Jakarta. Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat, Minggu, 27 Maret 2011 dipadati ribuan manusia. Pagi ini di masjid yang disebut sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara ini akan diadakan acara dzikir akbar dengan tema "Indonesia Berdzikir dan Bershalawat."
Bekerja sama dengan Majelis Dzikir dari Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Al Khidmah, Surabaya, takmir masjid Istiqlal mengadakan acara dzikir akbar tersebut. Jamaah yang hadir untuk mengikuti acara dzikir tidak hanya datang dari wilayah Jabodetabek saja, dari Cirebon, Kendal, Semarang, Surabaya hingga Singapura, Malaysia dan Arab Saudi. Rombongan dari Surabaya yang dikoordinir oleh Panitia lokal Pondok Pesantren Al Fithrah, Al Khidmah memboyong rombongannya dengan bus, tak tanggung-tanggung 23 bus. Sehingga jika diakumulasikan, tak kurang dari 300.000 orang hadir dalam acara dzikir ini.
Dalam pelaksanaan acara, panitia pelaksana Istiqlal memulai acara pada pukul 07.00 WIB. Acara diawali dengan pembacaan istighotsah yang kemudian dilanjutkan dengan khotmil qur'an dan kemudian pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Setelah pembacaan Maulid Nabi. Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan mauidloh hasanah. Sambutan pertama disampaikan oleh Dirjen Humas Islam. Prof. Dr. Nasharuddin Umar, M.A yang mewakili takmir masjid Istiqlal. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Nasharuddin menyampaikan rasa syukur, ucapan selamat datang dan rasa terima kasih kepada para tamu dan juga permintaan maaf atas kekurangan pelaksanaan.
Sambutan kedua disampaikan oleh Bpk. Hasanuddin selaku Ketua Umum Al Khidmah Indonesia. Dalam sambutannya beliau menjelaskan tentang Al Khidmah yang merupakan perkumpulan yang akan memfasilitasi acara dzikir bersama. Beliau juga menjelaskan tentang sejarah Al Khidmah yang dirintis oleh K.H Ahmad Asrori Al Ishaqi yang berdomisili di Surabaya.
Secara umum, sampai berita ini diposting acara berlangsung lancar. Hanya saja niat panitia yang bermaksud menata duduk jamaah seperti shaf shalat tidak berjalan maksimal. Akibatnya masih banyak shaf-shaf yg seharusnya bisa untuk ditempati menjadi kosong. Selain itu waktu penyebaran kotak infaq juga kurang tepat, kotak infaq harusnya keluar setelah dzikir. Tapi di tengah dzikir petugas kotak infaq sudah berjalan. Semoga kekurangan ini bisa menjadi koreksi panitia untuk pelaksaan acara tahun depan. -v3-