• Home
  • Review
  • Hiburan
  • Curhat
  • Tentang Saya
Facebook Twitter Instagram Pinterest

NIKKI*

Dalam Bahasa Jepang berarti Catatan Harian : info | cerita | review | hobi | hiburan | kuliner | serba-serbi

"Advertisements are like oxygen emitted by the city. City people live inhaling advertisements every moment. As soon as people wake up, they start the day after reading the advertisement on newspaper, and while going to work, they see the advertisements on the bus and subway. They also listen to the advertisements that are broadcasted on the radio. And receive advertisements flyers handed out in the streets. They also click on the advertisement while browsing on the website. Even their smartphones vibrate with advertisements. To those of us living in the city, advertisements are temptations, pollutants, and art. It is a dream to someone."

Yaappss....
Iklan.... iklan... iklan.... dan iklan....
Dimana-mana ada iklan.
Dan semua yang berhubungan dengan dunia periklanan dibahas seru di sebuah drama Korea yang berjudul "Ad. Genius Lee Tae Baek"


Lee Tae Baek (diperankan oleh Jin Goo) diceritakan merupakan seseorang yang sangat jenius dan bertalenta dalam menggambar dan memvisualisasikan sesuatu. Sayang, karena keterbatasan ekonomi keluarganya, Tae Baek harus rela drop out dari kuliahnya.

Bermodal ijazah SMA dan catatan drop out dari kuliah, Tae Baek mencoba menembus dunia periklanan yang sangat ketat dan penuh persaingan. Keinginan Tae Baek untuk serius masuk ke dunia periklanan itu didasarkan pengalamannya sesama SMA saat ia berhasil mengumpulkan donasi yang cukup besar bagi temannya yang harus dioperasi lewat sebuah gambar dan iklan yang dibuatnya. 

Sayang, kepiawaiannya dalam menggambar dan pengalaman manisnya semasa SMA tak semerta-merta membuat Tae Baek bisa mulus masuk menembus dunia periklanan. Berkali-kali ia melamar pada perusahaan-perusahaan besar periklanan tapi berkali-kali juga ia ditolak. Tae Baek hanya bisa bekerja sebagai tukang yang memasang billboard-billboard iklan yang sudah dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan iklan.

Tapi meskipun mengalami berbagai penolakan, Tae Baek pantang menyerah. Ia yakin suatu saat pasti akan bisa menaklukkan dunia periklanan yang menjadi cita-citanya.

Jin Goo as Lee Tae Baek

Dalam perjalanannya menggapai mimpi dan cita-citanya, Tae Baek bertemu dengan Baek Ji Yoon (diperankan oleh Park Ha Sun). Ji Yoon merupakan pegawai magang di divisi internal sebuah perusahaan periklanan besar bernama Geumsan Ad Company. Meskipun hanya pegawai magang, Ji Yoon selalu melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Itu dilakukannya agar ia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang copywriter iklan yang handal.

Ji Yoon dan Tae Baek tak sengaja harus kembali bertemu di sebuah atap gedung tempat Tae Baek harus memasang sebuah billboard iklan hasil garapan Geumsan. Tae Baek yang tidak sengaja menghilangkan konsep pemasangan billboard memutuskan untuk memasang billboard sesuai imajinasinya. Billboard yang harusnya dipasang secara horizontal oleh Tae Baek justru dipasang secara vertikal. Ji Yoon yang bertanggung jawab pada pemasangan itu segera menemui Tae Baek dan meminta Tae Baek (dan juga teman-temannya) untuk memasang billboard sesuai konsep. Naas saat Ji Yoon datang, teman-teman Tae Baek sedang beristirahat. Akhirnya dengan nekat Ji Yoon dibantu Tae Baek mengubah posisi si billboard.

Park Ha Sun as Baek Ji Yoon

Nonton drama ini tuh berasa kayak diajak mengenal dan juga belajar tentang dunia periklanan. Semua lini dunia periklanan dicoba jelasin di drama ini. Dari proses penggalian ide, riset pasar untuk tau apa yang dimau konsumen, bikin konsep iklan, sampe eksekusi pembuatan iklan hingga iklan jadi ditunjukin di drama ini. Persaingan-persaingan di industri/perusahaan periklanan yang saling tikung-menikung, ambisi pebisnis untuk menguasai pasar juga diliatin lahh. Jadi buat yang bergelut dan minat buat terjun di dunia periklanan, drama ini worth it untuk ditonton.

Buat aku pribadi, nonton drama ini tuh kayak nostalgia jaman-jaman kuliah. Secara sebagai anak Ilmu Komunikasi harus dong belajar juga mengenai dunia periklanan. Kan dunia iklan juga berurusan erat sama dunia media massa dan juga bisnis media. Yaa meskipun dulu belajarnya juga dikit-dikit gak terlalu banyak.. *apa aku yang gak paham yaa* *dikeplak*

Salah satu scene yang bikin bener-bener terkenang itu saat Bos Ma (orang yang membantu Tae Baek untuk mewujudkan mimpinya) menjelaskan tentang S.W.O.T yang merupakan strategi pemasaran sempurna di dunia bisnis ke Tae Baek. Pas itu Tae Baek tertantang untuk membantu seorang mantan gangster yang sudah tobat dan beralih buka bisnis restoran China supaya restoran si mantan gangster ini rame pengunjung. Bersama Bos Ma dan anak buah Bos Ma, Tae Baek belajar sekaligus praktek bagaimana beriklan dan mengiklankan sesuatu dengan baik.

Ayo dijawab apa maksud dari S.W.O.T

Nonton drama ini juga berasa bener-bener diajak belajar bahwa untuk meraih kesuksesan itu bener-bener harus dimulai dari bawah. Gak bisa langsung instan apalagi dengan cara-cara jahat dan juga cara-cara licik kayak Go Ah Ri (diperankan oleh Han Chae Young) dan Addie Kang (diperankan oleh Jo Hyun Jae).

Go Ah Ri yang dikenal sangat percaya diri, perfeksionis, cantik dan seksi ternyata 'mematikan' masa lalunya. Mengubur nama Go Bok He, nama aslinya yang ia anggap sebagai nama inferior tak menguntungkan. Ia juga tega melupakan kekasih yang sangat mendukungnya demi mewujudkan ambisinya menjadi wanita karir yang sukses.

Sementara Addie Kang, dikenal sebagai seseorang yang meraih penghargaan sebagai pemenang periklanan terbaik ketiga, si jenius iklan, lulusan Amerika yang ternyata licik dalam bekerja. Menghalalkan segala cara agar ia selalu terlihat sempurna termasuk mencuri karya orang lain.

Han Chae Young as Go Ah Ri

Jo Hyun Jae as Addie Kang

Dari drama ini juga kita bisa belajar agar selalu optimis, tidak mudah menyerah, dan selalu belajar dan berusaha untuk mewujudkan cita-cita kita. Tae Baek yang ekonominya pas-pasan, hampir selalu ditolak saat melamar pekerjaan, ditinggal kabur boss yang kebanyakan utang, sampai dicampakkan pacar tetep bikin Tae Baek gak menyerah. Dia gak patah semangat meski cobaan bertubi-tubi datang di hidupnya Semangat pantang menyerah dan 'sedikit gak punya malu' ala Tae Baek ini mungkin patut dicontoh. Kengototan dan ambisiusnya Tae Baek untuk bisa menunjukkan kualitasnya dirinya bener-bener diacungi jempol. Bahkan dihadapan Addie Kang yang sudah mencuri dan mencela hasil karyanya. *Addie ini ganteng-ganteng ngeselin. Minta dikrawuk mukanya!*

Dan masih banyaaaakkkk nilai-nilai lain yang bisa dipelajari juga. Termasuk kerja sama dalam tim. Aku suka banget kalau udah ngeliatin scene pas Tae Baek bareng bos Ma dan anak buahnya lagi becanda-becanda atau diskusiin proyek iklan. Koplak tapi kompak bener mereka!

Ekspresi Tae Baek pas abis dicela Addie

Sayang, pas tayang 2013 lalu drama ini gak dapat rating yang begitu memuaskan. Cuma sekitar 4%an. Harus diakui siihh kalau drama ini sebenernya agak kerasa ngebosenin meskipun punya nilai-nilai bagus yang bisa diambil dan dipelajari. Apalagi buat orang yang gak paham dan gak interest sama dunia periklanan. Drama ini fix jadi drama yang ngebosenin parah. Aku sendiri hampir selalu nge-skip scene pas Addie atau Ah Ri lagi rapat bareng orang-orang di perusahaan iklan. Itu kesannya udah bosenin, ngeselin pula! Beda kalau lagi liat scene-nya Tae Baek bareng sama Bos Ma dan anak buahnya. Bawaannya happy dan optimis aja gituu.

Untuk masalah kisah percintaan juga, drama ini bisa dibilang kurang greget! Karena polanya kayak drama-drama Korea pada umumnya. Lead role yang ternyata punya strata sosial yang beda, digangguin sama si second role, dan endingnya si lead role akhirnya bersama. Klise banget dan cukup gampang ditebak.

Yang bikin aku bertahan nonton 16 episode drama ini selain karena temanya yang bahas tentang periklanan, juga sebenernya karena Jin Goo *huahahahaaa* di drama ini aktingnya dia lebih ekspresif. Gak cuma poker face kayak di Descendants of The Sun. Macem-macem ekspresi diliatin sama Jin Goo disini. Mulai ekspresi kaget yang konyol, sedih, depresi, bahagia, sampe bersemu-semu malu karena ke-gap naksir Ji Yoon. Yaa karena beda karakter peran yaaa jadinya beda treatment aktingnya... tapi asli beneran sukaa liat aktingnya Jin Goo disini. Optimis-optimis konyol gitu. Bikin ngakak, dan sesekali bikin pengen ngeplak. :p

Macem-macem ekspresinya Jin Goo sbg Tae Baek yang bikin pengen ngeplak :p

Jujuuuurr.....
Nonton drama ini juga sebenernya pelarian siihh....
Pelarian nyari hiburan dari baper berkepanjangan abis liat ending episode 10-nya DoTS yang sediiiihhhhh paraaaaahhhhh..... :(

Tapiiiii..... overall dari positif dan negatifnya drama ini.....
'Ad. Genius Lee Tae Baek' recommended buat ditonton!

Aku kasih skor 7,5/10 buat drama ini. :)

Main Cast 'Ad. Genius Lee Tae Baek'

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Beberapa minggu terakhir aku lagi tergeli-geli sendiri baca komentar-komentarnya orang-orang di Instagram yang ngomentarin statusnya artis. Berhubung akhir-akhir ini lagi ngikutin (baca: terobsesi banget) drama Descendants of The Sun (DoTS), maka komentar yang bikin aku geli itu pun aku temukan dan baca dari update-an berita yang berhubungan sama drama Korea yang lagi digandrungi ini.


Eeehhh apa hubungannya sama ilustrasi niihh..??

Jadi ceritanya, beberapa minggu lalu (dan mungkin sampe sekarang), netizen 'kecewa' berjamaah menemukan fakta bahwa Jin Goo aktor yang memerankan tokoh bernama Seo Dae Young seorang tentara ganteng nan berwibawa berpangkat Sersan Mayor di drama DoTS itu ternyata sudah gak single lagi alias dia sudah menikah, udah punya istri, dan ternyata udah punya anak juga. Usut punya usut, dari hasil nanya mbah Gugel aktor 35 tahun ini udah menikah sejak tahun 2014. Istrinya juga bukan dari kalangan artis.

Kenyataan bahwa Jin Goo-ahjussi ini udah gak senggel lagi membuat netizen a.k.a fans seolah-olah patah hati berjamaah. Seolah-olah mereka kayak gagal dapetin gebetan karena ketahuan udah ada yang punya. Parahnya seolah-olah dunia juga jadi berakhir saat mereka tahu bahwa aktor favorit mereka ternyata udah punya gandengan, parahnya statusnya isteri pula.


Kekecewaan netizen ini mungkin salah satu alasannya adalah mereka nggak bisa nge-ship (nyomblangin?) si aktor dengan si aktris lawan mainnya lagi. Hahaha... maklum aja siih... fans-fans itu emang demen kok jodoh-jodohin artis favorit mereka sama artis pasangan mainnya kalau mereka anggap emang chemistry-nya cocok.

Di DoTS Jin Goo dipasangkan dengan Kim Ji Won yang memerankan tokoh bernama Yoon Myeong Ju. Couple Seo Dae Young-Yoon Myeong Ju sukses bikin baper penonton dan fans sejak episode pertama drama DoTS tayang, padahal mereka cuma 2nd couple. Kisah cinta mereka di drama yang berat dan berliku bahkan kadang-kadang bisa bikin penonton baper ngalahin bapernya kisah cinta si pasangan utama, Yoo Si Jin (diperankan Song Joong Ki) dan Kang Mo Yeon (diperankan Song Hye Kyo). Akting Jin Goo dan Ji Won sebagai pasangan juga manteb bangeeett. Serasi gitu lhoo diliatnya. Saking serasi dan unyunya Dae Young-Myeong Ju, mereka punya julukan yaitu #ArmyCouple. Gak cuma di drama ajaa.... pasangan ini juga keliatan unyu dan romantis di salah satu sesi pemotretan buat majalah.

di drama.....
Sesi pemotretan sebuah majalah

Seee...?? Unyu dan romantis kan mereka..?? *guling-guling*
Dengan kenyataan kalau Jin Goo udah beristri kan jadi gak bisa comblangin merekaaaa..... *dikemplang*

Alasan lain kenapa netizen kecewa, pas tau artis favorit mereka udah nikah atau (seenggaknya) udah punya pacar adalah mereka gak bisa berpura-pura jadi pacar si artis. Di dunia per-idol-an berimajinasi jadi pacar artis itu sah banget. Gak dilarang sama sekali. Apalagi kalau artisnya ganteng, keren, prestasinya mentereng, multitalenta, dan SINGLE pasti banyak yang ngincer. Tapi kalau si artis udah ada gandengannya? Udah kayak muncul tanda stop mendadak. Dan para fans pun patah hati berjamaah. *bener gini gak? kalau gak bener boleh protes kok. hahaha*

Kelakuaaannnn..... :v

Padahal yaaa... kalau menurutku pribadi niihh.... ngefans sama artis yang udah punya pacar atau bahkan udah punya istri itu gak dosa kok. Gak aib, dan gak bikin malu juga. Toh kita cuma ngefans aja kan? Gak terus minta dikawinin sama si artis? #eeehhh *lha siapa eloh?* Yang bikin kita ngefans sama si artis itu juga kan karya-karyanya entah itu aktingnya di drama (buat aktor/aktris) atau suaranya kalau dia penyanyi. Sama bonus mungkin karena dia ganteng atau cantik. Masalah status itu kan masalah pribadinya si artis dan kita enggak berhak sama sekali buat ikut campur dengan kehidupan pribadi mereka. Mau mereka punya pacar kek, atau bahkan punya istri juga silahkan. Itu hak mereka sebagai manusia. :)

Iiiihhhh komentar-komentar ala-ala patah hati itu kan cuma buat becandaan doang. Cuma buat seru-seruan sesama temen fans. Okaaaii aku paham dan ngerti kok kalau itu cuma becanda. Cuma kalau buat aku hal kayak gitu itu terasa kayak geli banget. Entah kenapa. Heheheee.... Dan itu juga cuma pendapatku kan? Kalian boleh kok gak setuju.

Kalau aku pribadi.... sekali lagi aku pribadi.... aku sama sekali gak pernah mempermasalahkan status orang (artis) yang aku idolain. Mau dia masih single kek, udah punya pacar, atau udah punya istri dan anak, atau bahkan udah punya cucu sekali pun asal dia masih ganteng karya-karya dan prestasi di bidang yang dia geluti itu oke banget, bisa menghibur dan menginspirasi aku bakal tetep ngidolain dia.

Mau disebut?
Dari dunia olahraga bulu tangkis aku ngidolain Rexy Mainaky, Tontowi Ahmad, M. Ahsan, Hendra Setiawan dan juga Christian Hadinata. Mereka semua udah beristri dan punya anak, bahkan mungkin Koh Chris (sapaan Christian Hadinata) udah punya cucu. Tapi karena mereka semua adalah orang-orang yang ganteng plus amat sangat berprestasi di bidangnya dan juga menginspirasi, aku gak segan kok buat idolain mereka.

(baca juga : Pernikahan Owi-Michelle dan Fans yang Patah Hati)

Kalau dari dunia hiburan (drama), aktor yang aku idolain baik aktor Indonesia atau aktor luar itu lumayan banyak. Sampe gak bisa inget-inget, soalnya aku juga gak spesifik ngidolain satu orang. Hahahahaa....

Euuummm.... kalau disuruh sebutin satu, mungkin aku sebut nama Takuya Kimura aja kali yaaa. Soalnya aku beneran ngefans banget sama aktor senior Jepang ini karena aktingnya bener-bener suangar! Disuruh akting jadi apapun dia bisa. Disuruh jadi jaksa? Oke! Jadi pilot? Oke! Jadi hairstylist? Oke! Jadi pembalap F1? Hayuk dah. Bahkan jadi robot android pun dijabanin!

Karirnya sebagai penyanyi bareng grupnya SMAP juga gak bisa dibilang main-main. Hampir 30 tahun mereka ada di industri musik Jepang. Dan sampe sekarang masih tetep bareng dan eksis meski banyak grup-grup musik baru bermunculan.

Acara SMAPxSMAP yang diisi sama Takuya Kimura dan member SMAP pun juga masih tetep tayang di salah satu TV Jepang sejak tahun 1996 sampai sekarang.

Umurnya Takuya Kimura berapa? November 2016 ini dia berumur 44 tahun. Udah punya istri dan dua anak!

(baca juga : Inspiring Takuya Kimura)

Takuya Kimura bersama Takahashi Rei di dorama I'm Home (2015)

Takuya Kimura yang 44 tahun aja berani aku idolain, gimana cuma seorang Jin Goo yang baru mau 36 tahun? Idolain ajaaaaa.... toh aktingnya dia oke dan keren bangeeettt....!! *plus ganteng* #plak :D

Di akhir tulisan yang penuh kesubjektifan ini aku mau ngutip pernyataannya Jin Goo di salah satu wawancaranya dengan sebuah media Korea

"Marriage is very important in life, but people didn't even know that about me which means they had no attention." Then he jokingly added, "If they were into me little earlier they could've stopped me from marrying."


Jadi menikah itu penting gaesss.
Kalau idola mau nikah, izinin dan ikhlasin ajaaaa...
Patah hati? Dikit aja jangan banyak-banyak.
Karena abis itu kita masih tetep bisa dan boleh untuk ngidolain dia lewat karya-karyanya. Bukan lewat dan karena kehidupan pribadinya.

Setuju?
Atau enggak?

Sharing pendapat yuk!.................... :)
Share
Tweet
Pin
Share
6 comments

Alkisah di sebuah siang di sebuah toko busana muslim yang tak begitu luas masuklah seorang ibu-ibu bersama anak perempuannya. Kebetulan suasana toko saat itu tak begitu ramai dengan pembeli, sehingga Ibu tersebut langsung mendapat pelayanan dari penjaga toko. Padahal biasanya setiap Ibu itu berbelanja di toko tersebut, ia harus menunggu terlebih dahulu agar dilayani oleh penjaga toko.

"Mau cari apa, Bu?" tanya salah seorang mbak penjaga toko yang berdiri di belakang konter jilbab.

"Mau cari mukena, Mbak." jawab si Ibu.

Kemudian si mbak penjaga toko yang menyapa si Ibu tadi memanggil temannya yang lain yang biasa melayani pembelian mukena. Si Ibu dan anaknya kemudian berdiri di depan konter mukena. Di depan mereka beberapa jenis mukena ditampilkan di display.

"Mau cari mukena yang gimana?" tanya si mbak penjaga konter mukena (sebut saja namanya Mbak A) dengan (agak) biasa dan ramah.

"Nyari yang gimana?" tanya si Ibu ke anak perempuannya. "Yang setelan apa yang terusan?"

"Euumm...." si anak berpikir sebentar. "Lihat yang setelan dulu deh." si anak kemudian memutuskan.

"Mbak, lihat yang setelan dulu bisa?" si Ibu bertanya pada si mbak penjaga.

"Itu yang di display semuanya setelan. Harganya 300 (ribu)an ke atas semua lho, Bu." jawab si mbak A. Kedengerannya sih biasa.... cuma agak nyelekit gimana yaaaa.....

"Iya... gak apa-apa Mbak! Mau harganya 300-400 (ribu)an kalau saya cocok, saya beli kok Mbak!" jawab si Ibu dengan cukup tegas.

"300 (ribu)an beneran semua lho, Bu." si mbak A mengulangi penjelasannya seolah-olah si Ibu gak paham.

"Iya, Mbak. Kalau saya cocok pasti saya beli kok." si Ibu gak mau kalah yakin.

Entah dengan alasan apa, si Mbak A itu tiba-tiba melipir minggir. Berbisik ke temen sesama penjaga yang lain (sebut saja Mbak B) agar melayani si Ibu pembeli mukena ini.

Transaksi pembelian mukena itu kemudian dilanjutkan dengan pelayanan dari si mbak B.

Singkat cerita, di akhir transaksi si Ibu dan si anak ini akhirnya tak hanya membeli satu mukena. Mereka membeli dua mukena. Satu mukena setelan untuk sang anak dan mukena terusan untuk si Ibu sendiri. Jumlah belanja si Ibu pun sudah pasti melebihi nominal harga yang diberitahukan si penjaga toko di awal tadi karena si Ibu tak hanya berbelanja satu jenis, tapi dua.

Saat masuk ke dalam toko itu tadi, penampilan luar si Ibu memang terlihat tidak begitu meyakinkan. Ia hanya mengenakan celana kain dengan baju atasan yang biasa, kain kerudung yang ia pakai juga sudah terlihat menipis karena pemakaian yang sudah cukup lama. Ia tak membawa dompet tebal atau menenteng tas bermerk yang hitz. Ia hanya membawa dompet kecil yang seringkali bahkan justru dilupakan keberadaannya karena si Ibu lebih suka mengantongi uang-uangnya daripada harus memasukkannya ke dalam dompet.

Mungkin penampilan tak cukup meyakinkan dari si Ibu itu lah yang membuat si mbak penjaga toko tadi tidak cukup yakin bahwa si Ibu akan serius membeli mukena yang dibaderol seharga 300 (ribu)an ke atas. Mungkin si mbak penjaga toko berpikiran bahwa si Ibu itu hanya akan tanya-tanya (survei) harga tanpa akan serius membeli. Padahal seperti kata si Ibu, "kalau cocok juga pasti dibeli."

Yaahh.... sepertinya ungkapan "don't judge a book by it's cover" itu masih berlaku.
Right?
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Benda yang satu ini bisa jadi adalah salah benda yang paling keramat yang wajib ada dan dibawa oleh para cewek. Apalagi kalau udah deket jadwal si tamu bulanan dateng.

Yeps, benda keramat itu adalah pembalut.

Hei.. heii...
Jangan keburu nutup tab dulu. Ini tulisan isinya gak tabu kook. Gak jorok juga. Jadi bisa laahh dibaca dulu sampe abis. *nyengir*


Sebagai cewek dewasa, pembalut jadi salah satu barang wajib yang stok-nya harus selalu ada. Gak mungkin kan kalau tiba-tiba si tamu bulanan datang tapi ternyata pembalut abis. Mau diganjel pake apa cobaaa..??

Kalau aku, selama ini seneng banget pake pembalut dari Kotex untuk ngeganjel si tamu bulanan. Kotex Maxi Plus dan Kotex Longer Wider jadi seri andelan dari Kotex yang selalu nememin aku buat ketemu si tamu bulanan datang. Pake pembalut dari Kotex ini endes banget. Nyaman! Kenapa? Karena pembalut ini cepet banget nyerap si tamu dan permukaannya tetep kering. Trus gak gampang bocor juga. Jadinya aman dan gak bikin deg-degan meskipun lagi deres-deresnya.

Selain itu, Kotex Maxi Plus dan Kotex Longer Wider ini juga gampang banget dibersihinnya kalau abis dipake dan udah penuh sama cairan. Cukup disiram-siram sama air si tamu udah ilang. Pas disiram juga gak jadi letoy apalagi sampe isinya keluar-keluar. Kadang kan ada tuh pembalut yang kalau dibersihin a.k.a disiram air isinya jadi mleber-mleber. Hiii..... Nah karena gampang dibersihin juga jadinya gak terlalu bikin jijik deh kalau mau dibuang ke tempat sampah. Dari awal dapet tamu bulanan, aku udah diwanti-wanti banget sama Ibu kalau mau buang pembalut, harus dibersihin dulu sampe bersih, dibungkus lagi rapi trus baru dibuang. Itulah kenapa aku favorit banget pake Kotex ini.

Andelan tiap si tamu bulanan dateng

Eh.. eh.. tapi itu kok pake dua jenis sih?

Oh iyaa....
Si Kotex Maxi Plus (yang bungkusnya biru sebelah kiri) itu biasanya aku pake kalau udah hari ketiga atau keempat. Hari-hari dimana si tamu udah gak terlalu banyak keluarnya. Soalnya ukurannya si Maxi Plus ini gak gitu panjang dan lebar. Jadinya kalau dipakai pas deres-deresnya agak riskan. Takut tembus kemana-mana. Apalagi kalau pas berkegiatan di luar yang gak bisa sering-sering ganti pembalut.

Nah buat ngatasin masalah itu, masalah pas harus berkegiatan di luar dan pas hari-hari deres-deresnya si tamu keluar, aku lebih milih pake yang Longer Wider. Soalnya ukurannya lebih panjang dan juga sedikit lebih lebar. Jadi lebih aman buat nahan si tamu. Setidaknya sekitar 3-4 jam di waktu deres (dalam ukuranku) masih bisa nahan dan aman gak tembus kemana-mana.

Tapi kalau di rumah aja dan bisa sering-sering ke kamar mandi buat ganti, aku biasanya tetep pake yang Maxi Plus. Soalnya akhir-akhir ini, si Longer Wider agak susah dicarinya di pasaran. Jadi kudu diawet-awet penggunaannya. Kalau gak gitu penting, gak usah dipake.

Kalau kamu (cewek) biasa pake pembalut apa nih?
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Seminggu belakangan penyakit lama kambuh lagi.

Writer's Block.
*berkedok males ngeblog dan posting, maunya cuma guling-guling sekrol-sekrol TL Instagram nyari foto-fotonya Song Joong Ki yang ganteng*. #keplak.

Seminggu ini emang gak tau kenapa mendadak mood, motivasi, dan semangat buat ngeblog mendadak turun drastis lagi. Padahal tiap hari juga ada waktu buat buka laptop, jalan-jalan ngecekin FB dan twitter. Ngecekin feed blog juga.. ngeliatin blog-blog yang aku follow pada update tulisan. Sesekali main ke grup komunitas blog dan liat para membernya pada update tulisan terbaru mereka. Tapi nggak tau minat buat update tulisan di blog sendiri gak muncul juga. Padahal stimulusnya udah banyak tuh. Padahal ide/tema buat tulisan juga ada. Aneh memang diriku ini.

Baru malem ini aku tergerak lagi buat bikin postingan baru.
Itu pun berkat paksaan dalam hati dan sedikit rasa bersalah dengan diri sendiri karena udah mengingkari komitmen yang udah dibuat sendiri juga.

Jadi, ceritanya sejak akhir bulan Februari kemarin aku berniat untuk mencoba untuk konsisten ngeblog. One Day One Post. Atau kalau emang lagi sibuk atau sedang males-malesnya diusahain dua hari satu post. Selain niatin buat one day one post, aku juga berncana buat nentuin tema tulisan di hari-hari tertentu.

Rencana ini akhirnya aku mulai uji cobakan di bulan Maret ini.

Pengennyaaa.... :'(

Di awal-awal bulan, sempet bingung karena penentuan tema tulisan dan beserta penentuan harinya belum mateng banget konspenya. Masih bingung-bingung dan ragu-ragu gitu. Bisa apa enggak buat ngelakuinnya. Akhirnya karena masih bingung, di awal-awal bulan postingan masih acak aja dan postingnya dua hari sekali.

Masuk minggu berikutnya, setelah baca tulisan di blog Mbak Pipit yang bahas tentang bikin tema tulisan akhirnya aku beraniin untuk coba nulis sesuai dengan tema dan hari yang udah aku rencanain. Minggu pertama, aku rasa berhasil. Karena aku bisa posting sesuai tema dan sesuai hari juga. Sayangnya pas di hari yang bebas dari tema, ada beberapa hari yang aku absen posting. Tapi aku tetep menilai itu gak apa-apa, karena dari awal di hari bebas tema aku memberi keluangan juga buat absen gak posting. Itung-itung buat istirahat sambil mikirin ide tulisan selanjutnya, khususnya buat di hari yang bertema.

Masuk minggu kedua nyoba posting tulisan sesuai tema, awal minggu masih jalan. Pertengahan minggu abis nulis postingan ini, semangat ngeblog tiba-tiba nguap gitu aja. Hilaaanngg.... whussshhh. Padahal hari berikutnya itu hari bertema, aku harus nulis tulisan yang sesuai dengan tema yang udah aku tentuin. Dan sesuai janji awal, hari bertema nggak boleh diabsen. Tapi apa dayaaaaaa..... niat dan semangat nulisnya ilaaanngg. Dan baru muncul lagi sekarang. *mewek*

Selama ngilang, aku melanggar dua hari postingan bertema dan tiga hari postingan bebas. Rasanya berdosa ke diri sendiri gitu karena udah ngelanggar apa yang udah direncanain. Katanya mau komitmen...?? Komitmen ke diri sendiri aja susah dan suka ngelanggar, gimana komitmen sama orang lain? #eeeeaaaaaaakkkkk. *kemudian melipir ke pojokan mewek (lagi)*



Baiklaaahhh.... kita akhiri dengan segera saja curhat mengenaskan ini. Tapi sebelum mengakhir, coba jawab pertanyaan di bawah ini!

"Kenapa tiba-tiba mood nulisnya ilang?"

Euuummmm..... apa yaaaa..... *mikir*
Okaayyy.... setelah aku merenung (sambil pi*** di kamar mandi tadi, #eh) yang jadi beberapa alasan adalah :

1. Aku kemarin lagi PMS.
Bagi cewek, PMS adalah momen-momen horor. Karena reaksi-reaksi yang terjadi di dalam tubuh kadang suka gak terduga dan susah dikontrol. Hormon-hormon yang lagi berubah menyebabkan hal-hal lain dalam tubuh berubah termasuk mood juga ikutan berubah. Jangankan mood buat ngeblog, aku kemarin juga sempet mendadak pengen males-malesan, ngambek dan marah-marah sama Ibuk. Padahal pas itu di rumah lagi sibuk karena mau ada acara dan Ibuk lagi butuh banget banyak bantuan dan harus dikerjain cepet.

2. Lagi ke-distract sama kegantengannya Song Joong Ki as Captain Yoo Si Jin di drama Korea Descendants of The Sun.
Song Joong Ki di DoTS gantengnya emang kelewatan!
Ada gitu kapten yang gantengnya bikin lupa segalanya? #eh.
Gara-gara Joong Ki yang ganteng itu juga drama DoTS jadi candu. Semua-semuanya bikin penasaran. Dan tiap hari bikin pengen ngepo, ada info baru apa siihhh?? Jadinya ya tiap hari kalau lagi cek sosmed-sosmed yang dicari tuh update tentang drama ini. Keenakan cek, lupa ngeblognya. Padahal info-info baru itu kan bisa dijadiin bahan tulisan kan yaa..??

Ampun, Baanng...... *sungkem*

3. Emang lagi males ajaaa.
Udah deh yaa.... gak usah banyak alibi, banyak ngeles, dan banyak alasan. Jujur ajaaaa.... sebenernya emang males kan? Heee....hee....heeee...... *udah gak bisa berkata apa-apa lagi*


Yaaa sekian laahh pengakuan dosa dariku minggu ini.
Semoga ke depannya gak akan lagi ada pengakuan dosa.
Dan semoga tetep rajin dan semangat ngeblognya.

SEMANGAAAATTTT!!!

Oke Bang, SEMANGAT!!

Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Newer Posts
Older Posts

About Me


Hai!! Namaku Fitrotul Aini.
Tapi panggil saja aku Fitri.
Hanya 'part time personal blogger' tapi 'full time dreamer'.
 Bisa klik DISINI untuk tahu tentang aku dan blog ini yang selengkapnya.

Terima kasih sudah mengunjungi blogku ini.
Enjoy your reading.. :)

Contact me on : 
fitrotulaini1@gmail.com
or
Find me on :

Pengunjung

Teman-Teman

Blog Archive

  • ▼  2024 (1)
    • ▼  Maret (1)
      • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempela...
  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2016 (52)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (12)
  • ►  2015 (42)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2014 (27)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2012 (46)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (8)
    • ►  Desember (8)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular

  • [REVIEW] LAKI-LAKI KE-42 : Lika-liku Pertemuan Belahan Jiwa
    Judul : Laki-laki ke-42 Penulis : Atalia Praratya Penerbit : Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2021 ISBN : 9786020641065 Tebal ...
  • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempelajari Makna Hidup dari Sebuah Toko Kelontong
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Keajaiban Toko Kelontong Namiya  Penulis : Keigo Higashino  Alih Bahasa : Faira Ammeda  Penerbit : Penerbit Gramed...
  • [REVIEW] The Red Sleeve : Kisah Cinta Sejati Sang Raja
    "Ada banyak wanita di dunia. Banyak yang berasal dari keluarga hebat yang berpendidikan tinggi dan memiliki karakter yang baik. Mereka ...
  • [REVIEW] Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang : Upaya Berdamai dengan Luka dan Trauma
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang  Penulis : Wisnu Suryaning Adji  Penerbit : Penerbit Bentang (PT Bentang Pu...
  • Coretan Fitri tentang DAY6 The Book of Us : Negentropy - Chaos swallowed up in love
    Halo selamat malam teman-teman semuaaa.... Fitri menulis tulisan ini sambil mewek jelek karena Senin, 19 April 2021 pukul 6.00 PM KST atau 4...

Member

Member

Member

Emak2Blogger

Member

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose