• Home
  • Review
  • Hiburan
  • Curhat
  • Tentang Saya
Facebook Twitter Instagram Pinterest

NIKKI*

Dalam Bahasa Jepang berarti Catatan Harian : info | cerita | review | hobi | hiburan | kuliner | serba-serbi

Melihat nama Liliyana Natsir di list pemain yang akan ikut meramaikan turnamen Djarum Superliga 2014 memunculkan sebuah tanda tanya cukup besar dalam pikiranku yang seharusnya justru mikirin skripsi *abaikan kata yang terakhir :p*

Liliyana Natsir. Kirab Juara Dunia 2013.
Liliyana Natsir, pemain spesialis ganda campuran (saat ini berpasangan dengan Tontowi Ahmad) yang dalam beberapa tahun ini seakan selalu menjadi 'pahlawan' penyelamat muka Indonesia untuk mendapatkan gelar di turnamen-turnamen besar selevel Superseries dan Superseries Premiere tiba-tiba harus turun gunung dan ikut dalam turnamen antar club. Kendati Djarum Superliga ini digadang-gadang sebagai turnamen antar klub paling bergengsi tapi tetap saja keikutsertaan Liliyana dipertanyakan manfaatnya.

Djarum Superliga yang secara sistem menganut sistem Thomas dan Uber Cup yang mempertandingkan antara tim putra dan tim putri sejatinya bukan urusan Liliyana sebagai pemain spesialis ganda campuran. Keikutsertaannya justru akan mengurangi jatah pemain (dalam hal ini pemain ganda putri) untuk mendapatkan kesempatan bermain di jalur mereka yang seharusnya.

Memang... dalam hal bertanding pemain tidak boleh pilih-pilih pertandingan, bahkan ada pepatah yang mengatakan bahwa 'practice makes perfect'. Tapi dalam konteks ini saya rasa tidak terlalu relevan untuk rasionalisasi keikutsertaan Liliyana dalam Superliga.
Ditambah dengan fakta bahwa partner Liliyana, Tontowi tidak ikut turut ambil bagian dalam Superliga kali ini.

Jika saya boleh memilih dan boleh usul, saya lebih memilih Liliyana untuk diperam (berlatih secara lebih intensif) saja di Pelatnas Cipayung untuk dipersiapkan turun di turnamen All England yang akan digelar pada tanggal 4-9 Maret 2014 daripada mengikuti Superliga ini. 

Alasan yang pertama mungkin karena faktor prestise. All England sebagai turnamen bulutangkis tertua di dunia menjadi salah satu turnamen bulutangkis level SSP yang paling banyak dijadikan incaran banyak pemain. Belum lagi fakta bahwa Tontowi/Liliyana adalah pemegang dua kali juara berturut-turut (tahun 2012-2013) dan tahun ini mereka diproyeksikan untuk 'hattrick' gelar All England ini.

All England 2012
All England 2013
Sebagai juara dua tahun berturut-turut dan berpotensi menjadi yang ketiga kalinya tentunya bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Lawan-lawan mereka justru akan jauh lebih berambisi untuk mengambil titel juara All England yang sudah dua tahun berturut-turut diambil oleh Tontowi/Liliyana, mereka tak akan membiarkan pemain ranking 2 dunia ini untuk kembali membawanya pulang. Ini yang harus dibuktikan oleh Tontowi dan Liliyana bahwa mereka sanggup dan bisa membawa kembali gelar juara All England kembali pulang ke tanah air.

PBSI sendiri di akhir tahun 2013 sudah menetapkan target-target turnamen apa saja yang harus direngkuh titel juaranya dan salah satunya adalah All England ini sendiri. Dan Liliyana bersama Tontowi dan juga M.Ahsan/Hendra Setiawan (dari sektor MD) lagi-lagi diberikan 'amanah' untuk membawa titel juara dari turnamen bulutangkis tertua itu.

Sempat berpikiran bahwa Superliga bisa dijadikan ajang latihan dan ukur kemampuan sudah sejauh mana hasil latihan mereka selama ini di Pelatnas Cipayung karena di Superliga sendiri pemain-pemain kelas dunia sebut saja Lee Chong Wei, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, dan Misaki Matsutomo/Sayaka Takahashi ikut turut andil dalam turnamen berhadiah total 2 Milyar rupiah ini.

Alasan kedua adalah, kenyataan bahwa rapor Tontowi/Liliyana yang akhir-akhir ini juga belum menunjukkan hasil yang memuaskan juga bisa dijadikan sebuah pertimbangan mengapa seharusnya Liliyana tetap berada di Pelatnas Cipayung dan menjalani latihan intensif daripada harus mengikuti turnamen Superliga.

Di penghujung tahun sebagai pemegang 2 juara level SSP (All England dan China Master), 2 juara level SS (Singapore Open dan India Open), *correct me if I wrong* serta juara Dunia Tontowi/Liliyana dibuat tak berdaya di turnamen BWF Super Series Final. Di tiga pertandingan yang harus mereka lakoni di fase grup, tak satupun kemenangan mereka raih. Kekalahan pahit atas rekan satu grup mereka yakni Sudket Prapakamol/Saralee Thongthoungkam, Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen, dan Xu Chen/Ma Jin harus mereka telan. Posisi sebagai juru kunci grup dan tersingkir lebih awal dari turnamen pun harus mereka terima.

Tontowi/Liliyana di BWF Superseries Final

Di awal tahun 2014 pun begitu, di turnamen pembuka yang mereka ikuti di Malaysia Open Superseries Premiere Tontowi/Liliyana hanya bisa sampai ke babak semifinal sebelum dikalahkan oleh musuh bebuyutan mereka Xu Chen/Ma Jin dalam dua game langsung 14-21 13-21. Sebenarnya mereka sendiri menargetkan juara di turnamen yang baru naik level menjadi Superseries Premiere di tahun 2014 ini karena sebelumnya hanya berlevel Superseries.

Tontowi/Liliyana di SF Malaysia SSP

Tontowi mengalami cedera kaki saat latihan hari pertama di Malaysia menjadi salah satu alasan kenapa ganda campuran berperingkat 2 dunia ini harus menelan kekalahan cukup telak dari pasangan China. Tapi faktor cedera tak bisa satu-satunya alasan, dan mereka bertekad untuk segera fokus menuju All England.

Nyatanya..?? Liliyana justru turun di Superliga.

Persiapan untuk Uber Cup 2014 kah..??
Ini bisa dijadikan salah satu alasan yang cukup rasional saat pertanyaan "Mengapa Liliyana harus ikut dalam Djarum Superliga saat partnernya saja tak ikut ambil bagian?"

Ya proyeksi untuk Uber Cup 2014 yang akan dihelat pada 18-25 Mei di New Delhi, India. Namun kembali lagi, mengapa harus Liliyana di saat ganda-ganda putri Indonesia lain sudah mulai menggeliat meskipun belum bisa dibilang 'bersinar'. Nama-nama seperti Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan Tiara Rosalia Nuraidah/Suci Rizki Andini bisa cukup untuk memperkuat tim Uber. Belum lagi ada mitos bahwa pemain-pemain Indonesia akan lebih 'spartan' saat bermain ketika dalam kejuaraan multi event yang membawa nama negara. Seolah sampai titik darah penghabisan akan mereka perjuangkan.

Dalam sejarah, Liliyana memang pernah juga berjaya di sektor ganda Putri. Bersama pasangan abadinya, Vita Marissa, Liliyana pernah menjuarai berbagai turnamen-turnamen penting diantaranya China Master SS 2007, dan Djarum Indonesia Open SS 2008 dan nangkring di ranking 9 dunia. Di Uber Cup 2008 pun Liliyana dan Vita pun menjadi tulang punggung tim, di final mereka harus bertarung 3 game melawan Yang Wei/Zhang Jiewen dari China, yang pada akhirnya dimenangkan ganda China dengan skor 15-21 21-19 16-21 -_-

Tapi itu semua terjadi 6 tahun yang lalu. Saat Liliyana masih berusia 22 tahun.

Vita/Liliyana. China Master SS 2007

Vita/Liliyana. Indonesia Open SS 2008

Keikutsertaan Liliyana dalam ajang dua tahunan ini pun terakhir tercatat saat Thomas-Uber Cup 2010 yang diselenggarakan di Malaysia. Saat itu, Liliyana yang dipasangkan dengan Shendy Puspa Irawaty hanya dipasangkan sebagai ganda kedua yang dalam perjalanan dari penyisihan grup hingga semi final hanya bertanding sebanyak 2x, di penyisihan grup saat melawan Australia dan Denmark. Sisanya, mereka tak pernah turun untuk bertanding lagi. Pertandingan ganda putri dipercayakan kepada pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.

Liliyana sendiri pernah mengatakan bahwa ia tak akan pernah bermain di sektor ganda putri lagi karena menurutnya bermain ganda putri lebih menguras tenaga jika harus dibandingkan dengan bermain di ganda campuran *ya iyalah, di XD ada tukang gebung macem algojo yang siap jumping smash di belakang (lirik Owi) :p*
Namun, jika ia diminta untuk bermain lagi di ganda putri ia selalu siap... namun dengan syarat itu harus di turnamen multievent beregu (seperti Sudirman Cup dan Thomas Uber Cup) selain itu, ia tak akan pernah mau kembali lagi bermain di sektor ganda putri.

Jadi, menurut kalian kenapa Liliyana ikut dalam turnamen Superliga...??


P.S : perlu diingat... tulisan ini bukanlah judgment, bukan juga protes, bukan juga reaksi panic ala-ala BL Panic yang gak suka liat idolanya main tapi gak sesuai sama apa yang dia pengen. BUKAAANNN...!!!
Ini cuma sekedar uneg-uneg dan bentuk share pemikiran saya sebagai penikmat olahraga tepok bulu... :D
Jikalau ada yang salah, mohon jangan di-flame atau di-bash atau di-kata-katain sok tau atau gimana... mending dikoreksi dan dibenarkan sehingga bisa jadi bahan perbaikan saya di kedepannya. Lumayan toohh bagi-bagi ilmu. Eheheee...
*dan juga karena sejatinya dan sebenernya, agak seneng juga sih denger Liliyana main di Superliga.. bisa prepetin doski... minta fobar dan TTD lagi...* #plak *abaikan kalimat dodol yang baru saja anda baca* :p

Sekian....
Salam damai dan merdeka..... :D
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Jika saya ditanya siapa inspitration life, everlasting idol, dan sosok seorang Kartini di masa sekarang saya akan dengan sangat yakin dan tanpa pikir panjang akan menyebut nama 'LILIYANA NATSIR' setelah nama/sosok ibu kandung saya.

Perempuan tomboy, atlet bulultangkis spesialis ganda ini sudah dengan sangat sukses merebut perhatian saya. Berhasil menempatkan dirinya menjadi sosok yang paling inspirasional dan dapat dijadikan panutan. Segala semangat, niat, dan kerja kerasnya dalam menjalani pilihannya untuk menggeluti dunia olahraga menjadi sebuah contoh nyata tentang bagaimana kita harus bertindak untuk dapat mewujudkan keinginan dan pilihan kita.

Memutuskan hijrah ke ibukota dan menggeluti bulutangkis di usia 12 tahun. Meraih gelar internasional pertamanya di usia 17 tahun di ajang Asia Yunior bersama Markis Kido.

5 tahun kemudian, di usia 20 tahun meraih emas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis (World Badminton Championship) yang diulanginya dua tahun kemaudian di tahun 2007 bersama Nova Widianto. Setahun kemudian setelah pencapaian Juara Dunia pertamanya, masih dengan Nova Widianto ia berhasil meraih perak di Olimpiade Beijing 2008.

Kini, bersama partner barunya, Tontowi Ahmad, ia berhasil menjadi juara All England 2x berturut-turut (All England 2012 dan 2013) serta kembali mengulang suksesnya di 2005 dan 2007 dengan kembali menjadi Juara Dunia di Kejuaraan Dunia 2013 ini.

Dan tepat hari ini, 9 September 2013, sosok paling inspirasional ini memperingati hari lahirnya yang ke-28.

Happy birthday for my inspiration life, my everlasting idol, our best badminton player..
LILIYANA NATSIR...

Semoga:
- Selalu diberikan kesehatan.
- Dilancarkan rezeki, karir dan usahanya.
- Menjadi anak yang dibanggakan keluarga *pastinya*
 
With her lovely parents. Olimpiade London 2012.
Liliyana dan sang mama (yg kanan baju hitam)
Axiata Cup. Surabaya. Maret 2013

Bersama sang Kakak, Kalista.
- Makin keren dan makin kece.

Salah satu bentuk ke-kece-annya. *subhanallah* #mimisan

- Makin kompak sama Bang Owi biar bisa nambah gelar juaranya.

Axiata Cup 2013. Surabaya. Maret 2013
QF All England. Maret 2013



- Tetap baik, ramah, dan sayang pada semua BHS dan BL.. :D *untuk edisi ini narsis dikit boleh kan yaa* #plak

With Liliyana (1)
Axiata Cup. Surabaya. Maret 2013
With Liliyana (again)
Axiata Cup. Surabaya. Maret 2013


And the last, bisa terus berprestasi, gak gampang puas dan gampang menyerah sehingga bisa tetap terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Nambah jumlah gelar GPG, SS, dan SSP-nya. Jadi juara All England (lagi), Juara Dunia (lagi dan lagi), dan bisa raih emas Olimpiade.. *amin*

Juara All England 2013
Juara Dunia 2013.. :*

Once again......
SELAMAT ULANG TAHUN LILIYANA NATSIR..... :D :*
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
Mana mungkin terjadi 
Mana mungkin terjadi
Terpadu cinta kita berdua
 
Mana mungkin kudapat
Mana mungkin kau dapat
Diriku dan dirimu menjadi satu
 
Kau ada yang memiliki 
Aku ada yang memiliki
Walau kita masih saling menyayangi
Kau disana, aku disini
Satu rasa dalam hati
Namun hanya kau yang kusayangi
Mungkinkah terjadi
 
Oo adakah mentari pagi
Datang menyinari diri
Katakanlah haruskah cinta mesti terbagi

Manakah mungkin kudapat
Manakah mungkin kaudapat 
Terpadu cinta kita berdua, ooh
 
Kau ada yang memiliki 
Aku ada yang memiliki
Walau kita masih saling menyayangi 
Kau disana, aku disini
Satu rasa dalam hati
Namun hanya kau yang kusayangi
Mungkinkah terjadi
 
Kau ada yang memiliki
Aku ada yang memiliki
Walau kita masih saling menyayangi 
Kau disana, aku disini 
Satu rasa dalam hati
Namun hanya kau yang kusayangi
Mungkinkah terjadi
 
Kau ada yang memiliki
Aku ada yang memiliki 
Walau kita masih saling menyayangi 
Kau disana, aku disini
Satu rasa dalam hati
Namun hanya kau yang kusayangi
Mungkinkah terjadi
--------------------------------------------
Aduuhhh brooo..... Ini lagu liriknya nampol bangeettt.... *guling*
Lagian tumben-tumbenan amat posting lirik lagu... udah gitu lagu djadul pula.. lagu djaman emak bapak lu masih pada patjaran... bwakakak...
Eits, tapi djangan salah... ini lagu favoritnja si djuara dunia dulutangkis 3x. Si Butet a.k.a Liliyana Natsir...

Kok tau..??
Iyah... Jadi ceritanja kemarin tapingannya dia yang sama SCTV di segmen Sisi Lain akhirnya tayang juga di Liputan 6 Petang...

Di satu sesi pas presenternya nanyain tentang kegemaran si tomboy ini akan musik.. dan dia menyebut bahwa lagu-lagu Kerispatih atau lagunya Sammy Simorangkir yang jadi favoritnya dia. Tapi pas ditodong diminta nyanyi dia justru nyanyi lagu lawas itu... Mungkinkah Terjadinya Utha Likumahuwa feat Trie Utami...

Uwaahh... Butet nyanyi..?? Iyaaa... Tapi cuma 5 detik.. dan yang dinyanyiin cuma 3 kata... "Mana mungkin terjadi... mana mungkin terjadi...."
Tapi meskipun Butet nyanyi cuma 5 detik dan tiga kata udah sukseis bikin para BHS kejang-kejang..... *tolong lempar oksigen tolooonnnggg...!!!*

Mau liat Butet nyenyong..??
Melipir aja di video ini... di menit ke 06.32 yaa.. :D



Ternyata yaahhh setomboy-tomboynya makhluk terketjeh sejagad pertepok buluan Indonesia ini justru sukanya sama lagu-lagu mellow... Atau justru dibalik ke-tomboy-annya itu, Ci Butet adalah pribadi yang sangat mellow dan gampang 'galau'? #eh

Who knows...??? :v

Makhluk kece nan tomboy yg suka lagu mellow. Liliyana Natsir. *plak* *diseplak raket* #ampun

Tapi yah, kenapa diantara sebreg lagunya Sammy atau lagunya Krispatih atau lagunya Utha dan Trie Utami yang lain, Cici Butet inget bangetnya sama lagu Mungkinkah Terjadi ini...??
Apakah lagu ini memiliki makna dan 'history' tersendiri bagi dirinya..??
Apa dia pernah mengalami kejadian seperti dalam lirik lagu tersebut... Coba daahh cermati liriknya... Itu dalem dan galau bangeeeettttt...... *mulai rusuh.. mulai nggosip* wkwk...

Udaahh stoopp... Jangan dilanjutin ngegosyipnya...
Daripada nge-gosyip mending donlod trus dengerin lagunya dan ber-mellow-mellow ria bersama lagu favoritnya juara dunia 3x ini... :D

Kalian bisa donlod lagunya disini
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Jadi juara dan mengharumkan nama bangsa itu enak yee...
Bisa mondar-mandir keluar masuk stasiun tipik hampir tiap hari...

Yaahh itulah yang terjadi sama Owi/Butet sama Ahsan/Hendra si jawarez dunia tepokan bulu yang wajahnya hampir tiap hari nongol di tipik setelah mereka berhasil menang dan bawa pulang medali emas ples piala juara dunia dari turnamen World Badminton Championship di Guangzhou, China hari Minggu 11 Agustus 2013 lalu. *cerita kemenangan mereka di WeBeCeh bisa dibaca di lapak bawah, atau klik aja ini*

Kemenangan mereka yang deketan sama HUT RI bikin mereka juga dapat perhatian lebih dari banyak orang. Gak akan sebut nama BL alias Badminton Lovers yang selalu setia dukung atlet-atlet dan segala sesuatu yang berhubungan sama pertepokan bulu ye dan juga nama Ketua PBSI, Papih Gita Wirjawan yg juga ngerangkep sebagai meteri perdagangan *cerita ttg papih Gita bisa dibaca disini* yang emang udah merhatiin mereka banget dari sebelum mereka berangkat.
Maksud perhatian lebih disini itu perhatian dari para pejabat-pejabat tinggi negara. Menteri Pemuda dan Olahraga (klo dipepetin jadi Menpora) Mr. Roy Suryo sampe Pak Presiden Mr. Susilo Bambang Yudhoyono menjadi dua dari beberapa orang penting yang akhirnya ngikut merhatiin tepokan bulu setelah sekian lama mereka terlihat lebih suka merhatiin bola yang disepakin.

Stasiun-stasiun tipik pun juga jadi pada rebutan minta jawarez dunia tepokan bulu ini untuk dateng ke tempat mereka buat jadi bintang tamu di acara mereka. Dan sumpah ya allah, hampir seminggu full mereka ini wara-wiri di tipik-tipik. Mari kita coba absenin yaa.. Begitu pulang dan sampe di bandara, mereka udah disambut di bandara Soekarno-Hatta dan presscon wawancara sono sini. Trus besoknya pagi buta jam 7an udah nongol di NET TV, abis itu jam 10 setengah 11an nongol di Metro TV, abis itu udah kagak apal secara urut mereka kemana lagi. Yang jelas, abis NET sama Metro, mereka jadi rajin juga wara-wiri di tipik. Kecatet d NET sama Metro (lagi), Kompas TV, TVRI, Trans7, RCTI, Global TV, SCTV, sampe MNCTV *boleh nambahin kalo ada yang kelewatan*

Bagi kita para BL, wara-wirinya jawarez tepokan bulu pasti menyenangkan banget... Secara mereka itu udah kayak barang langka kalo udah berhubungan sama yang namanya masuk tipik, mungkin kalau mereka gak jadi juara dunia cuma setahun sekali kali mereka masuk tipik pas even Djarum Indonesia Open Premiere Super Series, selebihnya cuma nama mereka aja yang masuk tipi itu pun di running text-nya berita yang munculnya cuma sekedipan mata.

Yah, ibarat kata Bro Wix, Ci Butet, Bang Ahsan, sama Koh Hendra ini mendadak jadi arteis yang naik daun setelah menang di Kejuaraan Dunia, seminggu full wara-wiri tipik.
 
Nih aku kasih beberapa pidio para jawarez dunia pas jadi bintang tamu di tipik-tipik yang berhasil gue temuin di YuTub

1. Indonesia Morning Show - Net TV


2. Entertainment News - NET TV *disini cuma Owi/Butet doang yg nongol*


3. Sisi Lain Liputan 6 Petang - SCTV


Selain itu juga ada mereka-mereka nih di Metro TV di acara 8-11 Show sama PrimeTime News..
Karena kayaknya di YuTub tuh dua acara beloman nongol, eike kasih link videonya aja yess.. :D

8-Eleven Show - Juara Dunia Bulutangkis
Part 1 | part 2 | Part 3 | Part 4
Prime Time News - Indonesia Rebut Dua Gelar Juara Dunia Bulutangkis
Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 

Sebenernya nih acara tipik yang ada jawarez dunia tepokan bulunya masih ada banyak, ada yang pas di Trans7 acara apaan dah lupa.. trus di Indonesia Morning Show-nya NET (lagi), trus Owi/Butet wawancara khusus pas 17 Agustus di RCTI, Ahsan/Hendra di Obsesi Global TV, sama re-run match final WBC ples wawancara sama si jawara-nya di MNCTV... cuman ya gituu... yang nongol videonya di YuTub atau di web resmi tipiknya masih 5 itu.. Aku sih sekarang lagi nungguin aplodan videonya Satu Indonesia-nya NET yang disitu juga bahasin tentang para jawara-jawara dunia.... aahhh nungguin banget pokoknyaaa... semoga cepet diaplod.... *amiinnn*

Aaahhh iyaaa.... selain mereka jadi rajin masuk tipik, efek dari jadi juara dunia adalah mereka jadi diarak dan dibikinin Meet and Greet untuk para pens. Arak-arakan Sang Juara sendiri udah dilakuin Minggu kemarin tanggal 18 Agustus 2013 pas car free day di Jekardah sono dengan rute Sarinah-Bunderan HI-Sarinah.
Pemes (lebaynya famous alias terkenal #plak) yee merekaa jadinya... :v

Naahh sekarang tebarin beberapa foto-foto para jawarez dunia tepokan bulu mulai mereka baru jejak kaki balik ke Endonesah sampe mereka diarak di HI Minggu kemaren... Cekidooott.... *foto2 diambil dari beberapa sumber, bisa dari web resmi-nya PBSI, twitternya Pak Gita Wirjawan, twitternya Humas PBSI, hasil jepretannya Bang Ega yang diaplod di twitternya, dan masih buanyyaakk lagi :D* enjoy it... :D

1. Penyambutan di Bandara Soekarno Hatta
Full team Indonesia
Owi/Butet, Om Rexy, Ahsan/Hendra

Here they are... Para Jawara bersama PBSI 1, Menpora dan 'orang penting' lainnya
Papih GW as PBSI 1 kasih sambutan dulu :D
Giliran Pak Menpora yg speech *bukan sepik yaa.. :p*

Aih, the only one 'woman' Ci Utet lagi diwawancara :D
And the last, foto bareng lagi... :*
Next di acara-acara lain...

after IMS - NET TV
Gak ngerti acara apaan, pokoknya di Kompas TV

Di 8-11 Show Metro TV
Di Prime Time News Metro TV
Owi/Butet. Taping Satu Indonesia NET TV
Ahsan/Hendra. Taping Satu Indonesia NET TV
di TVRI
wawancara khusus dg RCTI spesial HUT RI (1)
Butet, wawancara khusus dg RCTI spesial HUT RI
Owi, wawancara khusus dg RCTI spesial HUT RI
Apa rasanya nggosip sama duo ganteng nan kece? Ahsan/Hendra di Obsesi Global TV
Close Up Ahsan/Hendra at Obsesi Global TV
Diwawancarai sama Cek&Ricek RCTI *allahu akbaarr*
di Entertainment News NET TV
Re-run match final WBC di MNC TV

Edisi Kirab Sang Juara, Minggu, 18 Agustus 2013

Speech-speech dulu sebelum diarak
Here they are... The Kirab..
Say Haiii duluu... :D
Beberapa atlet Pelatnas lain yang juga ikut kirab *kompak yeee*
Hai duo ketjeh dan Papih GW.. :*
For more photo you can visit on badmintonindonesia.org aja lah yaa... Lebih banyak, lengkap, dan official... :D

Yah, intinya di negara ini kalau mau masuk tipik dan banyak perhatian dari menteri-menteri serta negara ya lu harus jawara atau berprestasi dulu... kalau lu gak bisa jawara ya goodbye deh... Yang sering juara macem Owi/Butet atau Ahsan/Hendra aja muncul di tipik cuma sekali-dua kali... Bisa muncul seminggu full di tipik itu pun karena mereka abis jadi juara dunia. Coba kalau nggak..?? Paling cuma nama mereka doang yg muncul di running text berita di tipik2 itu... -_-

Mbok yaa tolong, tipik-tipik nasional itu dengerin jeritan hatinya para pecinta tepokan bulu yang rame pada minta turnamen-turnamen bulutangkis itu ditayangin.. Jangan cuma nayangin sinetron-sinetron atau gosip-gosip mulu...

Tipik-tipik itu juga harusnya adil, masa' cabang olahraga yang udah sering banget ngasih titel juara buat mengharumkan nama Indonesia itu kagak ada yang mau perhatiin, kalah jauh sama olahraga tetangga yang tiap hari ada aja siaran pertandingannya. Kalaupun ada pertandingan bulutangkis yang ditayangin di tipik itu pun setahun sekali... -_-
Alhasil para pecinta tepokan bulu kalau mau nontonin para atlet tepokan bulu lagi tanding harus nyari link streaming, modal laptop sama modem/jaringan yang memadai. Itu kalau ada link streaming.. kalau gak ada..?? live skor doang... ngeliatin kock penculitan di layar leptop atau baca update live skor di fanbase-fanbase bulutangkis yang bertebaran di FB/twitter.. *miris*

Saking miris dengan kering kerontangnya acara penayangan turnamen tepokan bulu di tipik nasional, kemenangan Owi/Butet dan Ahsan/Hendra di WBC kemarin yang diiringi pada endingnya dikibarkannya merah putih serta berkumandangnya Indonesia di Tianhee Indor Stadium, Guangzhou, China cuma bisa diliat sama penikmat tepokan bulu yang bisa streaming dan punya tipik berlangganan... Padahal momen-momen kayak gitu kan heroik banget... dan sudah sepatutnya semua masyarakat Indonesia itu lihat dan mendukung mereka...
Tapi kenyataannya..?? NIHIL...

Dan baru setelah mereka juara... para tipik-tipik itu rame ngeberitain tentang mereka... rame-rame ngundang mereka jadi bintang tamu. Lha kemaren-kemaren kemana ajaaa...??? -_-

Yah, semoga dengan kemenangan Owi/Butet dan Ahsan/Hendra bisa menyadarkan para pemilik tipik-tipik nasional untuk menayangkan turnamen-turnamen bulutangkis di tipik mereka. Biar kita penikmat tepokan bulu gak usah repot-repot streamingan lagi... Biar makin banyak warga Indonesia yang nonton perjuangan atlet bulutangkis Indonesia.. Biar bulutangkis Indonesia kembali terkenal... dan kembali berjaya....

MERDEKA....!!!!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

About Me


Hai!! Namaku Fitrotul Aini.
Tapi panggil saja aku Fitri.
Hanya 'part time personal blogger' tapi 'full time dreamer'.
 Bisa klik DISINI untuk tahu tentang aku dan blog ini yang selengkapnya.

Terima kasih sudah mengunjungi blogku ini.
Enjoy your reading.. :)

Contact me on : 
fitrotulaini1@gmail.com
or
Find me on :

Pengunjung

Teman-Teman

Blog Archive

  • ▼  2023 (1)
    • ▼  Januari (1)
      • [REVIEW] Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang : ...
  • ►  2022 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2016 (52)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (12)
  • ►  2015 (43)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2014 (27)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2012 (48)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (8)
    • ►  Desember (8)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular

  • [REVIEW] Architecture 101 : Menyelesaikan Cinta Lama yang Belum Kelar
    Hola-hola... Bertemu lagi dengan hari Rabu.  Itu berarti jadwalnya #RabuReview yaa... Kali ini mau review film lagi nih... Film apa...
  • [REVIEW] WINGIT : Membaca dan Belajar dari Cerita 'Mereka'
    Judul : Wingit Penulis : Sara Wijayanto Penerbit : PT Elex Media Komputindo Tahun Terbit : 2020 ISBN : 978-623-00-2183-1 Halaman : vii + 244...
  • Kecap, Solusi Tepat Oleh-oleh Jombang
    Dulu pas masih jaman-jaman kuliah di Malang kalau lagi dibecandain sama temen-temen kuliah yang minta oleh-oleh kalau tahu aku abis pulang ...
  • List OST Decendants of The Sun dan Dimana Pertama Kali Mereka Dimuncul-dengarkan (Bagian 1)
    Drama Korea Descendants of The Sun bener-bener jadi trending topik sekaligus penguasa rating dunia perdramaan Korea sekarang. Sejak pert...
  • Gelar Akademik, Perlu Gak Sih Dicantumin??
    Euummm..... Jujur, kalau aku... pertanyaan ini udah jalan-jalan di otakku udah sejak jaman dahulu kala. Sejak jaman orang-orang (menur...

Member

Member

Member

Emak2Blogger

Member

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose