• Home
  • Review
  • Hiburan
  • Curhat
  • Tentang Saya
Facebook Twitter Instagram Pinterest

NIKKI*

Dalam Bahasa Jepang berarti Catatan Harian : info | cerita | review | hobi | hiburan | kuliner | serba-serbi

"Well...
Tak harus percaya dengan buku ini,
anggap saja dongeng pengantar tidur.
Setidaknya sebelum aku mati, aku bisa berbagi.
Hingga kelak diceritakan kembali,
ke generasi yang tak pernah bertemu
denganku, ataupun 'mereka'."

Satu paragraf 'pesan' itulah yang disampaikan oleh Citra Prima pada pembukaan di buku terbarunya "Conversation With Ghost". Sebenarnya dari judulnya saja kita bisa menebak apa yang ada dalam buku bercover ungu magenta-biru ini. Ya cerita pengalaman dari seorang Citra Prima mengenai beberapa pengalamannya, persinggungannya, dan perbincangannya dengan 'mereka' makhluk tak kasat mata yang biasa kita sebut dengan 'hantu'.


Citra Prima yang merupakan pengarang buku ini bukanlah nama asing dalam dunia 'perhantu'an di Indonesia. Nama dan juga wajahnya sudah sering wara-wiri di televisi. Ia secara berkala muncul menjadi narasumber dalam acara mistis [Masih] Dunia Lain dan Mister Tukul Jalan-Jalan. Wajahnya yang cantik dan penampilannya yang nyentrik seperti menjadi 'pembeda' sekaligus juga daya tarik tersendiri bagi dirinya diantara narasumber-narasumber mistis yang kala Nyanyah Citra (panggilan akrab Citra Prima) pertama kali muncul masih didominasi oleh laki-laki.

Nyanyah Citra Prima (Sumber : Liputan6.com)

*by the way, aku kangen nonton MDL a.k.a [Masih] Dunia Lain. Akhir-akhir ini gak pernah nonton lagi karena udah keburu ngantuk duluan*

Well, balik ke buku 'Conversation with Ghost'.... 

Semua ini bermula saat aku mengalami NDE (Near Death Experience) di usia 9 dan 11 tahun. Sejak saat itu, banyak kejadian yang kualami pada masa anak-anak yang sulit dipercaya oleh banyak orang, terutama orang dewasa. Dulu, aku pernah disangka gila karena sering berbicara sendirian dan menangis tiba-tiba.

Jauh dari kehidupan orang normal, aku menemukan kebahagiaan baru saat bertemu 'mereka'. Mungkin kalian pernah mendengar samar-samar suara cekikikan orang tertawa, suara geraman orang marah, atau mungkin kalian juga pernah melihat bayangan yang berlari cepat lewat depan mata, dan juga melihat benda-benda bergerak dengan sendirinya. Atau jangan-jangan, kalian pernah tidak sengaja melihat penampakan 'mereka'?

Namun, apakah kalian yakin kalau semua peristiwa tersebut ulah 'mereka'? Ada baiknya kalian membaca ceritaku ini. Cerita di mana aku bertemu ragam jenis dari 'mereka' dan mumpi yang menjadi nyata, serta melakukan penjelajahan tanpa batas ke tempat-tempat baru yang sulit dijangkau.

Sekarang kalian hanya perlu duduk manis, buka lembar demi lembar buku ini. Maka akan aku ceritakan pengalamanku bertemu 'mereka' dan pesan yang ingin 'mereka' sampaikan kepada kalian.

Sttt... aku beritahu, ini bukan cerita fiksi!

Begitulah ringkasan yang tertulis di sampul belakang buku "Conversation With Ghost" dan seperti yang sudah disebutkan, buku ini memang berisi cerita pengalaman Citra Prima saat bertemu dengan 'mereka' yang lebih sering kita sebut dengan hantu.

Cover belakang 'CWG'

Terdiri dari total 12 bagian. 10 cerita pilihan tentang pengalaman Citra bertemu dan berinteraksi dengan makhluk astral, 1 bab tentang dialog langsung antara Citra dan makhluk astral, dan 1 bab terakhir tentang jurnal/catatan mengenai istilah-istilah dalam dunia astral yang selama ini dikumpulkan oleh Citra.

Nyi Rantam Sari, The Touch of Midas, Kebo Buntung, Kursi Goyang, Kuntilanak Overdosis, Gadis Kecil dan Kucingnya, Kerajaan Gaib, Yang Terlupa Yang Terjebak, dan Pocong di Makam Keramat adalah judul-judul cerita terpilih yang Citra masukkan dalam bukunya ini. Karena aku yakin sekali, kalau Citra harus menceritakan semua pengalamannya tebal buku yang dihasilkannya ini pasti bakalan bersaing dengan tebal ensiklopedia pengetahuan umum. Hahahaaa....

Membaca buku ini, benar-benar seperti diajak berjalan-jalan dan merasakan suasana yang sedang dialami Citra saat itu. Bagaimana dia bernarasi membuka cerita, menceritakan alur kejadian secara runut, menyisipkan dialog jika dia dan 'mereka' terlibat percakapan, hingga mengakhiri cerita yang pada akhirnya dapat membawa kita mengambil makna dari cerita yang disampaikan. Dan dari 9 cerita yang ada, cerita mengenai interaksi Citra dengan genderuwo di sebuah hotel yang dalam buku itu diberi judul The Touch of Midas adalah cerita yang paling mengesankan buatku. Kenapa? Baca sendiri aja. Gak mau spoiler. Ntar gak jadi penasaran lagi. :p

Selain cerita dengan judul The Touch of Midas bagian dari buku ini yang menarik perhatianku adalah bagian dialog langsung antara Citra dan makhluk astral. Bagian ini menarik perhatian selain karena isinya yang tak biasa yakni percakapan antara manusia dengan makhluk astral yang membahas mengenai dunia makhluk astral, tetapi juga karena layout dalam buku pada bagian ini dibedakan. Jika pada bagian-bagian lain layout buku berwarna putih dengan font hitam, maka pada bagian ini komposisi tersebut dibalik. Layout (warna kertas) hitam dengan font putih. Pengaturan ini serasa bertujuan untuk membawa kita merasakan apa yang dirasakan oleh Citra saat ngobrol dengan si makhluk astral yang tentunya dilakukan di malam hari yang gelap.


Awal bagian yang 'beda'

Secara keseluruhan, buku ini menarik untuk dibaca terutama buat yang punya rasa penasaran tinggi terhadap keberadaan makhluk astral. Cara penyampaian penulis yakni Citra Prima yang ngalir benar-benar bisa membuat kita ngerasain apa yang dia rasain saat itu, saat ia mengalami interaksi dengan si makhluk astral.

Gak hanya melulu cerita dengan tulisan, Citra juga menyisipkan foto/gambar yang berhasil dia dapat saat ia berinteraksi dengan si makhluk astral dalam ceritanya. Sayang, beberapa diantara foto tersebut tidak terlihat dengan jelas karena format dalam buku yang dicetak dengan warna hitam-putih sehingga foto yang disisipkan Citra juga harus berwarna hitam-putih sehingga pada beberapa foto seperti pada foto yang disisipkan pada cerita 'Gadis Kecil dan Kucingnya', 'Yang Terlupa Yang Terjebak, dan Pocong di Makam Keramat' hanya tampak hitam (setidaknya itu yang aku lihat), tidak bisa terlihat gambar apa yang ingin ditunjukkan oleh Citra. Mungkin lain kali, jika buku ini punya sekuel/kelanjutan bagian saat Citra menunjukkan foto itu bisa dibuat berwarna. Harga buku jelas akan jadi naik, tapi untuk para penggemar dan pecinta mistis dan mereka yang punya rasa penasaran tinggi mungkin tak akan jadi masalah.


Bagiku, ini cuma keliatan hitam-gelap. Kalau kamu?
*capture foto dari dalam buku CWG bagian cerita 'Pocong di Makam Keramat'

"Tak harus percaya dengan buku ini." 

Yap! Mungkin ada beberapa kalian yang mungkin membaca tulisan ini ada yang tidak percaya dengan keberadaan makhluk astral a.k.a hantu dan gak tertarik dengan buku 'Conversation with Ghost' ini. Tapi gak apa-apa, itu semua kembali ke diri kita masing-masing. Iya kan? Dan aku lebih memilih untuk percaya. Bukan percaya kepada hantunya, tapi percaya bahwa keberadaan mereka ada. Dan Allah sebagai Dzat yang Maha Agung memang menciptakan mereka untuk hidup berdampingan dengan kita meski kita dengan mereka berbeda dimensi alam.

Memiliki sahabat dan teman-teman yang juga diberikan kelebihan seperti Citra Prima bisa melihat, merasakan dan berinteraksi dengan mereka para makhluk astral, cerita dari kedua orang tua tentang pengalaman Mas (kakak) kandung yang sewaktu kecil pernah diikuti oleh tuyul semakin membuatku percaya pada keberadaan mereka. Selain itu semua, aku memang memiliki rasa penasaran yang tinggi pada keberadaan para makhluk astral sehingga jika ada orang lain yang bercerita tentang pengalamannya berinteraksi dengan makhlus astral aku akan sangat tertarik dan berminat untuk mendengarkannya.

Tapi, meskipun aku punya rasa penasaran yang tinggi aku gak pernah memiliki niat sekalipun untuk bisa berinteraksi dengan 'mereka', jangankan berinteraksi untuk melihat saja aku gak mau karena pada dasarnya aku ini penakut. Heheheeeeee..... penakut yang punya penasaran tinggi.

Punya rasa penasaran yang tinggi juga kayak aku?
Bisa loh buku ini dijadikan bahan bacaan... :) 

Selamat membaca!



PS : buat yang pengen beli dan baca buku ini, menurut info buku ini baru akan ada di toko-toko buku di awal November.
Aku bisa dapat dan baca buku ini, karena aku ikut PO (Pre-Order) yang dibuka oleh Citra Prima pada 3-8 Oktober lalu. Pre-order ini berhadiah TTD asli Citra Prima selaku penulis dan juga kartu astrologi sesuai dengan zodiak si pemesan buku. Sayang, aku gak kebagian bonus kartu astrologinya :'(
Share
Tweet
Pin
Share
25 comments
Tamales pagi, dulur!
Yuk, ngipok pagi dulu! :D

Sebelum masuk ke pembahasan utama, aku mau nanya-nanya dulu ah....
Apakah umak anak Ngalam? Atau umak bukan orang Ngalam tapi penggemar klub sepak bola Arema? Atau umak punya kenangan mendalam sama kota yang (katanya) dingin itu? Kenangan sama mantan, misal? *kemudian digeplak*

Kalau kalian akrab sama yang namanya kota Malang ini, selain identik sama buah apel, Malang juga identik sama klub sepak bola Arema, maskotnya si Singo Edan (Singa gila) dan juga bahasa walikan tentunya. Betul nggak nih? Gimana anak Malang? Setuju dengan pendapat ini? Kalau setuju, angkat tangan dan teriakkan suaranya..... wwuuhhhuuuuu..... *plak!*

Nah buat Ngalam-ers dan juga kalian yang lagi baca blog aku ini pada gak asing sama aplikasi chat yang namanya LINE kan? Pasti nggak asing dan pasti banyak yang pake. Kalau pada pake LINE pasti gak asing juga sama salah satu fiturnya LINE yaitu sticker LINE. Fitur ini sering banget dipake buat mewakilin/ngegambarin emosi kita kalau lagi chat sama orang lain baik chat pribadi atau chat di grup. Chatnya diselingin pake sticker biar makin greget, apalagi chat sama gebetan. #eeeaaaa.

Nah, apa hubungannya Malang dan sticker LINE?
Cerita bermula pas malem kemaren aku iseng ngecek salah satu aplikasi chatku. Ternyata chat di salah satu grup itu (sebut aja grup 'Tetua dan Alumni Kav.10) lumayan numpuk. Pas aku buka taunya ada temen yang lagi promoin sticker LINE. Specialnya sticker LINE ini bukan sticker LINE yang biasa. Tapi sticker LINE-nya bertemakan Malang dan si singa unyu!

Sumber : kiriman Herda di grup chat 'Tetua dan Alumni Kav.10'


Gimana? Ucul-ucul kan stickernya? Naahhh... buat kalian yang suka main LINE, yang suka nyari-nyari sticker yang unyu, lucu, dan mewakili pribadi kalian boleh tuh dipake sticker 'Go Ngalam Go'nya! Apalagi yang ngaku anak Ngalam dan cinta Ngalam. Dipake lah! Biar makin Ngalam pol umak! Yaaa meskipun kalau mau pake stickernya itu harus bayar sik... Tapi kalau emang minat dan mau nunjukin ke-Arema-an kalian kenapa enggak dipake coba stickernya? Hihii...

Nah, berhubung aku kenal nih sama si kreator sticker LINE 'Go Ngalam Go' ini... dan beberapa waktu lalu aku sempet 'ngucingin' update-an dia waktu sticker LINE ini masih dalam proses dan saat itu cuma aku liatin aja gak pernah aku komen, jadinya sekarang aku langsung kepoin aja dia... minta todong cerita tentang gimana sih cerita dibalik lahirnya sticker 'Go Ngalam Go' ini. 

Yuk simak obrolan aku sama Mbak Herda, si kreator sticker LINE 'Go Ngalam Go' ini:

Q: Aku
A : Herda

Q : Talames kakak. Akhirnya sticker Line-nya rilis. Hihi....
A : Sama-samaaa

Q : Ceritain dikit tentang prosesnya dong. Mulai dari ide, proses pembuatan, sampe akhirnya rilis
 A : Haha... interview banget iki.
Hmm... Kalo proses sih, proses sih pasti idenya dari awal emang pengen bikin sticker LINE buat dipake sendiri.
Sticker dengan kalimat "arek lali konco" ini sih sebenernya poros utamanya.
Like, lo pengen pake banget kan buat temen-temen yang sekarang udah pada nyebar dan susah dicariin kabarnya.

Kalau kenapa Malang, gak bohong sih emang kangen sama Malang (haha) secara dulu juga kuliah disana.
Berhubung sekarang sticker kreator dengan bahasa daerah lagi trend ya ini kesempatan yang bagus juga karena sticker Malang juga belum ada (waktu itu, Agustus). Banyak yang Surabaya-Surabaya.
Q : Cieee.... yang kangen Malang. Hihii...
A : Hahaaa ya kangen lah... kangen Ikana gue, hahahaa.... Sama nasgor perempatan watu gong. Eh pertigaan deng itu ya? Hahaa...
 Q : Yang makan sama gue itu? Itu pertigaan Kerto...
A : Hahahahaaa....
Lanjut buat proses pembuatan ya... Mulai cari info udah dari sebelum Ramadhan. Dari situ survey kecil-kecilan sama temen-temen deket, kata-kata Malang apa yang seru buat dipake. Abis itu mulai gambar, scan, sampai coloring 40 gambar makan waktu 2 minggu doang di bulan September.
Submit (ke pihak LINE) waktu itu awal September. Dan baru lulus QC (Quality Control) LINE-nya ya hari ini. Jadi kurang lebih quality control dari LINE-nya 1 bulan.
Q: Kayakya waktu itu sempet baca update-an lo kalau sticker ini sempet ditolak sama pihak LINE. Bener? Itu kenapa kalau boleh tau?
A : Jadi ada sih tolak 2 kali. Tolak pertama waktu itu ada beberapa gambar yang salah format. Harusnya transparent PNG tapi ternyata bukan transparent. Jadi waktu itu ga sengaja backgroundnya tetep putih.
Waktu tolak kedua, semua sticker berbau Arema dibilang nggak memenuhi syarat penggunaan sehari-hari. Ini sih yang paling disayangkan. Soalnya awalnya rencana emang mau jual dari sisi Aremanya. Mungkin gak diridhoi Allah aja kali, hahahaa...
Q : Trus akhirnya kok bisa lolos gimana tuh?
A : Gak tau deh... Ya mungkin udah gak ada yang salah lagi kali? Hahahaa.... Team review LINE juga gak ngasih notes kalau di-approve, kalau ditolak baru ngasih notes.
Q : Bisa jadi udah gak ada yang salah. Hahahahaa.... Btw, project sticker ini lo semua sendiri yang bikin? Termasuk gambar. Apa ada yang bantuin juga?
A : Gak lah... Gak ada yang bantuin. Semua gue yang gambar 2 minggu itu. Sekitaran Agustus. Curi-curi begadang, berhubung kerjaan juga bikin begadang. Jadi selingan aja sambil ngerjain kerjaan.
Q : Wah... keren...!!
 A :
 
Q : Hahahaaa.... Tapi udah ada hasilnya kan sekarang. 
A : Yaaa gue sih mencoba berpikir ini bukan semacam jerih payah terbayar sih. Soalnya kalo diseriusin gak seru lagi. Jadi kayak iseng berhadiah aja.
Q : Buat hiburan dan selingan aja jadinya nih?
A : Iya lah.... Karena gue juga seneng banget pake sticker. Koleksi sticker gue ada kali 20 mah lebih. *sambil ngirim screenshot koleksi stickernya* :v
Q : Buset niat bener! Hahaa...
A : Hahaha.... jadi guilty pleasure aja gitu.
Q : Btw, ada kepikiran kalau anak asli Malang bakal 'agak ketampar' gak sama hasil karya lo ini. Secara lo kan cuma anak rantau yang ngerasain Malang selama waktu kuliah lo doang. Gimana menurut lo? (as info, Herda ini aslinya anak Jakarta dan sekarang setelah lulus, dia balik kandang ke Jakarta lagi)
A : Hahahaa.... gue pikir nggak juga. Soalnya bikin 40 gambar itu gak gampang. Mesti orang murni niat atau murni iseng. Toh tinggal download sama ngomentarin kan juga lebih enak, dan gak salah sama sekali.
Itu juga yang jadi alasan kenapa gue pake nama 'osilur' sebagai publishernya. Biar dikira orang Malang aja. Kalau nyaru gitu, kan enak. Banyak sih, banyak banget yang kayak komplain lah sama gue, kenapa bukan nama gue sebagai publishernya, bla bla bla.. Cuma tujuan gue emang bukan cari eksistensi diri tapi eksistensi stickernya.
Q : Hoooo gituu.... oyi... oyi... *manggut-manggut*. Setuju deh karo umak! Eh, kalau sticker ini sukses, ada plan bikin sticker lagi?
A : Pengen sih, hahahaa.... Tapi ntar deh, cari pasar dulu.....
Q : Sip deh. Terakhir, apa harapan lo sama sticker LINE ini? Misal, semoga banyak yang pake gitu?
A : Harapan?  Ya itu mah pasti.... Tapi gue lebih pengen banyak yang pake buat ngangkat bahasa Malangan juga. Biar ngalahin sticker Surabayaan. Hahaha.
Soal revenue sih... Kecil banget bagi hasil perstickerannya. Mungkin untungnya mirip-mirip jualan pulsa. Jadi lebih buat kesenengan batin aja. Misalnya masuk top downloads. Wah keren.... Gitu.... Hehehe
Q : Aamiin... semoga bisa yak! Okedeh. Gitu dulu aja. Makasih udah jawabin pertanyaannya. Ditunggu sticker selanjutnya!
A : Oke!

Nah, gitu gaes ceritanya...
Jadi gimana? Gak pengen coba beli dan pake stickernya? Cuma 50 coins aja kok... Hihii... :D
Kalau udah pake, dijamin umak bakal Ngalam lop deh! :D

Sukses juga buat Herda. Kapan-kapan kalau aku main ke Jakarta ajakin main yaaa. Kangen makan nasgor bareng sambil ngerumpi. Hahahaa.... :v


* Chat dengan Herda, diubah sesuai kebutuhan tulisan disini. Tapi gak mengubah isi dan inti pembicaraan. :D

** Glosarium:
Tamales : Selamat 
Ngipok : Ngopi
Umak : Kamu
Ngalam : Malang
Nuwus : Suwun : terima kasih
Ilakes : Sekali
Lop : Pol : banget atau sekali
Share
Tweet
Pin
Share
6 comments
Lagi-lagi gara-gara YouTube!

Seperti biasa dan seperti yang udah aku ceritain di postinganku kemarin-kemarin kalau sekarang aku jadi pengangguran yang lagi nyari kesibukan. Dan selama belum punya kesibukan, buat ngisi waktu senggang aku ngabisinnya dengan nonton drama.

Berhubung siang tadi dua list drama udah kelar aku tonton, dan aku lagi terjebak males nontonin lanjutan episode drama di list selanjutnya, aku mengalihkan kegiatan nontonku dengan nontonin video-video yang ada di YouTube. Video yang aku pilih buat ditonton tadi kupilih random aja berdasar suggest di halaman awal YouTube.

Klak-klik-klak-klik milih-milih, pindah-pindah video yang mau ditonton tiba-tiba aku kedistract sama salah satu suggest video di sebelah kanan halaman YouTube. Judulnya "[Eng sub] Yuchun teaches you how to knit full ver ユチョン 유천" Hyaakkk langsung histeris dalam hati. Berhubung beberapa hari ini lagi demen-demennya sama Yoochun-oppa itu gara-gara abis marathon nonton dua dramanya (I Miss You sama The Girl Who Can See Smells), jadilah aku penasaran sama video itu. Gak perlu pikir dua kali langsung klik dan nonton videonya.

Sesuai judulnya... di video itu Yoochun-oppa ngasih tutorial cara merajut topi buat dedek bayi mulai dari persiapan bikin sampe nyelesaiinnya. Auww... dibikin melting sama Yoochun-oppa! Gimana enggak? Selain dia jago acting, jago nyanyi, tapi juga jago merajut *mau dong dirajutin kakaakkk!*. Mana pas merajut gayanya cool banget pula! Dan doi sadar akan hal itu, sebelum mulai ngajar cara merajutnya dia bilang "Don't just focus on my face, pay attention to the needle you will miss the stitch." Tau aja deh kalau viewers (utamanya yang cewek-cewek ini) bakal kedistract sama kegantengan dan ke-cool-annya. :p

Gimana gak kedistract kalo tutor merajutnya kek gini?
(Source: onehallyu.com)

Penasaran sama videonya? Nih:

Yang ini video kualitas HD

Yang ini, videonya nggak HD tapi ada subtitle Inggrisnya

Sebenernya video ini udah lama. Udah sejak 2012 dibikin dalam rangka campaign "Save the Children". Campaign itu dibikin untuk menyelamatkan bayi-bayi yang baru lahir di kawasan yang punya perbedaan udara ekstrem dengan memberi mereka pakaian-pakaian hangat yang dirajut. Dan sepertinya Yoochun salah satu jadi artis yang terlibat dalam campaign itu.

Uh, gara-gara nonton video itu aku jadi pengen belajar merajut juga deh. Sebagai seorang cewek bisa bikin sesuatu dari hasil tangan sendiri itu pasti menyenangkan dan membanggakan. Apalagi kegiatan merajut itu kan sebenernya keahlian cewek. Masa' mau kalah sama Yoochun yang cowok (dan bisa merajut)?

Hmmm... FIX abis ini aku mau belajar merajut! Lumayan bisa buat ngisi waktu senggang juga. Dengan merajut kan bisa bikin sesuatu. Dan semoga bisa berguna. :D *dan semoga gak bosen dan give up tengah jalan :p*

Ntar kalau udah bisa dan pinter merajut kan bisa bikin-bikin sesuatu, entah itu syal, topi, kaos kaki, atau bahkan sweater buat orang yang kita sayang *uhuk*. Orang yang kita sayang belum tentu pacar loh. Bisa jadi orang tua, kakak, atau saudara *ngeles aja* :p

Yasudah.... Mari kita akhiri postingan ini.
Aku mau ngajakin ibuku buat belanja bahan-bahan untuk merajut dulu. Trus abis itu lanjut belajar ngerajutnya. :D
*Pssst! Asal tahu yaa.... Ibuku juga ikut tertarik buat belajar merajut juga gara-gara ngikut aku nonton videonya Yoochun merajut ini. kikikiiik*

Yang mau ikutan merajut juga, yuk!
Ntar kita saling share hasil merajut kita! :D

Source: jyjfantalk.com
Source: blog thehaje
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Hai... selamat pagi... :)
Selamat hari Minggu :)

Di hari Minggu ini ada yang daging sapi hasil Idul Adha-nya kemarin masih ada? Kalau masih ada dan berencana untuk masak-masak cantik tapi bosen sama menu yang itu-itu aja? *biasanya sih kalau daging sapi itu seringnya dibikin bakso yaa* :p atau justru malah bingung mau masak apa..? Naahh di postingan kali ini aku mau kasih resep makanan yang selalu Ibuku masak tiap Idul Adha. Ini resep favorit banget dan jadi andalannya Ibuku yang disetiap Idul Adha gak pernah absen buat dimasak karena emang gak pernah absen buat direquest sama anaknya... :v

Yuk mulai yaa...
 Pertama-tama siapin dulu bahannya....

Bahan-bahan:
1/2 kg daging sapi
7 siung bawang putih
9 siung bawang merah
7 buah cabe merah (buang isinya)
1,5 sdt terasi
1/2 butir kelapa untuk santan : diambil kani 1 cangkir, encer 2 gelas
2 sdt gula
garam secukupnya
1 sdm mentega
2 sdm minyak goreng
3 lembar daun salam

Cara Memasak:
1. Haluskan bawang putih, bawang merah, cabe merah, dan terasi.


2. Potong-potong daging seperti empal tapi melebar.

3. Panaskan minysak goreng mentega kemudian goreng daging yang sudah dipotong-potong tadi, tiriskan.
PS: gorengnya jangan sampai kering.

4. Setelah digoreng, pukul-pukul daging kemudian suwir-suwir.



Pas bagian ini aku seneng sekaligus bosen juga. Senengnya karena di part ini bisa jadi part buat menyalurkan emosi dengan mukulin si daging. Bosennya karena ya kudu mukulin trus suwirin potongan dagingnya satu-satu :p -_-

5. Campurkan bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan bersama daging yang sudah dipukul dan disuwir juga 2 gelas santan encer. Kemudian rebus sampai air santan encer menyusut, setelah itu baru masukkan santan kani. Tunggu sampai santan kani menyusut/habis sambil sesekali diaduk. Jangan lupa dibumbui dengan gula dan garam secukupnya sama jangan lupa masukkan daun salam biar makin sedep!

6. Kalau santan udah susut. Matikan api. Dan masakan siap disantap.. :D



Foilaaaa....
Masakan ini paling enak kalau dimakan pake nasi anget dan kerupuk. Nyaamm!! :D *bahagia itu bisa sesederhana ini* :D

Dan seperti yang aku bilang tadi, masakan ini tiap tahun tiap Idul Adha emang gak pernah absen nangkring di dapur rumah karena emang ini jadi menu favorit banget di rumah. Memanfaatkan daging sapi hasil pembagian qurban Idul Adha. Kalau di rumah-rumah lain pada bikin bakso, di rumahku bikin masakan ini.. :D

Di rumah juga gak pernah ada tradisi nyate-menyate atau masak dan makan gulai kambing bersama. Karena pertama, aku pribadi gak suka daging kambing. Kedua, ayah-ibu udah mulai sepuh jadi beliau mulai jaga dan kontrol makanan biar tetep sehat. Dan si mas yang sebenernya aku-ikut-aja-apa-yang-dimasak-ibu jadi gak pernah request yang aneh-aneh. Dengan komposisi keluarga dengan cara makan seperti itu, praktis di rumahku gak pernah masak makanan olahan kambing. Daripada dimasakin tapi nggak ada yang makan kan mubadzir. Jadi, tiap tahun tiap Idul Adha kalau di rumah dapat daging kambing pasti dikumpulin lagi dan kemudian dibagi-bagiin lagi ke tetangga.

Udahan dulu ah... jadi laper nih... sekarang aku mau sarapan dulu.

Selamat mencoba resepnya... :)

Oiya lupaaaa.....
Ini makanan namanya "Empal Gepuk" 



*resep ini Ibuku dapat ketika beliau dengerin salah satu acara di sebuah radio. Jadi nggak murni hasil karya/racikan beliau* :)
Share
Tweet
Pin
Share
11 comments
Hai... selamat malam.
Apa kabar berat badan? Apa kabar tensi darah? Dan apa kabar kadar kolesterol?
Heheee....

Aku nanya gitu karena hari ini kalian pasti lagi pada berpesta makan sate atau gulai kambing hasil dari pembagian hewan qurban yang disembelih di hari raya Idul Adha hari ini.

Btw, Selamat Hari Raya Idul Adha lho yaa....
Buat yang udah bisa berkurban, semoga kurbannya berkah, bermanfaat, dan amalnya diterima Allah SWT.
Buat yang belum, semoga tahun depan diberi rezeki buat ikutan berkurban. *aamin*

Well... sebenernya hari ini tuh aku pengen nulis tentang makanan khas yang selalu ada dan selalu dimasak di rumah setiap hari raya Idul Adha gini. Bukan sate, bukan juga bakso tapi ada lah satu menu khusus gitu. Tapi entah kenapa tiba-tiba gak mood gitu buat nulisnya. Jadi kayaknya aku tunda besok aja deh nulis dan nge-sharenya.. :)

Jadi, kali ini mau sedikit cerita aja lah yaa...

Seperti yang udah aku ceritain, kalau aku akhirnya udah menyelesaikan tugas terakhirku sebagai seorang mahasiswa. Sebagai konsekuensinya aku akhirnya jadilah pengangguran sementara. Berstatus sebagai pengangguran yang udah gak ada kerjaan dan punya banyak waktu senggang, akhirnya untuk ngisi waktu senggang itu dipakailah untuk memuaskan kebiasaan lama yaitu: Nonton! Spesifiknya nonton drama. :p

Comeback jadi penonton drama kali ini diiringi dengan ketidakberasaan comeback sebagai penonton drama-drama Korea setelah sempat 'selingkuh' ke dorama Jepang. Bukannya aku CLBK atau meninggalkan yang baru kembali ke lama atau kembali ke hal yang lama karena yang baru gak lebih menarik dari yang lama, bukan gitu... cuma aja kali ini lagi gak ada dorama Jepang yang menarik hati buat ditonton. Disaat gak ada dorama Jepang yang menarik buat ditonton, justru drama-drama Korea yang berhasil menarik minat nonton. Jadilah balik nonton drama-drama Korea lagi.

Sejauh ini sejak resmi jadi pengangguran sementara dan memutuskan untuk mengisi waktu senggang dengan nontonin drama-drama aja sampe puas, sebenernya aku baru menyelesaikan satu buah judul drama. Judulnya "I Miss You/Missing You"


Menurutku drama ini tuh hacep banget. Romantis-romantis-sendu-bikin-mewek-sepanjang-episode-plus-bikin-baper! Nyeritain tentang sepasang cowok-cewek yang sahabatan gitu, tapi karena suatu masalah mereka terpisah dengan sebuah tragedi. 14 tahun kemudian mereka ketemu lagi. Tapi si cewek ini udah berganti identitas dan sok-sokan lupain masa kecilnya. Perang serang mental antara si cowok dan si cewek pun terjadi. Si cewek pengen balas dendam ke si cowok karena menurut dia si cowok itu bersalah saat tragedi masa kecil mereka. Sementara si cowok pengen nebus kesalahan masa kecilnya. Ah asli baper lah liatnya. Ntar deh kalau sempat aku bikinin reviewnya di postingan terpisah :)
Drama ini emang drama lama. Udah rilis sejak tahun 2012. Tapi aku baru tau. Taunya juga gara-gara pas ke rental komputer pas mau bikin cover CD, mbak-mbak operatornya lagi nonton dan aku tertarik. Ngopi trus nonton deh!

Kelakuanku ini tolong dimaklumin aja ya, karena aku tuh aslinya gak update sama sekali sama perkembangan perdramaan. Baru nonton drama kalau dikasih tau temen, gak sengaja tau dan tertarik, atau lagi kesasar. Hahaa... *kayaknya aku udah pernah bilang ini di postinganku dulu.*

Kelar baper abis nonton "I Miss You" ini aku berkelana, berjalan-jalan dan akhirnya (sementara) tertambat ke dua drama lain yang kemudian jadi waiting list drama 'to be watch' selanjutnya. Dua drama itu adalah "The Girl Who Can See Smells" dan "Orange Marmalade".


"The Girl Who Can See Smells" ini garis besarnya nyeritain tentang seorang cewek yang bisa melihat bau setelah dia ngalamin kecelakaan dan dia memiliki keterkaitan dengan kasus pembunuhan berantai yang sedang ditangani polisi. Di saat yang sama, si cewek ajaib ini ketemu dengan cowok yang berambisi untuk jadi polisi/detektif agar bisa mengungkap kematian misterius adiknya. Selain berambisi jadi polisi, si cowok ini ternyata punya keunikan (kalau gak mau dibilang keanehan) juga. Dia gak bisa ngerasain rasa: rasa panas, sakit, pahit, dll dia gak bisa ngerasain. Keduanya, secara ajaib juga kemudian bekerja sama.


Sementara "Orange Marmalade" bercerita tentang anak cowok manusia yang jatuh cinta sama temennya cewek yang ternyata adalah vampir. Terdengar kayak film Twilight ya..?? Hehee... Tapi gimana bedanya? Aku belum tau. Belum nonton full. Masih jadi drama waiting list! Ntar segera ditonton kalau udah selesai nonton "The Girl Who Can See Smells". Maraton nonton lah pokoknya... :D :v

Eummm....
Btw, ada yang ngeh gak apa keterkaitan/kesamaan atara drama 1, 2, dan 3?

Yaps, betul! Pemainnya!

Pemeran utama cowok di "The Girl Who Can See Smells" itu yang juga jadi pemenran utama di "I Miss You". He is Park Yoochun. I don't know why I became like him. Maybe after I saw his another drama long time ago! Nonton Rooftop Prince. Mungkin gara-gara itu, jadi demen nonton dramanya Yoochun-oppa ini. :v Sayang sih pertengahan tahun ini doi masuk wamil jadi yaaa.... doi absen dulu dari perdramaan sampe kurang lebih 2 tahun ke depan.

Yoochun di "I Miss You"
di "The Girl Who Can See Smells"

btw, pekerjaan si tokoh yang diperanin Yoochun di "I Miss You" sama di "The Girl Who Can See Smells" sama-sama jadi polisi/detektif. Tapi meskipun sama-sama jadi polisi, tapi karakternya beda!

Sementara "Orange Marmalade" nyambungnya juga ke "I Miss You". Si pemeran utama cowok di "Orange Marmalade" ini yang jadi 'Yoochun remaja' di I Miss You.
Si dedek gemez *pake Z!* bersuara berat-berat ngebass sexy yang bisa bikin histeris dan mimisan: Yeo Jin Goo.

dek Jin Goo di "I Miss You"
di "Orange Marmalade"

Awal tau si dedek gemez ini sih pas nonton "The Moon That Embraces The Sun" dulu. Di drama itu dia berperan jadi 'puta mahkota' yang pas gedenya jadi diperanin sama Kim Soo Hyun.. :D

subhanallah! Ini pas di "The Moon That Embraces The Sun"

Dedek gemez ini beneran bikin gemez deh aah. Hahahaa.... :v

Yah begitulah....
Udahan dulu lah deh yaaa....
Aku mau lanjutin nonton "The Girl Who Can See Smells" dulu.
Ciayou!

Ntar kalau mood aku bikinin reviewnya deh buat masing-masing drama. Lumayan buat bahan ngisi postingan tag 'recommended for your weekend - drama seri' :v Sama mungkin ntar kita bisa rumpikin si dedek gemeZ itu! :p

Btw, kalau kalian pernah nonton drama dan itu ceritanya asik, keren boleh loh di-share! Aku menerima masukan dan usulan drama... :D
Drama apapun itu! Gak harus Korea. Drama Jepang, Taiwan, bahkan Thailand pun boleh! :D

Okeh...
Bye!
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Newer Posts
Older Posts

About Me


Hai!! Namaku Fitrotul Aini.
Tapi panggil saja aku Fitri.
Hanya 'part time personal blogger' tapi 'full time dreamer'.
 Bisa klik DISINI untuk tahu tentang aku dan blog ini yang selengkapnya.

Terima kasih sudah mengunjungi blogku ini.
Enjoy your reading.. :)

Contact me on : 
fitrotulaini1@gmail.com
or
Find me on :

Pengunjung

Teman-Teman

Blog Archive

  • ▼  2024 (1)
    • ▼  Maret (1)
      • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempela...
  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2016 (52)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (12)
  • ►  2015 (42)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2014 (27)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2012 (46)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (8)
    • ►  Desember (8)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular

  • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempelajari Makna Hidup dari Sebuah Toko Kelontong
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Keajaiban Toko Kelontong Namiya  Penulis : Keigo Higashino  Alih Bahasa : Faira Ammeda  Penerbit : Penerbit Gramed...
  • [REVIEW] LAKI-LAKI KE-42 : Lika-liku Pertemuan Belahan Jiwa
    Judul : Laki-laki ke-42 Penulis : Atalia Praratya Penerbit : Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2021 ISBN : 9786020641065 Tebal ...
  • [REVIEW] The Red Sleeve : Kisah Cinta Sejati Sang Raja
    "Ada banyak wanita di dunia. Banyak yang berasal dari keluarga hebat yang berpendidikan tinggi dan memiliki karakter yang baik. Mereka ...
  • Hello Again, 31 January
    Sesuai judul, "Hello Again, 31 January" Sedikit enggak nyangka bakal nyampe di hari ini, di usia ini, dan di kondisi ini, yang seb...
  • [REVIEW] Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang : Upaya Berdamai dengan Luka dan Trauma
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang  Penulis : Wisnu Suryaning Adji  Penerbit : Penerbit Bentang (PT Bentang Pu...

Member

Member

Member

Emak2Blogger

Member

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose