• Home
  • Review
  • Hiburan
  • Curhat
  • Tentang Saya
Facebook Twitter Instagram Pinterest

NIKKI*

Dalam Bahasa Jepang berarti Catatan Harian : info | cerita | review | hobi | hiburan | kuliner | serba-serbi

Hai....
Selamat bertemu lagi. Sudah mau akhir 2020 ya...
Semoga kita semua tetap dikasih perlindungan dan kesehatan.

Hari ini, aku balik dan pengen nyeritain tentang sebuah dorama Jepang yang sebenarnya udah kelar aku lihat beberapa bulan lalu. Tepatnya sih di sekitaran bulan September.
Yuk kita mulai bahas aja... :D


Judul : "Unsung Cinderella : Midori, The Hospital Pharmacist" 
Genre : Drama, Kesehatan 
Jenis : Drama Seri 
Jumlah Episode : 11 Episode 
Sutradara : Ryo Tanaka 
Penulis : Mamare Arai (manga), Tsutomu Kuroiwa 
Negara : Jepang 
Bahasa : Jepang 
Ditayangkan di : Fuji TV / VIU 
Periode Tayang : 16 Juli - 24 September 2020

Pemain :
Satomi Ishihara sebagai Midori Aoi 
Kei Tanaka sebagai Shogo Seno 
Nanase Nishino sebagai Kurumi Aihara 
Ryo Narita sebagai Ryo Onozuka 
dll

PLOT / SINOPSIS

"Unsung Cinderella : Midori, The Hospital Pharmacist" ini menceritakan tentang Midori Aoi yang bekerja sebagai apoteker di sebuah rumah sakit selama delapan tahun terakhir. Aoi menjalani pekerjaannya dengan sangat serius. Dia tidak mau main-main bahkan sembarangan ketika akan memberikan obat kepada pasien. Dia selalu memastikan obat yang diberikannya sesuai dan mampu membantu penyembuhan pasien dari sakit yang dideritanya.

Hal itu disebabkan karena Aoi sebagai seorang apoteker memiliki keyakinan jika obat yang dikonsumsi seorang pasien berhubungan dengan kehidupan sehari-hatinya. Oleh sebab itu, sebagai seorang apoteker dia pun harus mengetahui bagaimana kehidupan dan kegiatan sehari-hari pasien yang akan diberinya obat.

Aoi dengan sabar dia mendampingi dan menghadapi beragam pasien dari macam-macam latar belakang, baik dari usia, jenis kelamin, status, kondisi ekonomi sosial, dan yang terpenting adalah kondisi penyakit yang diderita. Jika pasien masih dalam masa perawatan di rumah sakit, Aoi akan memastikan para pasien di bawah pengawasannya mengonsumsi obat dengan tepat. Tepat waktu, tepat dosis, dan taat instruksi.


Akibat prinsiap yang dipegangnya itu, Aoi menghabiskan waktunya lebih banyak dengan pasien-pasiennya dibanding apoteker lainnya. Hal itu menyebabkan Aoi juga sering mendapat kritikan dari rekan sejawatnya karena tindakannya yang terlalu memperhatikan pasien yang akan diberinya obat itu membuat dia seringkali harus meninggalkan bagian instalasi farmasi tempat para apoteker mengepak obat sesuai resep yang diberikan yang mana saat itu kondisinya juga sangat kekurangan jumlah pegawai. 

Kebiasaan Aoi yang selalu teliti dan memperhatikan kondisi pasiennya hingga ke hal-hal yang paling detail dan juga sepele, kerapkali membuatnya tidak hanya 'merepotkan' teman sesama apotekernya tetapi juga 'bermasalah' dengan dokter. Sebagai seorang apoteker, meski memahami seluk beluk obat, namun orang yang berhak dan sah untuk meresepkan (memberikan) obat kepada pasien adalah dokter. Tanpa resep atau persetujuan dokter, apoteker tidak bisa memberikan obat kepada siapa pun.

Lantas, kira-kira gimana ya perjalanan apoteker Midori Aoi selanjutnya?
Apakah pekerjaannya akan berjalan lancar?
Apakah dia akan tetap memegang teguh pendiriannya ketika ada pasien yang sulit untuk dipahami? Kerika dokter-dokter banyak mengkritik kerjanya yang terlalu 'sok tahu'? Atau ketika instalasi farmasi harus mengalami badai, kehilangan orang-orang yang penting dalam keberlangsungan divisi mereka?

Satomi Ishihara sebagai Midori Aoi

KESAN

Well..... pas dan setelah nonton drama ini tuh speechless!
Karena gak biasa-biasanya drama yang ngambil setting kesehatan tuh ngebahas tentang apoteker. Kebanyakan pasti bahas dokter. Jadi ketika pertama kali tahu ini lewat adik kelasku, Nisa yang kebetulan kerja jadi apoteker juga, aku jadi penasaran dan tertarik buat nonton.

Apalagi selama ini yang ada di pikiran tentang apoteker itu cuma orang yang bertugas mantau dan ngasih obat di instalasi obat (kalau di rumah sakit) dan apotek. Jadi waktu tahu drama ini, udah kebayang-bayang kali-kali aja ada pengetahuan dan ilmu baru yang berhubungan sama dunia apoteker.

Dan bener aja, begitu lihat drama ini pemikiran tentang dunia apoteker langsung kebuka seluas-luasnya.
Apoteker rumah sakit yang ternyata harus kerja keras karena buat nge-pack ratusan bahkan ribuan obat buat pasien sesuai resep yang sudah diberikan dokter tiap harinya. Ngepack-nya pun harus bener-bener teliti karena jumlah dan dosisnya harus sesuai dengan resep yang tertera. Gak boleh meleset!

Belum lagi kalau ternyata dokternya meleng, salah nulisin jenis atau dosis obatnya. Apoteker wajib konsultasi dan bilang dulu ke si dokter yang bersangkutan untuk izin ngubah jumlah/dosis/jenis obat ke yang lebih sesuai. Dan itu iyaaa kalau si dokter bisa langsung nerima, kalau enggak? Ya harus berani debat dan banyak-banyak sabar aja. Hufft!



Selain itu, apoteker (terutama di rumah sakit) ternyata gak cuma bertugas ngeresep dan ngasih obat obat aja ke pasien tapi juga harus ngasih edukasi, pemahaman ke pasien tentang tata laksana minum obat yang baik dan benar sesuai dengan dosis dan waktu yang sudah ditentukan.

Kalau pas ngadepin pasien yang nurut sih enak. Tapi kalau pas pasiennya ngeyelan dan semaunya sendiri? Wah asli sih bikin pening! Dan itu lagi-lagi tugas apoteker, yang harus dengan sabar, ramah, dan ceria ngasih pemahaman ke pasien untuk mengonsumsi obat dengan petunjuk yang benar. Karena kalau sampe salah, bisa-bisa nyawa taruhannya.

"Jadi begini, Bu untuk petunjuk minum obatnya..."

Tapi gak melulu tentang kisah struggle-nya apoteker yang disajiin di drama ini. Tapi juga tentang gimana perasaan dan pola pikir pasien dan juga keluarganya ketika harus melawan suatu penyakit dan menentukan metode pengobatan dan obat yang diterima untuk dikonsumsinya. Yups, dari drama ini jika pasien memiliki informasi dan pengetahuan yang cukup ternyata pasien juga berhak untuk menentukan metode pengobatannya, yang tentunya sesuai arahan/masukan dari dokter atau apoteker yang mendampinginya.
Maka dari itu pasien perlu terbuka ke apoteker dan juga dokter untuk bisa menentukan pengobatan yang sesuai untuk dia terima.

Satu cerita yang ngebuat aku mewek waktu liat drama ini adalah saat nyeritain salah satu istri apoteker senior yang mengidap kanker. Demi kesembuhan, sang istri sudah pernah dirawat di rumah sakit, tapi kemudian dia meminta pulang untuk dirawat di rumah aja. Menjelang hari ulang tahun pernikahan mereka, sang suami sudah mempersiapkan pertunjukan spesial, namun sayang penyakit sang istri kambuh dan harus segera mendapatkan penanganan. Pilihannya diberi obat anti kanker dan anti nyeri dengan dosis kuat (aku lupa detail obatnya) yang efeknya membuat sang istri tenang namun kehilangan seluruh kesadarannya, atau hanya pereda nyeri biasa yang hanya sementara tapi sang istri masih sadar dan melihat dia.

Awalnya sang suami memilih untuk memberikan istrinya pereda nyeri biasa demi mengabulkan permintaan istrinya yang ingin melihat pertunjukkan spesialnya. Namun ternyata....

Huhuhuu...
Udahlah...
Kalian liat aja sendiri..... :'((

Salah satu scene yang bikin mo mewek... :'((

Drama ini memang sangat tipikal drama Jepang yang kalau udah fokus sama satu hal, fokus membahas itu aja. 

Jadi di sepanjang 11 episode kita bakalan disuguhi sama lika-liku kehidupan rumah sakit, dokter, pasien, obat, dan tentunya apoteker. Minim banget pembahasan mengenai romance antar pemainnya. Meski penonton nih udah digiring buat gemes-gemes penasaran sama hubungan antara Midori Aoi, Shogo Seno, dan Ryo Onozuka.

