• Home
  • Review
  • Hiburan
  • Curhat
  • Tentang Saya
Facebook Twitter Instagram Pinterest

NIKKI*

Dalam Bahasa Jepang berarti Catatan Harian : info | cerita | review | hobi | hiburan | kuliner | serba-serbi

Sebenernya aku udah dari lama banget kepengen ngereview film yang satu ini. Tapi berhubung dulu itu cuma punya videonya yang tanpa sub, maka ditunda dulu deh ngereviewnya. Dan setelah kemarin ini udah nemu subtitle-nya, maka aku putuskan untuk #RabuReview kali ini aku isi tentang film ini.


Judul : HERO (The Movie 2015)
Sutradara : Masayuki Suzuki
Negara : Jepang
Bahasa : Jepang
Genre : Mystery-Comedy, Drama
Durasi : 120 menit
Distributor : Toho
Rilis : 18 Juli 2015

Pemain :
Takuya Kimura sebagai Kohei Kuryu
Keiko Kitagawa sebagai Chika Asagi
Takako Matsu sebagai Maiko Amamiya
Koichi Sato sebagai Keisuke Matsuba


Sebelum masuk tentang gimana review dan kesan-kesanku abis nonton film ini, yuk diintip dulu trailer filmya... :)



PLOT

Seperti yang udah terlihat di trailer, film ini dibuka dengan adegan dimana terjadi sebuah kecelakaan lalu lintas. Dimana seorang perempuan cantik menjadi korban tabrakan sebuah mobil hingga tubuhnya terpelanting dan kemudian meninggal. Kasus kecelakaan tersebut kemudian ditangani dan diusut oleh seorang jaksa bernama Kohei Kuryu, seorang jaksa yang 'unik'.

Dalam penangannya, kasus kecelakaan tersebut ternyata juga melibatkan Maiko Amamiya. Keterlibatan Amamiya ini dikarenakan perempuan yang menjadi korban kecelakaan yang kasusnya ditangani oleh Kuryu ternyata adalah saksi kunci dari kasus yang ditangani oleh Amamiya yakni tentang rencana pemerasan yang akan dilakukan oleh geng yakuza dan broker tanah. Namun sebelum Amamiya berhasil memperoleh keterangan si saksi, si saksi sudah lebih dulu terbunuh akibat kecelakaan (kasus yang ditangani Kuryu).
Sehingga untuk tetap menyelesaikan kasus yang ditanganinya, Amamiya pun harus bertemu dan bekerja sama dengan Kuryu. Sesuatu hal yang dihindarinya......

Meskipun dengan berat hati, Amamiya akhirnya mau bekerja sama dengan Kuryu. Bersama dengan Kuryu dan juga style khasnya dalam menangani kasus, Amamiya dan Kuryu memulai investigasi terkait kasus yang mereka tangani.

Saat Kuryu, Amamiya dan para asisten mereka melakukan pengecekan lokasi tempat kejadian perkara, Kuryu menemukan fakta bahwa lokasi terjadinya kecelakaan tersebut adalah dekat dengan sebuah gedung yang ternyata adalah gedung Kedutaan Neustria (Swiss), tempat yang terlarang untuk diinvestigasi.

Mampukah Kuryu dan Amamiya memecahkan kasus yang mereka tangani?
Mengingat kasus yang mereka tangani ternyata bersangkut paut dengan kedutaan negara lain dan juga berurusan dengan politik dan hubungan bilateral antar dua negara?


KESAN

Kesan abis nonton film ini tuh pertama pasti pusing! Pusing mikirin keterkaitan antara oknum satu dan oknum yang lain. Keterkaitan antara kejadian satu dan kejadian yang lain. Intinya nonton drama ini tuh dikit banyak harus mau mikir dan juga jeli. Kalau nggak pasti gak bisa ngeh apa yang terjadi.
Yaahhh namanya juga film mystery yang didalemnya ada unsur-unsur kriminalnya. Jadi ya harus (ikutan) mikir kayak jaksa Kuryu. Eheheee...

Tapi tenang ajaaa... nonton drama ini tuh meskipun diajak mikir yang serius-serius, kita juga diajak ketawa-ketawa juga kok. Ketawa sama kelakuan-kelakuan absurdnya Kuryu yang abnormal banget sebagai jaksa. Belum lagi tingkah-tingkah konyol jaksa-jaksa lain plus asistennya (temen sekantor sama Kuryu) yang juga gak kalah absurdnya.

Nonton film ini juga disuguhin sama kisah cinta yang belum kelar antara Kuryu dan Amamiya. Tentang gimana Amamiya harus profesional bekerja sementara ia harus kerja sama sama mantan. Tentang gimana dia gak terjebak CLBK padahal di kondisi yang sama ia sudah punya pacar.
Yupss... dulu Amamiya pernah menjadi asisten Kuryu. Dan saat Amamiya menjadi asisten Kuryu mereka pernah terjebak cinta. Emang sih gak secara gamblang diceritain kalau mereka tuh cinlok, tapi ada scene-scene yang nunjukin kalau Kuryu dan Amamiya saling suka *uhuk*

Cewek-cewek di sekitar Kuryu
(Kiri : Chika Asagi - asisten Kuryu (sekarang). Kanan : Maiko Amamiya - (mantan) asisten Kuryu)

Nonton film ini tuh semacam dapat paket lengkap deh yaaa.
Selain pemainnya kece-kece... kita juga bisa belajar tentang hukum dan dunia perjaksaan. Itu sudah jelas. Kalau selama ini kita cuma tahu kalau tugas jaksa di pengadilan itu memberikan dakwaan atau tuntutan hukum pada seseorang yang dinilai bersalah, disini kita diajak belajar dan tahu gimana proses kerja seorang jaksa sejak sebelum pada proses pengadilan.

Selain itu, dari sosok Kuryu, kita juga diajak untuk teliti, peka, menghargai proses, dan gak mudah percaya sama yang orang bilang sebelum kita tahu sendiri. Kita juga diajak buat teliti dan memperhatikan dengan baik apa yang ada di sekeliling kita sebelum membuat keputusan. Juga jangan menyepelekan hal-hal kecil, siapa tahu hal-hal yang kita anggap kecil justru jadi penggenap hal yang besar. Plus, kita juga diajak buat gak selalu menilai orang cuma dari penampilannya aja. Kuryu dengan penampilannya yang terkesan urakan, ternyata punya kemampuan analisis dan menyelesaikan kasus yang manteb dan tokcer abiss.

Istilahnya mah : "Don't judge book by the cover" aja gitu.

Hahaha

Baca juga : Inspiring Takuya Kimura


Kuryu's style.
Jaksa yang gak pernah mau pake baju formal!

Dari drama ini juga kita bisa belajar bahwa sepinter apapun kita, sejenius apa pun kita. Kita masih perlu bantuan orang lain. Dengan bantuan orang lain, masalah paling sulit pun dapat teratasi.

Ini dibuktikan sama Kuryu dan juga Amamiya, dengan bantuan dari teman-temannya, mereka  berdua akhirnya bisa memecahkan kasus yang sedang mereka tangani.

Dan satu lagi, kita gak boleh putus asa!
Meskipun banyak halangan dan cobaan, pasti ada jalan keluar untuk menyelesaikan masalah.
Seperti Kuryu yang harus berhadapan dengan pihak Kedutaan Neustria yang terkesan menutup-nutupi keterlibatan orang kedutaan dalam kasus yang ditangani Kuryu sampai nyawa Kuryu yang nyaris melayang karena dicelakai oleh orang tak dikenal karena berani-berani mengivestigasi kasus yang melibatkan orang kedutaan, tapi Kuryu gak meyerah. Dia dan tim-nya terus maju untuk menemukan dan membuka kebenaran.....

HERO's Team

So far, dari 10 poin aku ngasih 8 poin untuk drama ini.
Karena di drama ini gak ada lagu OST-nya yang keceeee.... :'(

Tapi di drama ini kita gak akan dikecewain sama acting para pemainnya.
Acting-acting para pemainnya jempolan semua!
Siapa sih yang meragukan acting keren dan jempolannya Takuya Kimura? The King of Dorama?
Atau acting dari si cantik Keiko Kitagawa?
Atau acting serunya Takako Matsu yang juga pernah ngisi soundtrack lagunya Frozen (versi Jepang)?
Intinya maahh kalau masalah acting, para pemain di film ini udah jawara semua!


Tertarik untuk nonton?

Nonton yuukkk!! :)


Oiya, sebagai info film HERO 2015 ini adalah film HERO kedua setelah film HERO pertama yang dirilis pada tahun 2007 lalu.

Sementara HERO sendiri awalnya adalah drama seri yang ditayangkan oleh Fuji TV pada 2001 lalu.
Pada penayangannya 2001 lalu, drama ini berhasil meraih rating rata-rata 30an% di masing-masing episodenya. Menjadikan HERO sebagai drama dengan rating tertinggi.

Kemudian pada tahun 2006, pihak Fuji TV membuat HERO Spesial.

Tahun 2007, dibuat film HERO yang pertama.

Kemudian tahun 2014, HERO season kedua dibuat.

Dan tahun 2015 dibuat film HERO ini.

Semuanya bercerita tentang Kuryu dan kasus-kasus yang ditanganinya.

Tapi meskipun HERO ini terkesan berseri. Tapi kamu gak harus nonton HERO dari yang sesi pertama alias HERO tahun 2001. Kamu langsung nonton film ini juga gak masalah. Gak akan bingung memahami jalan ceritanya.
Atau kalau senggang, nyoba nonton dari yang drama seri HERO yang season kedua (tahun 2014) juga gak boleh.
Lebih afdhol sih nonton dari awal... #plak

Last,
Enjoy watching guys! :)
Share
Tweet
Pin
Share
19 comments
Waiitt....
Kenapa judulnya gituu..??

Jadi, selama ini setelah lulus kuliah hampir setahun yang lalu setiap aku ditanyain sama temen, sama (sebagian) sodara, sama gebetan dan mantan, atau sama sekedar kenalan yang kenal di FB/IG/twitter/blog tentang sesuatu pertanyaan itu aku gak pernah jawab dengan bener.

Setiap aku ditanya pertanyaan ini :
"Kamu lagi sibuk apa sekarang?"

Aku akan selalu menjawabnya dengan jawaban : 
"Lagi sibuk menghibur diri sambil nontonin drama Korea." 
atau
"Lagi sibuk bantuin Park Bongpal ngusir hantu sama bantuin Kang Chul bolak-balik dunia nyata sama dunia webtoon." *ini efek dari kebanyakan nonton drama Korea* :p
atau 
"Gak lagi sibuk apa-apa, sibuk mencari kesibukan. Hahahaaaa.."

Pokoknya aku selalu menjawabnya pertanyaan "lagi sibuk apa" itu dengan jawaban yang cengengesan, yang gak pernah serius, dan gak pernah jujur *maafkan!*

Tapi sebenarnya, aku sejak bulan April lalu udah gak 'sesantai' itu lagi kawan-kawan. Kalau ditanya masih sibuk nonton drama Korea, iya juga. Cuma itu udah bukan yang utama lagi. Sejak April lalu aku sebenarnya sudah ada kegiatan lain. Yang bisa bikin aku lebih lumayan sibuk dan lebih bikin aku lumayan capek juga (tapi ngehasilin duit :p). Apa itu?

Ini jawabannya :


Ada yang bisa menebak, apa yang aku kerjain sekarang kalau diliat dari ilustrasi gambar dia atas? *masih aja tebak-tebakan* :p

Gak ada yang tau?

Okaiiii...... okkaaii.... aku ceritain. Disimak yaaa.... :D

Jadi, sejak bulan April lalu aku udah keterima kerja sebagai reporter/wartawan di salah satu majalah lokal di Jombang. Namanya Majalah Suara Pendidikan. Kantornya ada di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, tepatnya di sebelah studio Radio Suara Pendidikan miliknya Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

Proses rekrutmennya lumayan cepet, cuma sekitar satu bulan.
Akhir Februari masukin lamaran pekerjaannya, bulan Maret ikutin serangkaian tesnya, pertengahan April udah mulai masuk dan kerja.

Aku dan empat edisi majalah yang ada tulisankunya

Kerja di Majalah Suara Pendidikan ini menyenangkan banget. Selain gak perlu kerja jauh-jauh dari rumah, ritme kerjanya tuh santai-santai serius. Temen sekantor juga asik-asik. Meskipun temen sekantor cuma 3 orang, tapi kalau lagi ngumpul nano-nano. Bisa serius banget (kalau lagi rapat terutama) bisa juga seru-seruan banget. Dan berhubung sekantor cuma 4 orang doang gak pernah deh saling berantem atau iri-irian. Yang ada malah saling tukeran drama Korea. #laaah. Hahahahaa.....

Kalau masalah job desk, berhubung aku adalah wartawan a.k.a reporter maka tugasku tiap hari adalah liputan. Cari-cari berita. Berita tentang apa? Tentang pendidikan sudah jelas. Selain tentang pendidikan juga tentang hal-hal yang khas dan unik yang ada di kota Jombang. Bisa tentang pekerjaan-pekerjaan yang unik, kuliner, atau tempat-tempat seru di Jombang yang bisa dikunjungi saat liburan. Intinya gak jauh-jauh tentang pendidikan dan segala sesuatu yang ada di Jombang.

Tulisan pertamaku yang muncul di Majalah

Dan ketika tulisan ini diposting, aku sedang menyisihkan (sekali) waktu di sela-sela ngerjain bahan buat edisi Oktober. Meskipun sebenarnya dalam sehari itu gak gitu ditargetin untuk ngumpulin banyak berita, tetep aja aku lumayan kesusahan buat bagi waktu antara nulis berita dan nulis bahan buat di blog ini.

Itulah juga alasan kenapa akhir-akhir ini aku jarang banget buat posting tulisan di blog.
Nulis berita sehari satu aja kadang gak kelar-kelar, gimana ditambah sama nulis blog?
Mabok iya daaahhh....

Karena percayalah bahwa menulis itu butuh mood yang bagus dan pikiran yang jernih.
Kalau pikiran kacau dan lelah, tulisan gak akan keluar, gak akan jadi dengan baik.
*ngeleeeessssss* :p

Tapi meskipun gitu, aku senang bisa ngejalanin pekerjaan ini. Karena memang ini sesuai dengan apa yang aku pengenkan yaitu kerja di media. Meskipun bukan media dengan skala besar/skala nasional seperti yang apa aku kepengenkan dulu sekali, tapi aku cukup senang lah.
Tiap hari berkutat sama kamera, sama coret-coretan catetang hasil wawancara, dan komputer/laptop buat bikin beritanya.
Menyenangkaaaannn....... :D

Dengan bekerja di Majalah Suara Pendidikan ini juga aku bisa ketemu orang-orang baru, orang-orang hebat, dan orang-orang yang menginspirasi. Melihat kegiatan-kegiatan atau tradisi-tradisi di desa-desa terpencil yang belum pernah aku lihat. Sangat menyenangkan sekali!
Meskipun kadang capeknya itu naudzubillah karena harus pergi liputan kesana kemari, liputan dari ujung ke ujung desa atau kecamatan di Jombang yang kadang jalannya aja masih makadam belum beraspal yang bikin pantat dan punggung rontok, tapi kepuasan batinnya dapet banget!

Ya meski juga gak bisa dipungkiri kalau setiap kegiatan bahkan pekerjaan itu gak lepas sama hal-hal yang gak mengenakkan juga. Cuma sebisa mungkin lah untuk dijalani dan dinikmati aja... :)

And still counting...... *majalah ke 5, 6, 7, 8 dst.....*

Sebenarnya masih banyak banget hal yang masih bisa dibagi tentang pengalaman jadi wartawan di Majalah Suara Pendidikan ini. Cuma biar gak kehabisan bahan tulisan buat postingan mendatang, dan biar tulisan ini gak terlalu panjang juga.... ceritanya aku cicil aja yaaa....

Yang penting sekarang udah pada tahu kan kesibukanku sekarang apaaa.... :D

Untuk kelanjutannya, nanti (Insya Allah) tiap Jumat aku akan bagi pengalaman-pengalamanku dalam bekerja jadi reporter Majalah Suara Pendidikan ini.. :)

Sampai ketemu di cerita minggu depan yaaaa.... :D
*kalau gak lagi sibuk ngerjain berita yaaaa....* #plak
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Sepeda motor.
Mode transportasi yang tiap hari aku gunain untuk beraktivitas sehari-hari. Dari nganterin emak ke pasar, main ke supermarket, sampe jalan-jalan ketemu mantan temen.

Pake sepeda motor itu endeus banget pokoknya. Bisa meliuk-meliuk nyari celah jalan kalau lagi macet. Gak enaknya yaa jelas panas. :p

Dan sebagai orang yang sehari-hari kerjaannya naik motor, kali ini aku mau cerita tentang satu kebiasaan burukku kalau lagi naik motor. *sekali-kali cerita pengalaman pribadi (a.k.a curhat) boleh kan yaaa...?? Kan ini juga jadwalnya #SelasaRandom jadi boleh lah yaa cerita tentang apa ajaa* :p


Sooo..... satu kebiasaan yang sebenernya sangat aku sadari kalau ini gak baik dilakuin saat naik motor dan seharusnya dihindari dengan tidak melakukannya tapi aku gak bisaa.... itu adalah dengerin musik pake headset sambil nyetir motor.

Iyaaa aku emang hobi dan suka banget kalau lagi nyetir/naik motor gitu sambil dengerin lagu pake headset. Kenapa? Ini nih beberapa alasannya :

1. Buat hiburan di jalan.
Aku nih tipe orang-orang yang gampang bosen. Kalau bosen, aku jadi bengong. Kalau udah bengong biasanya ngantuk (yang penjelasannya nanti di poin 2). Nah buat menghindari kebosanan waktu nyetir motor itu, akhirnya dengerin musik aja.... :D

2. Karena aku orangnya gampang banget ngantuk. Bengong dikit, ngantuk, terus meleng.
*nguunng*
Gak tau kenapa, aku nih kalau nyetir motor itu suka bengong-bengong ngelamun gitu. Padahal mata juga ngadep depan, otak mikir seberapa kecepatan motor, dan kira-kira kapan harus ngegas dan juga ngerem. Nah karena suka bengong itu, jatohnya kadang suka jadi ngantuk. Apalagi kalau cuacanya lagi sejuk gitu. Gampang banget ngantuk. Jadi buat menghindari ngantuk aku dengerin musik aja deeh. Karena gak mungkin dengerin musik dengan di-loudspeaker di HP sambil nyetir motor, maka satu-satunya jalan yang bisa ditempuh adalah dengan dengerin musik pake headset.. :D
Kadang, suara si musik emang suka kalah sama bunyi bising kendaraan yang di jalan alhasil volume dinaikin (kadang sampe maksimal dan kuping agak-agak pengang) :p

3.  Untuk mengurangi dan menghindari kejengkelan pada orang-orang yang ngeselin di jalan. :p
Tiap hari di jalan dan naik motor itu pasti bakal ketemu macem-macem orang yang aneh-aneh kalau lagi naik kendaraan. Dari emak-emak yang galau mau belok ke kanan tapi lampu sein-nya ke kiri, bapak-bapak yang enggak sabaran banget pas di lampu merah yang suka nglakson-nglakson nyuruh orang di depannya buat jalan padahal lampu merah masih kurang dua detik lagi, sampe bocah-bocah SMP/SMA yang kalau naik sepeda gak pake mikir asal nyelonong ajaa. Ngehadapin itu semua itu kadang jadi bikin emosi jiwa. Daripada aku ikut emosi jiwa juga, mending aku aja yang bikin emosi jiwa... :p

Keliatannya sih kayak gak pake apa2 tuh di balik helm dan kerudungnya....

Padahal maahh headset-an... :p


Seperti yang aku bilang di awal tadi, kalau aku tuh paham banget kalau pake headset sambil nyetir/naik motor itu gak baik buat dilakuin. Bisa jadi membahayakan juga. Karena kalau motoran sambil headset-an dengerin musik itu kita jadi gak denger sama apa yang ada di sekitar kita. Aku pun pernah ngalamin... jadi gak denger sama klakson motor yang ada di belakangku. Tujuan dia nglakson sih buat ngasih tanda kalau dia mau nyalip dan minta aku agak nepi... tapi berhubung akunya gak denger jadinya meleng ajaa gak merhatiin. Baru pas si orang itu akhirnya bisa nyalip (dan sambil marah-marah plus maki-maki tapi gak aku perhatiin) aku baru ngeh dan nyambung. Hahahahaa...

Selain yang itu tadii....

Aku juga pernah juga diklaksonin sama bus

Diklaksonin truck gandeng juga.

Dimaki-maki emak-emak.

Dikatain bapak-bapak.

Diblayerin sama bocah-bocah SMA.


Tapi berhubung gak denger, asik dengerin musik jadinya cuekin aja deeh.


Hahahahaa.....
*dikeplak*


Jadi, jadii.... ntar kalau ketemu sama mbak-mbak yang naik motor dan agak-agak gak peduli sama jalanan dan kadang sambil joget-joget gak jelas juga padahal lagi nyetir motor, bisa jadi itu aku tuuh.
Disapa ajaaa yaaakk....
Kalau disapa dengan dipanggil-panggil gak bisa, boleh dikeplak ajaa... :p






PS : Kalau bisa, kebiasaan ini jangan dicontoh yaakk... :D 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me


Hai!! Namaku Fitrotul Aini.
Tapi panggil saja aku Fitri.
Hanya 'part time personal blogger' tapi 'full time dreamer'.
 Bisa klik DISINI untuk tahu tentang aku dan blog ini yang selengkapnya.

Terima kasih sudah mengunjungi blogku ini.
Enjoy your reading.. :)

Contact me on : 
fitrotulaini1@gmail.com
or
Find me on :

Pengunjung

Teman-Teman

Blog Archive

  • ►  2024 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (2)
  • ▼  2016 (52)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (3)
    • ▼  September (3)
      • [REVIEW] HERO Movie 2015
      • Pengakuan Dosa....
      • Ketika Fitri Naik Sepeda Motor
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (12)
  • ►  2015 (42)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2014 (27)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2012 (46)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (8)
    • ►  Desember (8)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular

  • [REVIEW] LAKI-LAKI KE-42 : Lika-liku Pertemuan Belahan Jiwa
    Judul : Laki-laki ke-42 Penulis : Atalia Praratya Penerbit : Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2021 ISBN : 9786020641065 Tebal ...
  • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempelajari Makna Hidup dari Sebuah Toko Kelontong
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Keajaiban Toko Kelontong Namiya  Penulis : Keigo Higashino  Alih Bahasa : Faira Ammeda  Penerbit : Penerbit Gramed...
  • [REVIEW] The Red Sleeve : Kisah Cinta Sejati Sang Raja
    "Ada banyak wanita di dunia. Banyak yang berasal dari keluarga hebat yang berpendidikan tinggi dan memiliki karakter yang baik. Mereka ...
  • [REVIEW] Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang : Upaya Berdamai dengan Luka dan Trauma
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang  Penulis : Wisnu Suryaning Adji  Penerbit : Penerbit Bentang (PT Bentang Pu...
  • Coretan Fitri tentang DAY6 The Book of Us : Negentropy - Chaos swallowed up in love
    Halo selamat malam teman-teman semuaaa.... Fitri menulis tulisan ini sambil mewek jelek karena Senin, 19 April 2021 pukul 6.00 PM KST atau 4...

Member

Member

Member

Emak2Blogger

Member

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose