• Home
  • Review
  • Hiburan
  • Curhat
  • Tentang Saya
Facebook Twitter Instagram Pinterest

NIKKI*

Dalam Bahasa Jepang berarti Catatan Harian : info | cerita | review | hobi | hiburan | kuliner | serba-serbi

Ujian Nasional?

Yap... Jenis ujian yang satu ini emang jadi puncaknya deg-degan dari semua ujian yang pernah dijalani semasa sekolah. Ujian ini juga jadi puncak perjuangan para siswa-siswi setelah menjalani masa studi 3 tahun di sekolah.

Tahun 2016 ini, ada yang sedikit berbeda dengan pelaksanaan ujian nasional. Beberapa sekolah, utamanya di sekolah-sekolah yang berada di perkotaan dan merupakan sekolah yang tergolong sekolah 'mampu' melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). 


Di Jombang kota kelahiranku, sekolah-sekolah (khususnya SMA) kalau tidak salah semua SMA/SMK Negeri yang ada di dalam kota melaksanakan ujian nasional dengan menggunakan sistem UNBK. Jadi sudah tidak menggunakan sistem manual menggunakan soal dan lembar jawaban lagi. Semuanya berbasis komputer, internet, dan sinkronisasi sistem.

Pelaksanaan UN dengan sistem UNBK mungkin akan semakin memudahkan dalam teknis pelaksanaan UN. Kemungkinan siswa untuk melakukan kecurangan misal menyontek juga bisa semakin diminimalisir. Kalau dulu dengan sistem UN manual, pemerintah harus menyiapkan minimal 2 hingga 5 paket ujian nasional untuk menghindari kecurangan, sekarang dengan berbasis komputer pemerintah hanya perlu mengumpulkan soal-soal dalam sistem kemudian sistem yang akan mengacak soal. Sehingga kemungkinan siswa untuk mendapatkan soal yang sama akan sedikit. Kemungkinan terjadinya kebocoran soal pun dapat semakin diminimalisir karena soal ujian akan dikirim langsung dari server pusat ke server sekolah penyelenggara UNBK.


Tapi gimana yaa rasanya ujian gak pegang kertas ujian, LJK, dan pensil 2B? Tapi malah megang mouse dan ngeliat layar komputer?

Mungkin ada yang bilang, lebih enak karena hemat kertas yang berarti ramah lingkungan. #eeeaaa. Tapi mungkin ada yang bilang aneh karena biasanya ujian itu kan identik dengan soal ujian dan lembar jawaban di kertas. Ada yang bilang sama aja toh sama-sama ujiannya.

Aku sebagai anak edisi lama. Anak edisi teknologi komputer belum secanggih sekarang, penggunaan laptop/komputer belum sebanyak sekarang dan ujian yang masih terbiasa based on paperwork, ujian pake komputer itu gak enak.

Kenapa?

Pertama adalah bikin mata capek dan pusing.
Bayangin ajaa selama ujian kita harus ngeliatin layar komputer. Dan pemandangan layarnya cuma satu itu aja, yaitu aplikasi UN dan si soal UN. Kita gak bisa buka aplikasi lain selama UN karena sistem komputer yang di-lock biar peserta nggak bisa buka aplikasi lain selain aplikasi UN.

Kedua, gak bisa fokus dan konsen.
Untuk yang ini mungkin karena kebiasaan.

Aku punya sedikit kebiasaan buruk kalau udah di depan layar komputer. Pikiran agak gak bisa fokus ngerjain satu kerjaan. Pasti kepikiran yang lain. Misalnya kepikiran buat sambil dengerin musik, melipir ke tab sebelah buka YouTube, ngintipin FB/twitter/yang lain.

Ya emang sih kalau UN gak akan bisa multitasking aplikasi gitu. Cuma yang namanya kebiasaan mungkin agak susah diilangin. Hehehe...

Ketiga, gak bisa lagi ngerasain sensasi bolak-balik lembar soal.
Yaaa gimana mau ngerasain sensasi bolak-balik lembar soal, kan soalnya udah ada di komputer. Jadinya klak-klik-klak-klik deh buat mindah-mindah nomer soal.

Ini juga bisa berpotensi lupa ngerjain kalau misal kita nge-skip soal yang sulit. Kan kalau di kertas, misal soal kita skip belum dikerjain bisa dilingkari trus ntar bisa balik lagi. Kalau di komputer, nandainnya gimana? Ada tandanya kah kalau soal belum dikerjain? *maklum Fitri anaknya belum pernah ngerasain tes yang basisnya komputer* wkwk..

Keempat, gak bisa ngerasain sensasi corat-coret lembar soal kalau lagi buntu gak bisa ngerjain soal atau lagi bosen.
Ini mungkin adalah hal yang paling absurd yang dilakuin selama ujian. Tapi selain nyoretin lembar soal ujian, kita mau ngapain lagi kalau udah bosen atau udah buntu gak bisa ngerjain soal. Mau lari-lari, kayang, atau koprol di kelas juga gak mungkin karena pasti bakal dikeplak sama pengawas. 

Yaaa siapa tahu dengan corat-coret tiba-tiba dapat wangsit buat ngerjain soal yang belum bisa dikerjain? Kan siapa tahu....

Nah kalau ujiannya pake komputer, mau nyoretin apa? Layar komputer? Meja komputer? Siap-siap dikeplak laboran lab komputer di sekolahmu. Karena sejatinya nyoret meja komputer termasuk tindakan mengotori/merusak infrastrukstur sekolah yang berarti kamu melanggar tata tertib :p #ngasal :p

Kalaupun disediakan kertas buat corat-coret, paling bakal dibagi cuma pas pelajaran-pelajaran yang berhubungan dengan hitung-hitungan.

Kelima, jadwal ujianmu gak sama dengan jadwal ujian temanmu.
Waahhh gimana niih maksudnya..??
Giniii.....
Biasanya lab komputer di sekolah itu gak besar. Mungkin kapasitasnya cuma bisa menampung siswa satu kelas. Sementara biasanya dalam satu angkatan di sekolah itu bisa ada 7-8 kelas. 

Memang sihh... sekolah yang mengadakan UNBK pasti akan melakukan pengadaan komputer tambahan untuk mengakomodir pelaksanaan ujian. Tapi pengadaan tambahan itu juga kemungkinan gak akan mengakomodir seluruh siswa satu angkatan. Sehingga dalam pelaksanaannya peserta ujian akan dibagi ke dalam beberapa sesi ujian. Biasanya dibagi jadi 3 sesi. Sesi I jam 07.30 - 09.30. Sesi II 10.30 - 12.30. Sesi III 14.00 - 16.00.

Bayangin kalau kamu harus ujian di sesi III sementara temenmu ujian di sesi I?
Yaa enak dong.... bisa dapat bocoran soal.

Bocoran ndasmu! :p Soalnya kan diacak sistem. Jadi susunan soal gak akan sama.
*dan sesungguhnya ujian di siang hari itu gak enak. Berpotensi lupa, ketiduran, ngantuk, dan alasan yang lain!*

Keenam, parno kalau tiba-tiba komputer error, internet lemot, atau listriknya mati!
Kalau sampai kayak gini, santet aja teknisi/laboran lab komputer sekolahmu! #eeehhh. *jangan!* *ini cuma becanda*

Berdoa aja yang banyak semoga pas ujian gangguan semacam itu gak ada. Semoga PLN gak jadi rese' trus iseng matiin sambungan listrik di sekolahmu :p

Tapi kalau sampai terjadi semoga teknisi, laboran, dan orang-orang yang berkompeten bisa segera menangani gangguan macam itu dengan cepat dan tepat.

Kan yaa gak lucu kalau udah ngerjain soal hampir selesai tiba-tiba komputernya nge-hank trus kerjaan yang tadi dikerjain gak ke-save. *guling-guling*


Tapi yaaahhhh.... mau UN-nya masih manual pakai kertas atau udah UNBK... adek-adek yang ujian ini harus yakin dengan usahanya. Ujian manual atau pake komputer itu cuma sarana kok. Kalau adek-adek udah mempersiapkan bahan-bahan untuk ujian dengan belajar tekun, apapun sarananya gak akan jadi masalah. *yaaa.... meskipun aku gak terlalu suka ujian pake komputer*

Aku yakin selama sebelum UN ini usaha dan persiapannya udah pol-polan. Belajar udah sampe gumoh-gumoh. Di sekolah udah belajar, di bimbel juga belajar. Ikut-ikut try out. Dan segala macem usaha yang lain.

Percayalah... usaha keras itu akan menghasilkan hasil yang baik.
Semangaaaatttt!! :D
Share
Tweet
Pin
Share
8 comments
WARNING!
TULISAN INI AKAN PENUH DENGAN SPOILER.
SILAHKAN MELIPIR NUTUP TAB-NYA KALAU GAK MAU BACA SPOILER.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu ini, drama Korea fenomenal Descendants of The Sun (DoTS) udah masuk episode 11-12. Dan seperti biasa, drama ini sukses dapet rating tertinggi diantara drama-drama pesaingnya. Kalau gak salah info, episode 12 yang tayang hari Kamis, 31 Maret kemaren DoTS dapet rating rata-rata 33%. *daebaak!!*


Seperti yang udah aku ceritain di tulisanku yang INI -tulisan awalku ngenalin dan ngulas tentang DoTS- aku bilang kalau aku akhirnya ngikutin drama ini sejak episode pertama. Tiap minggu pun baper nungguin kelanjutan ceritanya. Tapi waktu nonton episode 12 hari Kamis kemarin rasanya gak baper penasaran episode selanjutnya gimana kayak biasanya. Tapi justru lega dan (agak) seneng. Trus pas episode 12 selesai, rasanya kayak abis nonton episode terakhir dramanya dan itu happy ending. LEGA! Kan aneh yaaakkk.... padahal DoTS itu endingnya di episode 16 yang itu berarti minggu depan masih ada episode lanjutannya lagi.

Rasa aneh itu makin nambah ketika Kak Ika, salah satu partner gila ngebaperin DoTS-ku ngekomen di salah satu status yang aku bikin di FB. Kak Ika nanya, "Jadi, minggu depan kita ngapain?"

Maksud dari pertanyaannya Kak Ika itu, nanyain kira-kira episode minggu depan DoTS itu bakal kayak gimana? Karena maklumlah dengan kelakuan para fans KDrama yang mendadak jago jadi cenayang kalau udah terjangkit virus KDrama. Jadi kadang suka nebak alur cerita si drama.

Balik ke pertanyaannya Kak Ika dan perasaanku yang aneh tadi yang ngerasa kalau 'the real' ending DoTS itu ada di episode 12 bukan episode 16. Apalagi ada rumor yang bilang, kalau endingnya DoTS itu bakal 'sad ending'. Dan aku (agak) gak suka dengan itu. Setelah aku pikir-pikir, kenapa aku ngerasa kalau episode 12 itu akhir/ending yang cocok buat DoTS itu karena : 

(Menurutku) SEMUA konflik dan permasalahan yang ada dan yang muncul sudah terselesaikan dengan baik. Dan semua karakter sudah menemukan jalan hidupnya masing-masing.

Gak percaya? Yuk coba kita printilin satu-satu. 

1. Konflik dan permasalahan-permasalahan yang muncul sudah terselesaikan


Konflik permasalahan yang muncul di DoTS sebenarnya semuanya muncul, berawal dan terjadi di Urk. Meskipun ada segelintir masalah yang sebenarnya sudah muncul sejak para tokoh masih berada di Korea. Tapi segala masalah dan konflik berat yang harus dihadapi oleh para karakter semuanya terjadi di Urk.

Mulai dari operasi VIP presiden Arab yang tegang karena tim medis harus mengoperasi pasien dalam keadaan para tentara dan pengawal si presiden Arab saling todong-todongan senjata. Si Jin sebagai kapten yang harus mengambil keputusan bertentangan dari perintah komandan sekaligus pertaruhan nasib Mo Yeon dan Si Jin jika operasi gagal.


Kemudian gempa hebat yang melanda Urk, yang menyebabkan mega proyek RS. Haesung yakni pembangkit listrik ramah lingkungan hancur total. Tim relawan medis yang sebenarnya dijadwalkan kembali ke Korea karena tugas relawannya sudah selesai, memutuskan untuk kembali ke lokasi. Si Jin yang saat itu bahkan sudah kembali ke Korea karena tugasnya yang diakhiri lebih cepat dari jadwal karena insiden melawan perintah saat kejadian operasi presiden Arab kemudian ditugaskan kembali ke Urk. Di momen ini, para tentara dan tim medis bersama-sama menolong para korban gempa. *asli pas gempa ini campur-campur rasanya pas nonton. Ngeri, nyeri, serem, takut, sedih, mewek, campur jadi satu* *gak tega nge-screencapt scene gempa. ngeri!*

Baca juga :
List OST Decendants of The Sun dan Dimana Pertama Kali Mereka Dimuncul-dengarkan (Bagian 1)

Selesai berhadapan dengan gempa dan para korbannya, tim medis dan tentara di Urk ini kemudian harus menghadapi penyakit menular dan virus berbahaya. Awalnya dikira hanya akan menghadapi penyakit menular yang muncul setelah gempa selesai. Tapi ternyata tim medis dan juga para tentara harus menghadapi sebuah virus berbahaya, virus M3. Bahkan salah satu tentara dan juga dokter mereka, Yoon Myeong Ju tertular si virus berbahaya ini.

Scene berbaring di kasur sebagai pasien aja dramatis bangeeeettt >.<

Bersamaan dengan gentingnya urusan virus berbahaya, para tentara juga harus berhadapan dengan mafia pedagang senjata ilegal. Para mafia mencuri kiriman obat yang dipesan tim medis. Di dalam kiriman itu terdapat obat yang dipercaya dapat menyembuhkan virus berbahaya yang menyerang Myeong Ju.

Sebenernya permasalahan dengan para mafia itu sudah muncul sejak awal di Urk. Si Jin dan Dae Young bahkan sempat menangkap anggota mafia tersebut saat mereka akan menyelundupkan senjata. Untuk penanganan hukum lebih lanjut, anggota mafia yang tertangkap itu diserahkan pada polisi setempat. Belakangan Si Jin baru tahu bahwa polisi justru tidak menghukum mereka, polisi bahkan justru malah bekerja sama dengan mereka.

Permasalahan dengan para mafia ini sepertinya sengaja dibiarkan oleh Si Jin. Selain karena perintah komandan untuk tidak ikut campur karena masalah mafia pedagang senjata gelap ini adalah urusan CIA juga karena pemimpin mafia pedagang senjata gelap ini ternyata adalah Agus mantan tentara khusus Amerika berpangkat Kapten yang dulu pernah sangat dekat dengan Si Jin. Berhadapan dengan teman dekat lama, membuat Si Jin dilema. Itulah mengapa ia seperti sengaja membiarkan Agus dan kelompoknya tetap bebas bahkan saat Si Jin dan tim Alpha secara diam-diam menggerebek markas Agus saat membebaskan Manager Jin yang sempat disandera.

Foto kebersamaan Si Jin dan Agus (yang dengan sangat sedih) dibakar Si Jin

Meskipun Si Jin sudah berusaha untuk memperingatkan Agus agar tak mencari masalah dengannya, dengan anggota pasukannya dan juga dengan orang-orang di sekitarnya (Mo Yeon salah satunya :p), pada akhirnya Si Jin harus tetap berhadapan dengan Agus. Agus menculik Mo Yeon dan menjadikan Mo Yeon sandera jaminan oleh Agus yang meminta bantuan Si Jin agar dia bisa kabur dari Urk setelah ia menjual senjata-senjata ilegalnya. Jika Si Jin tak membantu, maka Mo Yeon akan dibunuh.


Nekat,  Si Jin kemudian menanggalkan seragamnya dan memulai gerakan penyelamatan Mo Yeon seorang diri, pada awalnya. Namun ternyata selanjutnya Dae Young dan anggota Tim Alpha yang lain juga ikut membantu Si Jin dalam menyelamatkan Mo Yeon.

Dan benar, saat menyelamatkan Mo Yeon, Si Jin harus benar-benar menghadapi Agus. Bahkan dengan tangannya sendiri Si Jin harus menembak Agus yang mencoba kabur hingga Agus mati.


Dengan tewasnya Agus, masalah mafia perdagangan senjata ilegal dan juga perdagangan anak di Urk pun otomatis terselesaikan.

2. Nasib beberapa tokoh yang terkena masalah. 


Nasib yang paling tragis emang dialami oleh Agus (selain nasib korban gempa tentunya). Dia yang dulunya saat masih menjadi tim khusus tentara Amerika diselamatkan Si Jin dari sanderaan lawan, sekarang justru dia harus mati di tangan penyelamatnya karena jalan hidup yang salah dipilihnya.

"Dia tampaknya sangat kesepian, tanpa kehormatan, dan tanpa negara yang harus dilayani." - Big Boss a.k.a Kapten Yoo Si Jin, episode 12 saat melihat peti jenazah Agus di bandara.

Selain nasib tragis Agus, nasib menyedihkan juga harus diterima Manajer Jin. 'Kebodohannya' mau diajak bekerja sama dengan Agus membuatnya harus siap-siap dihukum ketika ia kembali ke Korea.  Padahal saat itu ia baru saja keluar dari masa kritis setelah ia terkena virus M3 yang berbahaya. Ia juga harus kehilangan berlian kesayangannya karena berlian itu diserahkan pada pemerintah Amerika sebagai salah satu barang bukti kejahatan Agus.

Nih orang kenapa gak mati aja sih? #eehhh
"Bloody Diamond" kata Myeong Ju.

Berlian kesayangan Manajer Jin ini jugalah yang menjadi penyebab Myeong Ju ikut tertular virus M3. Manajer Jin sempat menelan si berlian, dan ketika kesehatan Manajer Jin drop karena infeksi organ dalam akibat adanya benda asing di dalam tubuh, Mo Yeon yang dibantu Myeong Ju membedah perut Manajer Jin. Naas, saat operasi sudah dilakukan Mo Yeon baru sadar bahwa Manajer Jin mengidap penyakit berbahaya, parahnya Myeong Ju sempat melakukan sedikit kesalahan yang menyebabkan salah satu cara virus penyakit itu menular mengenai dirinya.

Tapi berkat riset yang dilakukan dr. Song dan kerjasama yang baik antara tim medis dan para tentara juga dr. Daniel dan juga Ye Hwa (dua orang dari Peacemaker) virus berbahaya tersebut tidak sampai menular luas dan pasien yang terjangkit (termasuk Myeong Ju) bisa sembuh.

Mau masih setengah sembuh mah tetep cantik

Di sisi lain, Lee Chi Hoon yang mengalami trauma dan penyesalan mendalam setelah kejadian gempa akibat ia gagal menolong salah seorang korban gempa akhirnya berhasil keluar dari trauma dan penyesalan mendalamnya itu. Si korban gempa yang gagal diselamatkan Chi Hoon tapi akhirnya berhasil selamat juga setelah diselamatkan Si Jin dan Dae Young itu bernama Kang Min Jae (aku lebih suka nyebut dia pasien jomblo kreatif). Si pasien homblo akhirnya mau berbicara dengan Chi Hoon dan mau memberikan maaf pada Chi Hoon setelah melihat usaha mati-matian Chi Hoon menyelamatkan Manajer Jin yang anfal tanpa memikirkan keselamatan dirinya. Sebelumnya melihat usaha Chi Hoon seperti itu, si pasien jomblo ini benar-benar kecewa bahkan tidak mau dirawat ataupun berbicara dengan Chi Hoon sama sekali. Ia 'marah' pada Chi Hoon dan menganggap Chi Hoon bukan dokter karena telah meninggalkannya di reruntuhan padahal Chi Hoon sudah bilang akan membantu dan mengobatinya.

Ucapan pemberian maaf yang aneh :v

Kamudian Fatima, si anak perempuan cantik calon korban perdagangan anak dan wanita Agus juga berakhir bahagia. Ia bisa melanjutkan sekolahnya lagi. Mo Yeon yang menanggung biaya sekolah Fatima. Sebagai walinya, Si Jin dan Mo Yeon menunjuk Valentine (mbak-mbak pemilik bar/cafe yang seksi itu) sebagai wali Fatima. Karena Si Jin dan Mo Yeon harus kembali ke Korea karena masa tugas mereka yang sudah habis.



Trusss siapa lagi yaaa..... *mikir*
.
.
.

Next dulu! 

3. Kisah Cinta Masing-masing Pasangan 


Yooott.... meskipun berlatar tentang kehidupan tentara dan juga kesehatan (dokter), DoTS ini sesungguhnya drama yang bergenre drama-romantis. Hubungan cinta para pemainnya jadi daya tarik si drama.

Kapten Yoo Si Jin dan Sersan Mayor Seo Dae Young akhirnya sama-sama berhasil bahagia bersama perempuan mereka cintai.
 
Si Jin (atau lebih seru dipanggil Kapten Yoo :D) yang udah modusin dokter Kang (panggilan serunya Kang Mo Yeon) dari episode awal, akhirnya bisa ngedapetin cinta dan kepercayaannya dokter Kang. Meskipun sempat nembak tiga kali dan juga ditolak tiga kali (ini curhatnya Kapten ke Kang Min Jae -si pasien jomblo- waktu mereka kejebak pas nyelametin Min Jae) tapi akhirnya Kapten behasil diterima juga sama dokter Kang. Meskipun dokter Kang juga sempet nolak mengakui kalau dia juga suka sama Kapten padahal suara rekaman pengakuan cintanya ke Kapten keputer dan didengerin di seluruh barak dan Medicube (di akhir episode 8 dan awal episode 9) tapi akhirnya dokter Kang menyerah juga. Dia akhirnya ngaku kalau dia juga suka dan cinta sama Kapten.

Meme DoTS bikinanku, satu-satunya :v LOL

Meski dokter Kang sempat meragu lagi dan mungkin sempet kepikiran pengen putus sama Kapten gara-gara provokasinya Agus waktu dia disandera, tapi akhirnya dokter Kang kembali yakin! Kalau laki-laki yang paling dia cintai itu emang Kapten. *ciiieeeee*

PS : mereka juga udah beberapa kali 'adegan bibir ketemu bibir' *aku yakin kalian tau apa maksudku. dan gak usah screencaptnya yaa... bikin pengen. #eh* :p



Selain Kapten dan dokter yang berbahagia.....
#ArmyCouple Sersan Seo Dae Young dan Letnan Yoon Myeong Ju akhirnya bahagia jugaaaa...... Yeeeaaayyyy!!! *tebar-tebar konfeti* 

Dae Young dan Myeong Ju akhirnya resmi jadian tanpa takut-takut lagi karena Letnan Kepala Yoon Gil Joon alias bapaknya Myeong Ju akhirnya memberikan izin dan restu ke Dae Young buat pacaran sama Myeong Ju. Letnan Kepala Yoon juga udah memutuskan untuk 'memecat' Si Jin dari daftar calon menantu kesayangan (yup, bapaknya Myeong Ju emang dari awal pengen jodohin Myeong Ju sama Si Jin. Tapi Myeong Ju gak mau. Si Jin pun enggak).

Akhirnya... hubungan Dae Young-Myeong Ju yang mirip Tom and Jerry dan mirip kayak lagunya Five Minutes yang 'Semakin Ku Kejar Semakin Kau Jauh' kelar juga. Cinta yang kepentok masalah pangkat jabatan dan juga restu terselesaikan. Usaha Myeong Ju yang selalu ngerecokin Dae Young yang selalu ngejauh dan gak mau ketemu dia akhirnya berbuah manis. Dae Young gak akan kabur ngejauh dari Myeong Ju lagi. Dia akan selalu menggenggam tangan Myeong Ju. Dan gak akan pernah dilepas #eeeaaakkkkk


Bahkan ketika Myeong Ju positif kena virus M3 dan harus diisolasi dan dirawat intensif, Dae Young panik dan sedihnya bukan main. Saat mobil yang ngebawa obat-obatan dirampok, Dae Young yang paling berambisi buat nangkep penjahatnya. Dan ketika Myeong Ju demam hingga kritis sampai harus direndem di bak mandi berisi es, Dae Young ngedampingi. Dan ketika demam Myeong Ju sudah turun Dae Young yang ngebopong keluar Myeong Ju dari bak mandi dan nemenin Myeong Ju sampe sembuh (kecuali pas harus bantuin Kapten selametin dokter Kang dari Agus). #soosweet!


Aaahhhh pokoknya ikut baper-baper bahagia lihat perjuangan #ArmyCouple ini sampe akhirnya bisa bahagia.......

PS : Meskipun bahagia, gak ada scene special yang ditunggu-tunggu para shipper dari mereka ini... :( *pasti tau maksudnya* :v

yang lebih spesial dari ini maksudnyaaahhh :p

Penutup episode 12 yang menunjukkan landskap negara Urk, trus flashback kejadian-kejadian yang dialami waktu gempa, dan diakhiri dengan foto bareng tim medis dan para tentara sebelum pulang ngebuat kesan (terutama ke aku) kalau episode 12 ini tuh kayak episode terakhir. Apalagi abis itu ditunjukin kalau dokter Kang dan teman-temannya saling bertemu saat akan berangkat kerja di Seoul, Korea bikin kesan kalau semua masalah sudah selesai dan semua kembali ke kehidupan normal masing-masing..


Itulaaaahhhhh yang akhirnya bikin aku ngerasa kalau abis nonton episode 12 kemarin itu kayak abis nonton episode terakhir DoTS. Karena yaaa seperti yang udah aku jelasin panjang lebar di atas itu.. Di episode 12 semua masalah dan konflik (terasa) selesai dan semua tokoh 'bahagia'. Kalau semua masalah dan konflik selesai, dan semua tokoh bahagia apalagi yang masih harus dipecahkan dan diselesaikan di sisa episode nanti?? *bertanya-tanya dan menduga-duga apakah masih ada masalah penting yang belum selesai*

Kalau selama ini, selama nyemplung di dunia bulu tangkis sering denger pernyataan "final sesungguhnya ada di babak SF/QF" kalau pas babak final ternyata permainan si pemain antiklimaks dan permainannya di final gak lebih seru dan lebih menegangkan saat babak QF/SF. Maka di kasus ending DoTS nanti kalau ternyata ending sebenarnya gak greget, atau kalau ternyata rumor ending DoTS yang beredar itu bener kalau DoTS bakal berending sedih, aku bakal bilang FIX bilang kalau "the real" ending DoTS itu di episode 12!

Ini menurutku pribadi lho yaaa.
Sekali lagi, menurutku pribadi.

Kalau menurut kalian gimana? (terutama yang ngikutin DoTS dari awal sampai episode 12 kemarin).
Share
Tweet
Pin
Share
8 comments
"Advertisements are like oxygen emitted by the city. City people live inhaling advertisements every moment. As soon as people wake up, they start the day after reading the advertisement on newspaper, and while going to work, they see the advertisements on the bus and subway. They also listen to the advertisements that are broadcasted on the radio. And receive advertisements flyers handed out in the streets. They also click on the advertisement while browsing on the website. Even their smartphones vibrate with advertisements. To those of us living in the city, advertisements are temptations, pollutants, and art. It is a dream to someone."

Yaappss....
Iklan.... iklan... iklan.... dan iklan....
Dimana-mana ada iklan.
Dan semua yang berhubungan dengan dunia periklanan dibahas seru di sebuah drama Korea yang berjudul "Ad. Genius Lee Tae Baek"


Lee Tae Baek (diperankan oleh Jin Goo) diceritakan merupakan seseorang yang sangat jenius dan bertalenta dalam menggambar dan memvisualisasikan sesuatu. Sayang, karena keterbatasan ekonomi keluarganya, Tae Baek harus rela drop out dari kuliahnya.

Bermodal ijazah SMA dan catatan drop out dari kuliah, Tae Baek mencoba menembus dunia periklanan yang sangat ketat dan penuh persaingan. Keinginan Tae Baek untuk serius masuk ke dunia periklanan itu didasarkan pengalamannya sesama SMA saat ia berhasil mengumpulkan donasi yang cukup besar bagi temannya yang harus dioperasi lewat sebuah gambar dan iklan yang dibuatnya. 

Sayang, kepiawaiannya dalam menggambar dan pengalaman manisnya semasa SMA tak semerta-merta membuat Tae Baek bisa mulus masuk menembus dunia periklanan. Berkali-kali ia melamar pada perusahaan-perusahaan besar periklanan tapi berkali-kali juga ia ditolak. Tae Baek hanya bisa bekerja sebagai tukang yang memasang billboard-billboard iklan yang sudah dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan iklan.

Tapi meskipun mengalami berbagai penolakan, Tae Baek pantang menyerah. Ia yakin suatu saat pasti akan bisa menaklukkan dunia periklanan yang menjadi cita-citanya.

Jin Goo as Lee Tae Baek

Dalam perjalanannya menggapai mimpi dan cita-citanya, Tae Baek bertemu dengan Baek Ji Yoon (diperankan oleh Park Ha Sun). Ji Yoon merupakan pegawai magang di divisi internal sebuah perusahaan periklanan besar bernama Geumsan Ad Company. Meskipun hanya pegawai magang, Ji Yoon selalu melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Itu dilakukannya agar ia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang copywriter iklan yang handal.

Ji Yoon dan Tae Baek tak sengaja harus kembali bertemu di sebuah atap gedung tempat Tae Baek harus memasang sebuah billboard iklan hasil garapan Geumsan. Tae Baek yang tidak sengaja menghilangkan konsep pemasangan billboard memutuskan untuk memasang billboard sesuai imajinasinya. Billboard yang harusnya dipasang secara horizontal oleh Tae Baek justru dipasang secara vertikal. Ji Yoon yang bertanggung jawab pada pemasangan itu segera menemui Tae Baek dan meminta Tae Baek (dan juga teman-temannya) untuk memasang billboard sesuai konsep. Naas saat Ji Yoon datang, teman-teman Tae Baek sedang beristirahat. Akhirnya dengan nekat Ji Yoon dibantu Tae Baek mengubah posisi si billboard.

Park Ha Sun as Baek Ji Yoon

Nonton drama ini tuh berasa kayak diajak mengenal dan juga belajar tentang dunia periklanan. Semua lini dunia periklanan dicoba jelasin di drama ini. Dari proses penggalian ide, riset pasar untuk tau apa yang dimau konsumen, bikin konsep iklan, sampe eksekusi pembuatan iklan hingga iklan jadi ditunjukin di drama ini. Persaingan-persaingan di industri/perusahaan periklanan yang saling tikung-menikung, ambisi pebisnis untuk menguasai pasar juga diliatin lahh. Jadi buat yang bergelut dan minat buat terjun di dunia periklanan, drama ini worth it untuk ditonton.

Buat aku pribadi, nonton drama ini tuh kayak nostalgia jaman-jaman kuliah. Secara sebagai anak Ilmu Komunikasi harus dong belajar juga mengenai dunia periklanan. Kan dunia iklan juga berurusan erat sama dunia media massa dan juga bisnis media. Yaa meskipun dulu belajarnya juga dikit-dikit gak terlalu banyak.. *apa aku yang gak paham yaa* *dikeplak*

Salah satu scene yang bikin bener-bener terkenang itu saat Bos Ma (orang yang membantu Tae Baek untuk mewujudkan mimpinya) menjelaskan tentang S.W.O.T yang merupakan strategi pemasaran sempurna di dunia bisnis ke Tae Baek. Pas itu Tae Baek tertantang untuk membantu seorang mantan gangster yang sudah tobat dan beralih buka bisnis restoran China supaya restoran si mantan gangster ini rame pengunjung. Bersama Bos Ma dan anak buah Bos Ma, Tae Baek belajar sekaligus praktek bagaimana beriklan dan mengiklankan sesuatu dengan baik.

Ayo dijawab apa maksud dari S.W.O.T

Nonton drama ini juga berasa bener-bener diajak belajar bahwa untuk meraih kesuksesan itu bener-bener harus dimulai dari bawah. Gak bisa langsung instan apalagi dengan cara-cara jahat dan juga cara-cara licik kayak Go Ah Ri (diperankan oleh Han Chae Young) dan Addie Kang (diperankan oleh Jo Hyun Jae).

Go Ah Ri yang dikenal sangat percaya diri, perfeksionis, cantik dan seksi ternyata 'mematikan' masa lalunya. Mengubur nama Go Bok He, nama aslinya yang ia anggap sebagai nama inferior tak menguntungkan. Ia juga tega melupakan kekasih yang sangat mendukungnya demi mewujudkan ambisinya menjadi wanita karir yang sukses.

Sementara Addie Kang, dikenal sebagai seseorang yang meraih penghargaan sebagai pemenang periklanan terbaik ketiga, si jenius iklan, lulusan Amerika yang ternyata licik dalam bekerja. Menghalalkan segala cara agar ia selalu terlihat sempurna termasuk mencuri karya orang lain.

Han Chae Young as Go Ah Ri

Jo Hyun Jae as Addie Kang

Dari drama ini juga kita bisa belajar agar selalu optimis, tidak mudah menyerah, dan selalu belajar dan berusaha untuk mewujudkan cita-cita kita. Tae Baek yang ekonominya pas-pasan, hampir selalu ditolak saat melamar pekerjaan, ditinggal kabur boss yang kebanyakan utang, sampai dicampakkan pacar tetep bikin Tae Baek gak menyerah. Dia gak patah semangat meski cobaan bertubi-tubi datang di hidupnya Semangat pantang menyerah dan 'sedikit gak punya malu' ala Tae Baek ini mungkin patut dicontoh. Kengototan dan ambisiusnya Tae Baek untuk bisa menunjukkan kualitasnya dirinya bener-bener diacungi jempol. Bahkan dihadapan Addie Kang yang sudah mencuri dan mencela hasil karyanya. *Addie ini ganteng-ganteng ngeselin. Minta dikrawuk mukanya!*

Dan masih banyaaaakkkk nilai-nilai lain yang bisa dipelajari juga. Termasuk kerja sama dalam tim. Aku suka banget kalau udah ngeliatin scene pas Tae Baek bareng bos Ma dan anak buahnya lagi becanda-becanda atau diskusiin proyek iklan. Koplak tapi kompak bener mereka!

Ekspresi Tae Baek pas abis dicela Addie

Sayang, pas tayang 2013 lalu drama ini gak dapat rating yang begitu memuaskan. Cuma sekitar 4%an. Harus diakui siihh kalau drama ini sebenernya agak kerasa ngebosenin meskipun punya nilai-nilai bagus yang bisa diambil dan dipelajari. Apalagi buat orang yang gak paham dan gak interest sama dunia periklanan. Drama ini fix jadi drama yang ngebosenin parah. Aku sendiri hampir selalu nge-skip scene pas Addie atau Ah Ri lagi rapat bareng orang-orang di perusahaan iklan. Itu kesannya udah bosenin, ngeselin pula! Beda kalau lagi liat scene-nya Tae Baek bareng sama Bos Ma dan anak buahnya. Bawaannya happy dan optimis aja gituu.

Untuk masalah kisah percintaan juga, drama ini bisa dibilang kurang greget! Karena polanya kayak drama-drama Korea pada umumnya. Lead role yang ternyata punya strata sosial yang beda, digangguin sama si second role, dan endingnya si lead role akhirnya bersama. Klise banget dan cukup gampang ditebak.

Yang bikin aku bertahan nonton 16 episode drama ini selain karena temanya yang bahas tentang periklanan, juga sebenernya karena Jin Goo *huahahahaaa* di drama ini aktingnya dia lebih ekspresif. Gak cuma poker face kayak di Descendants of The Sun. Macem-macem ekspresi diliatin sama Jin Goo disini. Mulai ekspresi kaget yang konyol, sedih, depresi, bahagia, sampe bersemu-semu malu karena ke-gap naksir Ji Yoon. Yaa karena beda karakter peran yaaa jadinya beda treatment aktingnya... tapi asli beneran sukaa liat aktingnya Jin Goo disini. Optimis-optimis konyol gitu. Bikin ngakak, dan sesekali bikin pengen ngeplak. :p

Macem-macem ekspresinya Jin Goo sbg Tae Baek yang bikin pengen ngeplak :p

Jujuuuurr.....
Nonton drama ini juga sebenernya pelarian siihh....
Pelarian nyari hiburan dari baper berkepanjangan abis liat ending episode 10-nya DoTS yang sediiiihhhhh paraaaaahhhhh..... :(

Tapiiiii..... overall dari positif dan negatifnya drama ini.....
'Ad. Genius Lee Tae Baek' recommended buat ditonton!

Aku kasih skor 7,5/10 buat drama ini. :)

Main Cast 'Ad. Genius Lee Tae Baek'

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Beberapa minggu terakhir aku lagi tergeli-geli sendiri baca komentar-komentarnya orang-orang di Instagram yang ngomentarin statusnya artis. Berhubung akhir-akhir ini lagi ngikutin (baca: terobsesi banget) drama Descendants of The Sun (DoTS), maka komentar yang bikin aku geli itu pun aku temukan dan baca dari update-an berita yang berhubungan sama drama Korea yang lagi digandrungi ini.


Eeehhh apa hubungannya sama ilustrasi niihh..??

Jadi ceritanya, beberapa minggu lalu (dan mungkin sampe sekarang), netizen 'kecewa' berjamaah menemukan fakta bahwa Jin Goo aktor yang memerankan tokoh bernama Seo Dae Young seorang tentara ganteng nan berwibawa berpangkat Sersan Mayor di drama DoTS itu ternyata sudah gak single lagi alias dia sudah menikah, udah punya istri, dan ternyata udah punya anak juga. Usut punya usut, dari hasil nanya mbah Gugel aktor 35 tahun ini udah menikah sejak tahun 2014. Istrinya juga bukan dari kalangan artis.

Kenyataan bahwa Jin Goo-ahjussi ini udah gak senggel lagi membuat netizen a.k.a fans seolah-olah patah hati berjamaah. Seolah-olah mereka kayak gagal dapetin gebetan karena ketahuan udah ada yang punya. Parahnya seolah-olah dunia juga jadi berakhir saat mereka tahu bahwa aktor favorit mereka ternyata udah punya gandengan, parahnya statusnya isteri pula.


Kekecewaan netizen ini mungkin salah satu alasannya adalah mereka nggak bisa nge-ship (nyomblangin?) si aktor dengan si aktris lawan mainnya lagi. Hahaha... maklum aja siih... fans-fans itu emang demen kok jodoh-jodohin artis favorit mereka sama artis pasangan mainnya kalau mereka anggap emang chemistry-nya cocok.

Di DoTS Jin Goo dipasangkan dengan Kim Ji Won yang memerankan tokoh bernama Yoon Myeong Ju. Couple Seo Dae Young-Yoon Myeong Ju sukses bikin baper penonton dan fans sejak episode pertama drama DoTS tayang, padahal mereka cuma 2nd couple. Kisah cinta mereka di drama yang berat dan berliku bahkan kadang-kadang bisa bikin penonton baper ngalahin bapernya kisah cinta si pasangan utama, Yoo Si Jin (diperankan Song Joong Ki) dan Kang Mo Yeon (diperankan Song Hye Kyo). Akting Jin Goo dan Ji Won sebagai pasangan juga manteb bangeeett. Serasi gitu lhoo diliatnya. Saking serasi dan unyunya Dae Young-Myeong Ju, mereka punya julukan yaitu #ArmyCouple. Gak cuma di drama ajaa.... pasangan ini juga keliatan unyu dan romantis di salah satu sesi pemotretan buat majalah.

di drama.....
Sesi pemotretan sebuah majalah

Seee...?? Unyu dan romantis kan mereka..?? *guling-guling*
Dengan kenyataan kalau Jin Goo udah beristri kan jadi gak bisa comblangin merekaaaa..... *dikemplang*

Alasan lain kenapa netizen kecewa, pas tau artis favorit mereka udah nikah atau (seenggaknya) udah punya pacar adalah mereka gak bisa berpura-pura jadi pacar si artis. Di dunia per-idol-an berimajinasi jadi pacar artis itu sah banget. Gak dilarang sama sekali. Apalagi kalau artisnya ganteng, keren, prestasinya mentereng, multitalenta, dan SINGLE pasti banyak yang ngincer. Tapi kalau si artis udah ada gandengannya? Udah kayak muncul tanda stop mendadak. Dan para fans pun patah hati berjamaah. *bener gini gak? kalau gak bener boleh protes kok. hahaha*

Kelakuaaannnn..... :v

Padahal yaaa... kalau menurutku pribadi niihh.... ngefans sama artis yang udah punya pacar atau bahkan udah punya istri itu gak dosa kok. Gak aib, dan gak bikin malu juga. Toh kita cuma ngefans aja kan? Gak terus minta dikawinin sama si artis? #eeehhh *lha siapa eloh?* Yang bikin kita ngefans sama si artis itu juga kan karya-karyanya entah itu aktingnya di drama (buat aktor/aktris) atau suaranya kalau dia penyanyi. Sama bonus mungkin karena dia ganteng atau cantik. Masalah status itu kan masalah pribadinya si artis dan kita enggak berhak sama sekali buat ikut campur dengan kehidupan pribadi mereka. Mau mereka punya pacar kek, atau bahkan punya istri juga silahkan. Itu hak mereka sebagai manusia. :)

Iiiihhhh komentar-komentar ala-ala patah hati itu kan cuma buat becandaan doang. Cuma buat seru-seruan sesama temen fans. Okaaaii aku paham dan ngerti kok kalau itu cuma becanda. Cuma kalau buat aku hal kayak gitu itu terasa kayak geli banget. Entah kenapa. Heheheee.... Dan itu juga cuma pendapatku kan? Kalian boleh kok gak setuju.

Kalau aku pribadi.... sekali lagi aku pribadi.... aku sama sekali gak pernah mempermasalahkan status orang (artis) yang aku idolain. Mau dia masih single kek, udah punya pacar, atau udah punya istri dan anak, atau bahkan udah punya cucu sekali pun asal dia masih ganteng karya-karya dan prestasi di bidang yang dia geluti itu oke banget, bisa menghibur dan menginspirasi aku bakal tetep ngidolain dia.

Mau disebut?
Dari dunia olahraga bulu tangkis aku ngidolain Rexy Mainaky, Tontowi Ahmad, M. Ahsan, Hendra Setiawan dan juga Christian Hadinata. Mereka semua udah beristri dan punya anak, bahkan mungkin Koh Chris (sapaan Christian Hadinata) udah punya cucu. Tapi karena mereka semua adalah orang-orang yang ganteng plus amat sangat berprestasi di bidangnya dan juga menginspirasi, aku gak segan kok buat idolain mereka.

(baca juga : Pernikahan Owi-Michelle dan Fans yang Patah Hati)

Kalau dari dunia hiburan (drama), aktor yang aku idolain baik aktor Indonesia atau aktor luar itu lumayan banyak. Sampe gak bisa inget-inget, soalnya aku juga gak spesifik ngidolain satu orang. Hahahahaa....

Euuummm.... kalau disuruh sebutin satu, mungkin aku sebut nama Takuya Kimura aja kali yaaa. Soalnya aku beneran ngefans banget sama aktor senior Jepang ini karena aktingnya bener-bener suangar! Disuruh akting jadi apapun dia bisa. Disuruh jadi jaksa? Oke! Jadi pilot? Oke! Jadi hairstylist? Oke! Jadi pembalap F1? Hayuk dah. Bahkan jadi robot android pun dijabanin!

Karirnya sebagai penyanyi bareng grupnya SMAP juga gak bisa dibilang main-main. Hampir 30 tahun mereka ada di industri musik Jepang. Dan sampe sekarang masih tetep bareng dan eksis meski banyak grup-grup musik baru bermunculan.

Acara SMAPxSMAP yang diisi sama Takuya Kimura dan member SMAP pun juga masih tetep tayang di salah satu TV Jepang sejak tahun 1996 sampai sekarang.

Umurnya Takuya Kimura berapa? November 2016 ini dia berumur 44 tahun. Udah punya istri dan dua anak!

(baca juga : Inspiring Takuya Kimura)

Takuya Kimura bersama Takahashi Rei di dorama I'm Home (2015)

Takuya Kimura yang 44 tahun aja berani aku idolain, gimana cuma seorang Jin Goo yang baru mau 36 tahun? Idolain ajaaaaa.... toh aktingnya dia oke dan keren bangeeettt....!! *plus ganteng* #plak :D

Di akhir tulisan yang penuh kesubjektifan ini aku mau ngutip pernyataannya Jin Goo di salah satu wawancaranya dengan sebuah media Korea

"Marriage is very important in life, but people didn't even know that about me which means they had no attention." Then he jokingly added, "If they were into me little earlier they could've stopped me from marrying."


Jadi menikah itu penting gaesss.
Kalau idola mau nikah, izinin dan ikhlasin ajaaaa...
Patah hati? Dikit aja jangan banyak-banyak.
Karena abis itu kita masih tetep bisa dan boleh untuk ngidolain dia lewat karya-karyanya. Bukan lewat dan karena kehidupan pribadinya.

Setuju?
Atau enggak?

Sharing pendapat yuk!.................... :)
Share
Tweet
Pin
Share
6 comments
Newer Posts
Older Posts

About Me


Hai!! Namaku Fitrotul Aini.
Tapi panggil saja aku Fitri.
Hanya 'part time personal blogger' tapi 'full time dreamer'.
 Bisa klik DISINI untuk tahu tentang aku dan blog ini yang selengkapnya.

Terima kasih sudah mengunjungi blogku ini.
Enjoy your reading.. :)

Contact me on : 
fitrotulaini1@gmail.com
or
Find me on :

Pengunjung

Teman-Teman

Blog Archive

  • ▼  2024 (1)
    • ▼  Maret (1)
      • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempela...
  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2016 (52)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (12)
  • ►  2015 (42)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2014 (27)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2012 (46)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (8)
    • ►  Desember (8)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular

  • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempelajari Makna Hidup dari Sebuah Toko Kelontong
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Keajaiban Toko Kelontong Namiya  Penulis : Keigo Higashino  Alih Bahasa : Faira Ammeda  Penerbit : Penerbit Gramed...
  • [REVIEW] LAKI-LAKI KE-42 : Lika-liku Pertemuan Belahan Jiwa
    Judul : Laki-laki ke-42 Penulis : Atalia Praratya Penerbit : Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2021 ISBN : 9786020641065 Tebal ...
  • [REVIEW] The Red Sleeve : Kisah Cinta Sejati Sang Raja
    "Ada banyak wanita di dunia. Banyak yang berasal dari keluarga hebat yang berpendidikan tinggi dan memiliki karakter yang baik. Mereka ...
  • [REVIEW] Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang : Upaya Berdamai dengan Luka dan Trauma
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang  Penulis : Wisnu Suryaning Adji  Penerbit : Penerbit Bentang (PT Bentang Pu...
  • Hello Again, 31 January
    Sesuai judul, "Hello Again, 31 January" Sedikit enggak nyangka bakal nyampe di hari ini, di usia ini, dan di kondisi ini, yang seb...

Member

Member

Member

Emak2Blogger

Member

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose