• Home
  • Review
  • Hiburan
  • Curhat
  • Tentang Saya
Facebook Twitter Instagram Pinterest

NIKKI*

Dalam Bahasa Jepang berarti Catatan Harian : info | cerita | review | hobi | hiburan | kuliner | serba-serbi

"Advertisements are like oxygen emitted by the city. City people live inhaling advertisements every moment. As soon as people wake up, they start the day after reading the advertisement on newspaper, and while going to work, they see the advertisements on the bus and subway. They also listen to the advertisements that are broadcasted on the radio. And receive advertisements flyers handed out in the streets. They also click on the advertisement while browsing on the website. Even their smartphones vibrate with advertisements. To those of us living in the city, advertisements are temptations, pollutants, and art. It is a dream to someone."

Yaappss....
Iklan.... iklan... iklan.... dan iklan....
Dimana-mana ada iklan.
Dan semua yang berhubungan dengan dunia periklanan dibahas seru di sebuah drama Korea yang berjudul "Ad. Genius Lee Tae Baek"


Lee Tae Baek (diperankan oleh Jin Goo) diceritakan merupakan seseorang yang sangat jenius dan bertalenta dalam menggambar dan memvisualisasikan sesuatu. Sayang, karena keterbatasan ekonomi keluarganya, Tae Baek harus rela drop out dari kuliahnya.

Bermodal ijazah SMA dan catatan drop out dari kuliah, Tae Baek mencoba menembus dunia periklanan yang sangat ketat dan penuh persaingan. Keinginan Tae Baek untuk serius masuk ke dunia periklanan itu didasarkan pengalamannya sesama SMA saat ia berhasil mengumpulkan donasi yang cukup besar bagi temannya yang harus dioperasi lewat sebuah gambar dan iklan yang dibuatnya. 

Sayang, kepiawaiannya dalam menggambar dan pengalaman manisnya semasa SMA tak semerta-merta membuat Tae Baek bisa mulus masuk menembus dunia periklanan. Berkali-kali ia melamar pada perusahaan-perusahaan besar periklanan tapi berkali-kali juga ia ditolak. Tae Baek hanya bisa bekerja sebagai tukang yang memasang billboard-billboard iklan yang sudah dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan iklan.

Tapi meskipun mengalami berbagai penolakan, Tae Baek pantang menyerah. Ia yakin suatu saat pasti akan bisa menaklukkan dunia periklanan yang menjadi cita-citanya.

Jin Goo as Lee Tae Baek

Dalam perjalanannya menggapai mimpi dan cita-citanya, Tae Baek bertemu dengan Baek Ji Yoon (diperankan oleh Park Ha Sun). Ji Yoon merupakan pegawai magang di divisi internal sebuah perusahaan periklanan besar bernama Geumsan Ad Company. Meskipun hanya pegawai magang, Ji Yoon selalu melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Itu dilakukannya agar ia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang copywriter iklan yang handal.

Ji Yoon dan Tae Baek tak sengaja harus kembali bertemu di sebuah atap gedung tempat Tae Baek harus memasang sebuah billboard iklan hasil garapan Geumsan. Tae Baek yang tidak sengaja menghilangkan konsep pemasangan billboard memutuskan untuk memasang billboard sesuai imajinasinya. Billboard yang harusnya dipasang secara horizontal oleh Tae Baek justru dipasang secara vertikal. Ji Yoon yang bertanggung jawab pada pemasangan itu segera menemui Tae Baek dan meminta Tae Baek (dan juga teman-temannya) untuk memasang billboard sesuai konsep. Naas saat Ji Yoon datang, teman-teman Tae Baek sedang beristirahat. Akhirnya dengan nekat Ji Yoon dibantu Tae Baek mengubah posisi si billboard.

Park Ha Sun as Baek Ji Yoon

Nonton drama ini tuh berasa kayak diajak mengenal dan juga belajar tentang dunia periklanan. Semua lini dunia periklanan dicoba jelasin di drama ini. Dari proses penggalian ide, riset pasar untuk tau apa yang dimau konsumen, bikin konsep iklan, sampe eksekusi pembuatan iklan hingga iklan jadi ditunjukin di drama ini. Persaingan-persaingan di industri/perusahaan periklanan yang saling tikung-menikung, ambisi pebisnis untuk menguasai pasar juga diliatin lahh. Jadi buat yang bergelut dan minat buat terjun di dunia periklanan, drama ini worth it untuk ditonton.

Buat aku pribadi, nonton drama ini tuh kayak nostalgia jaman-jaman kuliah. Secara sebagai anak Ilmu Komunikasi harus dong belajar juga mengenai dunia periklanan. Kan dunia iklan juga berurusan erat sama dunia media massa dan juga bisnis media. Yaa meskipun dulu belajarnya juga dikit-dikit gak terlalu banyak.. *apa aku yang gak paham yaa* *dikeplak*

Salah satu scene yang bikin bener-bener terkenang itu saat Bos Ma (orang yang membantu Tae Baek untuk mewujudkan mimpinya) menjelaskan tentang S.W.O.T yang merupakan strategi pemasaran sempurna di dunia bisnis ke Tae Baek. Pas itu Tae Baek tertantang untuk membantu seorang mantan gangster yang sudah tobat dan beralih buka bisnis restoran China supaya restoran si mantan gangster ini rame pengunjung. Bersama Bos Ma dan anak buah Bos Ma, Tae Baek belajar sekaligus praktek bagaimana beriklan dan mengiklankan sesuatu dengan baik.

Ayo dijawab apa maksud dari S.W.O.T

Nonton drama ini juga berasa bener-bener diajak belajar bahwa untuk meraih kesuksesan itu bener-bener harus dimulai dari bawah. Gak bisa langsung instan apalagi dengan cara-cara jahat dan juga cara-cara licik kayak Go Ah Ri (diperankan oleh Han Chae Young) dan Addie Kang (diperankan oleh Jo Hyun Jae).

Go Ah Ri yang dikenal sangat percaya diri, perfeksionis, cantik dan seksi ternyata 'mematikan' masa lalunya. Mengubur nama Go Bok He, nama aslinya yang ia anggap sebagai nama inferior tak menguntungkan. Ia juga tega melupakan kekasih yang sangat mendukungnya demi mewujudkan ambisinya menjadi wanita karir yang sukses.

Sementara Addie Kang, dikenal sebagai seseorang yang meraih penghargaan sebagai pemenang periklanan terbaik ketiga, si jenius iklan, lulusan Amerika yang ternyata licik dalam bekerja. Menghalalkan segala cara agar ia selalu terlihat sempurna termasuk mencuri karya orang lain.

Han Chae Young as Go Ah Ri

Jo Hyun Jae as Addie Kang

Dari drama ini juga kita bisa belajar agar selalu optimis, tidak mudah menyerah, dan selalu belajar dan berusaha untuk mewujudkan cita-cita kita. Tae Baek yang ekonominya pas-pasan, hampir selalu ditolak saat melamar pekerjaan, ditinggal kabur boss yang kebanyakan utang, sampai dicampakkan pacar tetep bikin Tae Baek gak menyerah. Dia gak patah semangat meski cobaan bertubi-tubi datang di hidupnya Semangat pantang menyerah dan 'sedikit gak punya malu' ala Tae Baek ini mungkin patut dicontoh. Kengototan dan ambisiusnya Tae Baek untuk bisa menunjukkan kualitasnya dirinya bener-bener diacungi jempol. Bahkan dihadapan Addie Kang yang sudah mencuri dan mencela hasil karyanya. *Addie ini ganteng-ganteng ngeselin. Minta dikrawuk mukanya!*

Dan masih banyaaaakkkk nilai-nilai lain yang bisa dipelajari juga. Termasuk kerja sama dalam tim. Aku suka banget kalau udah ngeliatin scene pas Tae Baek bareng bos Ma dan anak buahnya lagi becanda-becanda atau diskusiin proyek iklan. Koplak tapi kompak bener mereka!

Ekspresi Tae Baek pas abis dicela Addie

Sayang, pas tayang 2013 lalu drama ini gak dapat rating yang begitu memuaskan. Cuma sekitar 4%an. Harus diakui siihh kalau drama ini sebenernya agak kerasa ngebosenin meskipun punya nilai-nilai bagus yang bisa diambil dan dipelajari. Apalagi buat orang yang gak paham dan gak interest sama dunia periklanan. Drama ini fix jadi drama yang ngebosenin parah. Aku sendiri hampir selalu nge-skip scene pas Addie atau Ah Ri lagi rapat bareng orang-orang di perusahaan iklan. Itu kesannya udah bosenin, ngeselin pula! Beda kalau lagi liat scene-nya Tae Baek bareng sama Bos Ma dan anak buahnya. Bawaannya happy dan optimis aja gituu.

Untuk masalah kisah percintaan juga, drama ini bisa dibilang kurang greget! Karena polanya kayak drama-drama Korea pada umumnya. Lead role yang ternyata punya strata sosial yang beda, digangguin sama si second role, dan endingnya si lead role akhirnya bersama. Klise banget dan cukup gampang ditebak.

Yang bikin aku bertahan nonton 16 episode drama ini selain karena temanya yang bahas tentang periklanan, juga sebenernya karena Jin Goo *huahahahaaa* di drama ini aktingnya dia lebih ekspresif. Gak cuma poker face kayak di Descendants of The Sun. Macem-macem ekspresi diliatin sama Jin Goo disini. Mulai ekspresi kaget yang konyol, sedih, depresi, bahagia, sampe bersemu-semu malu karena ke-gap naksir Ji Yoon. Yaa karena beda karakter peran yaaa jadinya beda treatment aktingnya... tapi asli beneran sukaa liat aktingnya Jin Goo disini. Optimis-optimis konyol gitu. Bikin ngakak, dan sesekali bikin pengen ngeplak. :p

Macem-macem ekspresinya Jin Goo sbg Tae Baek yang bikin pengen ngeplak :p

Jujuuuurr.....
Nonton drama ini juga sebenernya pelarian siihh....
Pelarian nyari hiburan dari baper berkepanjangan abis liat ending episode 10-nya DoTS yang sediiiihhhhh paraaaaahhhhh..... :(

Tapiiiii..... overall dari positif dan negatifnya drama ini.....
'Ad. Genius Lee Tae Baek' recommended buat ditonton!

Aku kasih skor 7,5/10 buat drama ini. :)

Main Cast 'Ad. Genius Lee Tae Baek'

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Beberapa minggu terakhir aku lagi tergeli-geli sendiri baca komentar-komentarnya orang-orang di Instagram yang ngomentarin statusnya artis. Berhubung akhir-akhir ini lagi ngikutin (baca: terobsesi banget) drama Descendants of The Sun (DoTS), maka komentar yang bikin aku geli itu pun aku temukan dan baca dari update-an berita yang berhubungan sama drama Korea yang lagi digandrungi ini.


Eeehhh apa hubungannya sama ilustrasi niihh..??

Jadi ceritanya, beberapa minggu lalu (dan mungkin sampe sekarang), netizen 'kecewa' berjamaah menemukan fakta bahwa Jin Goo aktor yang memerankan tokoh bernama Seo Dae Young seorang tentara ganteng nan berwibawa berpangkat Sersan Mayor di drama DoTS itu ternyata sudah gak single lagi alias dia sudah menikah, udah punya istri, dan ternyata udah punya anak juga. Usut punya usut, dari hasil nanya mbah Gugel aktor 35 tahun ini udah menikah sejak tahun 2014. Istrinya juga bukan dari kalangan artis.

Kenyataan bahwa Jin Goo-ahjussi ini udah gak senggel lagi membuat netizen a.k.a fans seolah-olah patah hati berjamaah. Seolah-olah mereka kayak gagal dapetin gebetan karena ketahuan udah ada yang punya. Parahnya seolah-olah dunia juga jadi berakhir saat mereka tahu bahwa aktor favorit mereka ternyata udah punya gandengan, parahnya statusnya isteri pula.


Kekecewaan netizen ini mungkin salah satu alasannya adalah mereka nggak bisa nge-ship (nyomblangin?) si aktor dengan si aktris lawan mainnya lagi. Hahaha... maklum aja siih... fans-fans itu emang demen kok jodoh-jodohin artis favorit mereka sama artis pasangan mainnya kalau mereka anggap emang chemistry-nya cocok.

Di DoTS Jin Goo dipasangkan dengan Kim Ji Won yang memerankan tokoh bernama Yoon Myeong Ju. Couple Seo Dae Young-Yoon Myeong Ju sukses bikin baper penonton dan fans sejak episode pertama drama DoTS tayang, padahal mereka cuma 2nd couple. Kisah cinta mereka di drama yang berat dan berliku bahkan kadang-kadang bisa bikin penonton baper ngalahin bapernya kisah cinta si pasangan utama, Yoo Si Jin (diperankan Song Joong Ki) dan Kang Mo Yeon (diperankan Song Hye Kyo). Akting Jin Goo dan Ji Won sebagai pasangan juga manteb bangeeett. Serasi gitu lhoo diliatnya. Saking serasi dan unyunya Dae Young-Myeong Ju, mereka punya julukan yaitu #ArmyCouple. Gak cuma di drama ajaa.... pasangan ini juga keliatan unyu dan romantis di salah satu sesi pemotretan buat majalah.

di drama.....
Sesi pemotretan sebuah majalah

Seee...?? Unyu dan romantis kan mereka..?? *guling-guling*
Dengan kenyataan kalau Jin Goo udah beristri kan jadi gak bisa comblangin merekaaaa..... *dikemplang*

Alasan lain kenapa netizen kecewa, pas tau artis favorit mereka udah nikah atau (seenggaknya) udah punya pacar adalah mereka gak bisa berpura-pura jadi pacar si artis. Di dunia per-idol-an berimajinasi jadi pacar artis itu sah banget. Gak dilarang sama sekali. Apalagi kalau artisnya ganteng, keren, prestasinya mentereng, multitalenta, dan SINGLE pasti banyak yang ngincer. Tapi kalau si artis udah ada gandengannya? Udah kayak muncul tanda stop mendadak. Dan para fans pun patah hati berjamaah. *bener gini gak? kalau gak bener boleh protes kok. hahaha*

Kelakuaaannnn..... :v

Padahal yaaa... kalau menurutku pribadi niihh.... ngefans sama artis yang udah punya pacar atau bahkan udah punya istri itu gak dosa kok. Gak aib, dan gak bikin malu juga. Toh kita cuma ngefans aja kan? Gak terus minta dikawinin sama si artis? #eeehhh *lha siapa eloh?* Yang bikin kita ngefans sama si artis itu juga kan karya-karyanya entah itu aktingnya di drama (buat aktor/aktris) atau suaranya kalau dia penyanyi. Sama bonus mungkin karena dia ganteng atau cantik. Masalah status itu kan masalah pribadinya si artis dan kita enggak berhak sama sekali buat ikut campur dengan kehidupan pribadi mereka. Mau mereka punya pacar kek, atau bahkan punya istri juga silahkan. Itu hak mereka sebagai manusia. :)

Iiiihhhh komentar-komentar ala-ala patah hati itu kan cuma buat becandaan doang. Cuma buat seru-seruan sesama temen fans. Okaaaii aku paham dan ngerti kok kalau itu cuma becanda. Cuma kalau buat aku hal kayak gitu itu terasa kayak geli banget. Entah kenapa. Heheheee.... Dan itu juga cuma pendapatku kan? Kalian boleh kok gak setuju.

Kalau aku pribadi.... sekali lagi aku pribadi.... aku sama sekali gak pernah mempermasalahkan status orang (artis) yang aku idolain. Mau dia masih single kek, udah punya pacar, atau udah punya istri dan anak, atau bahkan udah punya cucu sekali pun asal dia masih ganteng karya-karya dan prestasi di bidang yang dia geluti itu oke banget, bisa menghibur dan menginspirasi aku bakal tetep ngidolain dia.

Mau disebut?
Dari dunia olahraga bulu tangkis aku ngidolain Rexy Mainaky, Tontowi Ahmad, M. Ahsan, Hendra Setiawan dan juga Christian Hadinata. Mereka semua udah beristri dan punya anak, bahkan mungkin Koh Chris (sapaan Christian Hadinata) udah punya cucu. Tapi karena mereka semua adalah orang-orang yang ganteng plus amat sangat berprestasi di bidangnya dan juga menginspirasi, aku gak segan kok buat idolain mereka.

(baca juga : Pernikahan Owi-Michelle dan Fans yang Patah Hati)

Kalau dari dunia hiburan (drama), aktor yang aku idolain baik aktor Indonesia atau aktor luar itu lumayan banyak. Sampe gak bisa inget-inget, soalnya aku juga gak spesifik ngidolain satu orang. Hahahahaa....

Euuummm.... kalau disuruh sebutin satu, mungkin aku sebut nama Takuya Kimura aja kali yaaa. Soalnya aku beneran ngefans banget sama aktor senior Jepang ini karena aktingnya bener-bener suangar! Disuruh akting jadi apapun dia bisa. Disuruh jadi jaksa? Oke! Jadi pilot? Oke! Jadi hairstylist? Oke! Jadi pembalap F1? Hayuk dah. Bahkan jadi robot android pun dijabanin!

Karirnya sebagai penyanyi bareng grupnya SMAP juga gak bisa dibilang main-main. Hampir 30 tahun mereka ada di industri musik Jepang. Dan sampe sekarang masih tetep bareng dan eksis meski banyak grup-grup musik baru bermunculan.

Acara SMAPxSMAP yang diisi sama Takuya Kimura dan member SMAP pun juga masih tetep tayang di salah satu TV Jepang sejak tahun 1996 sampai sekarang.

Umurnya Takuya Kimura berapa? November 2016 ini dia berumur 44 tahun. Udah punya istri dan dua anak!

(baca juga : Inspiring Takuya Kimura)

Takuya Kimura bersama Takahashi Rei di dorama I'm Home (2015)

Takuya Kimura yang 44 tahun aja berani aku idolain, gimana cuma seorang Jin Goo yang baru mau 36 tahun? Idolain ajaaaaa.... toh aktingnya dia oke dan keren bangeeettt....!! *plus ganteng* #plak :D

Di akhir tulisan yang penuh kesubjektifan ini aku mau ngutip pernyataannya Jin Goo di salah satu wawancaranya dengan sebuah media Korea

"Marriage is very important in life, but people didn't even know that about me which means they had no attention." Then he jokingly added, "If they were into me little earlier they could've stopped me from marrying."


Jadi menikah itu penting gaesss.
Kalau idola mau nikah, izinin dan ikhlasin ajaaaa...
Patah hati? Dikit aja jangan banyak-banyak.
Karena abis itu kita masih tetep bisa dan boleh untuk ngidolain dia lewat karya-karyanya. Bukan lewat dan karena kehidupan pribadinya.

Setuju?
Atau enggak?

Sharing pendapat yuk!.................... :)
Share
Tweet
Pin
Share
6 comments

Alkisah di sebuah siang di sebuah toko busana muslim yang tak begitu luas masuklah seorang ibu-ibu bersama anak perempuannya. Kebetulan suasana toko saat itu tak begitu ramai dengan pembeli, sehingga Ibu tersebut langsung mendapat pelayanan dari penjaga toko. Padahal biasanya setiap Ibu itu berbelanja di toko tersebut, ia harus menunggu terlebih dahulu agar dilayani oleh penjaga toko.

"Mau cari apa, Bu?" tanya salah seorang mbak penjaga toko yang berdiri di belakang konter jilbab.

"Mau cari mukena, Mbak." jawab si Ibu.

Kemudian si mbak penjaga toko yang menyapa si Ibu tadi memanggil temannya yang lain yang biasa melayani pembelian mukena. Si Ibu dan anaknya kemudian berdiri di depan konter mukena. Di depan mereka beberapa jenis mukena ditampilkan di display.

"Mau cari mukena yang gimana?" tanya si mbak penjaga konter mukena (sebut saja namanya Mbak A) dengan (agak) biasa dan ramah.

"Nyari yang gimana?" tanya si Ibu ke anak perempuannya. "Yang setelan apa yang terusan?"

"Euumm...." si anak berpikir sebentar. "Lihat yang setelan dulu deh." si anak kemudian memutuskan.

"Mbak, lihat yang setelan dulu bisa?" si Ibu bertanya pada si mbak penjaga.

"Itu yang di display semuanya setelan. Harganya 300 (ribu)an ke atas semua lho, Bu." jawab si mbak A. Kedengerannya sih biasa.... cuma agak nyelekit gimana yaaaa.....

"Iya... gak apa-apa Mbak! Mau harganya 300-400 (ribu)an kalau saya cocok, saya beli kok Mbak!" jawab si Ibu dengan cukup tegas.

"300 (ribu)an beneran semua lho, Bu." si mbak A mengulangi penjelasannya seolah-olah si Ibu gak paham.

"Iya, Mbak. Kalau saya cocok pasti saya beli kok." si Ibu gak mau kalah yakin.

Entah dengan alasan apa, si Mbak A itu tiba-tiba melipir minggir. Berbisik ke temen sesama penjaga yang lain (sebut saja Mbak B) agar melayani si Ibu pembeli mukena ini.

Transaksi pembelian mukena itu kemudian dilanjutkan dengan pelayanan dari si mbak B.

Singkat cerita, di akhir transaksi si Ibu dan si anak ini akhirnya tak hanya membeli satu mukena. Mereka membeli dua mukena. Satu mukena setelan untuk sang anak dan mukena terusan untuk si Ibu sendiri. Jumlah belanja si Ibu pun sudah pasti melebihi nominal harga yang diberitahukan si penjaga toko di awal tadi karena si Ibu tak hanya berbelanja satu jenis, tapi dua.

Saat masuk ke dalam toko itu tadi, penampilan luar si Ibu memang terlihat tidak begitu meyakinkan. Ia hanya mengenakan celana kain dengan baju atasan yang biasa, kain kerudung yang ia pakai juga sudah terlihat menipis karena pemakaian yang sudah cukup lama. Ia tak membawa dompet tebal atau menenteng tas bermerk yang hitz. Ia hanya membawa dompet kecil yang seringkali bahkan justru dilupakan keberadaannya karena si Ibu lebih suka mengantongi uang-uangnya daripada harus memasukkannya ke dalam dompet.

Mungkin penampilan tak cukup meyakinkan dari si Ibu itu lah yang membuat si mbak penjaga toko tadi tidak cukup yakin bahwa si Ibu akan serius membeli mukena yang dibaderol seharga 300 (ribu)an ke atas. Mungkin si mbak penjaga toko berpikiran bahwa si Ibu itu hanya akan tanya-tanya (survei) harga tanpa akan serius membeli. Padahal seperti kata si Ibu, "kalau cocok juga pasti dibeli."

Yaahh.... sepertinya ungkapan "don't judge a book by it's cover" itu masih berlaku.
Right?
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Benda yang satu ini bisa jadi adalah salah benda yang paling keramat yang wajib ada dan dibawa oleh para cewek. Apalagi kalau udah deket jadwal si tamu bulanan dateng.

Yeps, benda keramat itu adalah pembalut.

Hei.. heii...
Jangan keburu nutup tab dulu. Ini tulisan isinya gak tabu kook. Gak jorok juga. Jadi bisa laahh dibaca dulu sampe abis. *nyengir*


Sebagai cewek dewasa, pembalut jadi salah satu barang wajib yang stok-nya harus selalu ada. Gak mungkin kan kalau tiba-tiba si tamu bulanan datang tapi ternyata pembalut abis. Mau diganjel pake apa cobaaa..??

Kalau aku, selama ini seneng banget pake pembalut dari Kotex untuk ngeganjel si tamu bulanan. Kotex Maxi Plus dan Kotex Longer Wider jadi seri andelan dari Kotex yang selalu nememin aku buat ketemu si tamu bulanan datang. Pake pembalut dari Kotex ini endes banget. Nyaman! Kenapa? Karena pembalut ini cepet banget nyerap si tamu dan permukaannya tetep kering. Trus gak gampang bocor juga. Jadinya aman dan gak bikin deg-degan meskipun lagi deres-deresnya.

Selain itu, Kotex Maxi Plus dan Kotex Longer Wider ini juga gampang banget dibersihinnya kalau abis dipake dan udah penuh sama cairan. Cukup disiram-siram sama air si tamu udah ilang. Pas disiram juga gak jadi letoy apalagi sampe isinya keluar-keluar. Kadang kan ada tuh pembalut yang kalau dibersihin a.k.a disiram air isinya jadi mleber-mleber. Hiii..... Nah karena gampang dibersihin juga jadinya gak terlalu bikin jijik deh kalau mau dibuang ke tempat sampah. Dari awal dapet tamu bulanan, aku udah diwanti-wanti banget sama Ibu kalau mau buang pembalut, harus dibersihin dulu sampe bersih, dibungkus lagi rapi trus baru dibuang. Itulah kenapa aku favorit banget pake Kotex ini.

Andelan tiap si tamu bulanan dateng

Eh.. eh.. tapi itu kok pake dua jenis sih?

Oh iyaa....
Si Kotex Maxi Plus (yang bungkusnya biru sebelah kiri) itu biasanya aku pake kalau udah hari ketiga atau keempat. Hari-hari dimana si tamu udah gak terlalu banyak keluarnya. Soalnya ukurannya si Maxi Plus ini gak gitu panjang dan lebar. Jadinya kalau dipakai pas deres-deresnya agak riskan. Takut tembus kemana-mana. Apalagi kalau pas berkegiatan di luar yang gak bisa sering-sering ganti pembalut.

Nah buat ngatasin masalah itu, masalah pas harus berkegiatan di luar dan pas hari-hari deres-deresnya si tamu keluar, aku lebih milih pake yang Longer Wider. Soalnya ukurannya lebih panjang dan juga sedikit lebih lebar. Jadi lebih aman buat nahan si tamu. Setidaknya sekitar 3-4 jam di waktu deres (dalam ukuranku) masih bisa nahan dan aman gak tembus kemana-mana.

Tapi kalau di rumah aja dan bisa sering-sering ke kamar mandi buat ganti, aku biasanya tetep pake yang Maxi Plus. Soalnya akhir-akhir ini, si Longer Wider agak susah dicarinya di pasaran. Jadi kudu diawet-awet penggunaannya. Kalau gak gitu penting, gak usah dipake.

Kalau kamu (cewek) biasa pake pembalut apa nih?
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Seminggu belakangan penyakit lama kambuh lagi.

Writer's Block.
*berkedok males ngeblog dan posting, maunya cuma guling-guling sekrol-sekrol TL Instagram nyari foto-fotonya Song Joong Ki yang ganteng*. #keplak.

Seminggu ini emang gak tau kenapa mendadak mood, motivasi, dan semangat buat ngeblog mendadak turun drastis lagi. Padahal tiap hari juga ada waktu buat buka laptop, jalan-jalan ngecekin FB dan twitter. Ngecekin feed blog juga.. ngeliatin blog-blog yang aku follow pada update tulisan. Sesekali main ke grup komunitas blog dan liat para membernya pada update tulisan terbaru mereka. Tapi nggak tau minat buat update tulisan di blog sendiri gak muncul juga. Padahal stimulusnya udah banyak tuh. Padahal ide/tema buat tulisan juga ada. Aneh memang diriku ini.

Baru malem ini aku tergerak lagi buat bikin postingan baru.
Itu pun berkat paksaan dalam hati dan sedikit rasa bersalah dengan diri sendiri karena udah mengingkari komitmen yang udah dibuat sendiri juga.

Jadi, ceritanya sejak akhir bulan Februari kemarin aku berniat untuk mencoba untuk konsisten ngeblog. One Day One Post. Atau kalau emang lagi sibuk atau sedang males-malesnya diusahain dua hari satu post. Selain niatin buat one day one post, aku juga berncana buat nentuin tema tulisan di hari-hari tertentu.

Rencana ini akhirnya aku mulai uji cobakan di bulan Maret ini.

Pengennyaaa.... :'(

Di awal-awal bulan, sempet bingung karena penentuan tema tulisan dan beserta penentuan harinya belum mateng banget konspenya. Masih bingung-bingung dan ragu-ragu gitu. Bisa apa enggak buat ngelakuinnya. Akhirnya karena masih bingung, di awal-awal bulan postingan masih acak aja dan postingnya dua hari sekali.

Masuk minggu berikutnya, setelah baca tulisan di blog Mbak Pipit yang bahas tentang bikin tema tulisan akhirnya aku beraniin untuk coba nulis sesuai dengan tema dan hari yang udah aku rencanain. Minggu pertama, aku rasa berhasil. Karena aku bisa posting sesuai tema dan sesuai hari juga. Sayangnya pas di hari yang bebas dari tema, ada beberapa hari yang aku absen posting. Tapi aku tetep menilai itu gak apa-apa, karena dari awal di hari bebas tema aku memberi keluangan juga buat absen gak posting. Itung-itung buat istirahat sambil mikirin ide tulisan selanjutnya, khususnya buat di hari yang bertema.

Masuk minggu kedua nyoba posting tulisan sesuai tema, awal minggu masih jalan. Pertengahan minggu abis nulis postingan ini, semangat ngeblog tiba-tiba nguap gitu aja. Hilaaanngg.... whussshhh. Padahal hari berikutnya itu hari bertema, aku harus nulis tulisan yang sesuai dengan tema yang udah aku tentuin. Dan sesuai janji awal, hari bertema nggak boleh diabsen. Tapi apa dayaaaaaa..... niat dan semangat nulisnya ilaaanngg. Dan baru muncul lagi sekarang. *mewek*

Selama ngilang, aku melanggar dua hari postingan bertema dan tiga hari postingan bebas. Rasanya berdosa ke diri sendiri gitu karena udah ngelanggar apa yang udah direncanain. Katanya mau komitmen...?? Komitmen ke diri sendiri aja susah dan suka ngelanggar, gimana komitmen sama orang lain? #eeeeaaaaaaakkkkk. *kemudian melipir ke pojokan mewek (lagi)*



Baiklaaahhh.... kita akhiri dengan segera saja curhat mengenaskan ini. Tapi sebelum mengakhir, coba jawab pertanyaan di bawah ini!

"Kenapa tiba-tiba mood nulisnya ilang?"

Euuummmm..... apa yaaaa..... *mikir*
Okaayyy.... setelah aku merenung (sambil pi*** di kamar mandi tadi, #eh) yang jadi beberapa alasan adalah :

1. Aku kemarin lagi PMS.
Bagi cewek, PMS adalah momen-momen horor. Karena reaksi-reaksi yang terjadi di dalam tubuh kadang suka gak terduga dan susah dikontrol. Hormon-hormon yang lagi berubah menyebabkan hal-hal lain dalam tubuh berubah termasuk mood juga ikutan berubah. Jangankan mood buat ngeblog, aku kemarin juga sempet mendadak pengen males-malesan, ngambek dan marah-marah sama Ibuk. Padahal pas itu di rumah lagi sibuk karena mau ada acara dan Ibuk lagi butuh banget banyak bantuan dan harus dikerjain cepet.

2. Lagi ke-distract sama kegantengannya Song Joong Ki as Captain Yoo Si Jin di drama Korea Descendants of The Sun.
Song Joong Ki di DoTS gantengnya emang kelewatan!
Ada gitu kapten yang gantengnya bikin lupa segalanya? #eh.
Gara-gara Joong Ki yang ganteng itu juga drama DoTS jadi candu. Semua-semuanya bikin penasaran. Dan tiap hari bikin pengen ngepo, ada info baru apa siihhh?? Jadinya ya tiap hari kalau lagi cek sosmed-sosmed yang dicari tuh update tentang drama ini. Keenakan cek, lupa ngeblognya. Padahal info-info baru itu kan bisa dijadiin bahan tulisan kan yaa..??

Ampun, Baanng...... *sungkem*

3. Emang lagi males ajaaa.
Udah deh yaa.... gak usah banyak alibi, banyak ngeles, dan banyak alasan. Jujur ajaaaa.... sebenernya emang males kan? Heee....hee....heeee...... *udah gak bisa berkata apa-apa lagi*


Yaaa sekian laahh pengakuan dosa dariku minggu ini.
Semoga ke depannya gak akan lagi ada pengakuan dosa.
Dan semoga tetep rajin dan semangat ngeblognya.

SEMANGAAAATTTT!!!

Oke Bang, SEMANGAT!!

Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Drama Korea Descendants of The Sun bener-bener jadi trending topik sekaligus penguasa rating dunia perdramaan Korea sekarang.

Sejak pertama tayang 24 Februari 2016 kemarin, drama ini selalu dapet rating tinggi. Selain selalu dapat rating tinggi drama ini juga gak pernah sepi jadi bahan berita dan bahan pembicaraan para pecinta drama Korea. Yaa gimana nggak? Drama ini emang keren banget dari segala sisi. Mau dilihat dari segi mana?

Segi pemain? Pemainnya kece-kece, ganteng-ganteng dan cantik-cantik.
Dari segi cerita? Beuuhh... dari awal episode sampai sekarang ceritanya keren dan bikin greget!
Dari segi setting dan sinematografi (pengambilan gambar)? Ahh jangan ditanyaaaa.... drama ini dibela-belain syuting sampe Yunani demi dapet spot gambar yang kece, para kru juga rela ngebangun lokasi syuting yang mirip dengan lokasi peperangan.
Dari segi backsound dan soundtrack? Drama ini juga menguasainya!

Cover Descendants of The Sun OST part 1-4

Selayaknya drama-drama Korea umumnya, Descendants of The Sun (DoTS) juga menghadirkan lagu-lagu sebagai lagu tema tiap episodenya. Atau juga lagu-lagu pengiring yang disesuaikan untuk mendukung suatu adegan agar terkesan ceria, sedih, mellow, sendu, atau dramatis. Dan dari 6 episode yang sudah tayang, Descendants of The Sun sudah merilis 4 buah lagu Original Soundtrack (OST) yang kece keren abis! Yang bisa bikin baper karena lagunya yang sendu... trus bisa mengingatkan para fans tentang scene-scene memorable di dalam drama yang berhubungan dengan lagu yang ada ini.

Intip, dengerin, dan liat MV lagu-lagu OST Descendants of The Sun ini yuk!

1. t Yoonmirae - Always (Descendants of The Sun OST part.1)




Lagu mellow nan sendu ini pertama kali muncul di episode 1. Lagu ini muncul di scene saat Si Jin yang mengajak Mo Yeon bertemu justru harus meninggalkan Mo Yeon karena ada panggilan tugas mendadak. Di atap gedung rumah sakit Haesung, sebelum Si Jin pergi meninggalkan Mo Yeon ia meminta Mo Yeon untuk berjanji bahwa mereka akan bertemu lagi di suatu tempat selain di atap rumah sakit dan menonton film bersama


Lagu ini juga jadi lagu closing/penutup di episode 1 dan 2.

Kayaknya di setiap scene sedih, mellow, dan romantis antara Si Jin dan Mo Yeon, lagunya pake lagu ini >.<


2. Chen x Punch - Everytime (Descendants of The Sun OST part.2)





Lagu bernuansa ceria dengan beat sedang yang kalau didengerin bisa bikin senyum-senyum bahagia *lebay* ini pertama kali muncul juga di episode 1 di scene saat Mo Yeon debat sama Si Jin gara-gara kasus dicopetnya ponsel Dae Young padahal Mo Yeon saat itu mau ngobatin pasien. Akhirnya Si Jin 'diusir' Mo Yeon karena dianggap mengganggu. Tapi di scene ini lagu 'Everytime' ini hanya muncul sebatas instrumen aja. Lagu ini baru muncul lengkap dengan lirik lagu di scene saat Mo Yeon selesai mengobati luka di perut Si Jin. Naahhh itu scene-nya sama kayak yang ada di cover OST-nya tuuhh.. :D

Kalau lagu ini, karena iramanya yang upbeat lagu ini sering muncul di momen-momen lucu atau momen-momen bahagianya Si Jin sama Mo Yeon. Kayak pas mereka akhirnya bisa nonton bioskop bareng sambil minum es kopi. #uhuk



3. Davichi - This Love (Descendants of The Sun OST part.3)




Aaaakkkkkk...... Lagu ini!!
Lagu ini lagu mellow kedua di OST DoTS. Tapi lagu ini lagu pertama yang didedikasikan untuk pasangan Seo Dae Young-Yoon Myeong Joo, second couple yang juga sukses bikin galau dan baper para penonton di drama ini. Bahkan mungkin bisa lebih baper dibanding kisah cinta main couplenya. Kisah cinta mereka beraaaatt..... :'(

Kisah cinta yang terhalang pangkat jabatan dan juga terhalang restu orang tua. Padahal mah aslinya dua-duanya sama-sama cintaaaa..... :'(

Lagu mellow bikin mewek *kalau baper parah* ini pertama kali muncul di episode 4 saat Dae Young dan Myeong Ju bertemu di bandara. Saat Myeong Ju baru akan berangkat ke Urk bertemu Dae Young yang baru saja pulang dari Urk karena mendapat perintah atasan untuk kembali pulang ke markas tentara di Korea. Myeong Ju kecewa, karena ia pergi ke Urk agar bisa bertemu Dae Young. Tapi Dae Young justru kembali ke Korea saat ia akan berangkat bertugas.

"Kau mau kemana? Apa kau mau kabur lagi?"

"Sersan Mayor Seo Dae Young. Aku diperintahkan untuk kembali ke Korea."

"Kau hanya pergi liburan, kan? Minta aku untuk menunggumu. Katakan bahwa kau akan melakukan apapun untuk kembali lagi."

"Banyak gigitan serangga disana. Tetap kenakan seragammu meski kau kepanasan. Jaga dirimu baik-baik!"

*kemudian Seo Dae Young memeluk Yoon Myeong Ju


#kyaaaaaaaaaaaa
"Jaga dirimu baik-baik!"


4. Gummy - You Are My Everything (Descendants of The Sun OST part.4)





Lagu mellow yang sepertinya kembali didedikasikan sebagai lagu tema kisah cinta Si Jin-Mo Yeon ini pertama kali muncul di episode 1. Di scene saat Mo Yeon harus menangani pasien yang harus segera ditangani. Si Jin yang saat itu melihat, kemudian membantu para suster mendorong tempat tidur pasien sampai ke ruang operasi. Padahal saat itu sebenarnya Si Jin memiliki janji dengan Mo Yeon untuk pengobatan lanjutan dari luka di perutnya. Di episode 1 ini lagu yang muncul adalah versi Inggrisnya.

Lagu ini kemudian muncul lagi di episode 4. Saat Mo Yeon menemui Si Jin yang sedang ditahan di gudang perlengkapan gara-gara Si Jin melawan perintah atasannya.

Scene ngobrol di pintu antara Si Jin sama Mo Yeon ini sedih beneer daaahh.. Nasibnya gitu amat yak mereka. Padahal kan Si Jin ngambil perintah yang berlawanan dengan perintah atasan itu kan untuk kebaikan semua pihak. Tapi yaaa sudahlah. Kan kayak kata Si Jin, "karena dunia militer itu punya hukumnya sendiri."


Selain keempat lagu OST yang udah dirilis ini, DoTS sepertinya masih akan mengeluarkan lagu-lagu OST yang lain yang pastinya dijamin bakal bikin penonton baper dan makin susah untuk move on dari drama ini.

OST yang paling deket mau dirilis adalah lagu berjudul Once Again yang dinyanyiin sama Mad Clown-Kim Na Young. Lagu ini sepertinya bakal jadi lagu ke duanya Dae Young dan Myeong Ju. Karena lagu ini udah diperkenal dengarkan di episode 6 waktu scene Myeong Ju nelepon Dae Young tapi Dae Young gak mau ngomong sama sekali dan ngebiarin Myeong Ju ngomong sendiri di telepon. Sembari ngeliatin adegan-adegan flashback Dae Young/Myeong Ju saat mereka masih 'baik-baik aja'. Saat mereka masih pacaran romantis. Aiissshhhh jadi mendadak bapeeerrr (lagi!)

Lagu 'Once Again' ini rencananya bakal dirilis tanggal 17 Maret besok.


Netizen sendiri sebenernya juga lagi nunggu-nunggu kapan lagu yang (katanya) dinyanyiin sama K.Will dirilis. Lagu dengan irama yang upbeat dan ceria dan juga romantis ini udah muncul dari episode pertama. Bahkan instrumen dari lagu ini muncul paling awal juga. Lebih awal dari keempat lagu yang udah dirilis. Tapi sampe mau episode 7 lagu ini belum juga dirilis-rilis.

Mungkin nunggu momen yang tepat kali yaaa....

Soalnya di episode-episode yang udah tayang, lagu ini muncul di momen-momen bahagianya Si Jin-Mo Yeon (gantian sama lagu Everytime-nya Chen x Punch). Lagu ini muncul contohnya pas di scene Si Jin ngebawa Mo Yeon naik boat ke sebuah pantai tempat sebuah kapal tua terdampar di eps.3. Wiihhhh rasanya bahagia beneeerrr gituuu mereka....


Yaahhh itulah lagu-lagu OST dari drama Descendants of The Sun yang sudah dirilis sampe hari ini (16 Maret 2016). Nanti kalau ada rilis lagu baru lagi, insya allah akan aku bahas lagi.. :D

Jujur... dari 4 lagu yang udah dirilis ini aku jadi kebanyakan baper kalau lagi dengerin lagu-lagunya.
Lhaa gimana enggak baper? Lagunya pada mellow sendu gitu. Dari 4 (mau lima) lagu yang udah rilis, yang lagunya iramanya upbeat cuma satu. Sebenernya dua siihh... tapi yang satunya kan belum resmi rilis. Jadi belum masuk itungan. Mana scene-scene yang diiringi sama lagu-lagu itu juga pada scene-scene sendu. Jadinya bawaannya mesti baper kalau dengerin lagunya.

Sebenernya pengen gitu lagu upbeatnya agak dibanyakin juga. Paling nggak bisa seimbang gitu antara lagu mellow sama lagu upbeatnya. Tapii.... biasanya lagu mellow itu lebih memorable. Dan scene mellow nan sedih itu kayaknya lebih greget kalau ada backsound lagunya. Jadii yaa lagu-lagu mellow jadi lebih banyak deh.

EEEEHHH..... Ini masih cuma dengerin lagunya doang yaaa!! Belum sampe searching lirik dan arti liriknya juga. Kalau sampe nyari lirik dan artinya juga mungkin bisa lebih baper lagi. Soalnya biasanya liriknya gitu sweet-sweet dan dalem banget arti dan maknanya. #makinbaper.

Ah, ya sudahlah...
Mari kita akhiri saja omongan panjang yang nggak ngalor dan gak ngidul ini.

Selamat mendengarkan lagu-lagunya... :)

Dan bagi yang ngikutin drama ini, selamat menunggu kelanjutan kisah Yoo Si Jin, Kang Mo Yeon, Seo Dae Young, dan Yoon Myeong Ju.... :)

Buat yang belum nonton, dan berminat nonton.. ayooo nonton. Mumpung belum jauuhh.... :D
Atau mau nunggu sampe tamat dulu baru nonton? Terseraahh deehhh.... :)

Selamat malam.... :)

*kemudian siap-siap tidur biar besok bisa bangun pagi, sholat shubuh trus update episode lanjutan DoTS* :v


NOTES :
SEMUA gambar diambil dari Descendants of The Sun Facebook Fanpage
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Euummm.....
Jujur, kalau aku... pertanyaan ini udah jalan-jalan di otakku udah sejak jaman dahulu kala. Sejak jaman orang-orang (menurutku) mendadak aneh. Aneh karena masa di undangan nikahan aja gelar akademik kudu ditulis di belakang nama lengkap si mas dan mbak manten (pengantin). Padahal jaman aku kecil dulu gak ada tuh undangan nikah yang nama pengantinnya pake gelar akademik segala. Cukup nama lengkap si pengantin dan nama orang tua mereka di bawah nama si pengantin. Truss kalaupun ngeliat ada orang yang nulis namanya lengkap dengan gelar akademiknya biasanya itu di dalam surat-surat resmi instansi yang memang pada tempatnya si orang tersebut mencantumkan gelar akademiknya.

Aku jadi punya cerita.
Akhir bulan lalu aku nyoba ngelamar pekerjaan ke salah satu media milik sebuah dinas di kota aku lahir. Seperti biasa, saat ngirim surat lamaran kerja aku gak pernah nyantumin gelar akademik di belakang namaku. Di daftar riwayat hidup yang aku lampirin di surat lamaran itu juga aku gak nyantumin gelar di belakang nama. Kan yang penting NAMA LENGKAP sesuai KTP. Lha nama di KTP-ku juga gak ada gelarnya kok (dan gak berminat untuk mengurus dan mengganti nama di KTP ditambah ada gelarnya), jadi yaa aku tulis aja tanpa gelar. Masalah kesesuaian pendidikan kita dengan syarat yang diajukan oleh pihak perusahaan kan bisa tuh ditulis di kolom 'pendidikan terakhir'.

Alhamdulillah berkas lamaran yang aku kirim itu lolos seleksi administrasi dan aku dapat panggilan untuk tes selanjutnya. Minggu lalu aku jalanin tes tulis. Sesuai petunjuk di surat pemberitahuan panggilan tes, aku pun datang 30 menit sebelum waktu tes dimulai. Begitu datang aku dipersilahkan duduk di kursi yang disediain sama panitia trus disodorin absen hadir peserta. Pas ngeliat absen hadir peserta itu aku reflek ngomong (tapi dalam hati) "wiiiihhhh..... gelarnya pada ditulis semua!" dan dari list peserta itu aku jadi satu-satunya peserta tes hari itu yang gak mencantumkan gelar akademik di belakang nama lengkapnya.

Yaa kira-kira nasibku kayak gini lah kemarin.
Kayak nama yang paling bawah itu. Polos gak ada gelarnya.

Sebenernya... sebenernya.... kenapa sih orang-orang ini pada suka nulis gelar akademiknya?

Eumm... mungkin untuk sebagian orang penulisan gelar itu:

Pertama bikin bangga.
Yaa gimana nggak bangga... gelar akademik itu kan ngedapetinnya perjuangan lahir batin banget. Kuliah empat tahun (buat yang S1), ngerjain tugas-tugas yang bikin begadang, penerapan ilmu lewat program PKN/KKN, sampai klimaksnya harus ngerjain TA/skripsi yang sangat penuh lika-liku yang menguras kesabaran lahir batin, sampe akhirnya diwisuda. Jadi ya pencatunam gelar itu sebagai wujud bangga bisa melewati lika-liku perjuangan dalam proses mendapatkannya.

Kedua, mempermudah dapat kerja *)
Kalau ini emang gak bisa dipungkiri. Bahwa banyak dari lowongan pekerjaan, terutama di perusahaan-perusahaan besar dengan jabatan yang bagus itu syaratnya kebanyakan minimal sarjana S1 atau seminimal-minimalnya lagi D3. Jadi dengan gelar, orang udah bisa langsung tau status pendidikanmu dan tau kapabilitas pemikiranmu.
*) syarat dan ketentuan berlaku :p
 
Ketiga, menaikkan status, derajat dan juga gengsi. *apalagi di depan calon mertua* 
Gak bisa menampik kalau di masyarakat orang-orang dengan pendidikan yang tinggi masih dipandang punya kedudukan yang lebih tinggi dibanding orang yang pendidikannya biasa-biasa aja atau lebih rendah. Dengan pendidikan tinggi menunjukkan bahwa orang tersebut adalah orang yang pintar dan cerdas yang insya allah bakalan punya masa depan yang cerah. Yang bisa membawa dampak baik di lingkungan *kok berat yaa*. Jadinya yaa gitu deehh...

Camer : "kamu mau ngelamar anak saya, Mas? Memangnya kamu punya apa?"

Cowok : "saya punya gelar (berpendidikan tinggi) dan masa depan cerah."

#eeeaaaaaaa!!!

Tapi terus yaaa nggak perlu gitu lhoo gelar itu diumbar dimana-mana gaesss!!
Di KTP pamer gelar.
Di SIM pamer gelar.
Di undangan nikah pamer gelar juga.
Di batu nisan ntar pamer juga nggak? #eh *dilempar batu nisan*

Kalau menurutku pribadi, sekali lagi menurutku pribadi yaaa.... selama itu bukan urusan resmi, gak ada hubungannya dengan pekerjaan, dan gak mengharuskan banget buat kita untuk mencantumkan gelar di belakang nama kita gelar itu mending nggak usah aja dicantumin aja deehh gelarnya. Bikin orang nyinyir tau nggak siih. Nyinyir kalau kita itu sombong dan pamer bisa sekolah tinggi dan punya gelar.

Mending down to earth aja.
Pergunakan gelar sesuai pada tempat dan kepentingannya.
Kalau gak perlu-perlu amat nulis gelar, yaa nggak usah ditulis.
Tapi kalau emang perlu apalagi wajib yaa ditulis.

Tapii yaa semua tergantung ke pribadi masing-masing siihh..

Kalau menurut kalian gimana??

Share
Tweet
Pin
Share
15 comments
Heyhooooo......
Selamat sore!
Ketemu lagi kita... :D

Sore ini aku lagi seneng dan bangga sekaliii.... karena semalem sebagai pecinta olahraga tepokan bulu alias bulu tangkis kita baru aja berpesta. Berpesta atas keberhasilan Praveen Jordan dan Debby Susanto keluar sebagai juara ganda campuran turnamen All England 2016. Wohhhooooowwww..... *ledakin kembang api* *tebar-tebar konfeti*

Praveen/Debby on podium AE 2016
(Sumber badmintonindonesia.org)

Datang sebagai unggulan 8 Praveen/Debby agak kurang difavoritkan untuk keluar sebagai juara di sektor ganda campuran di turnamen bulu tangkis tertua di dunia ini. Lha gimana enggak? Persaingan di sektor ganda campuran dunia itu ketat bangeeettt.... seketat ah sudahlah nggak usah dibahas :p.

Di All England juga udah pasti pemain-pemain elit kayak Zhang Nan/Zhao Yunlei dan Xu Chen/Ma Jin dari China trus suami istri 'The Adcocks' selaku tuan rumah dan juga pencetak hattrick All England 2012-2014 sekaligus senior Praveen/Debby yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dipastikan ikut. Secara kan All England ini turnamen yang nilai gengsinya tinggi banget! Jadi pemain-pemain top dunia pada ikutan semua! Dan kalau dilihat dari pembagian seeded (unggulan) jelas Zhang Nan/Zhao Yunlei [CHN] yang difavoritkan banget sebagai juara. Selain berstatus sebagai ganda campuran rangking  1 dunia, mereka juga juara bertahan All England 2015. Disusul Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [INA] di seeded 2 sekaligus pemegang juara All England 3 kali berturut-turut dalam lima tahun terakhir. Tapi yaaa siapa yang nyangka justru Praveen/Debby yang keluar sebagai juaranya.

Ekspresi kemenangan Praveen/Debby
(Sumber badmintonindonesia.org)

Di final yang berlangsung semalam (waktu Indonesia Barat) Praveen/Debby berhasil jadi juara setelah mengalahkan pasangan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dari Denmark dua game langsung dengan skor akhir 21-12 21-17 dalam waktu 43 menit.

Uwh, pas nonton mah rasanya greget banget! Deg-degannya kayak jantung mau copot. Padahal mah kan kita tinggal nonton aja yah. Gimana kalau main? :p

Tapi meski deg-gegan, nonton pertandingan final semalem juga gak berhenti takjub dan nganga. Soalnya mainnya Praveen sama Debby kece banget. Pertahanan kuat, serangan ke lawan efektif ngehasilin poin, pokoknya keren deh! Defense jongkok ala Debby dan smash gledek menyilang ala Praveen bikin Om Fischer sama Tante Pedersen frustasi. Strategi mereka buyar. Ajiibb lah pokoknya!

Sebelum nyampe di final dan sukses jadi juara, Praveen/Debby lebih dulu naklukin 'monster' ganda campuran yang sekaligus juara All England 2015, Zhang Nan/Zhao Yunlei [CHN] di babak semifinal. Praveen/Debby ngalahin Zhang/Zhao juga dengan dua game langsung dengan skor akhir 21-19-21-16. Kemenangan dari Zhang/Zhao di semifinal AE juga jadi kemenangan pertama Praveen/Debby dari ganda campuran ranking 1 dunia ini setelah sebelumnya dalam 7 kali pertemuan mereka, Praveen/Debby selalu kalah. Tapi di pertemuan ke-8 mereka kemarin akhirnya Praveen/Debby menang. SUPEEERRRR!!!

Perjalanan Praveen/Debby di All England 2016
(Sumber dari SINI)

Keberhasilan Praveen/Debby jadi juara All England 2016 juga diapresiasi baik oleh banyak pihak. Ucapan-ucapan selamat ditujukan pada pasangan yang resmi berpasangan sejak sekitar tahun 2013 ini. Diantaranya dari menteri olahraga Imam Nahrawi dan Presiden Joko Widodo. Ini terlihat dari tweet bapak-bapak ini semalam.

Selamat & terima kasih u/ Praveen/Debby juara Bulutangkis @YonexAllEngland, Indonesia Bangga. Terima kasih Yaa Allah pic.twitter.com/t6qTi6W8Ns
— Imam Nahrawi (@imam_nahrawi) March 13, 2016

Praveen/Debby, luar biasa. Selamat Juara All England! Saya dan seluruh rakyat Indonesia sangat bangga -Jkw
— Joko Widodo (@jokowi) March 13, 2016

Ah.... bahagiaaa banget deehh rasanya.. :)
Di saat Owi/Liliyana atau Ahsan/Hendra sudah lebih dulu kalah dan gak bisa jadi juara, ada pemain lain yang bisa menggantikan mereka naik ke podium juara.
Yaaa gantian gitu laahh....
Biar variasi. Biar yang juara nggak itu-itu aja.
Biar nyinyiers gak nyinyir mulu dengan bilang "kok yang juara itu-itu aja siihh? yang lain mana?" -__-

Dengan kemenangannya di All England 2016 ini Praveen/Debby juga mencatatkan nama mereka ke dalam sejarah bulu tangkis Indonesia sebagai ganda campuran ketiga yang berhasil menjuarai turnamen All England menyusul dua senior mereka yakni Christian Hadinata/Imelda Wiguna (1979) dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2012, 2013, 2014).

Semoga ini jadi momentum untuk para atlet agar terus berprestasi.
Menjadi modal juga untuk squad bulutangkis Indonesia menatap Olimpiade Rio 2016 yang tinggal beberapa bulan lagi.
Semoga di Olimpiade 2016 ini tradisi emas bisa diambil dan dibawa pulang kembali seperti di olimpiade-olimpiade terdahulu, yang dengan sedihnya harus terputus (sementara) di tahun 2012 lalu.

Sekali lagi....
Selamat untuk Praveen Jordan dan Debby Susanto yang berhasil jadi juara di ganda campuran All England 2016....!! :*
Ditunggu juara-juara di turnamen selanjutnya!!
Dapet medali Olimpade juga, mungkin? *AAAMMIIN!!

Juara dan Runner-Up Ganda Campuran All England 2016
(Sumber badmintonindonesia.org)



Anyway....
Buat yang pengen nonton pertandingan Praveen/Debby lawan Fischer/Pedersen di final ganda campuran All England 2016 kemarin. Ini aku kasih videonyaaa..... :)
(sumber Badmintalk on YouTube)

Share
Tweet
Pin
Share
9 comments
Hampir seminggu belakangan ini Ibuku kayak semacam kurang kerjaan. Kasur-kasur di rumah direncanain mau dibongkar. Diganti ules (kain cover)nya jadi baru. Emang siihhh si ules yang lama ini udah kotor, tipis, dan beberapa udah mulai berlubang-lubang, jadinya kapuk yang ada di dalemnya pada keluar-keluar. Alhasil haruslah dia diganti. Di rumahku kasurnya emang masih pake kasur kapuk nggak (belum) pake kasur spons atau springbed kayak kasur-kasurnya orang sekarang.

Ilustrasi tukang kasur yang lagi benerin kasur.
(Sumber dari SINI)

Kamis, 3 Maret 2016 Ibuku mulai melancarkan aksi dan rencananya. Satu dari dua kasur di kamar depan di turunin, dibedah, trus dipindahi kapuk-kapuknya ke ules yang baru. Sebelum ngebongkarin kasur lama, Ibuku udah persiapan beli kain ules yang baru, kain itu udah diukurin trus didondomi (dijahit pake tangan) kayak pola kasur pada umumnya.

Selama proses mindahin kapuk dari ules lama ke ules baru itu se-ruang tamu isinya kapuk semua. Gimana enggak kasur itu kan ukurannya lumayan gede yak. Kapuk itu juga bukan benda solid yang kalau dipegang langsung ketangkep semua, pasti ada bagian-bagian dan partikel-partikel *halah* yang ketinggalan dan beterbangan. Dan itu jangan dibayangkan jadi romantis kayak scene-scene di drama Korea...!! yang ada itu malah bikin bersin-bersin!

Jangan dibayangin romantis kayak gini. Pliss!!
(Sumber dari SINI)

Ooohhhh...... jangan bilang kalau mindahin kapuk dari ules lama ke ules baru itu pekerjaan yang mudah. Itu pekerjaan yang berat men! Selain melawan kapuk-kapuk yang bisa bikin bersin, kapuk yang merupakan benda ringan yang gak bisa memberikan efek padat seketika ketika dimasukin ke ules. Harus ada tenaga ekstra dengan menyodok-nyodok si kapuk untuk bikin si kapuk memadat guna memberikan efek menggembung ke kasur dan biar kasur juga gak mudah penyet nantinya. Dan itu suwer bikin capek! >.<

Kelar mindahin kapuk dari ules lama ke ules baru, pekerjaan gak selesai begitu aja. Masih ada PR yang menunggu. Yaitu ngejahit pinggiran si kasur biar keliatan rapi. Biar gak keliatan kayak lontong kata Ibu. Hahahaa...

Khusus pekerjaan ngejahit pinggiran kasur ini hanya Ibu yang bisa ngelakuin. Aku gak bisa bantuin. Tapi meskipun gak bantuin ngejahit, tetep aja disuruh Ibu bantuin ngerapiin pinggirannya yang mau dijahit. Dan itu juga bikin kram tangan. Bleehhh... >.<

Dan ini masih SATU kasur (dan belum selesai). Masih ada TIGA kasur lagi yang harus dibongkar dan dibenerin dengan metode yang sama. Fyuuuhhhh...... -_- *kretekin tangan*

Masih baru SATU jenderaaaall..... -__-

Oya, alasan kenapa Ibuku lebih milih buat ngebongkar kasur-kasur itu sendiri sebenernya karena nyari tukang kasur sekarang itu udah lumayan susah. Sekali pernah ketemu, ternyata orangnya udah tua. Sehari-hari pernapasannya udah kembang kempis. Kan kasian kalau masih harus disuruh benerin kasur. Akhirnya daripada kelamaan nunggu dan nyari dan keburu si ules lama makin tipis dan gripis akhirnya dibenerin sendiri aja!

Eehhh lha kok ndilalah pas di tengah-tengah proses mindahin kapuk dari ules lama ke ules baru Ibuku menemukan kenyataan pahit bahwa isi kasur yang lama ternyata gak sepenuhnya berisi kapuk. Tapi dicampur juga sama gombal*! Hal itu semakin ngebuat Ibuku jengkel aja, dan jadi gak percaya kalau mau benerin kasur ke tukang kasur. Katanya ntar kasurnya bukan diisi kapuk tapi diisi gombal. -_-

Ibuku emang gitu orangnya.
Suka ngerjain pekerjaan-pekerjaan yang sebenernya bisa dikerjain ke orang lain.
Orangnya emang kreatif, multitasking, dan (hampir) bisa segalanya. Kecuali naik genteng mungkin :p
Padahal yaa aslinya kerjaan domestik rumah tangganya banyak banget. Masak, nyuci, setrika. Belum lagi urusan-urusan lain yang di luar rumah kayak pengajian, arisan, yasinan, kader posyandu, dan lain sebagainya.
Tapi kalau udah niat pengen ngerjain sesuatunya sendiri pasti dikerjain.

Gak tau deehhh ini ntar proyek ngebenerin kasur bakal selesai berapa lama.
Kita liat nanti.

*siap-siap 'dianiaya' suruh bantuin masuk-masukin kapuk lagi*


Note :
*) Gombal : sejenis kain bekas yang sudah nggak dipakai lagi. Bukan perkataan 'sok manis' yang biasanya dikatain gebetan atau pacar kalau lagi ngerayu kamu. :p
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments

Aaahh.... siapa sih yang nggak kenal sama jajanan bernama bakso tahu goreng alias batagor ini? Pasti udah pada kenal deh.

Batagor merupakan salah satu makanan hits yang berasal dari Bandung Jawa Barat. Dan udah sejak beberapa tahun belakangan jajanan ini udah berekspansi menyebar ke daerah-daerah lain di luar Bandung. Ada yang dijual dengan tetep sesuai bentuk dan komposisi batagor khas dan asli Bandung, ada juga yang dimodifikasi disesuaikan dengan kondisi yang ada (kondisi ekonomi dan pangsa pasar, misalnya).

Di depan SMP-ku dulu, SMPN 2 Jombang ada mamang-mamang yang nongkrong di depan gerbang sekolah jualan batagor. Tiap jam pulang sekolah, batagor si mamang selalu rame diserbu sama anak-anak. Si mamang juga gak matok harga. Cuma beli 1000 pun boleh (pas jaman aku SMP dulu yak!).

Berhubung si mamang ini jualannya di depan SMP belakangan aku baru ngeh kalau batagor si mamang udah dimodifikasi, gak sama persis sama batagor khas dan asli yang kayak di Bandung.
Batagor si mamang depan SMP-ku ini cuma dibikin dari sedikit tahu yang dibungkus adonan tepung kanji trus digoreng. Kalau ada yang beli, batagor ala-ala yang udah selesai digoreng itu dipotong kecil-kecil dimasukin plastik dikasih sedikit mentimun trus disiram sama saus kacang dan sedikit kecap. Buat yang suka pedes, bisa ditambah sedikit saus pedes.


Kalau dipikir-pikir sebenernya batagor ala-ala yang dijual di depan SMP-ku ini antara tahu dan adonan tepung kanjinya lebih banyak tepung kanjinya. Jadi kalau beli sebenernya kita beli kanji. Tapi gak ngerti kenapa rasa batagor ala-ala ini tetep aja endeus. Dan selalu sukses bikin nagih. Mungkinkah efek dari saos kacangnya juga? Gak tau juga siiihhh.... :v

Dulu pas ngerasain merantau di keluar kota buat kuliah, tiap pulang ke rumah selalu nyari-nyari waktu buat sempetin main ke depan SMP buat beli batagor ini. Bahkan sekarang pas udah selesai kuliah, tiap bulan tiap abis bayar tagihan ke GraPari dan Gerai Telkom (kalau nggak lupa, nggak males, dan gak bosen) selalu mampir buat beli batagor dulu sebelum pulang. Harganya juga masih terjangkau kayak dulu kok. Biasanya aku kalau beli sih cuma 3000 rupiah aja gitu. Gak usah banyak-banyak. 3000 rupiah aja udah dapet lumayan.

3000 dapet segini.

Sekarang yang jual batagor ala-ala ini udah gak cuma satu aja. Terakhir pas hari Selasa kesana ada beberapa gerobak lagi yang juga jual batagor kayak gini. Seingetku ada 3 kalau enggak 4 orang. Satu tetep di depan gerbang sekolah, sisanya berjajar di samping trotoar samping gedung sekolah.

Dan ini entah aku yang gak tahu apa emang mamang-mamang batagor ala-ala ini jualannya cuma di samping SMPN 2 apa gimana, yang jelas selama ini aku gak pernah tahu ada yang jual batagor ala-ala kayak gitu di tempat lain. Cuma ada di depan/samping SMP 2. Jadi kalau lagi kumpul sama temen-temen trus pengen beli batagor mesti bilangnya "mau beli batagor SMP 2" :)

Mamang batagornya yang gerobaknya warna BIRU!

Share
Tweet
Pin
Share
7 comments
Minggu lalu, pas nonton episode 3 Descendants of The Sun tiba-tiba mataku menangkap sesuatu yang sangat kece! Yang bikin pengen dan iri segenap jiwa dan raga. >.<

Eittsss.... jangan menebak kalau yang aku bilang kece itu adalah penampilan Sersan Mayor Seo Dae Young atau Kapten Yoo Si Jin, karena yang aku maksud kece disini itu bukan penampilan mereka. Meskipun mereka juga kece plus ganteng plus gagah dan plus-plus yang lainnya. Wahahahahaaaa.......

Tapi yang kumaksud kece disini dan sekaligus bikin aku mupeng juga adalah dress yang dipakai sama Mbak Kang Mo Yeon (yang diperankan oleh Song Hye Kyo). Di episode 3 ini Mo Yeon kelihatan cakep banget pake dress putih dengan aksen garis yang panjangnya selutut kurang dikit. Dressnya simple banget gak banyak detail, cuma keliatan ada kantong di bagian kanan dan kiri dan melingkar di bagian di perut-pinggulnya kayak ada aksen ikat pinggangnya gitu jadi kesannya kayak lagi pake atasan sama rok padahal mah pake dress terusan. Asli kece banget! Suka!

Fokus ke dressnya yang dipake si Mbak-nya yaa... bukan sama yang sebelahnya.. :p

Fokus ke dress Mbak-nya! Kalau nggak ditembak loh.. :p

Karena penasaran dan juga mupeng, aku iseng-iseng aja searching-searching dress yang kira-kira modelnya hampir sama kayak yang dipakai sama Mo Yeon. Sebenernya sih ada web gitu yang ngasih info tentang dress yang dipakai sama si pemeran utama cewek ini. Cuma yaa webnya basisnya di Korea sana. Jadi yaa daripada mupeng dan gak shanggup beli karena mehong dan berat di ongkos akhirnya nyari aja yang ada di Indonesia tapi punya model yang hampir-hampir mirip. Eheheheheee....

Setelah jalan-jalan searching-searching nyari situs yang jual dress kayak punya Mbak Mo Yeon ini akhirnya menemukan koleksi-koleksi dress kece di ZALORA. Huyyeee.... :D

Ternyata pas aku ngeliat-ngeliat koleksi dress yang ada di Zalora ternyata pilihannya jauh lebih banyak dan kece-kece. Jadi makin bikin mupeng kuadrat. Ah, tapi dari sekian banyak dress yang ada di Zalora aku naksir sama dress-dress ini :

Detail lihat DISINI
Detail lihat DISINI
Detail lihat DISINI
Detail lihat DISINI

Ughh... rasanya pengen banget deh borong semua dressnya!

Oiya, untuk masalah harga kalian gak perlu cemas, panik, dan bingung. Karena harga shift dress yang kece ini dijual di Zalora dengan harga yang terjangkau yang dijamin gak bikin duit gaji langsung abis dalam sekejap. Ehehehe... *sotoy bet daahh. tapi beneran* :p :v

Di Zalora juga kamu bisa dapetin free ongkir kalau jumlah belanjaanmu senilai 300 ribu. Selain itu, buat kamu yang ada di kota-kota besar, kamu bisa membayar belanjaanmu dengan sistem Cash on Delivery (COD) alias bayar pas barangnya udah dateng. Asyik banget kaaann?

Jadi nih, kalau kamu disuruh milih... kamu mau pilih dress yang mana? Yaaa sapa tahu aja dengan pake dress kece hasil belanja di Zalora jadi bisa ketularan cantik juga kayak Mbak Mo Yeon trus dapet pacar yang gantengnya subhanallah tiada tara banget kayak Abang Yoo Si Jin.. #dikeplak.

Bonus bikin iri :p
Sumber dari SINI

Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Newer Posts
Older Posts

About Me


Hai!! Namaku Fitrotul Aini.
Tapi panggil saja aku Fitri.
Hanya 'part time personal blogger' tapi 'full time dreamer'.
 Bisa klik DISINI untuk tahu tentang aku dan blog ini yang selengkapnya.

Terima kasih sudah mengunjungi blogku ini.
Enjoy your reading.. :)

Contact me on : 
fitrotulaini1@gmail.com
or
Find me on :

Pengunjung

Teman-Teman

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (2)
  • ▼  2016 (52)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ▼  Maret (17)
      • [Review] Belajar Dunia Periklanan Lewat "Ad. Geniu...
      • Ngefans Laki-Laki yang Sudah Menikah, Kenapa Nggak??
      • "Don't Judge A Book by It's Cover" still Exist
      • Kotex, Pembalut Favoritku
      • 'Penyakitnya' Kambuh Lagi.... :(
      • List OST Decendants of The Sun dan Dimana Pertama ...
      • Gelar Akademik, Perlu Gak Sih Dicantumin??
      • SELAMAT! PRAVEEN JORDAN/DEBBY SUSANTO JADI JUARA A...
      • Mendadak Jadi Tukang Kasur
      • Batagor Favorit, Batagor 'ala-ala' SMP 2
      • Shift Dress Kece untuk Tampil Cantik dan Kece
      • Wardah : 'Senjata' Pilihanku
      • Tragedi ditelepon Customer Service Provider Seluler
      • Ngomongin Kiddle (Lagi!)
      • HARAP WASPADA!! AWAS PENIPUAN!!
      • Kampredt, Modem Wifi Mati!
      • Blogmu Gratis atau Berbayar?
    • ►  Februari (12)
  • ►  2015 (43)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2014 (27)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2012 (48)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (8)
    • ►  Desember (8)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular

  • [REVIEW] Architecture 101 : Menyelesaikan Cinta Lama yang Belum Kelar
    Hola-hola... Bertemu lagi dengan hari Rabu.  Itu berarti jadwalnya #RabuReview yaa... Kali ini mau review film lagi nih... Film apa...
  • [REVIEW] WINGIT : Membaca dan Belajar dari Cerita 'Mereka'
    Judul : Wingit Penulis : Sara Wijayanto Penerbit : PT Elex Media Komputindo Tahun Terbit : 2020 ISBN : 978-623-00-2183-1 Halaman : vii + 244...
  • Kecap, Solusi Tepat Oleh-oleh Jombang
    Dulu pas masih jaman-jaman kuliah di Malang kalau lagi dibecandain sama temen-temen kuliah yang minta oleh-oleh kalau tahu aku abis pulang ...
  • List OST Decendants of The Sun dan Dimana Pertama Kali Mereka Dimuncul-dengarkan (Bagian 1)
    Drama Korea Descendants of The Sun bener-bener jadi trending topik sekaligus penguasa rating dunia perdramaan Korea sekarang. Sejak pert...
  • Gelar Akademik, Perlu Gak Sih Dicantumin??
    Euummm..... Jujur, kalau aku... pertanyaan ini udah jalan-jalan di otakku udah sejak jaman dahulu kala. Sejak jaman orang-orang (menur...

Member

Member

Member

Emak2Blogger

Member

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose