Gak akan ada lagi nama Djarum dan logo Djarum di gelaran Indonesia Open Super Series Premiere 2014 ini.
Kebijakan BWF (Badminton World Federation) sebagai induk bulu tangkis dunia yang melarang produk yang berbahaya bagi kesehatan untuk menjadi sponsor pada kejuaraan bulu tangkis dunia memaksa penyelenggara yang turnamennya disponsori oleh produk yang masuk dalam definisi berbahaya bagi kesehatan untuk memutar otak dan mencari sponsor pengganti.
Itulah yang terjadi pada Indonesia Open Super Series Premiere dan Djarum. Djarum yang selama ini sudah terlalu lekat dengan turnamen tahunan yang digelar tiap bulan Juni ini seperti yang sudah diketahui bersama adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Naasnya produk rokok menjadi salah satu produk yang masuk dalam definisi produk berbahaya yang dimaksud dalam kebijakan terbaru BWF.
Djarum sudah mensponsori turnamen Indonesia Open Super Series Premiere ini sejak masih berstatus Indonesia Open 'saja' pada tahun 2004. Saat mulai diberlakukannya strata pembagian turnamen pada 2007 dan Indonesia Open diberikan level Super Series, Djarum masih setia mensupport turnamen ini. Hingga saat turnamen yang mulai bergulir pada tahun 1982 ini naik tahta menjadi turnamen level satu dunia (menjadi level Super Series Premiere) pada tahun 2011 Djarum pun tetap setia menjadi sponsor utamanya. Sehingga jika dihitung-hitung, sudah hampir satu dekade penuh Djarum mensponsori turnamen bulu tangkis paling bergengsi di Indonesia ini.
Namun dengan adanya kebijakan baru dari BWF yang melarang produk yang berbahaya bagi kesehatan, dan rokok menjadi salah satu yang masuk dalam kategori produk berbahaya itu membuat Djarum tahun ini harus rela say good bye untuk bisa dapat kembali mensponsori turnamen level wahid di dunia bulu tangkis ini.
Adalah BCA (Bank Central Asia) yang digadang-gadang akan menggantikan Djarum sebagai sponsor utama Indonesia Open Super Series Premiere pada tahun 2014 ini. Sebelumnya saat regulasi pelarangan produk berbahaya sebagai sponsor utama turnamen bulu tangkis, situs jual beli online blibli.com santer diberitakan akan menggantikan Djarum sebagai sponsor utama Indonesia SSP namun satu bulan mendekati turnamen bergengsi ini digelar nama BCA lah yang akhirnya resmi muncul sebagai pengganti Djarum.
Kemungkinan logo INASSP 2014 *source twitter Om Hendri* |
Sebenarnya pergantian sponsor Indonesia SSP dari Djarum ke BCA sendiri bisa dibilang bukan pergantian secara penuh dan mutlak. Dibalik BCA masih ada 'campur tangan' Djarum yang dikenal sangat loyal dan concern pada perkembangan bulu tangkis Indonesia. Kenapa bisa begitu..??
Dari berita-berita yang berhasil gue himpun dan itu sukses bikin gue puyeng #part1, ternyata sejak tahun 2010 kepemilikan saham BCA itu sebagian besar dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan Michael Hartono yang merupakan pemilik Grup Djarum. Keduanya menguasai hampir sekitar 50,24% dari total saham BCA setelah sebelumnya sudah menguasai saham BCA sebesar 47,15%.
Kemudian, Armand Wahyudi Hartono yang merupakan putra bungsu dari Robert Budi Hartono diangkat sebagai Direktur Pengembangan Operasi dan Jaringan BCA pada April 2010. Armand Hartono ini ternyata memiliki dua kakak laki-laki yakni Victor Hartono dan Martin Hartono. Nah Victor Hartono ini sekarang menjabat sebagai Chief Operating Officer (CEO) PT Djarum dan juga sekaligus Presiden Direktur Djarum Fondation yang di dalam programnya salah satunya sangat peduli terhadap perkembangan bulu tangkis Indonesia yang diaplikasikan pada Djarum Beasiswa Bulu Tangkis melalui klub PB Djarum.
Kepedulian dan kecintaan Victor Hartono pada bulu tangkis ditunjukkannya dengan selain mensupport kegiatan bulu tangkis secara finansial, beliau juga kerap hadir pada acara-cara turnamen bulu tangkis yang digelar di tanah air. Salah satu kegiatan yang pernah dihadiri beliau (yang penulis tahu) adalah gelaran turnamen Djarum Superliga 2014 yang digelar pada Februari lalu di DBL Arena Surabaya. Kala itu, Presdir Djarum Foundation ini tak hanya hadir untuk menyaksikan keseruan partandingan tapi juga meramaikan acara dengan melakukan pertandingan eksebisi.
Berpasangan dengan atlet nasional Sony Dwi Kuncoro, Victor Hartono yang saat itu datang dengan mengenakan jersey khas milik PB Djarum akan melawan pebulu tangkis nomer satu dunia Lee Chong Wei yang berpasangan dengan vokalis band Noah, Nazril Ilham/Ariel.
Aksi Victor Hartono (kanan) dan Sony Dwi K |
Bersama 'partner', umpire-service judge, dan lawan |
Bersama seluruh pengisi acara eksebisi |
Dan pada Maret 2014 lalu, sang CEO Djarum menikahi Amelia Santoso putri dari Benny Setiawan Santoso yang merupakan salah satu orang penting dalam gurita bisnis Salim Grup. Salim Grup sendiri ternyata diketahui juga ikut memiliki saham di bank BCA. *huwwaaahhh* *ini sukses bikin puyeng #part2*
Dari penjelasan di ataslah maka gak terlalu mengherankan sebenarnya kalau ternyata sponsor turnamen bulu tangkis terbesar di Indonesia itu jatuh atau dilimpahkan kepada BCA. Karena di belakang BCA sendiri masih ada nama Djarum Grup yang menopang roda kehidupannya.
Jadi bisa dibilang secara tidak langsung Indonesia Open Super Series Premiere tidak akan kehilangan 'roh'nya. Ia hanya akan bertransformasi secara fisik dan tampilan luar saja, untuk dalamnya gue rasa gak akan banyak yang berubah. Orang-orang yang bekerja mungkin akan tetap sama saja. Dan yang pasti, gelontoran uang untuk menyukseskan salah satu turnamen bulu tangkis yang dinilai BWF sebagai turnamen paling sukses selain All England ini pun tak akan tetap berjalan sama atau mungkin lebih besar dibanding penyelenggaran di tahun-tahun sebelumnya.
Sesungguhnya terlepas dari itu semua, terlepas dari siapa yang akan menjadi sponsor utama Indonesia Open Super Series Premiere, kita sebagai warga Indonesia haruslah ikut menyemarakkan turnamen tahunan ini dengan terus mendukung atlet-atlet Indonesia yang akan turun bertanding disana.
Terus mendukung kemajuan bulu tangkis Indonesia.
Jayalah terus perbulutangkisan Indonesia. Ayo kembali bangkit dan merajai bulu tangkis dunia... :D