaaaa..... *guling-guling*

Jadi yuk cepetaann nonton!!
Grab your tickeeett!!!

Tiket nonton bareng Kak Ika... :*

PS :
Buat Kak Ika, terima kasih udah memunculkan ide nobar ini.
Jadi bisa nostalgia dan histeris bareng.
Kapan-kapan lagi yaaakkk. :D


Sumber foto : warnerbros.com
Share
Tweet
Pin
Share
6 comments
Hola-hola...
Bertemu lagi dengan hari Rabu.  Itu berarti jadwalnya #RabuReview yaa...
Kali ini mau review film lagi nih...

Film apa?
Simak aja yukk....


Judul : Architecture 101 / Introduction of Architecture
Sutradara : Lee Yong Ju
Negara : Korea Selatan
Bahasa : Korea
Genre : Drama, Romance
Durasi : 118 menit
Distributor : Lotte Entertainment
Rilis : 22 Maret 2012

Pemain :
Uhm Tae Woong sebagai Seung Min
Han Ga In sebagai Se Yeon
Lee Jae Hoon sebagai Seung Min (muda)
Bae Suzy sebagai Se Yeon (muda)


Aku kepikiran buat bikin review dari film ini tuh gara-gara beberapa waktu yang lalu pas aku lagi gabut, cuma mainan sosmed trus nyekrol-nyekrol timeline uploadan di IG, tiba-tiba aku tertarik sama postinganku sendiri yang pas itu ngeposting flyer poster film ini. Nah pas liat postingan itu tuh aku langsung baper, kangen, dan nge-flashback apa yang aku alamin pas itu.

Endingnya antimainstream #instamovie #instaday #bestmoment
A photo posted by Fitrotul Aini (@fytry_) on Feb 8, 2013 at 7:13am PST

Jadi ceritanya pas itu aku nonton film ini tuh di Gedung Korean Culture Center (KCC) Jakarta. Aku bisa nyasar di KCC ini karena pas itu aku masa magang. Aku dan tiga temenku yang lain, milih untuk magang di salah satu kantor berita nasional yang ada di Jakarta sana. Nah di weekend pas kita libur itu kita main-main lah ke KCC.

Di KCC ini lumayan seru looh. Selain bisa nonton film bareng yang udah jadi agenda rutinnya KCC, di KCC situ kita bisa coba-coba pake hanbok dari hanbok yang biasa sampe hanbok ala kerajaan. Cuma sayangnya buat yang hanbok ala kerajaan gitu cuma bisa dicoba buat yang dateng sama pasangan. Kalau yang jomblo mah, pake hanbok biasa ajaa... *guling2*

Me ala makhluk2 (?) negeri Ginseng.. Wkwk.. #me #mypic #instaday #pictoftheday #bestmoment
A photo posted by Fitrotul Aini (@fytry_) on Jan 31, 2013 at 10:57pm PST
*abaikan komuk eike yang GAK Korean-able banget* :p

Lah.... ini kenapa aku jadi curhat yak? Padahal kan mau ngereview film :p
Ya udah lah, sebelum nanti aku curhat lagi, nyurhatin gimana kesanku abis nonton 'Architecture 101' ini yuk intip dulu trailernya film ini :



So, udah bisa nebak dan bayangin kan film ini bakal kayak gimana?

Film ini bercerita tentang Seung Min seorang arsitektur yang yaahh terkesan agak biasa aja gitu. Cuma dia ini ternyata totalitas kalau kerja. Dia bahkan sampai rela untuk nginep di kantor kalau lagi ngerjain proyek.

Suatu pagi, Seung Min yang masih beler dan belom mandi karena abis begadang ngerjain proyek di kantor tiba-tiba kedatangan seorang tamu. Seorang perempuan cantik yang ingin merenovasi rumah lama milik orang tuanya dan dia menginginkan Seung Min yang mengerjakannya. Awalnya Seung Min menolak mentah-mentah permintaan itu, namun setelah berbagai perdebatan hingga negosiasi yang melibatkan bos Seung Min, Seung Min akhirnya menerima proyek tersebut (meskipun dengan setengah hati) :p.

Sebenarnya salah satu alasan kuat Seung Min menolak proyek yang ditawarkan itu adalah karena perempuan cantik yang menawarkan proyek itu adalah Se Yeon, cinta pertamanya ketika kuliah dulu. Dan bersama Se Yeon, ada cerita yang tak ingin diingat dan dijalani Seung Min lagi.

Han Ga In yang zuper tsantik sebagai Se Yeon (dewasa)

Tapi kalau Seung Min bener-bener nolak tawaran Se Yeon, film ini gak jadi dong yaah. Jadinya Seung Min dan Se Yeon pun bekerja sama untuk merenovasi rumah lama milik Se Yeon yang ada di Pulau Jeju. Sebagai arsitek dan klien, Seung Min dan Se Yeon pun kemudian jadi harus sering bertemu. Apalagi Seung Min memiliki prinsip bahwa apa yang dikerjakannya harus sesuai dengan keinginan kliennya. Maka dia secara mau tak mau harus sering bertemu untuk membicarakan konsep, desain, sampai pengerjaan hingga tahap akhir renovasi rumah.

Di salah satu pertemuan mereka, Seung Min pergi bersama Eun Chae teman sekantornya. Di pertemuan itu, Eun Chae yang mengetahui bahwa Se Yeon dan Seung Min adalah teman lama kemudian iseng menanyakan bagaimana sosok Seung Min di masa lalu ketika remaja ketika mereka sama-sama berkuliah di tempat yang sama.

Seung Min - Se Yeon (remaja)

Seung Min dan Seo Yeon remaja adalah teman ketika kuliah. Pertemuan pertama mereka terjadi di kelas Perkenalan Arsitektur. Se Yeon yang baru saja pindah dari Jeju ke daerah Jeongneung-dong yang ternyata juga adalah rumah Seung Min akhirnya membuat mereka berteman. Ditambah dengan tugas dari dosen di kelas Perkenalan Arsitektur yang mengharuskan mereka memahami lingkungan sekitar rumah membuat keduanya semakin dekat.

Namun dalam perkembangannya, Seung Min ternyata jatuh hati pada Se Yeon. Di saat yang sama, senior Seung Min yakni Jae Wook juga mengatakan bahwa ia juga menyukai Se Yeon. Seung Min merasa kalah saing, karena Jae Wook adalah anak orang kaya sementara ia hanya anak seorang penjual sayur. Namun berkat Nab ddeuk sahabat Seung Min, Seung Min mendapat wejangan untuk mendapatkan hati wanita.

Namun sayang.......
.
.
.
.
tuuuuttttttttt....
.
.
.
.
lanjutannya nonton aja sendiri! :p


Kesan abis nonton film ini tuuhhh....

KAMPRET!

Bikin baper!

Bikin pengen guling-guling.

Bikin pengen teriak di depan muka Seung Min remaja biar dia speak up, ngomong ke Seo Yeon kalau dia suka sama Seo Yeon biar gak mbulet -dan biar gak menyesal pas dewasanya-

Trus, abis nonton drama ini juga aku menyadari bahwa kita gak akan selalu bisa berakhir bahagia dengan apa yang pernah membuat kita bahagia dulu. Ada kala dimana kita harus menerima kenyataan bahwa apa yang membuat bahagia di masa lalu, belum tentu bisa bikin bahagia kita di masa sekarang bahkan di masa mendatang.

Lalu ajakan untuk bisa berdamai dengan keadaan. Sekalipun keadaan itu sangat pahit dan sangat ingin kita hindari. Orang-orang di masa lalu, yang (mungkin) meninggalkan kenangan buruk bagi kita dan amat sangat ingin kita lupakan, bisa saja di masa mendatang akan datang kembali untuk sedikit mengusik kehidupan kita.

Juga tentang hal-hal yang di masa lalu kita anggap sudah selesai kisahnya, namun ternyata buat orang lain belum terselesaikan. Dan di masa mendatang, orang itu datang lagi untuk menyelesaikan kisahnya agar ia pun merasakan adanya 'akhir' seperti yang pernah kita anggap.

Bagi Seung Min, kisahnya dan Se Yeon sudah berakhir ketika ia mengetahui Seo Yeon bersama Jae Wook. Ia patah hati bahkan sebelum ia menyatakan cintanya. Ia memilih pergi meninggalkan Se Yeon.

Tapi bagi Se Yeon, kisahnya dengan Seung Min belum berakhir. Seung Min salah paham dengan kebersamaannya dengan Jae Wook. Dan ketika ia mencoba menjelaskannya pada Seung Min, Seung Min menghilang dan pergi. Meninggalkan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab dalam benak Se Yeon.

"Hallo Seung Min, kamu kemanaa..??"

Untuk masalah cast, film ini punya cast yang mumpuni bangeet.

Secara pribadi aku suka para pemain ceweknya. Han Ga In dan Suzy.
Aku suka Han Ga In karena sebelum nonton film ini, aku nonton The Moon That Embraces The Sun yang dimana Ga In jadi pemeran utamanya. Yang dramanya bikin baper parah juga. Sementara Suzy aku suka karena aku nonton dia di drama Dream High.
*lah baru sadar, kalau Ga In dan Suzy punya lawan main yang sama di drama-drama yang aku suka itu. Sama-sama main bareng sama Kim Soo Hyun* :v

Han Ga In di The Moon That Embraces Sun
Suzy di Dream High

Sementara untuk pemeran cowoknya, aku suka sama Uhm Tae Woong aja. Sama-sama belum pernah nonton drama yang dibintangi sama dua cowok ini, tapi entah kenapa aku cuma suka sama Uhm Tae Woong dan gak terlalu suka Lee Jae Hoon. Mungkin karena di film ini Uhm Tae Woong-nya ganteng dan 'laki' banget. Sementara Lee Jae Hoon-nya cupu dan culun banget jadi gak keliatan menarik. *maaf Lee Jae Hoon*


Tatapannya Ahjussi itu bedaaaa.... kayak bikin deg-degan gitu :p
Mungkin perlu di-modern-kan biar gak terlalu keliatan 'culun'

Kalau buat actingnya sih ya jangan ditanya. Masing-masing pemain actingnya keren bangeet.
Han Ga In yang harus jadi perempuan dewasa tapi rempong dan ribet diimbangi sama Uhm Tae Woon yang cool tapi bimbang sama perasaanya.

Sementara Suzy dan Lee Jae Hoon yang berperan sebagai Ga In dan Tae Woon remaja, bisa lah mengimbangi acting para pelakon dewasanya.

Kukira dengan alur filmnya yang maju-mundur akan ada aktor/aktris yang actingnya kelelep. Tapi ternyata di drama ini nggak sama sekali. Masing-masing pemain di masing-masing masanya bisa membawakan dan menyampaikan situasi yang ada pada masa itu.

Malu-malu dan canggungnya cowok yang baru sekali ketemu cewek cantik dan berujung dengan naksir. Trus cewek cantik yang bimbang antara beneran disukai sama cowok yang deket sama dia atau enggak, yang minta dikasih kepastian tapi ternyata cowoknya malah sangka bener-bener bisa dilakoni sama Jae Hoon dan Suzy dengan baik.

Awalnya kupikir Suzy bakal kalah banting sama Han Ga In, secara Han Ga In sudah melintang dan melalangbuana di dunia perdramaan Korea dan ditambah Suzy yang basicnya adalah idol dan bukan aktris ditambah lagi acting Suzy di Dream High sempet banget dikritik abis-abisan bikin aku mikir dia bakal 'abis' sama Ga In. Tapi ternyata anggapanku salah! Acting Suzy disini keren bangeeett!!



Yang agak bikin aku gak gitu nyaman sama film ini tuh cuma penampilannya Lee Jae Hoon aja yang menurutku culun dan jadi keliatan agak (sorry) oon.

Sama satu lagi, sikap gejenya Seung Min dewasa yang menurutku terlalu labil buat laki-laki dewasa bikin aku pengen bilang, "duh Mas... yang teges dong jadi cowok jangan labil!" #eh.


Pelis jangan labil Maass... :p

Alur maju-mundur yang dipakai di film ini pun gak jadi sesuatu yang membingungkan buat penonton. Justru ini (menurutku) film dengan alur maju-mundur yang paling jelas. Alurnya fokus bahas tentang hubungan dua tokoh utamanya baik di masa dewasanya atau di masa remajanya. Gak trus jadi melebar kemana-mana. Intinya mah meskipun alurnya maju-mundur tapi jelas! *gak kayak hubunganku sama kamu yang nggak jelas* #eak :p

Se Yeon yang mencari kejelasan hubungannya dengan Seung Min di masa lalu sembari modus (((modus))) merenovasi rumahnya, kembali berkonflik batin dengan Seung Min yang perlakuannya sudah berbeda ketika ia masih remaja dulu. Pertanyaan-pertanyaan baik Eun Chae yang penasaran dengan bagaimana Seung Min saat remaja atau bahkan pertanyaan dari Se Yeon pada Seung Min mengenai apa yang ia lakukan saat di masa remaja mereka ataupun sebaliknya dijelaskan dengan scene flashback yang pas dan gak bikin penonton bingung. Intinya baik alur maju atau alur flashbacknya pas banget laahh..!!

Untuk masalah ending, film ini punya ending yang (menurutku) antimainstream banget. Yang bener-bener gak terduga! Sumpah! Film ini yang untuk pertama kalinya ngebuatku merasa gagal sebagai cenayang film/drama *emang biasanya bisa gituu??* :p
Tebakan ending yang kudugakan untuk film ini gagal total. Ending filmnya beda banget dari apa yang kukira.
Intinya maah gak terduga, banget!

Aku gak mau bilang gimana endingnya, ntar dibilang spoiler, gak greget, trus kalian gak mau nonton filmnya. :p

Jadi ending kita gimana??

Untuk masalah OST, seingetku film ini gak menyiapkan lagu khusus untuk dijadiin OST. Cuma lagu dari Kim Dong Ryul yang berjudul Etude of Memory yang dipilih untuk dijadiin lagu yang paling berkesan untuk Seung Min dan Se Yeon. Lagu yang di film ini dijadiin lagu favoritnya Se Yeon yang kemudian didengarkan bersama dengan Seung Min. Lagu mellow ini memang pas banget untuk film ini!

Dengerin deehhh... :)



Oh iyaaaa.... dan satu lagiiii yang hampir lupa.
Aku suka setting rumahnya Se Yeon yang di pinggir laut.

SUKA BANGEEETTT...!!!




Overall, dan sesuai dengan rating yang dikasih netizen dan dicatat oleh situs imdb aku juga ngasih penilaian 7,3 dari 10 untuk film ini. Karena film ini emang recommended banget buat ditonton utamanya buat yang suka drama yang romance dan agak-agak mellow.

Apalagi nontonnya pas hujan. Makin sendu dan baper deehh... Hehehee...

Jadi, berminat untuk nonton?

Selamat nonton yaaa.... :)




Sumber-sumber Foto :
Asianwiki
Hancinema
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
Sebenernya aku udah dari lama banget kepengen ngereview film yang satu ini. Tapi berhubung dulu itu cuma punya videonya yang tanpa sub, maka ditunda dulu deh ngereviewnya. Dan setelah kemarin ini udah nemu subtitle-nya, maka aku putuskan untuk #RabuReview kali ini aku isi tentang film ini.


Judul : HERO (The Movie 2015)
Sutradara : Masayuki Suzuki
Negara : Jepang
Bahasa : Jepang
Genre : Mystery-Comedy, Drama
Durasi : 120 menit
Distributor : Toho
Rilis : 18 Juli 2015

Pemain :
Takuya Kimura sebagai Kohei Kuryu
Keiko Kitagawa sebagai Chika Asagi
Takako Matsu sebagai Maiko Amamiya
Koichi Sato sebagai Keisuke Matsuba


Sebelum masuk tentang gimana review dan kesan-kesanku abis nonton film ini, yuk diintip dulu trailer filmya... :)



PLOT

Seperti yang udah terlihat di trailer, film ini dibuka dengan adegan dimana terjadi sebuah kecelakaan lalu lintas. Dimana seorang perempuan cantik menjadi korban tabrakan sebuah mobil hingga tubuhnya terpelanting dan kemudian meninggal. Kasus kecelakaan tersebut kemudian ditangani dan diusut oleh seorang jaksa bernama Kohei Kuryu, seorang jaksa yang 'unik'.

Dalam penangannya, kasus kecelakaan tersebut ternyata juga melibatkan Maiko Amamiya. Keterlibatan Amamiya ini dikarenakan perempuan yang menjadi korban kecelakaan yang kasusnya ditangani oleh Kuryu ternyata adalah saksi kunci dari kasus yang ditangani oleh Amamiya yakni tentang rencana pemerasan yang akan dilakukan oleh geng yakuza dan broker tanah. Namun sebelum Amamiya berhasil memperoleh keterangan si saksi, si saksi sudah lebih dulu terbunuh akibat kecelakaan (kasus yang ditangani Kuryu).
Sehingga untuk tetap menyelesaikan kasus yang ditanganinya, Amamiya pun harus bertemu dan bekerja sama dengan Kuryu. Sesuatu hal yang dihindarinya......

Meskipun dengan berat hati, Amamiya akhirnya mau bekerja sama dengan Kuryu. Bersama dengan Kuryu dan juga style khasnya dalam menangani kasus, Amamiya dan Kuryu memulai investigasi terkait kasus yang mereka tangani.

Saat Kuryu, Amamiya dan para asisten mereka melakukan pengecekan lokasi tempat kejadian perkara, Kuryu menemukan fakta bahwa lokasi terjadinya kecelakaan tersebut adalah dekat dengan sebuah gedung yang ternyata adalah gedung Kedutaan Neustria (Swiss), tempat yang terlarang untuk diinvestigasi.

Mampukah Kuryu dan Amamiya memecahkan kasus yang mereka tangani?
Mengingat kasus yang mereka tangani ternyata bersangkut paut dengan kedutaan negara lain dan juga berurusan dengan politik dan hubungan bilateral antar dua negara?


KESAN

Kesan abis nonton film ini tuh pertama pasti pusing! Pusing mikirin keterkaitan antara oknum satu dan oknum yang lain. Keterkaitan antara kejadian satu dan kejadian yang lain. Intinya nonton drama ini tuh dikit banyak harus mau mikir dan juga jeli. Kalau nggak pasti gak bisa ngeh apa yang terjadi.
Yaahhh namanya juga film mystery yang didalemnya ada unsur-unsur kriminalnya. Jadi ya harus (ikutan) mikir kayak jaksa Kuryu. Eheheee...

Tapi tenang ajaaa... nonton drama ini tuh meskipun diajak mikir yang serius-serius, kita juga diajak ketawa-ketawa juga kok. Ketawa sama kelakuan-kelakuan absurdnya Kuryu yang abnormal banget sebagai jaksa. Belum lagi tingkah-tingkah konyol jaksa-jaksa lain plus asistennya (temen sekantor sama Kuryu) yang juga gak kalah absurdnya.

Nonton film ini juga disuguhin sama kisah cinta yang belum kelar antara Kuryu dan Amamiya. Tentang gimana Amamiya harus profesional bekerja sementara ia harus kerja sama sama mantan. Tentang gimana dia gak terjebak CLBK padahal di kondisi yang sama ia sudah punya pacar.
Yupss... dulu Amamiya pernah menjadi asisten Kuryu. Dan saat Amamiya menjadi asisten Kuryu mereka pernah terjebak cinta. Emang sih gak secara gamblang diceritain kalau mereka tuh cinlok, tapi ada scene-scene yang nunjukin kalau Kuryu dan Amamiya saling suka *uhuk*

Cewek-cewek di sekitar Kuryu
(Kiri : Chika Asagi - asisten Kuryu (sekarang). Kanan : Maiko Amamiya - (mantan) asisten Kuryu)

Nonton film ini tuh semacam dapat paket lengkap deh yaaa.
Selain pemainnya kece-kece... kita juga bisa belajar tentang hukum dan dunia perjaksaan. Itu sudah jelas. Kalau selama ini kita cuma tahu kalau tugas jaksa di pengadilan itu memberikan dakwaan atau tuntutan hukum pada seseorang yang dinilai bersalah, disini kita diajak belajar dan tahu gimana proses kerja seorang jaksa sejak sebelum pada proses pengadilan.

Selain itu, dari sosok Kuryu, kita juga diajak untuk teliti, peka, menghargai proses, dan gak mudah percaya sama yang orang bilang sebelum kita tahu sendiri. Kita juga diajak buat teliti dan memperhatikan dengan baik apa yang ada di sekeliling kita sebelum membuat keputusan. Juga jangan menyepelekan hal-hal kecil, siapa tahu hal-hal yang kita anggap kecil justru jadi penggenap hal yang besar. Plus, kita juga diajak buat gak selalu menilai orang cuma dari penampilannya aja. Kuryu dengan penampilannya yang terkesan urakan, ternyata punya kemampuan analisis dan menyelesaikan kasus yang manteb dan tokcer abiss.

Istilahnya mah : "Don't judge book by the cover" aja gitu.

Hahaha

Baca juga : Inspiring Takuya Kimura


Kuryu's style.
Jaksa yang gak pernah mau pake baju formal!

Dari drama ini juga kita bisa belajar bahwa sepinter apapun kita, sejenius apa pun kita. Kita masih perlu bantuan orang lain. Dengan bantuan orang lain, masalah paling sulit pun dapat teratasi.

Ini dibuktikan sama Kuryu dan juga Amamiya, dengan bantuan dari teman-temannya, mereka  berdua akhirnya bisa memecahkan kasus yang sedang mereka tangani.

Dan satu lagi, kita gak boleh putus asa!
Meskipun banyak halangan dan cobaan, pasti ada jalan keluar untuk menyelesaikan masalah.
Seperti Kuryu yang harus berhadapan dengan pihak Kedutaan Neustria yang terkesan menutup-nutupi keterlibatan orang kedutaan dalam kasus yang ditangani Kuryu sampai nyawa Kuryu yang nyaris melayang karena dicelakai oleh orang tak dikenal karena berani-berani mengivestigasi kasus yang melibatkan orang kedutaan, tapi Kuryu gak meyerah. Dia dan tim-nya terus maju untuk menemukan dan membuka kebenaran.....

HERO's Team

So far, dari 10 poin aku ngasih 8 poin untuk drama ini.
Karena di drama ini gak ada lagu OST-nya yang keceeee.... :'(

Tapi di drama ini kita gak akan dikecewain sama acting para pemainnya.
Acting-acting para pemainnya jempolan semua!
Siapa sih yang meragukan acting keren dan jempolannya Takuya Kimura? The King of Dorama?
Atau acting dari si cantik Keiko Kitagawa?
Atau acting serunya Takako Matsu yang juga pernah ngisi soundtrack lagunya Frozen (versi Jepang)?
Intinya maahh kalau masalah acting, para pemain di film ini udah jawara semua!


Tertarik untuk nonton?

Nonton yuukkk!! :)


Oiya, sebagai info film HERO 2015 ini adalah film HERO kedua setelah film HERO pertama yang dirilis pada tahun 2007 lalu.

Sementara HERO sendiri awalnya adalah drama seri yang ditayangkan oleh Fuji TV pada 2001 lalu.
Pada penayangannya 2001 lalu, drama ini berhasil meraih rating rata-rata 30an% di masing-masing episodenya. Menjadikan HERO sebagai drama dengan rating tertinggi.

Kemudian pada tahun 2006, pihak Fuji TV membuat HERO Spesial.

Tahun 2007, dibuat film HERO yang pertama.

Kemudian tahun 2014, HERO season kedua dibuat.

Dan tahun 2015 dibuat film HERO ini.

Semuanya bercerita tentang Kuryu dan kasus-kasus yang ditanganinya.

Tapi meskipun HERO ini terkesan berseri. Tapi kamu gak harus nonton HERO dari yang sesi pertama alias HERO tahun 2001. Kamu langsung nonton film ini juga gak masalah. Gak akan bingung memahami jalan ceritanya.
Atau kalau senggang, nyoba nonton dari yang drama seri HERO yang season kedua (tahun 2014) juga gak boleh.
Lebih afdhol sih nonton dari awal... #plak

Last,
Enjoy watching guys! :)
Share
Tweet
Pin
Share
19 comments
Beberapa hari yang lalu waktu aku nemuin sesuatu yang menarik itu aku lagi pengen misuh-misuh karena suatu hal. Daripada bete berkelanjutan aku pun jalan-jalan ke twitter, ke akun twittenya @cinema21. Scroll-scroll timeline-nya eh aku tertarik pada suatu tweet. Tweet tentang promo film yang akan segera tayang. Layaknya film yang akan segera tayang pasti dibikinin trailer/cuplikan film yang biasanya dibuat iklan dan itu biasanya bikin calon penonton penasaran. Nah tweet promo film plus trailernya yang bikin aku penasaran ini adalah trailer film "Sunshine Becomes You"


Versi cover novel

Kenapa penasaran?

1. Film ini diadaptasi dari novel terkenal karya Ilana Tan dengan judul yang sama. "Sunshine Becomes You"

Karena diadaptasi dari novel maka ekspektasi pada film ini tentu sangat tinggi. Mengingat novelnya termasuk novel yang best seller dan sudah memiliki fans tersendiri. Sehingga pasti banyak para pembacanya ingin adegan-adegan dalam film ini bisa sesuai dengan yang ada di dalam novel.

2. Para pemeran utamanya.
Yep. Dari awal waktu pihak rumah produksi ngumumin kalau "Sunshine Becomes You" bakal diproyek untuk dikerjain jadi film udah banyak aja celotehan-celotehan dari masyarakat terutama dari pecinta novelnya tentang siapa yang layak berperan jadi Mia Clark, si tokoh utama wanita, si penari balet yang terkenal. Juga tentang siapa yang layak berperan jadi Alex Hirano, si tokoh utama pria, si pianis terkenal keturunan Jepang. Dan tak lupa tentang sosok Ray Hirano, adik Alex yang seorang anggota B-Boy.

Dan saat akhirnya pihak rumah produksi mengumumkan siapa-siapa aktor dan aktris yang akhirnya terpilih untuk memerankan Alex, Mia, dan Ray linimasa pecah! Pro dan kontra bermunculan. Aku sempet ngikutin perdebatan pro dan kontra ini di linimasa beberapa waktu yang lalu tepat setelah diumuminnya peran Mia (tapi lupa tepatnya kapan). Yang pro tentunya dukung-dukung aja. Sementara yang kontra, berbagai macam ekspresi bermunculan. Mulai dari yang hanya kecewa, ngambek, nggak terima, misuh-misuh, sampe ngehujat-hujat.

Emang siapa sih yang kepilih meranin Alex, Mia, dan Ray?
Well.... yang kepilih jadi Alex adalah Herjunot Ali.
Siapa sih yang gak tau Junot. Film-filmnya kayak 5 cm, Tenggelamnya Kapal Van Der Wick, dan Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh sukses di pasaran. Aktinya pun udah gak perlu diragukan lagi. Tapi Junot berperan jadi orang yang punya darah Jepang? Kayaknya gak terlalu masuk, Junot gak punya tampang-tampang orang Jepang. *in my opinion sih...!*

Kemudian Ray.
Ray diperanin sama Boy William.
Meskipun Boy William termasuk baru di dunia film (koreksi kalau aku salah ya) tapi sepertinya dia cukup lumayan kok. Terbukti filmnya bersama Chelsea Islan, "Dibalik 98" yang tayang beberapa waktu lalu cukup menyita perhatian penonton film di Indonesia.

Lalu Mia?
Tokoh Mia diperanin sama Nabilah Ratna Ayu A atau yang lebih dikenal dengan Nabilah JKT48.
Pemilihan peran untuk tokoh ini yang menyita dan bener-bener jadi bahan perdebatan, yang mengundang pro dan kontra.
Ketika nama Nabilah keluar, fans novel seperti serempak berteriak NO! untuk Nabilah berperan jadi Mia. Menurut mereka Nabilah terlalu muda untuk memerankan tokoh Mia yang memang secara umur di dalam novel dideskripsikan jauh lebih tua dewasa dibanding umur asli Nabilah. Juga dianggap Nabilah terlalu 'cemen' untuk memerankan sosok Mia yang perfect, yang cantik, yang ahli balet, yang bisa meluluhkan hati Alex, tapi juga menyimpan rahasia tentang dirinya.

Tapi ya toh keputusan pihak rumah produksi udah gak bisa diganggu gugat lagi. Mau fans-fans protes sampe misuh-misuh kayak apa juga gak bakal dipeduliin. Proses produksi terus berlanjut.
Setelah proses pengumuman pemain dengan segala pro dan kontranya ini selesai, perdebatan sementara berhenti (emang berhenti beneran atau emang aku aja yang gak tau yang sebenernya debat itu masih jalan? *entahlah*)


Official poster film

Sampai akhirnya hari Minggu kemarin (tanggal 1 November) official trailernya keluar!
Perdebatan pun lanjut lagi..........

Masih tentang pro - kontra antara fans novel vs fans lead female.

Yah, gak bisa dielak juga sih kalau Nabilah yang selama ini lebih dulu udah dikenal sebagai salah satu member idol grup udah punya fans 'militan' yang bakal dukung dia abis-abisan. Tapi fans novel juga gak bisa dianggap enteng. Mereka adalah salah satu pemicu mengapa film ini sampai terpilih untuk diangkat menjadi film, novel dengan pembaca yang banyak. Pihak-pihak yang menginginkan visualisasi sama (atau mendekati sama) dengan apa yang ada dalam novel.

Initip dulu nih trailernya :



Nih, beberapa komen yang paling aku inget dari beberapa puluh komen di bawah video trailernya: 

"Yak elah... itu scene jatuhnya si Alex alay banget. Gak sesuai sama di novel."

"Make up Nabilah ketebelan. Jadi kayak emak-emak..."

"Junot jadi kayak om-om pedofil. Naksir bocah... -_-"

"Golden rules hanya sekedar mitos!" << (jujur aku gak ngerti sama maksud komen yang ini. Mungkin yang fans JKT48 bisa jelasin? :v)

Kalau buat aku pribadi sih, yang belum pernah baca novelnya dan cuma modal lihat trailernya... perhatian utama jelas ngeliat si Nabilah (ini efek pro dan kontra penggemar). Dan yaaahhhh ini lagi-lagi menurutku dan aku setuju sama komen yang ada, penampilan Nabilah disini terlalu dituakan. Full make up ala-ala mbak-mbak (aku bilang mbak bukan emak kayak di lapak sebelah :p). Masih kelihatan bener kalau sebenernya Nabilah ini masih muda dan dipaksa jadi tua dewasa untuk menjadi Mia.

Belum lagi saat scene Nabilah satu frame dengan Junot, ualah... aku ngeliatnya justru kayak kakak-adik. Atau om dan keponakan? Ada satu frame yang Nabilah kelihatan ngedongak banget buat bisa eye contact waktu ngobrol sama Junot (ini entah faktor Nabilah yang memang kecil dan pendek dan Junot yang terlalu tinggi, aku gak tahu)

Selain merhatiin Nabilah, ada satu scene yang bikin aku pengen nepok jidat karena menurutku itu nggak masuk akal banget! Yaps! tepat! Scene Alex jatuh dari tangga dan nimpa meja kaca. Jatuhnya alay banget coy! Kayak salto! Udah gitu kan jatuhnya Alex nimpa meja kaca sampe meja itu kacanya pecah berkeping-keping bin rusak pula (yaiyalah rusak) tapi masa' si Alex cuma patah tulang tangan doang? Kalau menurutku sih itu harusnya patah tulang punggung, tulang rusuk, bahkan tulang duduk (?). Anehnya lagi, kepala Alex juga gak ada benjol, mukanya gak lecet kegores-gores kaca. -_-
Ah ya sudahlah... mungkin sutradara dan petugas make up-nya lupa sama detail itu.. :p

Dan, trailer ini ditutup dengan scene penyataan Alex ke Mia dibalik piano : "Let me kiss you..."

Prang! makin pecahlah itu komen-komen di YouTube.
Nabilah yang tahun 2015 ini masih baru berusia 16 tahun, dihadapkan dengan scene 'kiss'. Fans yang semula mendukung, beberapa mulai ikutan jadi kontra. Bukan kontra pada Nabilahnya tapi kontra pada scene-nya. Mereka nganggep Nabilah belum saatnya melakukan scene itu. Hahahaaa...

Ah, kalau diinget-inget lagi bener-bener lucu liat dan baca komen-komenannya orang-orang.
Kalau mau liat melipir aja ke official YouTube-nya Hitmaker Studio trus cari trailernya "Sunshine Becomes You". Atau klik ini aja deh!

Eumm...
Dari aku, sementara itu dulu aja deh.

Buat yang penasaran sama film ini dan pengen lihat....silahkan ditandai tanggalannya.
Film ini akan rilis dan mulai tayang di bioskop-bioskop tanggal 23 Desember 2015.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
"Breaking Dawn part 2.
Tak hanya menyentuh perasaan krn cinta pada pasangan. tapi juga cinta pada sahabat, dan juga keluarga." -My Own quote.

 
Finally yaah....
Film terakhir dari sekuel Twilight Saga keluar juga...
BREAKING DAWN part two

Dan finally I watched it after waiting 5 days...


Breaking Dawn part 2 poster's on Cinema 21 Metty a.k.a Malang Town Square :p


Sesuai dengan yang sudah dikeluarkan oleh pihak Summit Entertainment sebagai pembuat film ini yang menyatakan bahwa film ini bakalan rilis serempak di seluruh dunia tanggal 16 November 2012 pun beneran ditepatin. Hari Jumat, H+1 libur tahun baru hijriah film ini pun tayang serempak di bioskop-bioskop besar seluruh tanah air.

Galau antara pulang ke rumah (karena emang lagi loooonnggg weekend) atau nonton dulu membuatku menunda-nunda kepulangan. Walau pada akhirnya, pulang juga sih. Hahaha....

Dan akhirnya, hari ini, pasca kuliah Komunikasi Lintas Budaya (KLB) bersama Indah dan Nilna aku nonton film yang paling ditunggu-tunggu ini.

Sejujurnya kita pengen lihat yang jam 14.15 atau jam 14.30 tapi apa daya, penayangan jam itu udah full. Akhirnya kita ngalahin nonton yang jam 16.45

It's our ticket..!!

My ticket..!!

Karena kita udah ada di TKP sejak jam 2 siang dan daripada kita pulang dan balik lagi, akhirnya kita memutuskan untuk nongkrong saja tempat-tempat makannya Matos. Ngobrol ngalor ngidul sampe jam 16.30 kita cusss ke studio. Sebelum ke studio kita mampir dulu ke kamar mandi dan ternyata rameee... *okelah yg ini gak usah diceritain*
Singkat cerita kita di udah sampe di dalem, duduk manis menunggu film dimulai.
Dan saat lampu di dalam studio diredupkan, opening song mulai wess langsung deg2an.
This is final film. And I hope it was amazing... And it was really amazing...

Berbeda dengan 4 film sebelumnya, opening ini dibuka dengan nama-nama pemain yang bermain dalam film ini. Dengan backsound lagu Bella's Lullaby kita seakan disedot kembali untuk mengenang Twilight (film pertama) dimana lagu Bella's Lullaby ini pertama kali muncul.

Setelah selesai nama-nama pemain, scene pertama kali yang akan kalian dapati adalah saat Bella tersadar dan terbangun dari perubahannya dari manusia menjadi vampire. Cihhuuyy.... Mbak K'Stew cantik syekali. Syalalalaa... #eh #salahfokus

After that..?? Nikmati saja film ini sendiri dengan datang ke bioskop. Aku nggak mau spoiler.. meskipun aku yakin sih sudah banyak juga yang udah nonton, tapi pasti nggak sedikit juga yang belum nonton.

Tapi review secara keseluruhan.... Film ini RECOMMENDED untuk ditonton! Mau nonton sendiri, sama temen, sama sahabat, sama keluarga, atau sama pacar, terseraahh... karena film ini lebih all genres daripada film-filmnya yang sebelumnya yang cuma melulu tentang 'love'

Di film ini kalian akan dapet gimana rasanya harus berjuang untuk melindungi keluarga kita, tentang bagaimana kita bertoleransi dengan teman-teman atau sahabat kita, dan tentunya tentang bagaimana kita seharusnya mencintai. Tapi tak hanya melulu mencintai pasangan kita, tapi juga mencintai teman, sahabat, terutama keluarga.

Di film ini juga buat kalian yang suka action, juga bakal terpuaskan dengan *uhuk* scene fighting antara 'geng' Keluarga Cullen melawan 'geng' Keluarga Volturi.
Scene pertempuran ini lebih keren dibanding scene pertempuran yang ada di Twilight Saga: Eclipse *menurutku*
Momen yang paling sedih adalah saat scene after fighting, dimana Edward dan Bella mengenang masa lalu mereka dan backsound lagunya A Thousand Years part 2..!! Caakkk begitu denger intro lagunya langsung teringat kalo filmnya mau selesai dan ini bener2 SELESAI. Nggak akan ada lagi sekuel film Twilight Saga yang ditunggu. It's SO SAD..!!! :(( *sempet mau nangis loohh Boo..!!*

Scene terakhir....
Credit tittle...
Selesai...
Hampir 3 tahun terakhir menjadi Twihard, aku ketemu banyak sekali orang, banyak sekali teman, dan keluarga.

My TWIHARDFAM.....
They are wonderful gift from GOD to me because this film.
They are wonderful people and I love them so much...


Aku harap meskipun Saga ini berakhir, kekeluargaan kita nggak akan pernah berakhir guys...
Love you all... :3

THAT WILL LIVE FOREVER....

Buat yang belum nonton, intip traillernya dulu boleh...
Ini aku kasih.. :)




Dan ini yang pengen denger lagu A Thousand Years part 2 by Christina Perri ft Steve Kazee *nggak terlalu beda sama yg A Thousand Years yg pertama. Di part 2 ini cuma nambah lyric di awal sama ada suara cowoknya. Tapi tetep amazing deeh... Tetep bikin deg2 seeerrr*



Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

About Me


Hai!! Namaku Fitrotul Aini.
Tapi panggil saja aku Fitri.
Hanya 'part time personal blogger' tapi 'full time dreamer'.
 Bisa klik DISINI untuk tahu tentang aku dan blog ini yang selengkapnya.

Terima kasih sudah mengunjungi blogku ini.
Enjoy your reading.. :)

Contact me on : 
fitrotulaini1@gmail.com
or
Find me on :

Pengunjung

Teman-Teman

Blog Archive

  • ▼  2024 (1)
    • ▼  Maret (1)
      • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempela...
  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2016 (52)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (12)
  • ►  2015 (42)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2014 (27)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2012 (46)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (8)
    • ►  Desember (8)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular

  • [REVIEW] LAKI-LAKI KE-42 : Lika-liku Pertemuan Belahan Jiwa
    Judul : Laki-laki ke-42 Penulis : Atalia Praratya Penerbit : Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2021 ISBN : 9786020641065 Tebal ...
  • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempelajari Makna Hidup dari Sebuah Toko Kelontong
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Keajaiban Toko Kelontong Namiya  Penulis : Keigo Higashino  Alih Bahasa : Faira Ammeda  Penerbit : Penerbit Gramed...
  • [REVIEW] The Red Sleeve : Kisah Cinta Sejati Sang Raja
    "Ada banyak wanita di dunia. Banyak yang berasal dari keluarga hebat yang berpendidikan tinggi dan memiliki karakter yang baik. Mereka ...
  • [REVIEW] Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang : Upaya Berdamai dengan Luka dan Trauma
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang  Penulis : Wisnu Suryaning Adji  Penerbit : Penerbit Bentang (PT Bentang Pu...
  • Hello Again, 31 January
    Sesuai judul, "Hello Again, 31 January" Sedikit enggak nyangka bakal nyampe di hari ini, di usia ini, dan di kondisi ini, yang seb...

Member

Member

Member

Emak2Blogger

Member

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose