• Home
  • Review
  • Hiburan
  • Curhat
  • Tentang Saya
Facebook Twitter Instagram Pinterest

NIKKI*

Dalam Bahasa Jepang berarti Catatan Harian : info | cerita | review | hobi | hiburan | kuliner | serba-serbi

"Ada banyak wanita di dunia. Banyak yang berasal dari keluarga hebat yang berpendidikan tinggi dan memiliki karakter yang baik. Mereka punya segalanya. Kenapa aku?" -Seong Deok Im.

"Karena tidak ada wanita seperti itu yang bisa menjadi dirimu. Deok Im, aku bahkan melawan kodratku dan memberikan hatiku untukmu. Jadi, aku tidak butuh orang lain. Harus kamu." -Yisan/Raja Jeongjo.

Perempuan mana yang nggak meleh kalau dikasih jawaban/penjelasan kayak gitu ketika nanya alasan kenapa pasangannya memilih dia sebagai pendamping hidup. 

Meski di kasus yang ini, Deok Im dipilih (officially) bukan sebagai yang pertama. Tapi bagi Yisan (kemudian dikenal sebagai Raja Jeongjo), Deok Im adalah wanita satu-satunya yang sangat dicintainya. Deok Im adalah selir yang dipilih Yisan sendiri tanpa campur tangan orang lain. Deok Im adalah perempuan yang berhasil merebut hati dan membuatnya jatuh cinta sejak dia masih anak-anak.


Judul : "The Red Sleeve" 
Genre : Melodrama, Romansa, Sejarah
Jenis : Drama Seri 
Jumlah Episode : 17 Episode 
Sutradara : Jung Ji In 
Penulis : Kang Mi Kang (novel), Jung Hae Ri 
Negara : Korea Selatan 
Bahasa : Korea Selatan 
Ditayangkan di : MBC / VIU 
Periode Tayang : 12 November 2021 - 1 Januari 2022

Pemain :
Lee Junho sebagai Yisan / Raja Jeongjo
Lee Se Young sebagai Seong Deok Im
Kang Hoon sebagai Hong Deok Roo
Lee Deok Hwa sebagai Raja Yeongjo
Jang Hye Jin sebagai Dayang Seo

PLOT / SINOPSIS

Yep, potongan dialog yang kutulis sebagai pembuka itu adalah salah satu dialog yang ada di drama The Red Sleeve (TRS). TRS menceritakan tentang Yisan (kemudian dikenal sebagai Raja Jeongjo) yang berjuang mendapatkan cinta Seong Deok Im, seorang dayang istana yang cantik, mandiri, cerdas, berintegritas, dan teguh memegang prinsip serta keyakinannya di tengah kondisi pro-kontra penunjukannya sebagai Putra Mahkota calon pengganti raja.

Penunjukan Yisan sebagai Putra Mahkota memang penuh kontroversi. Ayahnya, Putra Mahkota (Pangeran) Sado, dibunuh oleh Raja Yeongjo yang mana adalah ayah kandungnya sendiri, yang juga berarti kakek Yisan. Alasannya karena Raja Yeongjo sangat kecewa dengan sikap dan tingkah Pangeran Sado yang melenceng jauh tak sesuai selayaknya kepribadian Putra Mahkota. 

Untuk melindungi agar sang cucu tidak melakukan kesalahan yang sama dengan mendiang sang ayah, Raja Yeongjo kemudian begitu ketat dan posesif dalam menjaga Yisan.

Sementara itu, para oposisi yang tidak setuju dengan penunjukan Yisan sebagai Putra Mahkota dengan alasan bahwa Yisan adalah putra seorang pendosa ditambah kekhawatiran mereka terhadap kemungkinan jika Yisan akan bertingkah sama dengan mendiang sang ayah, dengan berbagai macam cara, daya, dan upaya mencegah Yisan untuk bisa naik takhta. Hal itulah yang menyebabkan berkali-kali Yisan harus terjebak dalam situasi rumit dan membahayakan. Nah pada situasi-situasi seperti inilah Deok Im, sang dayang istana hampir selalu turut andil membantu Yisan.



Yisan yang sedari awal sudah sangat terkesan dengan paras dan kepribadian Deok Im yang luar biasa ditambah kelihaiannya dalam menulis dan bercerita membuat Sang Putra Mahkota semakin kagum dan memunculkan keinginan untuk menjadikan Deok Im menjadi pendamping hidupnya. Menciptakan keluarga bersamanya.
Bagi Yisan, Deok Im bukan hanya sekadar dayang istana yan cantik tetapi dia adalah penyelamat dan pelindung hidupnya. Berkali-kali Deok Im menyelamatkan Yisan ketika dia terjebak berbagai situasi rumit dan genting dalam upaya menyelamatkan diri sekaligus posisinya sebagai Putra Mahkota hingga bisa terus naik takhta menjadi Raja.

Namun Deok Im bukanlah perempuan-perempuan lain pada masanya yang akan dengan senang hati menjadi seorang selir Putra Mahkota/Raja. Dua kali pernyataan cinta dari Yisan ditolak oleh Deok Im. Dia menolak dan sama sekali tak ingin menjadi selir. Dia ingin tetap bisa hidup bebas seperti perempuan-perempuan lainnya. Meski posisinya sebagai dayang istana tak bisa sepenuhnya mengabulkan keinginannya. Tapi itu masih lebih leluasa jika dibandingkan menjadi seorang selir yang seumur hidupnya harus dihabiskan di dalam istana, menjadi milik raja, tapi tak bisa setara dengan raja bahkan putra/putrinya kelak.

Beberapa tahun kemudian, entah luluh akan usaha Yisan atau patuh terhadap perintah Raja, Deok Im akhirnya menerima dan bersedia menjadi selir Yisan/Raja Yeongjo. Hal yang tentunya sangat membuat Yisan/Raja Jeongjo bahagia.

Tapi... tapi... tapi... kalian nonton sendiri aja lah gimana selengkapnya. Kalau kuceritain semuanya disini, gak ada kejutan-kejutannya nanti. :p

Yisan dan Deok Im kecil

Deok Im dan Yisan dewasa

KESAN 

Asli nonton The Red Sleeve (TRS) ini tuh gemes-gemes, uwu, unyu, tapi pengen marah juga. 

Uwu-uwu gemessss ngelihatin hubungannya Yisan sama Deok Im yang diem-diem sebenernya saling mengagumi dan suka satu sama lain. Trus kadang suka curi-curi pandang sampai saling bantu ketika sedang mengahadapi masalah.

Deok Im kecil menghibur Yisan kecil ketika neneknya meninggal. Saat beranjak dewasa, berganti Yisan yang membantu Deok Im menyelamatkan nyawa para dayang-dayang istana dari buruan harimau. Kemudian saat Yisan dihukum raja atas keputusan perburuan harimau, Deok Im datang menghibur . Begitu pula ketika Yisan berada dalam bahaya pengkhianatan, Deok Im mengirim peringatan melalui layang-layang sinyal. Dan ketika lagi-lagi Yisan dihukum oleh raja, Deok Im datang untuk menghibur Yisan agar tidak kesepian selama pengasingan di istananya. Hingga pernyataan Deok Im yang akan selalu mendukung dan melindungi Yisan sampai dia berhasil naik takhta menjadi raja.

Interaksi Yisan-Deok Im bener-bener dibuat dan berhasil bikin penonton gemes. Kadangkala Deok Im seperti terlihat sangat memuja dan mencintai Yisan. Tapi di waktu yang lain dia bisa terlihat sangat menghindari dan menolak Yisan. Karena memang segalau itu si Deok Im. Dia tuh sebenernya cinta sama Yisan, tapi ya sadar status sekaligus konsekuensi jika dia mau dan menerima permintaan untuk menjadi selir. Dia gak bakalan bisa bebas. Dia akan selamanya terkurung di istana. Tapi di sisi lain dia cinta juga sama Yisan. Gimana doonngg...??? Lemah hati penonton dibuat tarik-ulur galau-galau beginii......!!! *guling2*

Ayo kita buru harimaunya!

Deok Im bacain puisi favorit Yisan di depan kamarnya

Selain interaksi Yisan-Deok Im yang gemes-gemes uwu romantis, interaksi Deok Im dan ketiga sahabatnya sesama dayang istana juga sweet banget. Persahabatan keempatnya digambarkan cukup dekat. Saat salah satu diantara mereka terkena masalah, yang lain akan membantu sebisa yang mereka lakukan. Karena lagi-lagi, posisi mereka sebagai seorang dayang istana tidak memberikan kebebasan sepenuhnya untuk melakukan berbagai hal.

Bahkan begitu dekat keempatnya, mereka bahkan mengucap janji untuk saling menunggu ketika kelak mereka tua nanti saat mereka semua sudah tidak lagi menjadi dayang dan bisa meninggalkan istana. Tapi nyatanya takdir tidak seindah itu! (Tonton untuk bisa mendapat alasan penyebabnya) *sambil ngusap ingus*

Selain persahabatan kwartet dayang istana, keberadaan Dayang Seo sebagai kepala dayang juga memberikan warna terhadap perjalanan keempat sahabat itu menjalankan tugasnya sebagai dayang istana. Terlebih dengan Deok Im yang selalu saja terlibat dengan hal-hal sensitif dan membahayakan. Dayang Seo seperti seorang 'ibu' yang melindungi Deok Im dengan segala upayanya. Sikap Dayang Seo yang kadang konyol juga sangat menghibur ketika menonton.

Kwartet Dayang Istana dan 'Kepala Suku'nya

Deok Im dan sahabat-sahabatnya

Selayaknya drama sejarah atau saeguk TRS emang gak lepas sama konflik kerajaan. Seperti yang udah aku tulis di bagian Plot/Sinopsis di atas selain menceritakan tentang kisah percintaan Yisan/Raja Jeongjo yang menginginkan dayang Seong Deok Im menjadi selirnya, TRS juga menceritakan tentang proses lika-liku perjuangan Yisan sejak menjadi Putra Mahkota hingga berhasil naik takhta menjadi raja yang bergelar Raja Jeongjo.

Sikap overprotektif sang kakek (Raja Jeongjo) yang kadang kala berubah menjadi halusinasi terhadap mendiang sang ayah (Putra Mahkota Sado) membuat Yisan kecil hingga remaja menjadi cemas. Teror yang dibersamai berbagai upaya untuk menghalangi Yisan menjadi raja dari para politikus antek-anteknya, membuat tensi saat nonton drama ini tuh selalu tinggi. Bawaannya pengen ngelindungin Yisan sekaligus misuh-misuh ke pihak antagonis kalau udah ngerencanain hal buruk. 

Raja Yeongjo dan penerusnya

Ngeliat hubungan antara Yisan-Raja Yeongjo yang semacam love-hate relationship gitu juga bikin gemes. Di satu sisi Raja Yeongjo bisa kelihatan sayang banget sama Yisan. Tapi kadangkala bisa kelihatan nyeremin banget kalau lagi marah-marah. Marahnya tuh bisa sampe nabok, ngurung Yisan di kamar, bahkan sempet ngancem mau ngebunuh Yisan. Serem abis! *pukpuk Yisan*

Kejadian itu bisa dipahami karena Raja Yeongjo gak mau kejadian buruk dan memalukan terulang dan dilakukan kembali sama Yisan. Dia dengan segala upayanya melindungi Yisan agar bisa naik takhta meneruskan kepemimpinannya. Menjelang akhir-akhir masa pemerintahannya Raja Jeongjo hampir  saja melakukan kesalahan fatal akibat salah paham dan penyakit demensia yang dialaminya. Dia hampir saja akan membunuh Yisan, penerusnya jika saja Permasuri (Istri Raja Yeongjo) atas permohonan Lady Hyegyong (Ibu Yisan) dan bantuan Deok Im tidak segera menghadap Raja dan mengingatkan tentang Dokumen Kebenaran.

Begitu sebaliknya, Yisan terlihat sangat mencintai dan menghormati Raja Yeongjo. Dia gak mau membuat malu sang kakek. Dia mau terlihat baik dan merasa terlindungi. Meski di saat yang sama di sudut hati terdalamnya, dia sangat membenci sang kakek.

"Kenapa kakek pergi begitu saja? Kakek telah memberiku banyak penderitaan. Kakek merenggut ayahku dariku. Kakek merenggut nenekku dariku. Semuanya karena Kakek. Semuanya adalah kesalahan Kakek. Aku tidak akan pernah memaafkan Kakek. Aku tidak akan bisa! Kakek... kembalilah. Aku terlalu takut dan khawatir bahkan untuk bernapas." -Yisan, episode 12.



Berperan sebagai Putra Mahkota Yisan yang kemudian naik takhta dan menjadi Raja Jeongjo, Junho 2PM menurutku sangat berhasil memerankan tokoh ini. Kharismanya bener-bener tumpah! Ekspresi wajahnya juga bisa berubah dengan tepat menggambarkan suasana yang sedang dialaminya. Perbedaan terlihat jelas ketika dia marah, sedih, bahagia, kecewa, waspada, dan yang lain sebagainya. Bahkan menurut beberapa pengamatan penonton yang aku baca di sosmed katanya ekspresi Junho saat dia nangis berbeda di tiap-tiap scene. Gak pernah sama!

Junho juga dengan sangat sukses memerankan Yisan hingga Raja Jeongjo dalam rentang usia yang berbeda-beda. Junho bisa membawakan Yisan saat masih remaja akhir menuju dewasa awal yang sifatnya masih sangat berapi-api, gak takut menghadapi masalah tapi ternyata bisa sangat terlihat malu-malu gemesin ketika denger perempuan yang dia taksir bilang kalau dia juga mencintainya. Padahal masih ada lanjutan perkataan si perempuan yang gak didengar Yisan karena dia udah terlanjur lari seneng duluan... :p

Waktu baca surat cinta dari ayang :p

Abis denger ayang bilang cinta.. :p (padahal salah sangka :p)

Lagi nyariin ayang :p

Beranjak dewasa, ketika Yisan akhirnya naik takhta dan menjadi Raja Jeongjo wadoooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh aura Junho meluber sampe banjir. Ganteng parah nih manusya pake jubah merah raja.
Tapi ya siapa sih aktor yang enggak ganteng kalau pakai jubah merah raja. Dari Kim Soo Hyun, Yeo Jin Goo, sampe sekarang Junho semuanya kelihatan GANTENG! :p

Tapi sebagai raja, tentu sikap dan sifatnya harus berubah jika dibanding saat dia masih Putra Mahkota. Dan Junho bener-bener bisa memerankan Raja Jeongjo yang gagah dan penuh wibawa. Ganteng banget lah!



Dan di periode terakhir, ketika masa-masa akhir kehidupan Raja Jeongjo, Junho juga bisa membawakan dan mengekspresikannya dengan sangat memikat! Gimana perasaan sedih dan hampa Raja Jeongjo di masa-masa tuanya bisa Junho gambarkan dengan baik.




See....
Yisan - Raja Jeongjo dari masa ke masa berhasil dimainkan dengan sangat epik oleh Junho.

Gak mau kalah dengan Junho, Lee Seyoung juga memerankan Seong Deok Im dengan luaarrrr biasa. Dia bisa mentransformasikan sosok Deok Im sejak sebagai pelayan muda, menjadi dayang istana, hingga ketika sudah menjadi Seong Ui-Bin atau selir raja. Transformasinya bener-bener mantab. Aura cantiknya bisa beda-beda.




Ekspresi dan cara pandangnya ke Yisan/Raja Jeongjo juga bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Saat dia 'lalai' dengan perasaannya, dia bisa sangat kelihatan jatuh cinta dan memuja Yisan. Tapi ketika dia sadar, dia bisa melihat Yisan dengan sedikit takut. Dan ketika dia sudah menjadi selir, ekspresi dan pandangannya bisa bercampur antara memuja-mencinta dan menyimpan penyesalan.





Aahhh intinya aku sangat cinta dan salut dengan acting dua aktor-aktris ini!

Tapi yang namanya drama ya gak mungkin cuma berjalan sama aktor dan aktris utamanya aja. Ada pemeran-pemeran pendukung yang gak kalah oke juga actinya. Kanghoon yang berperan sebagai Hong Deok Roo (gurunya Yisan yang kemudian setelah Yisan naik takhta diangkat menjadi Sekretaris Kerajaan) berhasil bikin ngaduk-ngaduk emosi penonton. Di satu sisi penonton tuh meleleh karena kegantengannya dia tapi di satu sisi juga sebel karena dia terlalu berambisi banget buat jadi orang yang paling berjasa sama raja. Jadi dia bertindak semaunya buat mendapatkan tujuannya.

Selain ada Deok-Ro juga ada dua pengawal Yisan yang selalu ada-ada aja kelakuannya. Terutama si Pengawal Sayap Kiri. Kalau gak lagi tugas, dia bisa bertingkah aneh-aneh dan ocehannya pengen bikin nampol.
Tapi sekalinya dia bertugas, waaaaahhhh keamanan dan keselamatan Yisan/Raja Jeongjo yang paling utama!

Sosok lain yang gak terlalu sering muncul, tapi tiap kemunculannya selalu nyuri perhatianku adalah sosok Ibu Suri (istri Raja Yeongjo). Di setiap kemunculannya Ibu Suri selalu kelihatan canteekkk dan stunning banget. Emang sih dalam cerita aslinya, permaisuri Raja Yeongjo ini memang usianya jauh lebih muda ketimbang sang raja. Jadi wajar aja di drama ini pun dibikin begitu. Jadi setiap sosok Ibu Suri ini muncul aku selalu salfok sama penampilannya. Meski tokohnya agak sedikit ngeselin karena kadang suka bikin Yisan repot gitu.

Hong Deok Roo

Penjaga Sayap Kiri Yisan/Raja Jeongjo

Ibu Suri yg tiap muncul selalu bikin salfok

Sementara buat urusan OST, aku baru ngulik ketika drama ini udah kelar/tamat. Dan ternyata hampir semua track-nya nyantol di kuping. Tapi yang paling favorit buatku sih kayaknya lagu yang dinyanyiin sama Lee Sun Hee yang judulnya I'll Leave You. Itu OST-nya vibenya sedih beneeeerrrrrrrrr...... karena ya mulai muncul di episode-episode terakhir ketika kisah cinta Yisan-Deok Im mulai klimaks! Coba dengerin deh!

Selain I'll Leave You-nya Lee Sun Hee, secara pribadi aku suka lagu yang dinyanyiin Lia (ITZY) judulnya Always be Your Star. Tapi aku belakangan jadi suka juga yang I Wish yang dinyanyiin sama Wheein (Mamamoo). Itu gara-garanya abis liat statementnya Junho waktu jadi special DJ di MBC FM4U "Kim Shin Young's Hope Song at Noon". Junho bilang kalau OST favoritnya di TRS itu I Wish-nya Wheein. Saking sukanya dia bisa dengerin lagu itu tiap pagi sebelum syuting. Dan waktu ditanya kenapa dia suka lagu itu karena itu ngingetin dia sama masa-masa kecilnya Yisan sama Deok Im. Uuuuuuwwwwww...... gemesh deh!

Lee Sun Hee - I'll Leave You


Lia (ITZY) - Always be Your Star


Wheein (Mamamoo) - I Wish


Akhirnya.... akhirnyaaa.....
Sebelum aku mengakhiri tulisan yang cukup lumayan panjang ini, aku mau nambahin satu info lagi yang kelewatan belum aku tulis. Drama ini katanya diangkat dari novel yang berdasarkan kisah nyata. Jadi Raja Jeongjo, Seong Ui-Bin (Seong Deok Im) itu beneran ada dan kisah cintanya yang uwwww bikin gemes dan meleleh hati tuh beneran terjadi.

Di twitter aku pernah lihat postingan yang nge-share foto potongan manuskrip tulisan Seong Deok Im yang asli. Dan yaahh tulisannya memang bagus! Gak heran di drama dia dibilang sebagai seorang dayang istana yang memiliki tulisan bagus dan jago kaligrafi.

Selain itu, ada juga yang ngeshare cerita bahwa saking cintanya pada Seong Ui-Bin, Raja Jeongjo sampai bikin sebuah tulisan khusus yang diletakkan pada nisan pusara makam Seong Ui-Bin. MANA KATA-KATANYA ROMANTIS BANGET PULA...... *mengnanges sedih* *tapi aku lupa gak archieve threadnya. buat yang penasaran coba cari di twitter atau googling aja cerita Raja Jeongjo dan Seong Ui-Bin*

Dahlaaahh....
Kalau ditambahi terus infonya gak kelar-kelar nih tulisan.

Intinya, AKU SANGAT MEREKOMENDASIKAN DRAMA INI UNTUK KALIAN TONTON! Karena insya allah sih gak akan mengecewakan! Gak usah takut sama genre saeguknya. Karena konfliknya gak serumit drama saeguk yang lain. Meski ya tetep ngeselin! Teteup! Tapi bakal keobati sama uwu-uwu-tarik-ulur kisah cintanya Yisan/Deok Im kok. Dijamin! SERU!

I GIVE SCORE : 9/10
(Meski endingnya agak nganu.... tapi aku gak mau bahas disini! :p Kalian tonton sendiri aja biar tahu gimana nganunya... :p)

Nahh... buat yang mau marathon nonton, monggolah melipir ke VIU. Di sana lengkap episodenya... :D

HAPPY WATCHING.... :)

Source :
- Gambar:
Official twitter MBC Drama Pre @mbcdrama_pre
Official site MBC IMBC 
Screencapture from The Red Sleeve drama.

- Video :
Official Youtube MBC
JRUOST Youtube
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Halo selamat malam teman-teman semuaaa....

Fitri menulis tulisan ini sambil mewek jelek karena Senin, 19 April 2021 pukul 6.00 PM KST atau 4.00 PM WIB BAND Korea favoritnya, DAY6 resmi comeback dengan merilis mini album baru berjudul The Book of Us (TBOU) : Negentropy - Chaos swallowed up in love.

Cover Digital Album DAY6 The Book of Us : Negentropy - Chaos swallowed up in love

Comeback kali ini kerasa spesial banget karena DAY6 balik lengkap berlima lagi setelah sempet beraktivitas cuma bertiga melalui sub-unit DAY6 (Even of Day) yang terdiri dari Young K (vocal+bassist), Wonpil (vocal+keyboard dan synth), dan Dowoon (drummer). Dua member yang lain yakni Jae (vocal+gitaris) dan Sungjin (leader, vocalis+gitaris) terpaksa absen karena alasan kesehatan

Baca  juga: 
Let Me Introduce : DAY6!
[REVIEW] DAY6 - Zombie : Liriknya Relateable!

Ketika JYP Entertainment selaku agensi DAY6 ngumumin kalau DAY6 bakal comeback full berlima aku emo banget! Karena akhirnya bisa lihat DAY6 lengkap berlima lagi setelah hampir setahun nunggu. Kangen banget liat Jae sama Sungjin ngegenjreng gitar dan nyanyi lagi bareng sama Young K, Wonpil, dan Dowoon.

Kangen BERLIMA begini!
Sumber : day6official twitter

Kangen interaksi Park Bros begini....
Sumber : DAY6 Youtube - screenshoot You make Me MV Making

Di mini album yang ketujuh ini, DAY6 ngebawa tujuh lagu baru. Lagu andalan mereka di mini album ini berjudul "You make Me" yang lagunya bener-bener enak!

Dilansir dari Soompi, lagu You make Me yang liriknya ditulis sama Young K dan lagunya di-compose sama Young K dan Wonpil ini mengekspresikan perasaan cinta yang melimpah dan pesan bahwa harapan dapat berkembang di tengah kesulitan.

Pesan itu bener-bener mendalam kalau melihat perjalanan DAY6 dalam setahun terakhir. Mereka harus terpaksa 'istirahat' secara full grup dan berjalan dengan unit grup karena dua membernya yang sakit. My Day (sebutan fans DAY6) pun juga harus sabar nungguin idolanya bisa balik lengkap berlima lagi.

Tapi yang bikin terharu, baik member DAY6 dan My Day sama-sama menguatkan di masa-masa sulit. Meski istirahat, Jae dan Sungjin kadang-kadang ngasih kabar dengan live di akun vlive kalau gak gitu di instagram pribadi. Jae sempet rajin streaming main game lewat akun twitch biar fans-nya ini bisa tetep dekat dengan dia. Tapi karena ada satu dan lain hal, Jae kemudian berhenti streaming main game. Huhuu... sedddiiihh..... :'((

Nah itu cerita kalau ditilik dari sudut pandang DAY6 dan My Day. Kalau dilihat dari storyline MV beda cerita lagi nih.

Kalau dari storyline MV, You make Me ini nyeritain tentang sepasang muda-mudi yang kasmaran. Mereka berdua keliatan bahagia sama-sama. Tapi di tengah jalan, baru diketahui kalau si cowoknya luka parah. Tapi si cowoknya kayak meyakinkan kalau dia gakpapa dan mereka berdua akhirnya jalan bareng-bareng, seneng-seneng dengan naik mobil.

Sampe akhirnya mereka sampai di pantai yang indah dengan pemandangan sunset yang cantik.


Tapi ketika aku jalan-jalan di twitter, aku menemukan sebuah teori yang menarik tentang jalan cerita di MV You make Me ini. Ceritanya jadi agak sedih tapi agak heartwearming juga. Karena katanya ternyata pasangan sejoli itu menemukan kebahagiannya dengan bersama satu sama lain bukan saat di dunia ini, tapi di dunia sana, di akhirat... :'((

Meski teori ini hanya asumsi (INGET: HANYA ASUMSI dan INTERPRETASI) dari para penonton dan fans, tapi asli ceritanya menarik banget untuk disimak. Karena sedih dan bahagia di saat yang bersamaan kalau emang beneran begitu ceritanyaaaa..... :'((

Ditambah arti liriknya juga sangat sweet dan mendukung pulaaaaa....... *nangis guling2 dulu*

"If I lose you there is no tomorrow
If I have you that's all I need

Don't let go. 
Cause to me you are my last ray of hope
My one and only shining light

Hold onto me
Being alive is scary and tough
But I can push through
So long as I have your love."

Credit to : 
@daysixeu3 

Untuk utas lengkapnya bisa baca DISINI

Credit to : 
@schnee_leen 

Untuk utas selengkapnya bisa baca DISINI

Sementara urusan musikalitas, seperti biasa DAY6 selalu keren di semua lini. Dari instrumen sampe vokalnya. Di album kali ini lagi-lagi DAY6 kayak banyak bereksperimen lagi.

Aku yang gak paham dengan teknis musik cuma bisa bilang kalau lagu-lagu mereka enak, bisa masuk ke seleraku. Biasanya aku agak susah kalau berurusan sama lagu baru. Tapi sampai sejauh ini, setiap DAY6 ngeluarin lagu baru selalu sopan dan masuk ke selera. Jadi langsung suka.

Tapi kalau mau tahu pendapat tentang segi musikalitasnya DAY6 di album mereka kali ini, terkhusus di lagu You make Me ini dengan komprehensif nih aku kasih video reactionnya salah satu engineer music Indonesia, namanya Bang Christ Lukita, disini beliau jelasin detail banget tentang gimana musikalitasnya anak-anak DAY6 di lagu You make Me.

Bang Christ bilang, di lagu ini anak-anak DAY6 lebih dewasa dan tetep banyak bereksperimen. Banyak chord progression-nya yang gak bisa ditebak. Cara Wonpil ngisi musik dengan synth-nya dan Dowoon yang diprediksi nge-drumnya pake double pedal bikin beliau amaze. Berkali-kali Bang Christ terperangah dan bilang 'gila'. Dan di akhir kesimpulan, menurut Bang Chris lagu ini layak banget untuk didengerin.


Cukup kita membicarakan masalah musikalitas dan teori jalan cerita di MV-nya. Mari kita mengagumi ciptaan Tuhan Yang Maha Indah melalui kegantengan member DAY6. WKWKWKWKWKK.....

Di comeback kali ini, stylistnya DAY6 gak terlalu banyak bereksperimen yang aneh-aneh.
Style mereka casual banget khas anak band. 

Di MV waktu mereka di pantai, Sungjin sama Jae dikasih outfit denim. Asli ganteng-ganteng parah! Apalagi Yang Terhormat Bapak Leader Park Sungjin. Mau sungkem saya sama anda, Pak.
Sebenernya Young K juga dikasih outer denim, cuma masih ditimpa lagi sama sweater blink-blink (hal yang ditangisi dan dipisuhi My Day :p)
Sementara Wonpil cuma dikasih outfit kemeja putih tanpa outer dan Dowoon dikasih kaos dan outer kemeja flanel. ALLAHU AKBAR GANTENGNYA!






Foto-foto dari NAVER

Untuk di scene yang di gang sebelum mereka main-main di pantai, anak-anak DAY6 dikasih outfit kemeja yang ditimpa outer jaket kulit. Yang lagi-lagi bikin ganteng! Dahlah mo menangis aja liatnyaaaa......






Foto-foto dari DAY6 Youtube - screenshoot You make Me MV Making

Sayang.... sama seperti waktu rilis TBOU : The Demon, kali ini DAY6 juga gak ngadain promo. Mereka gak dateng ke Music Show untuk promosi lagu baru mereka. Kali ini bukan karena ada membernya yang masih sakit, tapi karena Park Sungjin, Bapak Leader tersayang dan tercinta kita, pada 8 Maret 2021 telah memutuskan untuk berangkat menjalankan tugas sebagai warga negara Korea Selatan yang patuh dan baik alias berangkat Wajib Militer (Wamil).

Kabjagiya (mendadak) banget asli itu dia bilangnya. Sampe gemes dah!
Masa yaaa My Day dikabarin kalau dia mau berangkat Wamil tuh pas dia udah di mobil. Udah dalam keadaan kepala dia udah plontos. Lima menit lagi nyampe di camp pelatihan Wamilnya dia. SIAPA YANG ENGGAK SHOCK! SIAPA...???? COBA DIJAWAB??!!

Iyee Pak... See you soon again setelah anda wamil yaa....

Tapi yaaa mau gimana lagi.... konsekuensi ngefans sama musisi Korea Selatan mah harus siap ngadepin ditinggal idolnya Wamil begitu.

Semoga Bapak Sungjin sehat dan bahagia selalu ya, Pak.

Buat DAY6, semoga comeback kali ini sukses. Lagu-lagunya banyak disukai orang.
Meski gak secara resmi gak ada promo, Young K siap promo terselubung di DAY6 Kiss The Radio (Dekira) kok... :p

Sampai ketemu di comeback full berlima kalian lagi.... yang entah kapan akan kejadian.


Untuk My Day jangan lupa terus streaming You make Me yaaaa.....

Untuk non My Day, boleh juga loohh kepoin lagu You make Me. Lagu-lagu DAY6 yang lain juga boleh dikepoin.....
Ehehee...

Lagu-lagu DAY6 bisa didengarkan di YouTube atau di Spotify. Dicari sajaaaa..... :D


Dahlah, sekian dulu tulisanku.

See youu...

BBAING~~
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
Yukkk mari kita melanjutkan cerita perkonseran pada bagian kedua.

Buat yang belum baca bagian pertama, bisa klik DISINI atau skrol aja ke bawah sana.... ehehee.....

Segala perdramaan masalah penginapan, pembelian tiket kereta dan lain sebagainya gak usah aku ceritain yaa.... aku gak mau mengingat-ingat bagaimana rumit dan riwehnya masa-masa itu.
Kalaupun nanti harus ketemu dan ngejalanin lagi, ya tinggal jalanin aja. Dengan segala dinamikanya.

Sekarang, aku mau ceritain dulu gimana pas berangkat sampe pas FANSIGN... Karena kayaknya bakalan panjang banget juga nih cerita pas fansign.

Okesiaappp...?????

Siap dongs yaa.... :D


Kita mulai ceritanya dari H-1 kegiatan a.k.a Hari Kamis a.k.a hari keberangkatan.

Sebagai warga luar Jakarta, waktu kedatangan di Jakarta menjadi pertimbangan yang sangat penting. Adanya teman perjalanan pun juga penting diperhatikan, karena ya agak ngeri juga kalau sendirian di Jakarta meski aku secara pribadi udah punya pengalaman survive hidup di Jakarta selama sebulan pas magang tahun 2015 lalu. Tapi yaa tetap aja namanya dateng ke tempat baru yang kita gak familiar-familiar amat ya pasti ada takut-takutnya.

Nah berhubung aku adalah warga Jombang, Jawa Timur dan naasnya tidak punya teman sekota yang bisa dijadikan teman perjalanan berangkat nonton konser, maka aku mempertimbangkan untuk janjian berangkat bareng sama teman-teman sefandom dari kota tetangga. Karena sebagai fans, gak bisa dipungkiri kita pasti nyari dan akhirnya punya kenalan teman dari beberapa kota.

Jauh sebelum hari keberangkatan, ketika tiket konsernya udah fix kebeli udah mulai gerilya nyari barengan berangkat. Nanya ke temen yang anak Surabaya pada berangkat kapan dan jam berapa kali-kali aja bisa ketemu di kereta eehhh taunya gak ada yang sama. Mau berangkat sendiri, apesnya kereta ekonomi (yang harga tiketnya cukup masuk akal dengan status misqinku) yang dari Jombang nyampe di Jakarta tuh di jam kunti... :'(( Gaya Baru Malam Selatan nyampenya jam dua pagi. Trus Jayakarta Premium, nyampenya jam setengah enam pagi. Sementara check in penginapan baru bisa dilakuin jam satu siang dan temen-temen rata-rata nyampe jam sembilan atau sepuluh gitu di Jakarta. Trus aku gimana..?? Yakali bengong sendirian di stasiun? Ngeri amat.

Akhirnya dengan berbagai pertimbangan dan mungkin sedikit keribetan, aku akhirnya bareng sama rombongan anak-anak MyDayMalang yang berangkat naik kereta Matarmaja. Jadi dari Jombang aku naik kereta Dhoho dulu ke Blitar. Abis itu ganti lanjut naik Matarmaja. Kenapa kok gak dari Malang aja? Kenapa kok dari Blitar?

Jadi.... perjalanan dari Jombang ke Malang itu agak ribet sodara-sodara. Naik bus itu waktunya lama karena busnya yang jalannya kayak keong.. :p. Sementara kalau naik kereta itu muter dan lebih baik nyegat aja karena jalur yang dilewati ya bakal sama alias balik lagi kalau sampe harus sampe ke Malang. Ya alhasil seperti yang udah aku ceritain itu strategiku.


Pas sampe di Stasiun Solo Jebres, Kak Linda-besties perkoreaan dan juga temen segrup ghibah bergabung sekereta sama aku. Kita emang udah janjian berangkat bareng siih. Makanya tempat duduknya kita juga adep-adepan.

Karena lama gak ketemu yang terjadi selanjutnya adalah kita bergunjing-berghibah. Padahal pas itu udah lewat tengah malem juga. Wailaaa...

Dan kebetulan jugaaa... sekitar jam sembilanan gitu kalau gak salah, si anak-anak DAY6 juga baru mendarat, nyampe di Jakarta. Jadinya kita ngomongin itu dan hal-hal yang lain juga. Termasuk buka lapak dolls di jendela kereta. Emang kurang kerjaan banget kita tuh...

Kelakuan yang diinisiasi sama Kak Linda.

*untuk cerita-cerita keseruan sama teman-teman selama hari-hari konser aku ceritain di part terpisah ya*

Singkat kisah, aku sama Kak Linda turun di stasiun yang beda karena aku terlanjur janjian sama temen yang dari Surabaya meski akhirnya gak jadi juga. Tapi akhirnya tetep ketemu karena ternyata nginep di tempat yang sama. Dan berhubung kita nyampenya masih sekitar jam sebelas, belum bisa check in lah kita. Karena kebijakan penginapan, baru bisa check in jam satu. Alhasil ngemper lah kita semua di depan penginepan. Ada sih diantara temen kita yang mau bayar biaya tambahan biar bisa masuk lebih cepet. Tapi karena sebagian dari kita adalah tim sayang duit, akhirnya ngemper ae lah sambil nunggu waktu.

Pas udah jam satu, udah deh bisa check in. Setelah bisa masuk kamar, aku siap-siap deh ngecekin barang-barang yang mau dibawa buat fansign sore-nya.

Iya, jadwal fansign yang event lucky draw-nya Mecima tuh pelaksanaannya hari Jumat sore. Kalau berdasar undangan dan arahan yang dikasih sama pihak Mecimapro, ada tahapan yang harus dijalani sebelum menjalani fansign. Yaitu ngambil yang namanya fansign pass di jam 15.30 sampe jam 17.00.

Ketika tahu kalau menang undian fansign dan nerima undangan dari Mecima, sebenernya aku deg-degan takut kalau misal waktu pelaksanaan fansign-nya pagi. Karena kalau pagi, diriku yang warga luar Jakarta ini bagaimana...?? Tapi alhamdulillahnya sore.

Salah satu akibat dari fasign ini rencana mbolang jalan-jalan sebelum konser terpaksa batal. Kak Yusi yang kebetulan menang undian fansign juga terpaksa harus mengubah schedule. Dia yang awalnya mau spend time jalan-jalan seharian di Dufan apa TMII yaa lupa akutu... terpaksa harus batal.

Kak Yusi nyampe di penginapan dan bergabung sama aku sekitar jam dua-an. Aku inget pas itu aku lagi mandi dan tiba-tiba ada orang masuk kamar. Berhubung udah janjian, jadi gak kaget-kaget amat tiba-tiba orang yang masuk dalem kamar.

Setelah siap-siap dan gedebak-gedebuk, sekitar jam tiga kita berangkat ke venue.

DAN ULALAA..... Tennis Indoor Senayan udah dihias-dihias dengan pernak-pernik perkonseran. Gate masuk udah kepasang dan bisa dijadiin spot foto yang kece. Uhuy!

Di depan gate, aku AKHIRNYA ketemu sama temen ghibah se-grup! Reni sama Dini!
Trus ketemu juga sama Laras yang udah temenan di twitter dan se-grup di grup Hottest (fans 2PM) dan beberapa yang lain juga.

Tapi berhubung yang boleh masuk ke dalam venue cuma yang bawa undangan, temen-temen yang lain pun harus nunggu di luar. Kita-kita yang punya undangan akhirnya masuk aja meski kayaknya kok masih keliatan sepi.

Pas udah masuk eeehhh disambit, disambut sama banner-banner yang bisa dijadiin spot foto. Yaudaaa mumpung masih lumayan sepi, rame juga karena anak-anak yang sesama menang fansign yang jumlahnya cuma seratus orang, akhirnya aku Kak Yusi sama Gita (temennya Laras yang aku baru aku kenal) foto-foto di depan per-banner-an itu.

Foto diantara dua (banner) bias. Emang susah milih di DAY6 tuh... :'((
Belom bisa fobar sama aslinya. Sama standee KW-nya pun jadi....

Setelah puas foto-fotoan kita pun nunggu dan antre buat dapetin fansign pass. Berhubung di undangan yang dikasih Mecima tercantum jam 15.30 - 17.00 aku kira fansignya itu ya di sekitar jam itu juga. Taunyaa enggak dong. Jam itu hanya untuk pengambilan fansign pass doang. Sementara fansignya nunggu jadwal DAY6 sore itu kelar. Kalau aku enggak salah memahami, DAY6 sore itu ada jadwal check sound, karena pas mereka check sound kedengeran tuh sampe luar. Jadi kita-kita yang mau fansign ini meski harus nunggu ya santuy aja. Karena sambil dengerin suara check soundnya anak-anak DAY6. Sambil bayangin gimana penampilan anak-anak DAY6 di dalem sana. Apakah bare face no make up tapi tetep ganteng? Atau yaa begitulaahhh yang gak bisa diimajinasiin lebih jauh... :p

Selain check sound, DAY6 ternyata ada jadwal wawancara juga sama beberapa media Indonesia. Beberapa yang akhirnya ngerilis hasil wawancara mereka adalah InsertLive, Liputan6, VIVA.CO.ID & IntipSeleb, sama detikHOT. Video-video interview-nya kalian bisa liat di IGTV-nya Mecimapro gaiss... :))

Alhasil kami para pemenang fansign pun harus dengan sabar nunggu itu semua selesai.

Iyhaaa kita sabar menunggu kok... :))

Sabar nunggu yaaa.... with Gita.

Setelah sekian lama menunggu. Heeeyyy........
Sekitar 6an sore kalau gak salah, yang jelas langit udah mulai gelap. Adzan maghrib untuk daerah Jakarta dan sekitarnya juga udah sayup-sayup kedengeran, pas itu yang muslim boleh lari solat dulu tapi kalau bisa agak cepet. Tapi karena aku saat itu posisinya musafir yaa... solatnya digabung aja ntar sama isya daripada panik cepet-cepetan. Gak lama abis itu kita disuruh siap-siap dan baris. Kartu fansign event pass-nya juga suruh nyiapin. Abis itu ada mbak-mbak yang ngasih pengarahan ketika kita nanti pas di dalem. Okayyy paham... kita suruh tetep tenang, jangan rame, apalagi panik yang sampe teriak-teriak.

Aku pas itu posisi kayak wah beneran nih fansign? Dapet tanda tangan langsung dari member DAY6 yang tiap hari aku liatin dan aku idolain? Yang kegantengannya semena-mena itu...??? Duhilah masih agak gak percaya. Tangan mulai dingin-dingin anyep juga. Anak-anak sebelah kanan-kiri udah pada mikir mau ngomong apa ke member pas adep-adepan itu. Ya meski cuma bakal sebentar banget, mungkin cuma lima detik tapi kalau bisa interaksi ngomong dikit-dikit kan lumayaaaan. Aku pun  akhirnya keikutan lah mikir mau ngomong apa. Yang jelas bakal pake Bahasa Inggris karena aku gak bisa Bahasa Korea. Tapi Bahasa Inggrisku juga kacaw! Kalau salah atau belibet gimanaaaaa....???? *panik sendiri mode ON*

Ketika akhirnya pintu ruangan tempat fansign dibuka, makin anyep deh tangan. Jantung deg-degannya udah makin aneh. Perut mulai mules aneh juga. Tapi harus stay cool, jangan sampe ngelakuin hal-hal yang aneh.

Pelan-pelan barisan maju, anak-anak bagian depan mulai masuk ke ruangan, makin gak karuan rasanya. Kebetulan aku, Kak Yusi, sama Kur (temen kak Yus) ngide ngambil barisan agak belakang biar agak santuy dan mungkin bisa agak dilama-lamain *digeplak*. Setelah akhirnya semakin deket pintu ruangan, udah makin gak bisa dideskripsiin deh ini jantung.

Begitu di depan pintu ruangan, sambil nerima poster... iyaa poster... jadi mekanisme fansign sama Mecima itu gitu. Kita gak boleh bawa barang/merch lain buat di tanda-tanganin. Yang ditanda-tanganin sama artisnya tuh poster event yang udah Mecima siapin.

Oke, setelah nerima poster sambil nungguin antrian maju, aku ngelongok dikit ngeliat kondisi dalem ruangan. Tujuannya adalah ngeliat urutan duduknya member gimana. Ya meski tadi pas pengarahan, mbak-mbak dari Mecima udah bilang urutan, mastiin dengan mata kepala sendiri tidak salah dong.

DAN KETIKA AKHIRNYA MELIHATNYA SENDIRI.....................................

SERASA MAU PINGSAN SAJA HAMBA NIH!

Anak-anak DAY6 pada GANTENG-GANTENG PARAH ASLINYA. SHINING, SHIMMERING, SPLENDID!!!!

Kira-kira kayak begini lah penampilannya mereka tuh....

(dari kiri ke kanan) : Sungjin - Jae - Wonpil - Dowoon - Young K saat wawancara sama InsertLive.
Sumber aslinya lupa dari mana. Tapi aku ngambilnya di twitter.

Wawancara dengan Liputan6

Nah ketika fansign urutan duduknya mereka adalah : Wonpil - Dowoon - Jae - Sungjin - Young K.

Pelan-pelan, barisan makin maju sampai AKHIRNYA aku pun ada di depan meja.

Sesuai urutan, member pertama yang kuhadapi adalah Wonpil.

Ohiya, aku lupa bilang kalau fansign Mecima ini sistemnya cepet aja. Jadi kamu dikasih poster trus pas fansign, taruh posternya di depan member - member tanda tangan - angkat posternya - geser ke member sebelahnya - taruh lagi - tanda tangan - dan gitu terus sampe member terakhir. Gak boleh nyentuh atau lama-lama ngobrol. Jadi kudu cepet. Ngeselin? Gak worth it kayak fansign di Korea? Ya lumayan. Tapi udah aturan, mau gimana lagi?

Oke. BACK!

Nyampe depan Wonpil aku speechless. Dia emang ganteng banget dan emang tuan muda banget kayak jokes-jokes yang sering dibilang MyDay di twitter. Tapi di penglihatanku pas itu, aku kayak ngeliat Wonpil gak gitu semangat. Mungkin udah capek kali yaa... jadi pas di depan dia aku cuma bilang,

"Hai... thank you for coming again."

Yang dibales dengan ucapan, "Thank you." dari Wonpil.

Tapi begitu aja aku udah seneng!

Lanjut ke Dowoon! My ultimate idol! My baby ula-ula. Wkwkwkk....

Disini aku secara langsung liat mukanya Dowoon yang putih dan mulus banget! Struktur wajahnya juga tegas. Padahal kalau diliat di layar kadang suka imut-imut bayi gitu. Tapi ini beda! OKAY!

Pas di depan Dowoon, aku udah nempatin posterku yang udah di tanda tanganin Wonpil di depan dia, tangan dia juga udah tanda tangan posterku. Keinget disuruh cepet-cepet dan deg-degan, secara refleks aku langsung ngomong ke si Dowoon bilang, "Thank you for your hardworking." karena Dowoon tuh emang bener-bener pekerja keras banget. Di setiap wawancara dan ment-nya dia di konser, dia selalu bilang kalau bakal latihan drum lebih keras lagi.

Tapi ternyata mata Dowoon tuh masih ngeliat ke anak di depanku sambil senyum sumringah bikin gemas gitu. Dia belom ngeliat ke aku. Mungkin pas aku ngomong pun dia gak ngeh, atau ngeh tapi telat karena pas aku udah geser ke depannya Jae, si Dowoon tetep dengan senyuman lebarnya dia ngeliat aku dan bilang, "Thank you for coming." Batinku mah, wah telat Woon! Tapi meski gitu, aku tetep SENANG!

Next ke si Jae.

Ini cuma perasaanku aja atau aku salah liat atau gimana, tapi pas aku nyampe depan Jae, dia tuh udah  agak senderan ke kursi. Mukanya udah kayak semacam capek tapi masih seneng juga. Pas aku ngomong ke dia, "Please, be healthy," dia juga kayak cuma ngangguk kecil dan gak reaksi yang gimana-gimana sambil senyum simpul. Aku sampe gak bisa tuh nginget-nginget secara detail gimana reaksi Jae karena emang cuma sesimpel itu interaksiku sama Jae. Padahal biasanya dia yang paling rame gitu diantara semua anak DAY6.

Lanjoottt ke si Bapak Leader, Park Sungjin.

Disini juga keliatan kegantengan yang hakiki-nya dari seorang Park Sungjin!
Asli dia ganteng bangeett dan senyumnya sumringah banget dan ekspresif banget!

Dan gak tau kenapa, pas di depan Sungjin aku malah gak tau mau ngomong apa. Mungkin ini yang namanya kepelet *eh* karena sejak itu, aku yang awalnya ultimate ngebiasin Dowoon jadi oleng seoleng-olengnya ke dia. Bahkan sekarang lebih condong ke dia. Gawat emang Park Sungjin ini.

Karena bingung mau ngomong apa... aku cuma berkali-kali bilang, "Hai... thank you (thank you karena udah dateng lagi ke Indonesia), thank you (karena udah tanda tangan posterku)..." trus sambil  pelan-pelan geser lagi ke sebelahnya karena dia udah selesai tanda tangan juga.

Ngeliat aku begitu, Sungjin-nya juga malah bilang, "Terima kasih....terima kasih..."
Aku dalem hati teriak, "Hyaaa..... dia-nya malah ngomong pake Bahasa Indonesia."

Karena Sungjin bilang "terima kasih" pake Indonesia gitu, aku pun refleks ikut ngucap "Terima kasih" lagi pakai Bahasa Indonesia dan malah masih ditimpalin lagi sama Sungjin, "Sama-sama..." sambil ketawa super semangat dan sumeringah.

Aku be like : Heeeyyy...... Pak Sungjin, anda belajar interaksi "terima kasih dan sama-sama" darimana? Kan saya jadi meleleh digituin...... :'((

Terakhirr.....
Di depan oknum Tuan Kang Young Hyun alias Young K.

Dibanding empat orang temennya yang lain, dia keliatan yang paling semangat dan paling excited saat itu. Dowoon dan Sungjin yang sama-sama excitednya, masih kalah sama excitednya Young K.

Pas aku ngegeser posterku ke depan dia, dengan senyum terkembang lebar dia menyapa, "Hai...." yang itu langsung bikin aku asdfghjkl.... kayak mau menyublim aja! :'((

Tapi diantara semua member, aku tuh udah siap sebuah kalimat ke Young K yang langsung aja aku omongin. Berhubung deg-degan, aku sempet kesendat tengah jalan ngomongnya.

Aku bilang ke si Young K, "thank you for... ehmm.. *loading nginget2 kalimatnya* for making best music!"
Pas aku kesendat ngomong itu, si mbak-mbak penjaga dari Mecima yang berdiri di belakang udah negur aku aja tuh suruh cepetan geser. Karena si Young K-nya juga udah kelar tanda tangan.
Tapi dengan cepet-cepet nginget akhirnya bisa nyelesaiin kalimatku dan Young K lagi-lagi dengan senyum sumringah bilang, "OFCOURSE! Thank you very much!"

WOIYLAAAA AKU MAU JOGET DAN GULING-GULING AJA.

Karena Young K adalah member terakhir, itu artinya fansign udah kelar. Aku pun jalan cepet keluar. Begitu sampe luar ruangan aku diem.... diem.... diem..... liatin poster yang udah ditandatanganin, diem lagi...... kemudian baru joget-joget excited sambil nahan suara biar gak teriak.

Temen-temen yang lain udah pada pelukan satu sama lain. Ada yang nangis saking terharunya.

IYA KITA SEMUA TERHARU DAN EXCITED.

ALHAMDULILLAH YA ALLAH!!!

Bersama teman-teman MyDay yang lain.... Thanks sharing fotonya Tipaa...



Yah begitulah cerita perfansign-an saat konser DAY6 kemarin.

Bener-bener kesempatan dan pengalaman yang gak akan terlupakan!

Terima kasih ya ALLAH.

Terima kasih teman-teman semuanya.

TERIMA KASIH DAY6!


Next, kita cerita tentang DUA HARI KONSER.

Kiw... kiww......
Share
Tweet
Pin
Share
7 comments
Older Posts

About Me


Hai!! Namaku Fitrotul Aini.
Tapi panggil saja aku Fitri.
Hanya 'part time personal blogger' tapi 'full time dreamer'.
 Bisa klik DISINI untuk tahu tentang aku dan blog ini yang selengkapnya.

Terima kasih sudah mengunjungi blogku ini.
Enjoy your reading.. :)

Contact me on : 
fitrotulaini1@gmail.com
or
Find me on :

Pengunjung

Teman-Teman

Blog Archive

  • ▼  2024 (1)
    • ▼  Maret (1)
      • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempela...
  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2016 (52)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (12)
  • ►  2015 (42)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2014 (27)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2012 (46)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (8)
    • ►  Desember (8)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular

  • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempelajari Makna Hidup dari Sebuah Toko Kelontong
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Keajaiban Toko Kelontong Namiya  Penulis : Keigo Higashino  Alih Bahasa : Faira Ammeda  Penerbit : Penerbit Gramed...
  • [REVIEW] LAKI-LAKI KE-42 : Lika-liku Pertemuan Belahan Jiwa
    Judul : Laki-laki ke-42 Penulis : Atalia Praratya Penerbit : Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2021 ISBN : 9786020641065 Tebal ...
  • [REVIEW] The Red Sleeve : Kisah Cinta Sejati Sang Raja
    "Ada banyak wanita di dunia. Banyak yang berasal dari keluarga hebat yang berpendidikan tinggi dan memiliki karakter yang baik. Mereka ...
  • [REVIEW] Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang : Upaya Berdamai dengan Luka dan Trauma
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang  Penulis : Wisnu Suryaning Adji  Penerbit : Penerbit Bentang (PT Bentang Pu...
  • Hello Again, 31 January
    Sesuai judul, "Hello Again, 31 January" Sedikit enggak nyangka bakal nyampe di hari ini, di usia ini, dan di kondisi ini, yang seb...

Member

Member

Member

Emak2Blogger

Member

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose