• Home
  • Review
  • Hiburan
  • Curhat
  • Tentang Saya
Facebook Twitter Instagram Pinterest

NIKKI*

Dalam Bahasa Jepang berarti Catatan Harian : info | cerita | review | hobi | hiburan | kuliner | serba-serbi

Hello semuaaaa.... :D

Ada yang pernah dapat pertanyaan "kenapa sih kamu selalu ngelakuin hal-hal itu tiap hari?" atau "kenapa sih kamu kok suka makan atau nongkrong di tempat itu?" atau pertanyaan-pertanyaan sejenis itu yang intinya nanyain tentang kelakuan kamu yang hampir selalu berulang, jarang ngelakuin atau ngunjungin hal-hal atau tempat-tempat baru.

Kalau aku pribadi, pertanyaan kayak gitu mungkin udah sering aku terima. Tapi secara gak sadar aku mengabaikannya. Toh yang jalani hidup ini aku. Ngapain juga mikirin pertanyaan kepo semacam itu. Tapi nggak tau kenapa tadi sore waktu jalan pulang ke kosan abis mampir beli makan pulang dari kampus tiba-tiba aja kepikiran tentang "kenapa sih kok aku suka banget beli makan di tempat yang itu-itu terus? Jarang nyoba beli makan di tempat-tempat yang baru, yang lain dari biasanya?"

Sambil setengah ngelamun yang untungnya gak jadi meleng dan ketabrak motor lewat, aku nyoba mengurai jawaban dan alasannya. *udah mirip ujian essay waktu UTS/UAS belom* :p

Alasan pertama, karena masakan di warung itu enak.
Ya jujur aja sih kalau aku ini sebenernya termasuk spesies manusia yang omnivora. Semua makanan/minuman asal enak (dan halal, pastinya) aku pasti doyan. Jadi jangan pernah nanya penilaian tentang makanan/minuman ke aku. Soalnya selama aku doyan sama tuh makanan/minuman pasti aku bilangnya enak. Aku kurang bisa dalam hal menilai masakan. Membandingin makanan/minuman di warung A lebih enak di warung B atau warung D lebih enak di warung C adalah hal yang paling aku gak bisa. So, kalau mau nraktir atau ngajak aku makan bareng, silahkan lah langsung menentukan tempat. Selama tempatnya makanannya aku doyan, aku bakal ngikut aja... :D

Alasan kedua, harganya murah. *sambil kedip2 ngitungin duit*
Sebagai mahasiswa perantauan yang ngekos dan dalam urusan makan harus beli gak bisa tinggal ciduk kayak di rumah, harga makanan patutlah diperhitungkan. Meskipun makanan enak tapi kalau harganya mehong cyiinn ya mending di coret aja dari list. Cari aja opsi lain yang rasanya hampir-hampir mendekati tapi harga miring dan bersahabat dengan kantong. Bakal lebih bagus lagi kalau dapat warung yang makanannya enak dan harga murah, ini bakal jadi surga dunia banget bagi mahasiswa... :D

Alasan ketiga, tempatnya strategis atau gampang diakses dari/ke kampus atau kos.
Yah, malangnya mahasiswa perantauan yang ngegembel, yang kos tapi gak dibolein bawa kendaraan (motor) sendiri yang kemana-mana harus jalan kaki/naik angkot, memenuhi hasrat untuk wisata kuliner merupakan suatu hal yang hampir-hampir sulit untuk dilakukan. Pilihan makanan untuk anak kos yang cuma modal dengkul ini ya cuma warung-warung deket kos atau penjual yang dagang di gerobak-gerobak yang bisa dipastikan pilihan makanannya gak akan jauh-jauh dari lalapan atau nasi goreng. Kalau beruntung bisa ketemu penjual sate, gado-gado, tahu telor, atau tahu campur.

Alasan keempat, penjualnya ramah.
Ini nih salah satu alasan kuat kenapa kok kalau beli makan tempatnya disitu-situ aja. Soalnya impression ke Ibu-Ibu atau bapak-bapak penjualnya udah terlanjur bagus disitu. Jadi mau balik beli makan kesitu gak ragu dan canggung lagi. Ya kalau kata orang marketing, citra baik dari suatu tempat akan bikin konsumen balik lagi. Hehe...
Nah, kalau bapak/ibu penjualnya ramah dan baik beli makannya disitu lagi aja. Apalagi kalau ternyata masakannya enak dan harga terjangkau. Wih... paket lengkap. Bisa bolak-balik beli makan disitu, tinggal variasi menu aja. :v
Apalagi kalau ternyata kamu udah dihapal sama ibu/bapak penjualnya. Kalau buat aku sih rasanya kayak bahagia. Emang terkesan kayak alay sih.... tapi itu beneran yang aku rasain. Nyenengin...
Bahkan kalau sampe kenal dan dihapal, kamu bisa sharing-sharing cerita sama penjualnya. Kadang bisa nemu pengalaman baru, cerita-cerita baru, atau hiburan baru. Yah lumayan lah bisa buat koneksi. Karena koneksi gak harus dengan orang-orang 'penting' atau tinggi. Berkoneksi dengan penjual makanan juga lumayan. Kali aja dapat potongan harga atau bonus makanan. Hahahaaa.... *peace*

Pada akhirnya, perpaduan keempat alasan itulah yang bikin aku setiap beli makan selama hampir lima tahun kuliah di Malang selalu di tempat yang itu-itu aja. Dibilang bosen, bisa jadi. Dibilang nggak bosen ya kadang-kadang bosen juga. Tapi itulah warna-warninya... :D



ditulis setelah makan nasi goreng yang dibeli di depan kosan.
dengan instruksi pemesanan : "Pak, biasanya yaaa...." *sambil nyengir lebar ke bapak-bapak penjualnya*  (re: bapaknya udah hapal pesenan nasi gorengku karena sering banget beli disitu dengan menu selalu yang sama. Yaitu: nasi goreng-gak pake saos, tambah telor dadar, gak pedes) :D
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Heyyaa...
Akhirnya pesananku datang...
Pesanan apa..??
Pesanan buku yang aku beli secara online di nulisbuku.
Buat yang mau tahu apa itu nulisbuku, langsung berkunjung aja ke situsnya yaa... :)

Aku nggak tau kapan tepatnya pesenan itu datang, tiba-tiba aja pas pulang kuliah sekitar jam 3 sore-an Ibu Kos nyamperin ke kamar dan bilang kalo ada kiriman dan setelah aku terima dan aku lihat... Yeaayyy pesanan buku dari nulisbuku...
Kok Ibu Kos yang nerima? Iya soalnya paketan ini aku alamatin ke alamat kos di Malang, sSoalnya kalau di rumah Jombang takutnya bakal dimarahin sama Ibu soalnya selama ini nggak pernah boleh beli-beli buku semacam kumpulan cerpen atau novel gini. Jadi sebagai pelariannya aku alamatin ke alamat kos aja. Selain itu aku takut nggak nyampe. Soalnya sekitar 2 tahun yang lalu aku pernah pesen buku 'Life Is Miracle'-nya Andi Arsyil Rahman (pemeran Furqon di film dan sinteron Ketika Cinta Bertasbih), bukunya nggak nyampe ke alamat Jombang. Aku sampe komplain 2x ke managernya *kalo gak salah* kak Arsyil yaitu Mbak Diyah Kusuma tapi tetep gak sampai-sampai juga. Padahal menurut Mbak Diyah bukunya sudah dikirim. Pihaknya juga sampai berani rugi dengan kirim lagi bukunya. Akhirnya aku ikhlasin aja tuh buku nggak sampai di tanganku, padahal bukunya ada TTD aslinya kak Arsyil.. :((

Ada cerita niih pas Ibu Kos nerima paketan ini..
1. Ibu Kos bingung sama nama lengkap yang tertera di paketan itu. Nama lengkap yang tertera kan FITROTUL AINI. Naah Ibu Kos harus inget-inget dulu itu nama siapa.. Dan untungnya beliau inget kalo itu AKU. Soalnya aku biasa dipanggil FITRI. Bukan FITROTUL atau AINI. Makanya Ibu Kos agak bingung.

2. Anaknya Ibu Kos yang juga ikutan nimbrung pas ibunya nerima paketan ini sempat ngira kalau paketan ini itu BOM. Waikks.. sempat dikira BOM, padahal kan isinya buku.. :|

Hahaa.. Aneh-aneh saja.
Oke lupakan masalah cerita dibalik datangnya paketan ini di kos-an.. :p


Btw, bungkusan paketannya rapi banget looh. Selain itu unyu banget.. Bungkusnya warna merah. I like it so much..
Mau liat..?? Ini niih...

Tampak Depan
Tampak Belakang
Tuuh bener kan rapi banget...

Kali ini aku cuma aku pesen 2 buku. Aku pesen buku yang judulnya 'Time Machine' sama 'Nyanyian Hujan'.

Ini dia bukunya....

Time Machine itu buku project-nya @NBCMalang dari anggota @NBCMalang. @NBCMalang (Nulis Buku Club Malang) sendiri merupakan club/perkumpulan orang-orang yang suka dan tertarik di dunia tulis-menulis. Di kota-kota lain seperti Surabaya, Solo, Semarang, Bandung, dan lain-lain juga sudah mulai bermunculan club-club nulisbuku yang serupa. Disana kita bisa share tentang tulisan atau cerita-cerita yang kita buat. Berbagi info dan pengalaman dalam dunia tulis-menulis.

Kembali ke buku 'Time Machine'-nya! Buku ini berisi antologi atau kumpulan cerpen dengan tema besar mesin waktu. Apa yang akan terjadi di masa yang akan datang atau yang sudah terjadi di masa lalu dan bisa kita jalani kembali seandainya ada mesin waktu adalah ide dasar dari kumpulan cerita-cerita pendek di buku ini. Aku sih belum baca lengkap, jadi belum tahu mana cerita yang menjadi paling favorit di dalam buku ini. Nanti yaa kalau aku sudah selesai membaca semuanya aku bakal share ceritanya lagi.. :)
Mau sedikit narsis aah yaa.. Aku juga ikut nyumbang cerita dalam buku ini looh.. Ceritaku judulnya 'TERLAMBAT' ada di chapter 13 *urutannya dalem amat yaa..?? Mungkin ceritanya biasa-biasa aja makanya ada di urutan-urutan akhir. Hehee..* Banyak yang lebih bagus.. Dan itu bisa dibuat pelajaran.. :)

Ada dua quotes di sampul belakang buku yang aku suka banget..
"Waktu seperti air sungai yang mengalir, kita tak bisa menyentuhnya dua kali, tapi kita selalu bisa melihatnya mengalir..." @budbudiono
sama ini...
"Hiduplah seakan kita tak punya banyak kesempatan. Hiduplah seakan esok adalah kematian. Maka, penyesalan tak akan pernah perlu datang..." @sasazkiya
Kalau yang Nyanyian Hujan karyanya Sintia Astarina, aku malah belum bisa cerita sama sekali. Soalnya belum dibaca.. Jadi belum bisa kasih gambaran gimana ceritanya. Semoga bagus deh yaa...
Heheee..

Okke..
Gotta go..
Mau baca 2 buku yang baru tadi sore sampai.
Sampai ketemu di postingan yang lain...
Byeee... :*
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
"If you stuck with your idea, you need love relationship." Is that right..??

Film ini berjudul Perfect Partner film dari Korea Selatan yang berdurasi 120 menit ini menceritakan tentang seorang guru yang juga seorang screen writer bernama Joon-Suk (diperankan oleh Kim Yeong Ho) yang sangat membutuhkan inspirasi untuk naskahnya. Ada juga Yeon-Hee (diperankan oleh Chae Yoon-Yi) salah satu murid Joon-Suk yang sedang bersemangat mencoba meniti karir menjadi seorang penulis, tapi jalannya tak mulus karena kurangnya kreativitas.

Perfect Partner's Poster
Selain ada dua orang penulis yang depresi karena tak juga mempunyai ide dan kreatifitas untuk bahan menulisnya, ada juga seorang peneliti masakan bernama Hee-Sook (diperankan oleh Kim Hye-Sun) yang sangat ingin mengembangkan ide-ide memasak baru tapi lagi-lagi karena mandek-nya ide jadilah ide-ide masakannya menjadi kurang sempurna. Kemudian Hee-Sook dipertemukan dengan Min-Soo (diperankan oleh Kim San-Ho) seorang muridnya yang punya ide-ide segar dalam peracikan masakan.

Dua pasangan ini pun akhirnya menerapkan love relationship untuk mengembangkan bakatnya di bidang masing-masing. Joon-Suk dan Yeon-Hee dalam bidang tulis menulis, sementara Hee-Sook dan Min-Soo di bidang kuliner.

Maka secara mencengangkan ide-ide yang semula tidak bisa keluar dari keempatnya akhirnya bisa dikeluarkan dengan sangat baik. Joon-Suk akhirnya dapat menyelesaikan sript-nya dan Yeon-Hee bisa menyelesaikan ceritanya dan masuk ke babak final dalam kontes menulis. Begitu juga Hee-Sook kualitas masakannya yang semula cenderung datar dan membosankan kini berubah menjadi masakan yang sangat fantastis dan lezat. Sementara Min-Soo semakin mengembangkan bakatnya dan menjadi peracik masakan yang sangat hebat.

Tapi cerita tak berhenti disitu, saat semuanya sudah berjalan sesuai keinginan muncul masalah diantara kedua pasangan ini. Hubungan keduanya yang backstreet mulai terendus oleh orang-orang yang ada di sekitar merika. Hubungan Joon-Suk dan Yeon-Hee terungkap setelah keduanya kepergok berciuman di gang sempit di dekat bar tempat anak-anak berkumpul untuk menenangkan Sang-Mi yang siang harinya mendapatkan teguran keras dari Joon-Suk akibat sikap ketidak sopanannya dia terhadap guru dan tidak bisa membedakan antara hubungan murid dan guru. Perlu diketahui bahwa hubungan antara Joon-Suk dan murid-muridnya sangat dekat bahkan sampai sering menghabiskan waktu bersama di bar. Akibatnya Joon-Suk dipukuli habis-habisan oleh murid-muridnya karena mereka kecewa atas sikap Joon-Suk yang tidak sesuai dengan perkataannya di sekolah tadi saat ia menegur Sang-Mi. Keesokan harinya pun anak-anak satu kelas tidak ada yang hadir di sekolah untuk mengikuti pelajaran Joon Suk.

Hubungan Hee-Sook dan Min-Soo pun terungkap setelah Soo-Jin yang juga murid di tempat les memasak yang diajar oleh Min-Soo mencium gelagat yang aneh dari Hee-Sook dan Min-Soo. Hubungan Hee-Sook dan Min-Soo pun terungkap luas saat istirahat makan siang sebuah syuting acara memasak dimana Hee-Sook menjadi pengisi acaranya. Soo-Jin mengintip ke dalam ruang istirahat Hee-Sook dan melihat Hee-Sook sedang melakukan sesuatu dengan Min-Soo. Soo-Jin pun meminta tolong kru televisi untuk 'menjebak' Hee-Sook dengan memperdengarkan suara Hee-Sook saat bersama Min-Soo di ruang istriahat Hee-Sook. Soo-Jin tega melakukan hal itu karena Soo-Jin sakit hati kepada Hee-Sook karena Hee-Sook membohongi dirinya dengan berkata bahwa ia adalah murid terbaik padahal di belakangnya Hee-Sook menjelek-jelekkannya dengan berkata ia hanya pandai dalam teori, tapi tak kreatif dan tak bisa menciptakan inovasi. Akibatnya anggota kursus memasak yang sudah mendaftar pun membatalkan pendaftaran kursus memasaknya karena skandal Hee-Sook yang terungkap.

Selain faktor eksternal, konflik dalam hubungan dua pasangan beda profesi ini juga akibat dari internal mereka sendiri. Joon-Suk dan Yeon-Hee ternyata saling meng-copast tulisan pasangannya. Tulisan Joon-Suk dijiplak oleh Yeon-Hee, begitu juga sebaliknya. Padahal dalam waktu bersamaan kedua tulisan itu dipuji-puji dan diperkirakan akan sukses. Tulisan Joon-Suk akan diangkat menjadi film, sementara tulis Yeon-Hee akan menjuarai lomba menulis. Keduanya merasa dikhianati. Bahkan Joon-Suk meminta juri lomba menulis yang kebetulan adalah kawannya untuk mencoret nama Yeon-Hee dari daftar nama finalis.
Sementara hubungan Hee-Sook dan Min-Soo harus renggang karena Hee-Sook khawatir hubungannya dengan Min-Soo akan terungkap walau pada akhirnya terungkap juga. Selain itu Hee-Sook ternyata juga meng-copy sebagian ide dari buku resep warisan ibu Min-Soo yang sudah dimiliki Min-Soo sejak 15 tahun yang lalu. Min-Soo kecewa dengan Hee-Sook dan menganggap Hee-Sook hanya memanfaatkannya saja demi obsesinya menciptakan masakan-masakan baru.

Lalu bagaimana akhir kisah dari film ini..??
Aku nggak akan ngasih rekomendasi untuk nonton film ini sendiri. Jadinya aku bakal ngasih tau aja gimana endingnya. Kenapa? Nanti aku jelasin di bawah.
Endingnya, Joon-Suk dan Yeon-Hee berbaikan. Script karya Joon-Suk berhasil di-filmkan dan Yeon-Hee menjadi tamu kehormatan dalam premiere film Joon-Suk.
Sementara Hee-Sook harus mengejar Min-Soo ke Italia karena Min-Soo akan mendalami ilmu memasaknya disana. Dan di Italia sana keduanya diceritakan berbaikan. Keduanya kembali saat premiere film Joon-Suk selesai digelar.
Joon-Suk, Yeon-Hee, Hee-Sook, dan Min-Soo saling bertemu di bandara. Keempatnya sama-sama terkaget saat melihat pasangan masing-masing. Karena Joon-Suk adalah ayah Min-Hoo, sementara Hee-Sook adalah ibu Yeon-Hee.

Heheee...
Itu tadi sinopsis/cerita dari film ini.
Tapi film ini punya sisi negatif dan sangat direkomendasikan untuk TIDAK ditonton oleh anak berusia dibawah 17 tahun. Kenapa..?? Karena film ini hampir 75% berisi adegan dewasa. Adegan sex dimana-mana.
Untuk memunculkan ide menulisnya Joon-Suk dan Yeon-Hee melakukan seks. Begitu juga Hee-Sook dan Min-Soo, mereka melakukan seks demi mendapatkan ide masakan yang spektakuler.
Jika ada yang berpikiran adegan seks di film ini adalah adegan seks yang wajar dan akan disensor maka pemikiran kalian salah! Bagian-bagian tubuh diekspos terang-terangan dalam film ini. Payudara, aktor/aktris yang telanjang, bahkan adegan seks dalam film ini benar-benar ditampilkan secara eksplisit tidak hanya implisit.
Jika banyak yang mengecam dan mencemooh film Twilight Saga: Breaking Dawn dan film Remember Me (mungkin) akibat banyaknya adegan seks di dalamnya. Maka film ini lebih patut untuk dihujat lebih lebih lagi daripada dua film yang aku sebutkan tadi. Kenapa? Karena film ini film buatan Korea yang notabene adalah negara timur yang dikenal sebagai negara yang dikenal sangat menjaga adat dan sopan santun.

Dan pada akhirnya setelah menonton film ini muncul pertanyaan, apakah saat kita benar-benar stress dan stuck tidak ada ide dan inspirasi untuk pekerjaan yang kita kerjakan kita harus melakukan seks untuk mendapatkan ide dan inspirasi lagi? Kalau sudah menikah sih nggak masalah yaa, selama seksnya dilakukan dengan suami/istri sendiri bukan dengan suami/istri orang lain #eh *ditabok*. Lha gimana dengan yang masih belom menikah..?? Mau seks sama pacar..?? atau malah sama PSK..?? *digemplang massal* Inget dosa mabroo... Itu zina..

Jadi...
Silahkan putuskan sendiri bagaimana sahabat blogger akan mengambil keputusan mana setelah membaca tulisan ini. Aku harap siih nggak nge-bash aku yaa... aku cuma share aja kok...
Aku juga nggak akan sampai melakukan hal-hal kayak Yeon-Hee meskipun aku stuck dan gak punya ide untuk melanjutkan cerita-ceritaku yang masih bersambung dan belum juga selesai.. Beneran deeeh... Suerr... Aku cuma akan 'ngasih' diriku cuma buat suamiku nanti.. #wennaaakkk

Btw, terima kasih loh yaa buat Amelia Pravitasari yang udah ngasih tau nih film. Bener-bener sesuatu deeh.. Untung di kos gak jadi rusuh gara-gara film ini. Buat Bernadette, kamu jangan sampe nyonto ini lho yaa sama kak Galih. #eh *kabuuurrrr*

Sudah.. sudah..
Makin ngelantur saja omongannya...
Saya akhiri saja postingan ini..
Byee...
See you in the next posting... :)
Share
Tweet
Pin
Share
8 comments
Hollaa blogger...
Selamat sore..
Selamat menjalankan sholat ashar bagi yang menjalankan.
Buat yang belum sholat, sholat dulu dee.. *lah trus ngapa..??*

Okee..
Postingan ini emang berasa telat, tapi nggak pa-pa lah daripada nggak sama sekali. Ya kaan..?? :p


Yuukk let's say HAPPY BIRTHDAY to my partner in crime yang tanggal 1 November 2011 kemarin ultah yg ke-19 *bener 19 gak siih..??*..
Si kakak Dicta alias Nenek, alias Bene', alias Ber, alias apa lagi yaa.. Abisnya nih anak panggilannya banyak siih... =.=
Okee.. nggak penting mau dipanggil apa, yang penting HAPPY BIRTHDAY to you.. Partner in crime...

"BERNADETTE BENEDICTA LUPI MAITIMO..."

Penasaran sama orangnya..??
Nih bentuk orangnya... :p


Noohh gimana pendapatnya..??
*Jangan ketipu tampang.. Tuh kamera yg dipengang, hasil minjem.. #plak*

Oke back to topic..
Happy Birthday ya Neekk...
Wish you all the best..
Moga makin sukses..
Kuliahnya lancar..
Rejekinya juga lancar.. *ditunggu traktirannya pas hari Selasa*
Makin langgeng sama kak Aditya Galih yang paling kamu sayang.. #eaaaa
Trus jangan teledor-teledor lagi..
Jangan lupaan juga..
Lupa naro' hape lah.. lupa naro' dompet lah.. lupa naro' kunci kamar kos lah..
Kalo ente lupa&teledor terus ane juga ikut susah niih.. Harus selalu ngingetin terus juga soalnya.. :p
Makin eksis ngerusuh juga yee di kosan.. bareng sama aku sama Amel juga.. Huahahaa.. *evillaugh*
Wish you all the best lah pokoknya..

Maaf aku gak bisa ngasih sesuatu hadiah berupa barang..
Aku cuma ngasih doa yang tulus dan bantuan yang tulus pula karena sebagai tetangga sebelah kamar kos yang baik, aku sudah cukup lumayan membantumu dengan segala penyakit keteledoran dan kepikunanmu.. #eh *becanda neek.. jangan marah yaa.. :p*

Sekali lagi...
Happy Birthday Bernadette... :) *tiup terompet, tebar konfeti, lempar telor+tepung #loh*
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Hullaw blogger..
Kembali lagi dengan author yang aneh bin gaje ini.. #meh

Oke kali ini ane mau cerita tentang kejadian rusuh bin awkward yang terjadi pas hari Kamis malam Jumat kemarin.
Kenapa baru cerita sekarang..?? baru sempet mabreh.. *dilempar bak mandi*

Cerita dimulai pas ane pulang dari kavling abis ikutan rapat evaluasinya anak KG. apaan tuh? halah ntar-an aja yee ane ceritain sendiri.
Ane nyampe kos sekitar jam 10-an kalo gak salah, begitu mau buka kamar kos tiba-tiba partner in crime di kosan yang bernama Amel nongol dari dalem kamarnya dan nyapa ane..

Amel (selanjutnya hanya ditulis A): Baru pulang fit..
Fitri (selanjutnya hanya ditulis F): Yo'i Mel, kenapa?
A : gak papa. mana kakak dicta? *kakak dicta itu partner in crime ane yang satunya*
F : gak tau, tadi sih cuma ketemu bentar di kavling, abis itu dia keluar lagi, cuma ambil helm dia.
A : hmm.. dasar. eh fit aku abis ngepel kamar looh.. *pasang muka pamer* nggak mau liat tah?
F : Iya tah? *pasang muka sok penasaran* pantesan tadi pas masuk rumah kok baunya agak aneh gitu. ternyata kamu abis ngepel.. *sambil nyelonong ke kamar Amel*


Akhirnya perbincangan itu keterusan, dari sekedar ngomong pel-pelan, bisnis pulsa, sampe pengalaman awkwardnya Amel bareng sama temen-temennya yang pergi ke Bromo cuma buat ngeliat sunrise alias matahari terbit..!!

Tapi di tengah-tengah ceitanya Amel tentang pengalaman awkwardnya bareng sama temen-temennya waktu ke Bromo si kakak Dicta nelepon ke hape ane. *eh, enak aja dipanggil kakak Dicta mulu, balik panggil Bernadette..!!*

F : Mel, Bernadette nelepon nih. *nyodorin hape*
A : Haha.. dia pasti kekunci di luar. biarin aja dulu. kita kerjain dia *evillaugh*
F : Oke, lanjutin ceritanya..


Alhasil tuh Bernadette kita kerjain, kita anggurin di luar dan kita ngelanjutin ceritanya si Amel yang sempat tertunda.
10 menit kemudian si Bernadette telepon lagi ke hape ane untuk yang ke-4 kalinya akhirnya ane angkat karena ceritanya Amel udah kelar.


F : Halo Ber..
B : Fit, kamu udah tidur a..??
F : Belom. kenapa? *sok polos*
B : Aku kekunci di luar niih.. bukain dong.. tapi aku sekarang lagi di atas. berkunjung ke tempatnya mbak-mbak..
F : Oke tunggu yaa...


Akhirnya ane sama Amel keluar tuh dan malah ikut berkunjung ke atas, ke kosnya mbak-mbak.. disana kita kenalan sama yang namanya Mbak Retno sama dua temennya lagi yang ane lupa namanya. Diatas bukannya kita ngejemput si Bernadette trus langsung turun dan masuk ke kosan, tapi kita malah ngerusuh dan ngobrol bareng sama mbak-mbak itu. berasa masih pagi aja pake acara ngerumpi, padahal itu udah jam 11 malem..!! Kita cerita-cerita tuh diatas sambil ngakak-ngakak dan nungguin Masih Dunia Lain main di tipi *berasa pengen ikut uji nyali aja* dan tiba-tiba...


"Heh, ojo rame-rame (jangan ramai-ramai -red)"
*seketika ruangan hening, dikira ada penampakan makhluk astral #eh*

uuupps.. ternyata itu si bapak kos yang bernama asli Pak Aman tapi dengan laknatnya diubah sama Amel julukannya menjadi Safety Man. Aslinya sama aja, cuma diINGGRISin doang. Kan safety = aman. *maap ya bapak kos... nunduk2 siap harakiri. #eh*

Daripada semuanya makin rusuh dan khawatir akan berdampak yang lebih berbahaya, yaitu kita bertiga (ane, Amel, Bernadette) dikunciin akhirnya kita mutusin buat mengakhiri kunjungan rusuh malam itu dan kembali ke bawah.

Tapi cerita kerusuhan nggak berakhir sampai sini..
Begitu kita bertiga turun, bukannya masuk ke kamar masing-masing tapi malah nginvasi kamarnya Bernadette. Nggak cukup menginvasi, tapi membuat kerusuhan part II dengan belajar main gitar tengah malam.. *busseet mabreh*


F : Eh mainnya jangan keras-keras, udah malem.
A : Tapi kok 'orang itu' diem aja yaa..
B : *ngangguk-ngangguk setuju* udah tidur kali.. jadi nggak denger.
F : Ato udah males negur kita, dan pura-pura nggak denger kalo kita bikin rusuh kayak gini?
A : Hmm bisa jadi..


Dan akhirnya kerusuhan belajar main gitar berlanjut sampai jam 4 pagi, dan baru berakhir setelah adzan shubuh berkumandang..


Kesimpulannya..??
Wanita macam apa kita ini..??
Yang jelas, kami bertiga adalah biang rusuh di kosan yang dimana anggota keluarganya pada aneh bin ajaib semua..
Mulai dari bapak kos yang tak bisa didefinisikan dengan kata-kata keanehannya..
Mbah putri yang doyan curhat, tapi baik hati karena suka bagi-bagi makanan dan mbah kakung yang *maaf* udah agak tuli karena udah udzur tapi masih doyan nonton infotainment sama acara musik..
Anaknya bapak kos yang manjanya minta ampun..
dan Ibu kos yang kece banget bak model jaman 80-an.
hehee.. *pe-a-ce*


Yap..
Sekian posting kali ini..!!
Salam Satu Jiwa Arema Indonesia.
#loh
Share
Tweet
Pin
Share
4 comments
Older Posts

About Me


Hai!! Namaku Fitrotul Aini.
Tapi panggil saja aku Fitri.
Hanya 'part time personal blogger' tapi 'full time dreamer'.
 Bisa klik DISINI untuk tahu tentang aku dan blog ini yang selengkapnya.

Terima kasih sudah mengunjungi blogku ini.
Enjoy your reading.. :)

Contact me on : 
fitrotulaini1@gmail.com
or
Find me on :

Pengunjung

Teman-Teman

Blog Archive

  • ▼  2023 (1)
    • ▼  Januari (1)
      • [REVIEW] Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang : ...
  • ►  2022 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2016 (52)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (12)
  • ►  2015 (42)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2014 (27)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2012 (47)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (8)
    • ►  Desember (8)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular

  • [REVIEW] Architecture 101 : Menyelesaikan Cinta Lama yang Belum Kelar
    Hola-hola... Bertemu lagi dengan hari Rabu.  Itu berarti jadwalnya #RabuReview yaa... Kali ini mau review film lagi nih... Film apa...
  • [REVIEW] WINGIT : Membaca dan Belajar dari Cerita 'Mereka'
    Judul : Wingit Penulis : Sara Wijayanto Penerbit : PT Elex Media Komputindo Tahun Terbit : 2020 ISBN : 978-623-00-2183-1 Halaman : vii + 244...
  • WELCOME 2019!
    Assalamualaikum..... SELAMAT TAHUN BARU, SEMUANYAAA..... Pict from HERE Gak kerasa yaaa 2018 udah berakhir dan tahun udah b...
  • [REVIEW] Unsung Cinderella : Mengenal Dunia Apoteker Lebih Dekat
    Hai.... Selamat bertemu lagi. Sudah mau akhir 2020 ya... Semoga kita semua tetap dikasih perlindungan dan kesehatan. Hari ini, aku balik dan...
  • Gelar Akademik, Perlu Gak Sih Dicantumin??
    Euummm..... Jujur, kalau aku... pertanyaan ini udah jalan-jalan di otakku udah sejak jaman dahulu kala. Sejak jaman orang-orang (menur...

Member

Member

Member

Emak2Blogger

Member

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose