"Bagaimana kamu tahu jika kamu menyukai orang tertentu?"
"Aku selalu berpikir tentang dia. Ketika bahagia, aku memikirkannya. Ketika aku sedang sedih aku juga memikirkannya. Jika aku bisa di sampingnya selamanya, itu sudah cukup."
Salah satu potongan dialog di salah satu serial drama Korea ini selalu terngiang-ngiang di kepalaku. Apakah benar semudah itu mengetahui kalo kita lagi suka sama seseorang?
Pernah sekali waktu aku mendengar dari seseorang yang lain bahwa jika kita sedang menyukai seseorang, selain kita akan selalu memikirkannya, perasaan dan jantung kita akan berdetak 'dag-dig-dug' lebih keras dan cepat saat kita bertemu dan ngobrol langsung dengan orang kita suka itu. Katanya saking berdebarnya jantung serasa mau copot. Benarkah?
Kalau memang benar, lalu bagaimana dengan kondisi seperti ini,
Kau pernah menyukai seseorang, tapi kau jarang memikirkannya, dan ada saat kau bertemu dan ngobrol langsung dengannya, tapi perasaanmu biasa-biasa saja, gak deg-deg'an atau sebangsanya?
Apa itu disebut kau sudah mulai tidak ada perasaan dan sudah mulai tidak menyukai seseorang itu tadi?
Inilah yang aku rasain kira-kira dua minggu yang lalu. Saat aku bertemu 'someone special'. Mungkin sahabat blogger yang ngikutin blog ini *emang ada?* pasti tahu siapa 'someone special'ku itu.
Secara singkat, aku ceritain lagi lah tentang aku dan 'dia' ini.
At least, kira-kira udah 10 tahun terakhir ini lah aku memendam suka sama seorang laki-laki. Dia temanku dari kecil. Entah gak tau kenapa sampai sekarang aku masih mendam dan masih bisa dibilang suka sama dia. Aku juga bingung apa ini bener-bener suka apa hanya sekedar obsesi? Jika ini memang bener-bener suka, tapi kenapa aku gak ngalami tanda-tanda yang aku jelasin di atas tadi? Aku jarang banget mikirin dia, kalo aku seneng, seneng aja sendiri gak pernah kepikiran dia, apalagi kalo sedih, malah nggak bisa kepikiran siapa pun! Dan puncaknya adalah 2 minggu yang lalu saat siang menjelang sore, aku secara nggak sengaja ketemu sama dia. Berhubung kita adalah teman lama yang udah lumayan lama nggak ketemu kita akhirnya ngobrol santai sambil lihat penyembelihan kambing (kebetulan pas itu kan lagi hara raya Idul Adha). Kalo dilihat dari tanda-tanda yang aku ulas di atas, harusnya aku deg-degan nggak karuan dong... secara aku ketemu dan ngobrol langsung sama dia. Tapi ini nggak sama sekali!! Aku nggak ngerasa deg-degan sama sekali. Nggak kayak sebelum-sebelumnya. Apa ini jadi pertanda kalo aku udah mulai nggak ada perasaan suka sama dia??
Lalu, apa arti penantian selama sepuluh tahun terakhir ini kalau pada akhirnya harus berakhir anti-klimaks seperti ini..?? Tapi, apakah juga ini merupakan jawaban dari doaku yang lalu?
Sebenarnya kalau boleh jujur, aku nggak mau kalau seandainya kisah ini harus berakhir anti-klimaks seperti ini. Paling tidak jika harus berakhir, aku ingin dia tahu apa yang sudah aku rasa selama 10 tahun terakhir. Penantian..
So, what should I do?
Help me please..!!