Shogo Seno sebagai seniornya Aoi, yang mesti disiplin dan agak galak sama Aoi tapi diem-diem tiap ngeliat Aoi selalu beda. Bahkan ketika cewek itu kena kasus dan bermasalah, meski dia gak secara terang-terangan membantu tapi dia pasti ngebantuin. Begitu juga sebaliknya. Aoi kayak respect dan seperti diam-diam suka sama Seno.

Di lain pihak ada Onozuka si apoteker swasta yang awalnya benci sama Aoi karena sikapnya yang perfeksionis, lama-lama jadi kagum dan bahkan rela belajar lagi untuk pindah pekerjaan menjadi apoteker rumah sakit, seperti Aoi dan Seno. Onozuka pun sering kedapetan makan bareng sama Aoi di kedai makan langganan mereka. Dan secara gak sadar pun selalu mau dan terlibat ketika Aoi membutuhkan pertolongan.

Tapi ternyataaaaa kisah cinta-cintaan mereka ini gak digarap dan diceritain secara gamblang dan terbuka, sodara-sodara sekalian.... membuat penonton akhirnya cuma bisa mengira-ngira gimana hubungan mereka-mereka sebenernya. Aoi sama Seno apa Aoi sama Onozuka atau malah gak sama siapa-siapa?



Untuk urusan pemain atau cast dan kualitas acting, Ishihara Satomi emang udah gak perlu diragukan lagi. Dia udah malang melintang di dunia per-doramaan Jepang. Meski aku gak banyak nonton drama dia, tapi acting dia sebagai Midori Aoi sang apoteker yang harus berurusan sama obat bener-bener keren!

Kei Tanaka sebagai Shogo Seno juga bener-bener keren. Sikapnya yang tsundere alias pura-pura cuek tapi ternyata perhatian, bikin gemes serasa mau jatuh cinta aja sama dia. Hehehee...

Begitu juga buat pemeran-pemeran lainnya. Top markotop lah semuanya!
Bikin gemas waktu nonton.

Eh aku baru inget, kalau Ishihara Satomi dan Kei Tanaka pernah main bareng di drama From Five to Nine.

Di drama From Five to Nine, Ishihara Satomi berperan sebagai guru les Bahasa Inggris yang jatuh cinta sama biksu yang diperanin sama Yamashita Tomohisa a.k.a Yamapi. Sementara Kei Tanaka berperan sebagai atasan Ishihara Satomi yang jatuh cinta pada cewek itu tapi lebih milih untuk ikhlas dan mengalah supaya cewek itu mendapat apa yang membuatnya bahagia.

(Review tentang drama From Five to Nine bisa dibaca DISINI)



Akhir kata, dari sekian banyak hal dan kesan yang kudapat setelah nonton drama ini... aku merekomendasikan kalian untuk ikutan nonton drama ini.

Karena yaa selain dapat hiburan, kalian juga bakal dapat informasi dan pengetahuan baru dari dunia kesehatan, khususnya dunia apoteker.

Durasi episodenya yang cuma 11 episode dan meski berkonsep drama seri, gak harus ngebuat kalian nonton urut tiap episode-nya kok. Cuma akan lebih afdol kalau nonton urut sesuai episodenya. Karena meski tiap episode konfliknya beda-beda dan selesai di satu episode itu, tapi benang merah cerita yang ada dari awal sampe akhir episode ngebuat drama ini harus disimak dengan benar alur kisahnya.

Buat yang penasaran pengen liat drama ini, kalian bisa liat di VIU. Disana episodenya udah lengkap tinggal ditonton aja. Hanya saja, bagi yang VIU-nya gratisan alias nggak premium, kayaknya belum bisa nonton. Karena di VIU status drama ini masih premium.

Tapi psssttt..... drama ini ternyata bisa ditonton di grup FB. Search aja pake keyword "Unsung Cinderella sub indo" insya allah udah bisa ketemu.... :D

Oke all...
Cukup sekian dulu review dari aku.
Sampai ketemu di review selanjutnya.....

Selamat menonton..... :)))









Source foto dari : 
Unsung Cinderella official site.
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Assalamualaikuuummm.....

Apa kabar mantemans blogger?

Sudah sangat amat lama nih yaaa kita tidak berjumpa.... :D
Mohon maaf lahir dan batin yaa....
Mumpung masih dalam suasana Hari Raya Idulfitri juga kaan...
Hehehee....

Mumpung ada sedikit waktu senggang dan sedikit keajaiban bisa menyelesaikan sebuah tulisan di blog ini.... maka tanpa banyak penjelasan dan kata, mari kita langsung masuk aja ke inti pembahasan.... :D

Nah, di tulisan lali ini kita aku mau ngebahas tentang salah satu drama Korea yang baru aja selesai aku tonton sekitaran dua bulan yang lalu... :)

Judulnya He is Psychometric.
Ini nih ulasannya.... :)


Judul : Saikometeuri Geunyeoseok / He is Psychometric
Genre : Fantasy television, Thriller, Mystery, Romantic comedy
Jenis : Drama Seri
Jumlah Episode : 16 episode
Director : Kim Byung Soo
Penulis Naskah : Yang Jin-A
Ditayangkan di : tvN
Periode Tayang : 11 Maret - 30 April 2019
Negara : Korea Selatan
Bahasa : Korea

Pemain :
Park Jinyoung sebagai Lee An
Shin Ye Eun sebagai Yoon Jae In
Kim Kwon sebagai Kang Seung Mo
Kim Dasom sebagai Eun Ji Soo
dan lain-lain......

PLOT / SINOPSIS

Drama ini menceritakan tentang seorang cowok bernama Lee An yang punya semacam kelebihan bisa membaca kenangan seseorang ketika dia menyentuh bagian tubuhnya. Kemampuan itu sempet bikin dia parno buat bersentuhan sama orang. Makanya kemana-mana dia selalu pake baju lengan panjang yang dirangkep sama jaket.

Tapi dengan kemampuan itu, Lee An juga jadi punya obsesi buat bisa jadi polisi. Dengan sok pede, dia yakin bisa dengan mudah mecahin kasus pembunuhan atau yang sebagainya hanya dengan megang mayat korban yang biasanya disimpen di tempat khusus otopsi. Maka dari itu dia demen banget ngegangguin Eun Ji Soo yang udah dia anggep seperti kakaknya sendiri, yang kerja sebagai detektif buat izinin dia ikut pas otopsi buat megang mayat. Wkwkwkkk....

Sayangnya, obsesi Lee An terhadap mayat-otopsi-polisi-dan izin ilegal dari Eun Ji Soo kerap ditentang sama Kang Seung Moo. Cowok berekspresi dingin yang udah dianggap kakak kandung sama Lee An karena udah ngerawat dia dari kecil setelah dia ditinggal meninggal sama ayah dan ibunya akibat kecelakaan-kebakaran apartemen tempat dia tinggal dulu.



Hari-hari Lee An kemudian berubah setelah bertemu dengan Yoon Jae In. Seorang murid pindahan yang cerdas namun misterius. Mereka berdua bahkan sempat terlibat kasus menghebohkan di sekolah yang sampai melibatkan guru mereka dan hampir saja membongkar rahasia terbesar teman kecil Jae In.

Karena gak terima kebusukannya terbongkar, si guru kemudian berusaha buat nyelakain Jae In. Selain berusaha nyelakain dia juga membongkar rahasia terbesar Jae In. Dia menuliskan bahwa Yoon Jae In adalah anak dari seorang pembunuh di area dinding sekolah.

Akibat kasus itu, Yoon Jae In menghilang. Lee An yang sebenarnya sudah mulai cukup nyaman bisa berteman dengan Jae In meski dia menyimpan banyak rahasia jadi kehilangan teman.

Tapi dua tahun kemudian mereka bertemu lagi. Dengan kondisi Yoon Jae In sudah bekerja di kepolisian menjadi seorang opsir.

Pertemua kedua mereka itu kemudian justru membawa mereka ke berbagai kasus yang pada akhirnya bermuara pada kasus yang melibatkan masa lalu mereka.

Masa lalu yang membuat Lee An kehilangan kedua orang tuanya sekaligus kasus yang menyebabkan Jae In dicap sebagai anak pembunuh.

Jadi, apakah mereka akan berhasil mengungkap dan menangkap pelaku sebenarnya dari kasus yang melibatkan keduanya?
Dan apakah mereka juga bisa berdamai dengan menerima keadaan ketika pada akhirnya kebenaran terungkap tetapi justru tidak sesuai dengan harapan mereka?


KESAN

Awal nonton drama ini tuh bingung. Jelaaasssss........

Karena di pembuka drama udah langsung disuguhin sama ketegangan antara bapak-bapak polisi dan buibuk kompleks apartemen yang mempermasalahkan tentang izin jalan buat tim pemadam kebakaran (damkar) ke area kompleks apartemen. Sebenarnya ini himbauan tindakan preventif dari si pak polisi kali-kali aja mendadak ada kebakaran di wilayah apartemen jadi tim damkar bisa dapat akses cepet. Tapi si buibu kompleks malah nolak.

Dari situ aku sudah mencium bakal ada kasus niihh...

Dan bener aja, tiba-tiba ada muncul kasus-kasus yang berakhir dengan ledakan yang disertai kebakaran di apartemen tersebut. Korbannya pun banyak banget.

Setelah itu, kita malah langsung ditarik ke masa sekarang yang nunjukin anak SMA lagi main-main di tempat otopsi mayat. Hyaaaaaa....... makin-makin dah bikin penasaran apa hubungannya kasus sebelumnya sama kondisi yang sekarang itu. Hehee...

Tapi ya namanya episode pembuka jelas masih perkenalan kondisi sekaligus perkenalan tokoh.

Untuk alur, drama ini menganut sistem alur maju mundur. Jadi buat kalian yang nonton harus siap-siap sama beberapa detail informasi yang mungkin aja jadi clue pemecahan masalah yang lagi dibahas. Atau adanya hubungan langsung dan tidak langsung antara yang terjadi di masa sekarang dan di masa lalu (flashback).

Alasan kenapa Lee An bisa psikometri kemudian kenapa dia sepertinya harus banget membantu Jae In. Disisi lain ada Detektif Kang Seung Mo, seseorang yang sangat disayang oleh Lee An tapi penuh dengan rahasia karena dia adalah satu-satunya orang yang memorinya gak bisa dibaca sama Lee An. Dia obsesi banget pengen menyelesaikan kasus-kasus yang berhubungan dengan kasus kebakaran apartemen tempatnya tinggal dulu.

Buat yang suka sama genre misteri, cocok banget lah buat ngikutin drama ini. Meski konfliknya gak seberat drama misteri lain kayak sebut aja Signal atau Voice yang lagi-lagi naik daun, drama ini cukup bisa buat penasaran dan mengernyitkan dahi. Kita diajak mikir banget! Di sepanjang episode dramanya kita diajakin buat nebak dan berspekulasi kira-kira bakal seperti apa kemajuan kasusnya, siapa tersangka sebenarnya, gimana dia melakukan kejahatannya, dan efek apa yang diakibatin sama kejadian itu.

Dan kejutannya, di menjelang episode-episode akhir kita malah disuguhi sebuah kenyataan atau kalau becandaanku sama temen-temen di grup yang juga suka nonton drama ini adalah 'sebuah plot twist' dimana ada sesuatu yang tidak terduga dan tidak diinginkan penonton malah harus terjadi.

Huhuhuuu.......



Untuk cast, meski dua pemeran utamanya Jinyoung dan Ye Eun baru sekali ini dipasangin dan baru kali ini juga dapat peran jadi pemeran utama, tapi acting mereka gak bisa dianggap remeh.

Jinyoung yang sebelum-sebelumnya sering dapat kritik karena actingnya mungkin masih agak terlalu flat, di drama ini dia bisa nunjukin dan eksplor bermacem-macem ekspresi. Dari usil, ngeselin, romantis, bahkan sedih! Aku jadi ikutan mewek pas liat actingnya Jinyoung pas di episode 13-14. Huhuuu... sedihhh baattss.... :'((

Sementara Ye Eun yang naik daun karena web drama A-Teen, actingnya juga oke lah. Disisi lain cantik dan cute-nya dia, plus kemistri yang dia bangun sama Jinyoung tuh unyuu banget berdua tuh! Adegan romantis yang melibatkan mereka berdua khas remaja-remaja menuju dewasa awal yang agak-agak malu-malu tapi pengen digass aja tapi takut kebablasan akhirnya gak jadi, bisa dieksekusi dengan gemes dan gak over. Bikin para penonton gemes dan auto ngeship mereka.
*yaa di ship aja gakpapa kayaknya.... se agensi ini... :p*


Selain para pemeran utama yang menarik perhatian, para pemeran pendukungnya pun juga sangat menarik perhatian. Jaksa Kang Seung Mo yang ganteng, tapi auranya dingin dan penuh dengan kemisteriusan bikin penonton penasaran. Nih mas-mas sebenernya gimana siihh?? Dia baik apa kagak siihhh...??? Kok dia bisa jadi kakak asuhnya Lee An. Dan sebenernya dia suka juga sama Detektif Eun Ji Soo juga gak siihh..?? Eaaa.....

Jaksa Kang ini emang gebetannya Detektif Eun Ji Soo. Udah lama dan udah berkali-kali Detektif Eun bilang suka sama Jaksa Kang, tapi berkali-kali itu juga dia ditolak. *sedih*. Tapiii... meski ditolak, dia tetep baik dan agak-agak merhatiin Detektif Eun gituu... duhhh mas yaa toloong!!!

Hmmm... siapa yang gak ambyar ditatap macem begini?

Kemistri antara dua pemain ini juga gemesin. Karena yang satu keliatan banget sukanya sementara yang satunya mati-matian nolak, jadinya kayak Tom and Jerry gitu. Saling kejar-kejaran dan ini bikin gemes para penonton. Sehingga couple ini juga punya pendukung massanya sendiri.

Tapi di menjelang akhir drama, akhirnya semuanya terjawaaaabbbbb....

Pengorbanan cinta Detektif Eun dan alasan Jaksa Kang nolak-nolak cintanya....

AKU TUH SEDIH KALAU NGINGET ITU LAGI!!


Dan yaaa karena genre drama ini adalah mystery-thriller-romance maka yaa sudah dipastikan ada adegan-adegan yang bikin deg-degan.

Disini kita bisa ngelihat bagaimana para polisi dan juga jaksa bekerja untuk mengungkap kasus.

Dan yang utama adalah gimana usaha Lee An buat memaksimalkan kemampuannya untuk pada akhirnya mengungkap kasus kebakaran apartemen tempat masa kecilnya tinggal.

Sementara itu, kalau dari segi original soundtrack, aku cuma kecantol sama OST part 1-nya doang yang dinyanyiin sama Jus2 (sub-unitnya GOT7 yang terdiri atas JB dan Yugyeom). Sementara OST-nya yang lain gak ada yg narik perhatianku. Gak tau kenapaa....
Apakah aku terlalu fokus sama alur cerita dramanya jadi gak merhatiin lagu-lagu latarnyaa...???

Dan ini entah emang sengaja juga atau enggak, tapi dipilihnya Jus2 buat ngisi soundtrack kayak semacam sinyal saling mendukungnya member GOT7. Yapsss... Jinyoung si pemeran utama pria di drama ini adalah salah satu anggota GOT7 juga.

Aku suka sih lagunyaa...
Coba cek deh... :)



Hmmm....
Setelah ditelaah lagi, kayaknya udah cukup panjang aku ceritanya.
Tapi yaa monmaap kalau reviewnya kurang memuaskan atau gimanaa....

Nah, kalau kalian tertarik mau nonton, bisa deh melipir ke situs streaming drama terpercaya... :)
Insya allah gak akan kecewa...
Hehee...

Selamat menonton.... :))
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
"Orang-orang bilang jika pohon itu telah mati.
Tapi aku bilang, pohon itu masih belum mati.
Malam itu... aku bermimpi.
Di dalam mimpiku itu aku melihat cabang-cabang pohon tersebut,
bertumbuh dengan kuat mengarah ke langit.
Sekali lagi aku mengumpulkan orang-orang dan berkata...
"Pohon itu... belum mati."" -Kwon Yoo.


Sukses dengan drama The K2, Babang Ichang a.k.a Ji Chang Wook oppa kembali menggebrak dunia hiburan Korea dengan aksi-aksi atraktifnya lewat film action yang berjudul "Fabricated City". Gak beda jauh dengan drama Bang Ichang sebelumnya, The K2 dimana Bang Ichang harus lari-lari, kebut-kebutan mobil, berantem-berantem, pukul-pukulan, sampe main tembak-tembakan, di film Fabricated City ini pun Bang Ichang juga harus melakukan scene-scene yang sama seperti di The K2. Tapi bedanya di film ini, efek visualnya lebih sangar sehingga suasananya lebih tegang, dan gokiiiilll....!! :D


Judul : Fabricated City
Sutradara : Park Kwang Hyun
Negara : Korea Selatan
Bahasa : Korea
Genre : Action, Crime
Durasi : 126 menit
Distributor : CJ Entertainment
Rilis :  9 Februari 2017 (Korea) / 24 Februari 2017 (Global)

Pemain :
Ji Chang Wook sebagai Kwon Yoo
Shim Eun Kyung sebagai Yeo Wool (Teolbo Hyeongnim)
Ahn Jae Hong sebagai Demolition
Oh Jung Se sebagai Min Chun Sang
Kim Sang Ho sebagai Ma Deok Soo



PLOT

Di kehidupan nyata, Kwon Yoo (diperankan oleh Ji Chang Wook) adalah seorang pengangguran yang hobinya main game online sepanjang hari. Ibunya yang (sepertinya) bekerja sebagai seorang perawat di sebuah rumah sakit sampai sebal melihat kelakuan Kwon Yoo. Tapi siapa sangka, di dunia game Kwon Yoo justru merupakan seorang Daejang atau Captain yang memimpin sebuah kelompok yang saling bekerja sama dalam sebuah misi dalam sebuah game.

Suatu hari, Kwon Yoo yang sedang asyik bermain game terinterupsi dengan bunyi nada dering dari sebuah ponsel yang tertinggal di bawah meja sebelah tempatnya biasa bermain game. Tertarik dengan imbalan yang akan diberikan jika ia bersedia mengembalikan ponsel yang ia temukan tersebut ke alamat yang sudah disebutkan, Kwon Yoo pun bersedia untuk mengembalikan ponsel tersebut. Namun naas, keesokan paginya setelah Kwon Yoo mengembalikan ponsel tersebut Kwon Yoo justru ditangkap polisi dengan tuduhan pemerkosaan sekaligus pembunuhan terhadap anak-anak di bawah umur dengan 31 tusukan di tubuhnya. Karena merasa gak melakukan perbuatan yang dituduhkan, Kwon Yoo pun dengan sekuat tenaga menyangkal.

Tapi gak tau gimana, proses hukum justru dengan sangat cepat memproses kasus Kwon Yoo. Gak hanya proses hukum yang berlangsung dengan sangat cepat, bukti-bukti yang dibutuhkan untuk membutikan Kwon Yoo bersalah pun dalam sekejap bisa ditemukan dan diberikan. Sehingga pada akhirnya Kwon Yoo pun terpaksa menerima hukuman seumur hidup atas kejahatan yang gak dilakukannya.


Di penjara, Kwon Yoo dibully habis-habisan oleh narapidana lain termasuk oleh Ma Deok Soo, salah satu narapidana yang paling ditakuti di penjara. Oleh Ma Deok Soo Kwon Yoo dipaksa untuk mengakui perbuatannya dan bertaubat. Karena itulah tujuan dari seorang penjahat masuk ke dalam penjara. Tetapi karena Kwon Yoo berkeyakinan ia tidak bersalah, ia menolak permintaan Ma Deok Soo dan berakhir dengan perkelahian diantara Kwon Yoo dan kawanan Ma Deok Soo.

Suatu hari di perjalanan menuju rumah sakit usai terlibat perkelahian cukup parah dengan Ma Deok Soo, Kwon Yoo melakukan aksi pelarian diri. Dari aksi pelarian diri ini, Kwon Yoo kemudian justru bertemu dengan Teolbo Hyeongnim (yang aslinya seorang perempuan bernama Yeo Wool) dan rekan-rekan satu timnya yang lain dalam game.

Dengan bantuan rekan-rekan se-timnya dalam game, Kwon Yoo kemudian memulai misi penyelidikan siapa dalang di balik semua kejadian yang menimpa dirinya tersebut.



KESAN

Kesan selama nonton film ini tuh KAMPRET! KEREN ABIS!!

Di pembuka film kita dikasih scene-scene tegang pertempuran yang diolah dengan efek-efek yang keren abis. Kemudian kita diajak buat memahami kehidupan sederhana tapi lumayan ngenes ala si Kwon Yoo yang pengangguran tapi keranjingan main game. Setelah itu kita ditarik dibikin penasaran dengan scene dimana Kwon Yoo tiba-tiba ditangkap polisi, diproses secara hukum dengan cepet banget sampai Kwon Yoo masuk penjara dan dibully habis-habisan di dalam penjara.

Sampai sejauh itu kita dibikin greget dan gemes...

Baru ketika Kwon Yoo akhirnya kabur dari penjara trus ketemu Teolbo Hyeongnim (Yeo Wool) kita akan dibuat ternganga dengan peralatan-peralatan yang dia punya. Sebagai seorang gamer yang ternyata seorang hacker juga, Yeo Weol punya seperangkat alat dan komputer yang canggih di rumahnya yang (menurutku) lebih mirip kandang ayam. Hwahahaa.....

Bagi kalian yang anak gamer pasti mupeng liat alat-alat yang dipunya Yeo Weol.

Siapa yang gak mupeng liat beginian?


Selama nonton film ini, selain tokoh Kwon Yoo yang penting dan menarik karena dia teraniaya gara-gara difitnah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan, tokoh/sosok Yeo Weol juga menarik banget karakternya. Dia digambarin sebagai orang yang (mungkin) anti sosial. Di awal ketemu Kwon Yoo dan temen-temen gamernya yang lain, Yeo Weol gak mau berkomunikasi secara langsung. Dia maunya ngomong lewat telepon. Yang itu bikin temen-temennya heran.. :v

Tapi untuk masalah kemampuan komputerisasinya... jangan ditanyaa... dia jago banget. Dia bisa jadi hacker handal yang bisa menyusup ke sistem-sistem operasi orang demi bisa dapetin informasi. Bisa juga jadi aplikator handal juga yang bisa bikinin aplikasi pendukung buat alat-alat yang akan dipake temen-temennya untuk ngebantu ngebongkar rahasia kasus Kwon Yoo.

Yeo Weol si Lady Hacker.... \m/

Selain ada Yeo Weol ada juga Demolition dan siapa itu dua orang lagi yang aku gak apal namanya yang juga ngebantuin Kwon Yoo dan Yeo Weol dalam pengungkapan kasus Kwon Yoo. Mereka keren bangeeet. Kalau Yeo Weol ngurusin masalah ngehack dan aplikasi di komputer, mereka berdua ini yang ngerakit dan ciptain alat-alat pendukung seperti alat pendeteksi gelombang, sampe drone yang bisa memindai struktur bangunan. Keren abiss laah...

Disini aku juga salut sama usaha ibunya Kwon Yoo yang mati-matian berusaha meyakinkan masyarakat dan juga pihak hukum bahwa anaknya gak bersalah. Tapi karena ada sesuatu yang 'dilakukan' usaha ibu Kwon Yoo sia-sia.. :(

Oppa setampan ini jadi pembunuh? Gak mungkin!! :p

Berhubung genre film ini adalah action dan crime, maka film ini juga gak jauh-jauh sama adegan perkelahian yang hantam-hantaman dan gebuk-gebukan. Untuk masalah scene action yang melibatkan adegan pukul-pukulan, gebuk-gebukan, sampe berdarah-berdarah itu.. acting Ji Chang Wook gak perlu lagi untuk diragukan. Dia selalu totalitas banget dalam melakukan scene action itu. Hasilnya pun selalu keren. Aku gak perlu lagi kan untuk menyebutkan bukti kekerenan si Babang Ichang ini dalam melakoni scene action yang kadang-kadang setengah akrobat juga? Suksesnya drama Healer dan The K2 udah cukup jadi bukti. #eak.

Trus berhubung latar belakang film ini juga adalah 'dunia game' dan juga kecanggihan teknologi maka alat-alat yang divisualisasikan di layar pun juga keren-keren banget!
Selain seperangkat alat yang dipunya Yeo Weol, alat-alat yang dipunya sama Min Chung Sang si pengacara yang ternyata nyebelin itu juga keren abiisss.... Dia bisa mengakses bermacam-macam info dari berbagai pihak lewat kumpulan-kumpulan alat yang ada di salah satu ruangan di kantornya.

Cem gini niihh...!!!

Disamping punya alat yang canggih abiss... Min Chung Sang ini juga punya tim yang bergerak buat 'ngebikin' bukti kejahatan dan TKP kejahatan dengan tersangka yang mereka mau. Gimana caranya? Tonton ajaaa... karena kalau kuceritain disini nanti ketahuan dong penyebab Kwon Yoo bisa ditetapin jadi tersangka padahal dia gak ngelakuin apa-apa. :D *nyengir*

Si Min Chung Sang ini juga menurutku sosok antagonis yang serem. Dia hampir mirip-mirip psikopat gitu deh. Pura-pura baik tapi ternyata dia busuknya minta ampun! KZL!

Intinya film ini tuh recommended banget deh buat ditonton. Apalagi buat yang suka sama film-film action dan yang bergenre kriminal. Cocok bangeeett!!

Scene yang menurutku paling keren dan paling deg-degan tuh yang pas bagian akhir yang Kwon Yoo harus kejar-kejaran pake mobil sama gengnya Ma Deok Soo. Ituu adrenalin rush bangeeett!! Bikin khawatir kalau tiba-tiba mobil yang dipakai Kwon Yoo macet atau justru malah meledak sebelum kasusnya kelar (yang padahal kalau dinalar juga gak akan mungkin) :p


Overall 9,5 dari 10 lah buat film ini.. :D

Jadi yuklaahh ditonton... :D

Buat yang udah nonton, share yuk gimana kesannya abis nonton film ini... :D





PS : maafin yaaa kalau reviewnya ini kurang greget. Karena aku sebenernya gak terlalu bisa buat ngegambarin gimana seru dan tegangnya drama action. Hehee...
Jadi mending kalian nonton sendiri ajaaa dan buktiin betapa seru dan asiknya film ini... :D




Sumber Gambar :
CJ Entertainment
asianwiki
Hancinema

Share
Tweet
Pin
Share
4 comments
Setelah baca kabar kalau Om Takuya Kimura bakal main drama lagi di tahun 2017 mendatang dan ditambah bakal main bareng lagi sama Yuko Takeuchi setelah 13 tahun gak pernah main bareng lagi, mendadak aku pengen flashback nonton drama mereka berdua dan nulisin reviewnya disini. Hehee..

Jadi yuk disimak... :)


Judul : Pride
Genre : Sport, Drama, Romance
Director : Hideki Hirai, Kensaku Sawada, Isamu Nakae
Penulis Naskah : Shinji Nojima
Jenis : Drama Seri
Jumlah Episode : 11 episode
Periode Tayang : 12 Januari 2004 - 22 Maret 2004
Ditayangkan di : Fuji TV
Negara : Jepang
Bahasa : Jepang

Pemain :
Takuya Kimura sebagai Halu Satonaka
Yuko Takeuchi sebagai Aki Murase
Koichi Sato sebagai Yuichiro Hyodo
Kenji Sakaguchi sebagai Yamato Hotta
dan lain-lain.


PLOT

Drama ini menceritakan tentang Halu Satonaka kapten klub Ice Hokey Blue Scorpion. Baginya Ice Hokey adalah segalanya, Ice Hokey adalah hidupnya, gak ada yang lebih penting dan serius dibanding Ice Hokey bahkan perempuan sekali pun. Bagi Halu, memiliki hubungan dengan seorang perempuan hanyalah sebuah permainan yang bisa sewaktu-waktu berakhir.

Suatu ketika Halu harus dihadapkan pada kenyataan dimana ia harus kehilangan pelatih sekaligus orang yang sangat dihormati dan berjasa dalam hidupnya. Dalam masa-masa kehilangan itu, Halu bertemu dengan Aki seorang perempuan yang sedang menunggu kekasihnya kembali dari luar negeri.

Keberadaan Coach Anzai kemudian digantikan oleh Coach Hyodo yang metode kepelatihannya sangat berbeda dengan Coach Anzai. Bagi Halu, keberadaan Coach Anzai dan juga metode berlatihnya tidak boleh digantikan oleh siapapun. Dengan arogan, Halu menolak keberadaan Coach Hyodo.

Setelah pemakaman Coach Anzai, Halu yang seperti kehilangan semangat hidup mendadak muncul di depan rumah Aki dengan kondisi basah kuyup dan demam. Meskipun dengan sedikit terpaksa, Aki mempersilahkan Halu untuk masuk ke rumahnya dan merawat Halu. Keeskokan harinya, di jembatan tempat Aki biasa menunggu kedatangan kekasihnya, Halu menawarkan sebuah kesepakatan : ia dan Aki menjalani hubungan 'berpacaran sementara' sampai kekasih Aki datang. Hubungan 'berpacaran sementara' yang ditawarkan Halu ini tidak boleh melibatkan perasaan bisa sewaktu-waktu bisa berakhir, seperti sebuah permainan atau game.

Entah darimana kesepakatan 'berpacaran sementara' itu muncul di benak Halu. Tapi kesepakatan itu membawa Halu kembali pada Hockey, dan menghadapi Coach Hyodo.

Nah, bagaimana kelanjutan kisah mereka berdua?
Makanya nonton deeh.... :D



"If you want to be an iceman, you shouldn't seriously fall in love with any woman"

KESAN 

Selama dan abis nonton drama ini tuh rasanya pengen guling-guling banget. Gak tau kenapa. Mungkin karena kebawa sama alur ceritanya yang seru.

Di drama ini tuh kita diajak banget untuk ngeliat gimana perjuangan seorang atlet Hockey. Terutama pada sosok Halu yang komitmen banget sama apa yang dijalaninya. Gak peduli apa yang akan terjadi.
Meskipun Hockey gak seterkenal baseball atau sepakbola *di Jepang*.

Selama nonton juga kita sering diajak buat ngeliat dan ngerasain tensi tinggi permainan Hockey yang kalau kata Aki "penuh darah dan kesakitan". Kita dibuat tegang dengan sruduk-srudukan dan ndelosor-ndelosornya para pemain Hockey saat mereka bertanding. Meskipun sebenernya Hockey tuh menurutku bukan olahraga yang harus melibatkan kekerasan fisik, tapi ternyata ya melibatkan kekerasan fisik juga gitu deeehhh. Maka gak heran Aki nyebutnya "penuh darah dan kesakitan".

Ditambah dengan backsound dan OST dari lagunya Queen yang judulnya I was Born to You itu jadi makin emosional dan greget banget waktu ngikutin dramanya. Bikin deg-degan gimana gituuu.... merinding-merinding disko gitu deh.... hahahaa.....

Tim Blue Scorpion

Tapi nonton drama ini gak melulu disuguhi tegangnya permainan Hockey aja. Kita juga diajak buat melting dan gemes sama kisah cintanya Halu sama Aki. Sebenernya dari awal, aku udah bisa nebak kalau di akhir cerita drama ini nanti si dua pemeran utama itu bakal saling suka dan jadian, tapi proses ke akhirnya gimana Halu dan Aki bisa jadian itu yang bikin penasaran. Apalagi nanti Aki juga harus menghadapi lagi (mantan) pacarnya yang ditunggu-tunggu dan gak pernah muncul tapi tiba-tiba muncul lagi.

Di drama ini juga kita dikasih liat tentang bagaimana penting dan eratnya persahabatan antara Halu dan teman-teman se-klubnya, juga persahabatan antara Halu dan Yamato Hotta. Yamato ini juga yang nantinya akan jadi salah satu orang yang berperan penting dalam menjembatani hubungan antara Halu dan Aki.

Selain bersama Yamato, Halu yang berwatak keras diam-diam membantu juniornya yang bernama Makoto untuk bisa menjadi pemain Hockey yang baik. Makoto yang memiliki kebiasaan suka minum alkohol dan merokok, 'dihancurkan' habis-habisan oleh Halu ketika Makoto mendapat surat peringatan oleh pengurus klub. Asli waktu liat episode yang ini, aku sebel abis sama Halu. Kupikir Halu bakal ngebela Makoto di depan asisten pelatih dan juga pelatih Hyodo yang mengeluarkan surat peringatan karena Halu benci sama pelatih Hyodo, taunya Halu malah ngabisin Makoto. -_-

Asli lah, nonton drama ini tuh nano-nano. Kalian harus buktiin sendiri!!

Aki dan Halu di awal kesepakatan mereka.

Selain emang plot cerita yang seru banget, drama ini juga didukung sama pemain-pemain dengan acting yang superb! Terutama si pemeran utamanya yaitu Takuya Kimura.

Takuya Kimura gak pernah gagal buat meranin suatu peran. Dia selalu totalitas dan keren abiss saat memerankan suatu peran. Begitu pun di "Pride" ini, Takuya Kimura sukses banget memerankan tokoh Halu yang cool, keren, misterius, idolable *apasiiihh* dan sedikit ambisius tapi ternyata rapuh dan kesepian di dalam diri dan perasaanya. Bikin pengen karungin trus bawa pulang.. #eh.

Acting Takuya Kimura pas main hockey juga unchhh keren banget. Berkesan kayak dia emang udah jadi pemain hockey profesional. Gak salah, pasca drama ini dan beberapa drama lainnya dia ada orang-orang yang terinspirasi dan berhasil sukses dalam bidang karir seperti yang diperankan oleh Takuya Kimura.

[Baca juga : Inspiring Takuya Kimura]

Dan salah satu line atau dialog yang paling khas adalah "Maybe" dan "Must be" yang diucapin Halu.

Dan satu scene yang paling terkenal dan memorable adalah scene memegang dada kanan sambil menundukkan kepala yang sering banget dilakuin Halu yang akhirnya diikutin sama semua teman se-klubnya dan juga semua penonton. (posenya mirip kalau kita lagi mengheningkan cipta atau lagi hormat bendera gitu).

Most memorable scene!

Buat drama ini, aku ngasih 8 poin dari 10 poin laah....

Yuk nonton yuk. 11 episode gak bakal kerasa dan gak bakal bosen kok diliatnya... :D

Dan meskipun drama ini tuh udah terhitung drama lama bangeeettt. Tapi masih cucok dan asik buat ditonton kok. Meski yaa kesan agak-agak jadul gimana gitu kerasa, kayak jadulnya mobil dan HP yang dipake sama Halu, tapi kalau secara cerita drama ini dijamin gak akan mengecewakan. :D
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
Pasca film Harry Potter and The Deathly Hallows part 2 rilis pada tahun 2011 lalu, rasanya aku udah lama bangeet gak nonton film dengan genre fantasi. Sebenernya ada beberapa film-film dengan genre fantasi yang dirilis setelah Harry Potter itu tapi gak tau kenapa gak tertarik buat nonton. Eh, sempet ngikutin Saga-nya Twilight sih... *lupa sayanya* heheheee....

Dan setelah beberapa tahun gak berkelana di dunia fantasi, hari Minggu kemaren bareng sama Kak Ika akhirnya kita sama-sama kembali berkelana di dunia fantasi. Di dunia sihir Harry Potter yang dulu (atau bahkan sampai sekarang?) bikin kita terkagum-kagum.

Seri dan cerita Harry Potter emang udah berakhir di bukunya yang ketujuh atau filmnya yang kedelapan (Harry Potter and The Deathly Hallows part 2) tapi J.K Rowling sebagai 'pencipta' dunia sihir Harry Potter, masih punya sisi-sisi lain dari dunia 'sihir'nya yang bisa dikembangkan sebagai suatu yang sangat menarik. Dan salah satu hasil karyanya itu adalah film ini :


Yapsss.... film berjudul "Fantastic Beasts and Where to Find Them" ini merupakan project lain dari J.K Rowling setelah ia hampir 11 tahun berkutat dengan Harry Potter.

Meski sebenarnya, Fantastic Beasts and Where to Find Them (selanjutnya disebut sebagai Fantastic Beasts aja) ini adalah bagian cerita dari Harry Potter yang dimana Fantastic Beasts ini merupakan salah buku wajib yang harus dimiliki oleh murid Hogwarts untuk menunjang kegiatan belajar mereka khususnya pada pelajaran Pemeliharaan Satwa Gaib *kalau aku gak salah inget*. Buku karangan Newt Scamander ini berisi informasi mengenai satwa-satwa gaib nan ajaib di dunia sihir.

J.K Rowling sendiri sebenarnya sudah pernah merilis buku Fantastic Beasts ini sebelum memutuskan untuk bikin filmnya. Dan seingetku dulu, buku Fantastic Beasts ini hampir kayak buku pelajaran Biologi atau ensiklopedi hewan-hewan yang berisi informasi hewan-hewan gaib, ciri-cirinya, cara memelihara, hingga dimana hewan tersebut bisa ditemukan. To be honest, pas baca bukunya dulu aku bosen karena menurutku kalau baca bukunya lebih seru yang mengenai Quidditch itu *yang aku lupa judulnya* hahaa...

Tapi pas liat filmnya bareng sama Kak Ika hari Minggu kemaren, rasanya bosen pas baca bukunya dulu tuh gak ada sama sekali. Yang ada tuh kagum dan.... cuma bisa ngomong.... "Nih film keren!!"

Gak percaya?
Nih diintip dulu traillernya... :)



Film "Fantastic Beasts and Where to Find Them" menceritakan tentang Newt Scamander (diperankan oleh Eddy Redmayne) seorang (semacam) Zoologist dari Inggris yang pergi ke New York, Amerika untuk membeli sesuatu.

Sesampainya di Amerika, Newt yang seorang penyihir justru menemui kenyataan bahwa No-Maj (orang-orang non penyihir, yang di Inggris atau di series Harry Potter disebut Muggle) di New York Amerika melakukan penolakan terhadap keberadaan penyihir, dan para penyihir juga sangat menjaga rahasia mereka dari para No-Maj.

Naasnya, Newt yang sedang memperhatikan orasi dari Mary Lou Barebone seorang No-Maj yang mengatakan bahwa sihir dan penyihir benar-benar ada dan berbahaya, salah satu hewan peliharaannya yakni Niffler kabur dari dalam kopernya. Niffler, hewan magic yang tertarik pada barang-barang berkilau ini kabur dari dalam tas Newt dan masuk ke dalam bank dan membuat kekacauan disana. Newt yang sedang berupaya menangkap kembali Nifflernya justru bertemu dengan Jacob Kowalski (diperankan Dan Fogler) seorang No-Maj yang akan mengajukan pinjaman pada bank yang kemudian justru berurusan dengan Newt dan Porpentina 'Tina' Goldstein (diperankan oleh Katherine Waterstone), mantan auror yang bekerja di MACUSA (Magical Congress of The Unites States of America) atau semacam Kementrian Sihir di Inggris/series Harry Potter.

Interaksi yang terjadi antara Newt dan Jacob dianggap Tina sebagai pelanggaran, karena Newt melakukan sihir di depan Jacob sehingga Newt harus dibawa ke hadapan dewan di MACUSA. Namun kejadian semakin bertambah buruk ketika Newt menyadari bahwa koper yang dibawa Tina sebagai barang bukti ternyata adalah koper milik Jacob. Koper mereka tertukar! Di sisi lain, Jacob yang membawa koper Newt, membuka isinya dan sebagian hewan-hewan magic peliharan Newt keluar dari dalam koper dan menyerang Jacob serta membuat kerusuhan.

Selanjutnya gimana?
Tonton ajaaaa..... :D
*atau intip di Wikipedia. Di Wikipedia, plotnya diceritain lengkap. Spoiler abiss buat yang belum nonton* -_-


Kesan abis nonton film ini tuh PUAS BANGET! Gak ada yang ngeganjel di hati. Semua hal yang ada di film ini keren. Mau acting para pemainnya, plot ceritanya, atau bahkan efek-efek sihir yang selalu sukses bikin nganga sejak pertama kali nonton film Harry Potter.

Bisa dibilang, film ini adalah film adaptasi dari J.K Rowling yang aku puas banget. Mungkin karena film ini gak bener-bener diadaptasi dari bukunya JKR dengan judul yang sama. Yang diadaptasi di film ini dari bukunya cuma nama Newt Scamander dan hewan-hewannya. Sisanya, seperti peran pendukung dan plot cerita, utamanya dibikin baru sama JKR. (As info, ini project film pertama JKR sebagai penulis naskah.

Yang aku suka banget dari film ini adalah gimana dunia sihir di luar Inggris digambarin. Kalau selama ini dunia sihir tuh cuma ada di sekitar sekolah sihir Hogwarts dan dataran Inggris, kali ini kita diajak jalan-jalan ke New York. Ketemu sama penyihir dan hewan-hewan aneh yang unyu (?) di New York. :D

Trus selain itu, aku juga suka dengan konsep gimana akhirnya Newt, Tina, dan Queenie (adiknya Tina yang Legilimens alias bisa baca pikiran orang) yang penyihir bekerja sama sama Jacob Kowalski yang No-Maj buat nyelesaiin permasalahan mereka.

Dan satu yang pasti, aku suka banget sama 'dunia lain' yang ada di dalam kopernya Newt. Yang kerennya kebangetan. Yang bisa bikin mupeng, pengen diajak masuk dan jalan-jalan di dalam kopernya Newt!

Meskipun ada efek latar yang 'bocor' pas scene dunia lain di dalam kopernya Newt, tapi efek bocor itu termaafkan kok. Karena emang keren visualnya.


Trus seperti yang udah aku sebutin di awal, film ini jadi film yang ngajak aku balik ke dunia fantasi, ke dunia sihir yang pernah dikuasai Harry Potter. Jadi pas nonton film ini juga ada sedikit rasa flashback yang bikin baper akan masa-masa kejayaan Harry Potter. Instrumen dari lagu Hedwig's Theme yang jadi pembuka di film ini langsung bikin baper inget film Harry Potter. Hehehee... Yaa gak bisa dipungkiri, aku tuh emang ngefans banget baik sama novel atau film-filmnya Harry Potter. Jadi hal-hal sepele yang berhubungan sama Harry Potter suka langsung ngeh. :v

Tapi tenang aja, buat yang dulu gak suka (?) atau gak sempet (?) nonton film-film Harry Potter dan kepengen nonton film ini, kalian gak akan bingung buat ngikutin plot ceritanya kok. Karena di film ini, plot ceritanya berdiri sendiri gak ada keterkaitan sama sekali sama plot ceritanya Harry Potter. Jadi masih bakalan bisa nyambung sama ceitanya meskipun gak paham sama cerita Harry Potter.

Sementara buat yang ngikutin Harry Potter banget, seperti yang aku bilang film ini tuh relateable banget. Dulu yang pas nonton atau baca Harry Potter series kesusahan banget ngebayangin gimana bentuknya hewan Browtuckle atau Niffler, sekarang jadi ngerti gimana bentuknya. Trus jadi bisa ngebayangin gimana teror-teror kelam yang diciptain sama pendahulunya Lord Voldemort a.k.a si Gellert Grindelwald *yang ternyata ya gak jauh beda sama Voldemort. Bedanya, Grindelwald tetep ganteng sementara Voldemort jadi makhluk pesek yang aneh (?) :p* Hahahaaa....

Browtuckle yang lucuuuu......
Niffler yang rusuh bin ngeselin tapi unyuuuu.... :3
Dan si Demiguise yang gak terlihat tapi terlihat :p

Intinya, film ini tuh recommended banget buat ditonton.
Buat yang suka sama film-film fantasi, film ini patut buat dimasukin list untuk diintip.

Meskipun ada beberapa orang yang bilang kalau plot dan konflik di film ini agak kurang greget dan cenderung bikin bosen dan cuma bagus di segi visual aja, tapi menurutku itu gak terlalu bermasalah kok. Filmnya tetep asik buat ditonton. Dan PUAS! *apa ini karena aku emang suka sama yang berhubungan sama Harry Potter? gak tau juga*

So, untuk film ini aku ngasih skor 8.5 dari 10 (y)


Oh, ya....
Sebagai info tambahan film ini bakal dibikin sekuelnya juga. Rencananya sih katanya bakal mau dijadiin lima film gitu deehh.
Tapi tenang aja..... ending dari film ini gak ngegantung sama sekali kok. Kita gak dibikin guling-guling karena penasaran sama kelanjutan filmnya.
Jadi kayaknya meskipun film ini bakal dibikin sekuel, setiap filmnya akan punya konflik dan penyelesaiannya masing-masing.
Yang dijadiin benang merah di sekuel film ini (kemungkinan) adalah teror-teror dari Gellert Grindelwald, yang di akhir film ini berhasil ditangkap sama MACUSA.

Pssstt.... tau gak siihh kalau yang main jadi Gellert Grindelwald itu tuh si Johnny Depp..?? :D


Ah, udahlah....
Yuk nonton film ini sebelum di bulan Desember nanti layar-layar bioskop diserbu sama film-film Indonesia yang juga gak kalah serunyaaaaaaaaaaaaaaa....
Diantaranya ada : Cinta Laki-Laki Biasa, Bulan Terbelah di Langit Eropa part 2, Surga Yang Tak Dirindukan part 2, dan Cek Toko Sebelah.
Kaaann bagus semuaaaa..... *guling-guling*

Jadi yuk cepetaann nonton!!
Grab your tickeeett!!!

Tiket nonton bareng Kak Ika... :*

PS :
Buat Kak Ika, terima kasih udah memunculkan ide nobar ini.
Jadi bisa nostalgia dan histeris bareng.
Kapan-kapan lagi yaaakkk. :D


Sumber foto : warnerbros.com
Share
Tweet
Pin
Share
6 comments
Hola-hola...
Bertemu lagi dengan hari Rabu.  Itu berarti jadwalnya #RabuReview yaa...
Kali ini mau review film lagi nih...

Film apa?
Simak aja yukk....


Judul : Architecture 101 / Introduction of Architecture
Sutradara : Lee Yong Ju
Negara : Korea Selatan
Bahasa : Korea
Genre : Drama, Romance
Durasi : 118 menit
Distributor : Lotte Entertainment
Rilis : 22 Maret 2012

Pemain :
Uhm Tae Woong sebagai Seung Min
Han Ga In sebagai Se Yeon
Lee Jae Hoon sebagai Seung Min (muda)
Bae Suzy sebagai Se Yeon (muda)


Aku kepikiran buat bikin review dari film ini tuh gara-gara beberapa waktu yang lalu pas aku lagi gabut, cuma mainan sosmed trus nyekrol-nyekrol timeline uploadan di IG, tiba-tiba aku tertarik sama postinganku sendiri yang pas itu ngeposting flyer poster film ini. Nah pas liat postingan itu tuh aku langsung baper, kangen, dan nge-flashback apa yang aku alamin pas itu.

Endingnya antimainstream #instamovie #instaday #bestmoment
A photo posted by Fitrotul Aini (@fytry_) on Feb 8, 2013 at 7:13am PST

Jadi ceritanya pas itu aku nonton film ini tuh di Gedung Korean Culture Center (KCC) Jakarta. Aku bisa nyasar di KCC ini karena pas itu aku masa magang. Aku dan tiga temenku yang lain, milih untuk magang di salah satu kantor berita nasional yang ada di Jakarta sana. Nah di weekend pas kita libur itu kita main-main lah ke KCC.

Di KCC ini lumayan seru looh. Selain bisa nonton film bareng yang udah jadi agenda rutinnya KCC, di KCC situ kita bisa coba-coba pake hanbok dari hanbok yang biasa sampe hanbok ala kerajaan. Cuma sayangnya buat yang hanbok ala kerajaan gitu cuma bisa dicoba buat yang dateng sama pasangan. Kalau yang jomblo mah, pake hanbok biasa ajaa... *guling2*

Me ala makhluk2 (?) negeri Ginseng.. Wkwk.. #me #mypic #instaday #pictoftheday #bestmoment
A photo posted by Fitrotul Aini (@fytry_) on Jan 31, 2013 at 10:57pm PST
*abaikan komuk eike yang GAK Korean-able banget* :p

Lah.... ini kenapa aku jadi curhat yak? Padahal kan mau ngereview film :p
Ya udah lah, sebelum nanti aku curhat lagi, nyurhatin gimana kesanku abis nonton 'Architecture 101' ini yuk intip dulu trailernya film ini :



So, udah bisa nebak dan bayangin kan film ini bakal kayak gimana?

Film ini bercerita tentang Seung Min seorang arsitektur yang yaahh terkesan agak biasa aja gitu. Cuma dia ini ternyata totalitas kalau kerja. Dia bahkan sampai rela untuk nginep di kantor kalau lagi ngerjain proyek.

Suatu pagi, Seung Min yang masih beler dan belom mandi karena abis begadang ngerjain proyek di kantor tiba-tiba kedatangan seorang tamu. Seorang perempuan cantik yang ingin merenovasi rumah lama milik orang tuanya dan dia menginginkan Seung Min yang mengerjakannya. Awalnya Seung Min menolak mentah-mentah permintaan itu, namun setelah berbagai perdebatan hingga negosiasi yang melibatkan bos Seung Min, Seung Min akhirnya menerima proyek tersebut (meskipun dengan setengah hati) :p.

Sebenarnya salah satu alasan kuat Seung Min menolak proyek yang ditawarkan itu adalah karena perempuan cantik yang menawarkan proyek itu adalah Se Yeon, cinta pertamanya ketika kuliah dulu. Dan bersama Se Yeon, ada cerita yang tak ingin diingat dan dijalani Seung Min lagi.

Han Ga In yang zuper tsantik sebagai Se Yeon (dewasa)

Tapi kalau Seung Min bener-bener nolak tawaran Se Yeon, film ini gak jadi dong yaah. Jadinya Seung Min dan Se Yeon pun bekerja sama untuk merenovasi rumah lama milik Se Yeon yang ada di Pulau Jeju. Sebagai arsitek dan klien, Seung Min dan Se Yeon pun kemudian jadi harus sering bertemu. Apalagi Seung Min memiliki prinsip bahwa apa yang dikerjakannya harus sesuai dengan keinginan kliennya. Maka dia secara mau tak mau harus sering bertemu untuk membicarakan konsep, desain, sampai pengerjaan hingga tahap akhir renovasi rumah.

Di salah satu pertemuan mereka, Seung Min pergi bersama Eun Chae teman sekantornya. Di pertemuan itu, Eun Chae yang mengetahui bahwa Se Yeon dan Seung Min adalah teman lama kemudian iseng menanyakan bagaimana sosok Seung Min di masa lalu ketika remaja ketika mereka sama-sama berkuliah di tempat yang sama.

Seung Min - Se Yeon (remaja)

Seung Min dan Seo Yeon remaja adalah teman ketika kuliah. Pertemuan pertama mereka terjadi di kelas Perkenalan Arsitektur. Se Yeon yang baru saja pindah dari Jeju ke daerah Jeongneung-dong yang ternyata juga adalah rumah Seung Min akhirnya membuat mereka berteman. Ditambah dengan tugas dari dosen di kelas Perkenalan Arsitektur yang mengharuskan mereka memahami lingkungan sekitar rumah membuat keduanya semakin dekat.

Namun dalam perkembangannya, Seung Min ternyata jatuh hati pada Se Yeon. Di saat yang sama, senior Seung Min yakni Jae Wook juga mengatakan bahwa ia juga menyukai Se Yeon. Seung Min merasa kalah saing, karena Jae Wook adalah anak orang kaya sementara ia hanya anak seorang penjual sayur. Namun berkat Nab ddeuk sahabat Seung Min, Seung Min mendapat wejangan untuk mendapatkan hati wanita.

Namun sayang.......
.
.
.
.
tuuuuttttttttt....
.
.
.
.
lanjutannya nonton aja sendiri! :p


Kesan abis nonton film ini tuuhhh....

KAMPRET!

Bikin baper!

Bikin pengen guling-guling.

Bikin pengen teriak di depan muka Seung Min remaja biar dia speak up, ngomong ke Seo Yeon kalau dia suka sama Seo Yeon biar gak mbulet -dan biar gak menyesal pas dewasanya-

Trus, abis nonton drama ini juga aku menyadari bahwa kita gak akan selalu bisa berakhir bahagia dengan apa yang pernah membuat kita bahagia dulu. Ada kala dimana kita harus menerima kenyataan bahwa apa yang membuat bahagia di masa lalu, belum tentu bisa bikin bahagia kita di masa sekarang bahkan di masa mendatang.

Lalu ajakan untuk bisa berdamai dengan keadaan. Sekalipun keadaan itu sangat pahit dan sangat ingin kita hindari. Orang-orang di masa lalu, yang (mungkin) meninggalkan kenangan buruk bagi kita dan amat sangat ingin kita lupakan, bisa saja di masa mendatang akan datang kembali untuk sedikit mengusik kehidupan kita.

Juga tentang hal-hal yang di masa lalu kita anggap sudah selesai kisahnya, namun ternyata buat orang lain belum terselesaikan. Dan di masa mendatang, orang itu datang lagi untuk menyelesaikan kisahnya agar ia pun merasakan adanya 'akhir' seperti yang pernah kita anggap.

Bagi Seung Min, kisahnya dan Se Yeon sudah berakhir ketika ia mengetahui Seo Yeon bersama Jae Wook. Ia patah hati bahkan sebelum ia menyatakan cintanya. Ia memilih pergi meninggalkan Se Yeon.

Tapi bagi Se Yeon, kisahnya dengan Seung Min belum berakhir. Seung Min salah paham dengan kebersamaannya dengan Jae Wook. Dan ketika ia mencoba menjelaskannya pada Seung Min, Seung Min menghilang dan pergi. Meninggalkan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab dalam benak Se Yeon.

"Hallo Seung Min, kamu kemanaa..??"

Untuk masalah cast, film ini punya cast yang mumpuni bangeet.

Secara pribadi aku suka para pemain ceweknya. Han Ga In dan Suzy.
Aku suka Han Ga In karena sebelum nonton film ini, aku nonton The Moon That Embraces The Sun yang dimana Ga In jadi pemeran utamanya. Yang dramanya bikin baper parah juga. Sementara Suzy aku suka karena aku nonton dia di drama Dream High.
*lah baru sadar, kalau Ga In dan Suzy punya lawan main yang sama di drama-drama yang aku suka itu. Sama-sama main bareng sama Kim Soo Hyun* :v

Han Ga In di The Moon That Embraces Sun
Suzy di Dream High

Sementara untuk pemeran cowoknya, aku suka sama Uhm Tae Woong aja. Sama-sama belum pernah nonton drama yang dibintangi sama dua cowok ini, tapi entah kenapa aku cuma suka sama Uhm Tae Woong dan gak terlalu suka Lee Jae Hoon. Mungkin karena di film ini Uhm Tae Woong-nya ganteng dan 'laki' banget. Sementara Lee Jae Hoon-nya cupu dan culun banget jadi gak keliatan menarik. *maaf Lee Jae Hoon*


Tatapannya Ahjussi itu bedaaaa.... kayak bikin deg-degan gitu :p
Mungkin perlu di-modern-kan biar gak terlalu keliatan 'culun'

Kalau buat actingnya sih ya jangan ditanya. Masing-masing pemain actingnya keren bangeet.
Han Ga In yang harus jadi perempuan dewasa tapi rempong dan ribet diimbangi sama Uhm Tae Woon yang cool tapi bimbang sama perasaanya.

Sementara Suzy dan Lee Jae Hoon yang berperan sebagai Ga In dan Tae Woon remaja, bisa lah mengimbangi acting para pelakon dewasanya.

Kukira dengan alur filmnya yang maju-mundur akan ada aktor/aktris yang actingnya kelelep. Tapi ternyata di drama ini nggak sama sekali. Masing-masing pemain di masing-masing masanya bisa membawakan dan menyampaikan situasi yang ada pada masa itu.

Malu-malu dan canggungnya cowok yang baru sekali ketemu cewek cantik dan berujung dengan naksir. Trus cewek cantik yang bimbang antara beneran disukai sama cowok yang deket sama dia atau enggak, yang minta dikasih kepastian tapi ternyata cowoknya malah sangka bener-bener bisa dilakoni sama Jae Hoon dan Suzy dengan baik.

Awalnya kupikir Suzy bakal kalah banting sama Han Ga In, secara Han Ga In sudah melintang dan melalangbuana di dunia perdramaan Korea dan ditambah Suzy yang basicnya adalah idol dan bukan aktris ditambah lagi acting Suzy di Dream High sempet banget dikritik abis-abisan bikin aku mikir dia bakal 'abis' sama Ga In. Tapi ternyata anggapanku salah! Acting Suzy disini keren bangeeett!!



Yang agak bikin aku gak gitu nyaman sama film ini tuh cuma penampilannya Lee Jae Hoon aja yang menurutku culun dan jadi keliatan agak (sorry) oon.

Sama satu lagi, sikap gejenya Seung Min dewasa yang menurutku terlalu labil buat laki-laki dewasa bikin aku pengen bilang, "duh Mas... yang teges dong jadi cowok jangan labil!" #eh.


Pelis jangan labil Maass... :p

Alur maju-mundur yang dipakai di film ini pun gak jadi sesuatu yang membingungkan buat penonton. Justru ini (menurutku) film dengan alur maju-mundur yang paling jelas. Alurnya fokus bahas tentang hubungan dua tokoh utamanya baik di masa dewasanya atau di masa remajanya. Gak trus jadi melebar kemana-mana. Intinya mah meskipun alurnya maju-mundur tapi jelas! *gak kayak hubunganku sama kamu yang nggak jelas* #eak :p

Se Yeon yang mencari kejelasan hubungannya dengan Seung Min di masa lalu sembari modus (((modus))) merenovasi rumahnya, kembali berkonflik batin dengan Seung Min yang perlakuannya sudah berbeda ketika ia masih remaja dulu. Pertanyaan-pertanyaan baik Eun Chae yang penasaran dengan bagaimana Seung Min saat remaja atau bahkan pertanyaan dari Se Yeon pada Seung Min mengenai apa yang ia lakukan saat di masa remaja mereka ataupun sebaliknya dijelaskan dengan scene flashback yang pas dan gak bikin penonton bingung. Intinya baik alur maju atau alur flashbacknya pas banget laahh..!!

Untuk masalah ending, film ini punya ending yang (menurutku) antimainstream banget. Yang bener-bener gak terduga! Sumpah! Film ini yang untuk pertama kalinya ngebuatku merasa gagal sebagai cenayang film/drama *emang biasanya bisa gituu??* :p
Tebakan ending yang kudugakan untuk film ini gagal total. Ending filmnya beda banget dari apa yang kukira.
Intinya maah gak terduga, banget!

Aku gak mau bilang gimana endingnya, ntar dibilang spoiler, gak greget, trus kalian gak mau nonton filmnya. :p

Jadi ending kita gimana??

Untuk masalah OST, seingetku film ini gak menyiapkan lagu khusus untuk dijadiin OST. Cuma lagu dari Kim Dong Ryul yang berjudul Etude of Memory yang dipilih untuk dijadiin lagu yang paling berkesan untuk Seung Min dan Se Yeon. Lagu yang di film ini dijadiin lagu favoritnya Se Yeon yang kemudian didengarkan bersama dengan Seung Min. Lagu mellow ini memang pas banget untuk film ini!

Dengerin deehhh... :)



Oh iyaaaa.... dan satu lagiiii yang hampir lupa.
Aku suka setting rumahnya Se Yeon yang di pinggir laut.

SUKA BANGEEETTT...!!!




Overall, dan sesuai dengan rating yang dikasih netizen dan dicatat oleh situs imdb aku juga ngasih penilaian 7,3 dari 10 untuk film ini. Karena film ini emang recommended banget buat ditonton utamanya buat yang suka drama yang romance dan agak-agak mellow.

Apalagi nontonnya pas hujan. Makin sendu dan baper deehh... Hehehee...

Jadi, berminat untuk nonton?

Selamat nonton yaaa.... :)




Sumber-sumber Foto :
Asianwiki
Hancinema
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
Older Posts

About Me


Hai!! Namaku Fitrotul Aini.
Tapi panggil saja aku Fitri.
Hanya 'part time personal blogger' tapi 'full time dreamer'.
 Bisa klik DISINI untuk tahu tentang aku dan blog ini yang selengkapnya.

Terima kasih sudah mengunjungi blogku ini.
Enjoy your reading.. :)

Contact me on : 
fitrotulaini1@gmail.com
or
Find me on :

Pengunjung

Teman-Teman

Blog Archive

  • ▼  2023 (1)
    • ▼  Januari (1)
      • [REVIEW] Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang : ...
  • ►  2022 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2016 (52)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (12)
  • ►  2015 (43)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2014 (27)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2012 (48)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (8)
    • ►  Desember (8)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular

  • [REVIEW] Architecture 101 : Menyelesaikan Cinta Lama yang Belum Kelar
    Hola-hola... Bertemu lagi dengan hari Rabu.  Itu berarti jadwalnya #RabuReview yaa... Kali ini mau review film lagi nih... Film apa...
  • [REVIEW] WINGIT : Membaca dan Belajar dari Cerita 'Mereka'
    Judul : Wingit Penulis : Sara Wijayanto Penerbit : PT Elex Media Komputindo Tahun Terbit : 2020 ISBN : 978-623-00-2183-1 Halaman : vii + 244...
  • Kecap, Solusi Tepat Oleh-oleh Jombang
    Dulu pas masih jaman-jaman kuliah di Malang kalau lagi dibecandain sama temen-temen kuliah yang minta oleh-oleh kalau tahu aku abis pulang ...
  • List OST Decendants of The Sun dan Dimana Pertama Kali Mereka Dimuncul-dengarkan (Bagian 1)
    Drama Korea Descendants of The Sun bener-bener jadi trending topik sekaligus penguasa rating dunia perdramaan Korea sekarang. Sejak pert...
  • Gelar Akademik, Perlu Gak Sih Dicantumin??
    Euummm..... Jujur, kalau aku... pertanyaan ini udah jalan-jalan di otakku udah sejak jaman dahulu kala. Sejak jaman orang-orang (menur...

Member

Member

Member

Emak2Blogger

Member

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose