• Home
  • Review
  • Hiburan
  • Curhat
  • Tentang Saya
Facebook Twitter Instagram Pinterest

NIKKI*

Dalam Bahasa Jepang berarti Catatan Harian : info | cerita | review | hobi | hiburan | kuliner | serba-serbi

"Ada banyak wanita di dunia. Banyak yang berasal dari keluarga hebat yang berpendidikan tinggi dan memiliki karakter yang baik. Mereka punya segalanya. Kenapa aku?" -Seong Deok Im.

"Karena tidak ada wanita seperti itu yang bisa menjadi dirimu. Deok Im, aku bahkan melawan kodratku dan memberikan hatiku untukmu. Jadi, aku tidak butuh orang lain. Harus kamu." -Yisan/Raja Jeongjo.

Perempuan mana yang nggak meleh kalau dikasih jawaban/penjelasan kayak gitu ketika nanya alasan kenapa pasangannya memilih dia sebagai pendamping hidup. 

Meski di kasus yang ini, Deok Im dipilih (officially) bukan sebagai yang pertama. Tapi bagi Yisan (kemudian dikenal sebagai Raja Jeongjo), Deok Im adalah wanita satu-satunya yang sangat dicintainya. Deok Im adalah selir yang dipilih Yisan sendiri tanpa campur tangan orang lain. Deok Im adalah perempuan yang berhasil merebut hati dan membuatnya jatuh cinta sejak dia masih anak-anak.


Judul : "The Red Sleeve" 
Genre : Melodrama, Romansa, Sejarah
Jenis : Drama Seri 
Jumlah Episode : 17 Episode 
Sutradara : Jung Ji In 
Penulis : Kang Mi Kang (novel), Jung Hae Ri 
Negara : Korea Selatan 
Bahasa : Korea Selatan 
Ditayangkan di : MBC / VIU 
Periode Tayang : 12 November 2021 - 1 Januari 2022

Pemain :
Lee Junho sebagai Yisan / Raja Jeongjo
Lee Se Young sebagai Seong Deok Im
Kang Hoon sebagai Hong Deok Roo
Lee Deok Hwa sebagai Raja Yeongjo
Jang Hye Jin sebagai Dayang Seo

PLOT / SINOPSIS

Yep, potongan dialog yang kutulis sebagai pembuka itu adalah salah satu dialog yang ada di drama The Red Sleeve (TRS). TRS menceritakan tentang Yisan (kemudian dikenal sebagai Raja Jeongjo) yang berjuang mendapatkan cinta Seong Deok Im, seorang dayang istana yang cantik, mandiri, cerdas, berintegritas, dan teguh memegang prinsip serta keyakinannya di tengah kondisi pro-kontra penunjukannya sebagai Putra Mahkota calon pengganti raja.

Penunjukan Yisan sebagai Putra Mahkota memang penuh kontroversi. Ayahnya, Putra Mahkota (Pangeran) Sado, dibunuh oleh Raja Yeongjo yang mana adalah ayah kandungnya sendiri, yang juga berarti kakek Yisan. Alasannya karena Raja Yeongjo sangat kecewa dengan sikap dan tingkah Pangeran Sado yang melenceng jauh tak sesuai selayaknya kepribadian Putra Mahkota. 

Untuk melindungi agar sang cucu tidak melakukan kesalahan yang sama dengan mendiang sang ayah, Raja Yeongjo kemudian begitu ketat dan posesif dalam menjaga Yisan.

Sementara itu, para oposisi yang tidak setuju dengan penunjukan Yisan sebagai Putra Mahkota dengan alasan bahwa Yisan adalah putra seorang pendosa ditambah kekhawatiran mereka terhadap kemungkinan jika Yisan akan bertingkah sama dengan mendiang sang ayah, dengan berbagai macam cara, daya, dan upaya mencegah Yisan untuk bisa naik takhta. Hal itulah yang menyebabkan berkali-kali Yisan harus terjebak dalam situasi rumit dan membahayakan. Nah pada situasi-situasi seperti inilah Deok Im, sang dayang istana hampir selalu turut andil membantu Yisan.



Yisan yang sedari awal sudah sangat terkesan dengan paras dan kepribadian Deok Im yang luar biasa ditambah kelihaiannya dalam menulis dan bercerita membuat Sang Putra Mahkota semakin kagum dan memunculkan keinginan untuk menjadikan Deok Im menjadi pendamping hidupnya. Menciptakan keluarga bersamanya.
Bagi Yisan, Deok Im bukan hanya sekadar dayang istana yan cantik tetapi dia adalah penyelamat dan pelindung hidupnya. Berkali-kali Deok Im menyelamatkan Yisan ketika dia terjebak berbagai situasi rumit dan genting dalam upaya menyelamatkan diri sekaligus posisinya sebagai Putra Mahkota hingga bisa terus naik takhta menjadi Raja.

Namun Deok Im bukanlah perempuan-perempuan lain pada masanya yang akan dengan senang hati menjadi seorang selir Putra Mahkota/Raja. Dua kali pernyataan cinta dari Yisan ditolak oleh Deok Im. Dia menolak dan sama sekali tak ingin menjadi selir. Dia ingin tetap bisa hidup bebas seperti perempuan-perempuan lainnya. Meski posisinya sebagai dayang istana tak bisa sepenuhnya mengabulkan keinginannya. Tapi itu masih lebih leluasa jika dibandingkan menjadi seorang selir yang seumur hidupnya harus dihabiskan di dalam istana, menjadi milik raja, tapi tak bisa setara dengan raja bahkan putra/putrinya kelak.

Beberapa tahun kemudian, entah luluh akan usaha Yisan atau patuh terhadap perintah Raja, Deok Im akhirnya menerima dan bersedia menjadi selir Yisan/Raja Yeongjo. Hal yang tentunya sangat membuat Yisan/Raja Jeongjo bahagia.

Tapi... tapi... tapi... kalian nonton sendiri aja lah gimana selengkapnya. Kalau kuceritain semuanya disini, gak ada kejutan-kejutannya nanti. :p

Yisan dan Deok Im kecil

Deok Im dan Yisan dewasa

KESAN 

Asli nonton The Red Sleeve (TRS) ini tuh gemes-gemes, uwu, unyu, tapi pengen marah juga. 

Uwu-uwu gemessss ngelihatin hubungannya Yisan sama Deok Im yang diem-diem sebenernya saling mengagumi dan suka satu sama lain. Trus kadang suka curi-curi pandang sampai saling bantu ketika sedang mengahadapi masalah.

Deok Im kecil menghibur Yisan kecil ketika neneknya meninggal. Saat beranjak dewasa, berganti Yisan yang membantu Deok Im menyelamatkan nyawa para dayang-dayang istana dari buruan harimau. Kemudian saat Yisan dihukum raja atas keputusan perburuan harimau, Deok Im datang menghibur . Begitu pula ketika Yisan berada dalam bahaya pengkhianatan, Deok Im mengirim peringatan melalui layang-layang sinyal. Dan ketika lagi-lagi Yisan dihukum oleh raja, Deok Im datang untuk menghibur Yisan agar tidak kesepian selama pengasingan di istananya. Hingga pernyataan Deok Im yang akan selalu mendukung dan melindungi Yisan sampai dia berhasil naik takhta menjadi raja.

Interaksi Yisan-Deok Im bener-bener dibuat dan berhasil bikin penonton gemes. Kadangkala Deok Im seperti terlihat sangat memuja dan mencintai Yisan. Tapi di waktu yang lain dia bisa terlihat sangat menghindari dan menolak Yisan. Karena memang segalau itu si Deok Im. Dia tuh sebenernya cinta sama Yisan, tapi ya sadar status sekaligus konsekuensi jika dia mau dan menerima permintaan untuk menjadi selir. Dia gak bakalan bisa bebas. Dia akan selamanya terkurung di istana. Tapi di sisi lain dia cinta juga sama Yisan. Gimana doonngg...??? Lemah hati penonton dibuat tarik-ulur galau-galau beginii......!!! *guling2*

Ayo kita buru harimaunya!

Deok Im bacain puisi favorit Yisan di depan kamarnya

Selain interaksi Yisan-Deok Im yang gemes-gemes uwu romantis, interaksi Deok Im dan ketiga sahabatnya sesama dayang istana juga sweet banget. Persahabatan keempatnya digambarkan cukup dekat. Saat salah satu diantara mereka terkena masalah, yang lain akan membantu sebisa yang mereka lakukan. Karena lagi-lagi, posisi mereka sebagai seorang dayang istana tidak memberikan kebebasan sepenuhnya untuk melakukan berbagai hal.

Bahkan begitu dekat keempatnya, mereka bahkan mengucap janji untuk saling menunggu ketika kelak mereka tua nanti saat mereka semua sudah tidak lagi menjadi dayang dan bisa meninggalkan istana. Tapi nyatanya takdir tidak seindah itu! (Tonton untuk bisa mendapat alasan penyebabnya) *sambil ngusap ingus*

Selain persahabatan kwartet dayang istana, keberadaan Dayang Seo sebagai kepala dayang juga memberikan warna terhadap perjalanan keempat sahabat itu menjalankan tugasnya sebagai dayang istana. Terlebih dengan Deok Im yang selalu saja terlibat dengan hal-hal sensitif dan membahayakan. Dayang Seo seperti seorang 'ibu' yang melindungi Deok Im dengan segala upayanya. Sikap Dayang Seo yang kadang konyol juga sangat menghibur ketika menonton.

Kwartet Dayang Istana dan 'Kepala Suku'nya

Deok Im dan sahabat-sahabatnya

Selayaknya drama sejarah atau saeguk TRS emang gak lepas sama konflik kerajaan. Seperti yang udah aku tulis di bagian Plot/Sinopsis di atas selain menceritakan tentang kisah percintaan Yisan/Raja Jeongjo yang menginginkan dayang Seong Deok Im menjadi selirnya, TRS juga menceritakan tentang proses lika-liku perjuangan Yisan sejak menjadi Putra Mahkota hingga berhasil naik takhta menjadi raja yang bergelar Raja Jeongjo.

Sikap overprotektif sang kakek (Raja Jeongjo) yang kadang kala berubah menjadi halusinasi terhadap mendiang sang ayah (Putra Mahkota Sado) membuat Yisan kecil hingga remaja menjadi cemas. Teror yang dibersamai berbagai upaya untuk menghalangi Yisan menjadi raja dari para politikus antek-anteknya, membuat tensi saat nonton drama ini tuh selalu tinggi. Bawaannya pengen ngelindungin Yisan sekaligus misuh-misuh ke pihak antagonis kalau udah ngerencanain hal buruk. 

Raja Yeongjo dan penerusnya

Ngeliat hubungan antara Yisan-Raja Yeongjo yang semacam love-hate relationship gitu juga bikin gemes. Di satu sisi Raja Yeongjo bisa kelihatan sayang banget sama Yisan. Tapi kadangkala bisa kelihatan nyeremin banget kalau lagi marah-marah. Marahnya tuh bisa sampe nabok, ngurung Yisan di kamar, bahkan sempet ngancem mau ngebunuh Yisan. Serem abis! *pukpuk Yisan*

Kejadian itu bisa dipahami karena Raja Yeongjo gak mau kejadian buruk dan memalukan terulang dan dilakukan kembali sama Yisan. Dia dengan segala upayanya melindungi Yisan agar bisa naik takhta meneruskan kepemimpinannya. Menjelang akhir-akhir masa pemerintahannya Raja Jeongjo hampir  saja melakukan kesalahan fatal akibat salah paham dan penyakit demensia yang dialaminya. Dia hampir saja akan membunuh Yisan, penerusnya jika saja Permasuri (Istri Raja Yeongjo) atas permohonan Lady Hyegyong (Ibu Yisan) dan bantuan Deok Im tidak segera menghadap Raja dan mengingatkan tentang Dokumen Kebenaran.

Begitu sebaliknya, Yisan terlihat sangat mencintai dan menghormati Raja Yeongjo. Dia gak mau membuat malu sang kakek. Dia mau terlihat baik dan merasa terlindungi. Meski di saat yang sama di sudut hati terdalamnya, dia sangat membenci sang kakek.

"Kenapa kakek pergi begitu saja? Kakek telah memberiku banyak penderitaan. Kakek merenggut ayahku dariku. Kakek merenggut nenekku dariku. Semuanya karena Kakek. Semuanya adalah kesalahan Kakek. Aku tidak akan pernah memaafkan Kakek. Aku tidak akan bisa! Kakek... kembalilah. Aku terlalu takut dan khawatir bahkan untuk bernapas." -Yisan, episode 12.



Berperan sebagai Putra Mahkota Yisan yang kemudian naik takhta dan menjadi Raja Jeongjo, Junho 2PM menurutku sangat berhasil memerankan tokoh ini. Kharismanya bener-bener tumpah! Ekspresi wajahnya juga bisa berubah dengan tepat menggambarkan suasana yang sedang dialaminya. Perbedaan terlihat jelas ketika dia marah, sedih, bahagia, kecewa, waspada, dan yang lain sebagainya. Bahkan menurut beberapa pengamatan penonton yang aku baca di sosmed katanya ekspresi Junho saat dia nangis berbeda di tiap-tiap scene. Gak pernah sama!

Junho juga dengan sangat sukses memerankan Yisan hingga Raja Jeongjo dalam rentang usia yang berbeda-beda. Junho bisa membawakan Yisan saat masih remaja akhir menuju dewasa awal yang sifatnya masih sangat berapi-api, gak takut menghadapi masalah tapi ternyata bisa sangat terlihat malu-malu gemesin ketika denger perempuan yang dia taksir bilang kalau dia juga mencintainya. Padahal masih ada lanjutan perkataan si perempuan yang gak didengar Yisan karena dia udah terlanjur lari seneng duluan... :p

Waktu baca surat cinta dari ayang :p

Abis denger ayang bilang cinta.. :p (padahal salah sangka :p)

Lagi nyariin ayang :p

Beranjak dewasa, ketika Yisan akhirnya naik takhta dan menjadi Raja Jeongjo wadoooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh aura Junho meluber sampe banjir. Ganteng parah nih manusya pake jubah merah raja.
Tapi ya siapa sih aktor yang enggak ganteng kalau pakai jubah merah raja. Dari Kim Soo Hyun, Yeo Jin Goo, sampe sekarang Junho semuanya kelihatan GANTENG! :p

Tapi sebagai raja, tentu sikap dan sifatnya harus berubah jika dibanding saat dia masih Putra Mahkota. Dan Junho bener-bener bisa memerankan Raja Jeongjo yang gagah dan penuh wibawa. Ganteng banget lah!



Dan di periode terakhir, ketika masa-masa akhir kehidupan Raja Jeongjo, Junho juga bisa membawakan dan mengekspresikannya dengan sangat memikat! Gimana perasaan sedih dan hampa Raja Jeongjo di masa-masa tuanya bisa Junho gambarkan dengan baik.




See....
Yisan - Raja Jeongjo dari masa ke masa berhasil dimainkan dengan sangat epik oleh Junho.

Gak mau kalah dengan Junho, Lee Seyoung juga memerankan Seong Deok Im dengan luaarrrr biasa. Dia bisa mentransformasikan sosok Deok Im sejak sebagai pelayan muda, menjadi dayang istana, hingga ketika sudah menjadi Seong Ui-Bin atau selir raja. Transformasinya bener-bener mantab. Aura cantiknya bisa beda-beda.




Ekspresi dan cara pandangnya ke Yisan/Raja Jeongjo juga bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Saat dia 'lalai' dengan perasaannya, dia bisa sangat kelihatan jatuh cinta dan memuja Yisan. Tapi ketika dia sadar, dia bisa melihat Yisan dengan sedikit takut. Dan ketika dia sudah menjadi selir, ekspresi dan pandangannya bisa bercampur antara memuja-mencinta dan menyimpan penyesalan.





Aahhh intinya aku sangat cinta dan salut dengan acting dua aktor-aktris ini!

Tapi yang namanya drama ya gak mungkin cuma berjalan sama aktor dan aktris utamanya aja. Ada pemeran-pemeran pendukung yang gak kalah oke juga actinya. Kanghoon yang berperan sebagai Hong Deok Roo (gurunya Yisan yang kemudian setelah Yisan naik takhta diangkat menjadi Sekretaris Kerajaan) berhasil bikin ngaduk-ngaduk emosi penonton. Di satu sisi penonton tuh meleleh karena kegantengannya dia tapi di satu sisi juga sebel karena dia terlalu berambisi banget buat jadi orang yang paling berjasa sama raja. Jadi dia bertindak semaunya buat mendapatkan tujuannya.

Selain ada Deok-Ro juga ada dua pengawal Yisan yang selalu ada-ada aja kelakuannya. Terutama si Pengawal Sayap Kiri. Kalau gak lagi tugas, dia bisa bertingkah aneh-aneh dan ocehannya pengen bikin nampol.
Tapi sekalinya dia bertugas, waaaaahhhh keamanan dan keselamatan Yisan/Raja Jeongjo yang paling utama!

Sosok lain yang gak terlalu sering muncul, tapi tiap kemunculannya selalu nyuri perhatianku adalah sosok Ibu Suri (istri Raja Yeongjo). Di setiap kemunculannya Ibu Suri selalu kelihatan canteekkk dan stunning banget. Emang sih dalam cerita aslinya, permaisuri Raja Yeongjo ini memang usianya jauh lebih muda ketimbang sang raja. Jadi wajar aja di drama ini pun dibikin begitu. Jadi setiap sosok Ibu Suri ini muncul aku selalu salfok sama penampilannya. Meski tokohnya agak sedikit ngeselin karena kadang suka bikin Yisan repot gitu.

Hong Deok Roo

Penjaga Sayap Kiri Yisan/Raja Jeongjo

Ibu Suri yg tiap muncul selalu bikin salfok

Sementara buat urusan OST, aku baru ngulik ketika drama ini udah kelar/tamat. Dan ternyata hampir semua track-nya nyantol di kuping. Tapi yang paling favorit buatku sih kayaknya lagu yang dinyanyiin sama Lee Sun Hee yang judulnya I'll Leave You. Itu OST-nya vibenya sedih beneeeerrrrrrrrr...... karena ya mulai muncul di episode-episode terakhir ketika kisah cinta Yisan-Deok Im mulai klimaks! Coba dengerin deh!

Selain I'll Leave You-nya Lee Sun Hee, secara pribadi aku suka lagu yang dinyanyiin Lia (ITZY) judulnya Always be Your Star. Tapi aku belakangan jadi suka juga yang I Wish yang dinyanyiin sama Wheein (Mamamoo). Itu gara-garanya abis liat statementnya Junho waktu jadi special DJ di MBC FM4U "Kim Shin Young's Hope Song at Noon". Junho bilang kalau OST favoritnya di TRS itu I Wish-nya Wheein. Saking sukanya dia bisa dengerin lagu itu tiap pagi sebelum syuting. Dan waktu ditanya kenapa dia suka lagu itu karena itu ngingetin dia sama masa-masa kecilnya Yisan sama Deok Im. Uuuuuuwwwwww...... gemesh deh!

Lee Sun Hee - I'll Leave You


Lia (ITZY) - Always be Your Star


Wheein (Mamamoo) - I Wish


Akhirnya.... akhirnyaaa.....
Sebelum aku mengakhiri tulisan yang cukup lumayan panjang ini, aku mau nambahin satu info lagi yang kelewatan belum aku tulis. Drama ini katanya diangkat dari novel yang berdasarkan kisah nyata. Jadi Raja Jeongjo, Seong Ui-Bin (Seong Deok Im) itu beneran ada dan kisah cintanya yang uwwww bikin gemes dan meleleh hati tuh beneran terjadi.

Di twitter aku pernah lihat postingan yang nge-share foto potongan manuskrip tulisan Seong Deok Im yang asli. Dan yaahh tulisannya memang bagus! Gak heran di drama dia dibilang sebagai seorang dayang istana yang memiliki tulisan bagus dan jago kaligrafi.

Selain itu, ada juga yang ngeshare cerita bahwa saking cintanya pada Seong Ui-Bin, Raja Jeongjo sampai bikin sebuah tulisan khusus yang diletakkan pada nisan pusara makam Seong Ui-Bin. MANA KATA-KATANYA ROMANTIS BANGET PULA...... *mengnanges sedih* *tapi aku lupa gak archieve threadnya. buat yang penasaran coba cari di twitter atau googling aja cerita Raja Jeongjo dan Seong Ui-Bin*

Dahlaaahh....
Kalau ditambahi terus infonya gak kelar-kelar nih tulisan.

Intinya, AKU SANGAT MEREKOMENDASIKAN DRAMA INI UNTUK KALIAN TONTON! Karena insya allah sih gak akan mengecewakan! Gak usah takut sama genre saeguknya. Karena konfliknya gak serumit drama saeguk yang lain. Meski ya tetep ngeselin! Teteup! Tapi bakal keobati sama uwu-uwu-tarik-ulur kisah cintanya Yisan/Deok Im kok. Dijamin! SERU!

I GIVE SCORE : 9/10
(Meski endingnya agak nganu.... tapi aku gak mau bahas disini! :p Kalian tonton sendiri aja biar tahu gimana nganunya... :p)

Nahh... buat yang mau marathon nonton, monggolah melipir ke VIU. Di sana lengkap episodenya... :D

HAPPY WATCHING.... :)

Source :
- Gambar:
Official twitter MBC Drama Pre @mbcdrama_pre
Official site MBC IMBC 
Screencapture from The Red Sleeve drama.

- Video :
Official Youtube MBC
JRUOST Youtube
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Hai....
Selamat bertemu lagi. Sudah mau akhir 2020 ya...
Semoga kita semua tetap dikasih perlindungan dan kesehatan.

Hari ini, aku balik dan pengen nyeritain tentang sebuah dorama Jepang yang sebenarnya udah kelar aku lihat beberapa bulan lalu. Tepatnya sih di sekitaran bulan September.
Yuk kita mulai bahas aja... :D


Judul : "Unsung Cinderella : Midori, The Hospital Pharmacist" 
Genre : Drama, Kesehatan 
Jenis : Drama Seri 
Jumlah Episode : 11 Episode 
Sutradara : Ryo Tanaka 
Penulis : Mamare Arai (manga), Tsutomu Kuroiwa 
Negara : Jepang 
Bahasa : Jepang 
Ditayangkan di : Fuji TV / VIU 
Periode Tayang : 16 Juli - 24 September 2020

Pemain :
Satomi Ishihara sebagai Midori Aoi 
Kei Tanaka sebagai Shogo Seno 
Nanase Nishino sebagai Kurumi Aihara 
Ryo Narita sebagai Ryo Onozuka 
dll

PLOT / SINOPSIS

"Unsung Cinderella : Midori, The Hospital Pharmacist" ini menceritakan tentang Midori Aoi yang bekerja sebagai apoteker di sebuah rumah sakit selama delapan tahun terakhir. Aoi menjalani pekerjaannya dengan sangat serius. Dia tidak mau main-main bahkan sembarangan ketika akan memberikan obat kepada pasien. Dia selalu memastikan obat yang diberikannya sesuai dan mampu membantu penyembuhan pasien dari sakit yang dideritanya.

Hal itu disebabkan karena Aoi sebagai seorang apoteker memiliki keyakinan jika obat yang dikonsumsi seorang pasien berhubungan dengan kehidupan sehari-hatinya. Oleh sebab itu, sebagai seorang apoteker dia pun harus mengetahui bagaimana kehidupan dan kegiatan sehari-hari pasien yang akan diberinya obat.

Aoi dengan sabar dia mendampingi dan menghadapi beragam pasien dari macam-macam latar belakang, baik dari usia, jenis kelamin, status, kondisi ekonomi sosial, dan yang terpenting adalah kondisi penyakit yang diderita. Jika pasien masih dalam masa perawatan di rumah sakit, Aoi akan memastikan para pasien di bawah pengawasannya mengonsumsi obat dengan tepat. Tepat waktu, tepat dosis, dan taat instruksi.


Akibat prinsiap yang dipegangnya itu, Aoi menghabiskan waktunya lebih banyak dengan pasien-pasiennya dibanding apoteker lainnya. Hal itu menyebabkan Aoi juga sering mendapat kritikan dari rekan sejawatnya karena tindakannya yang terlalu memperhatikan pasien yang akan diberinya obat itu membuat dia seringkali harus meninggalkan bagian instalasi farmasi tempat para apoteker mengepak obat sesuai resep yang diberikan yang mana saat itu kondisinya juga sangat kekurangan jumlah pegawai. 

Kebiasaan Aoi yang selalu teliti dan memperhatikan kondisi pasiennya hingga ke hal-hal yang paling detail dan juga sepele, kerapkali membuatnya tidak hanya 'merepotkan' teman sesama apotekernya tetapi juga 'bermasalah' dengan dokter. Sebagai seorang apoteker, meski memahami seluk beluk obat, namun orang yang berhak dan sah untuk meresepkan (memberikan) obat kepada pasien adalah dokter. Tanpa resep atau persetujuan dokter, apoteker tidak bisa memberikan obat kepada siapa pun.

Lantas, kira-kira gimana ya perjalanan apoteker Midori Aoi selanjutnya?
Apakah pekerjaannya akan berjalan lancar?
Apakah dia akan tetap memegang teguh pendiriannya ketika ada pasien yang sulit untuk dipahami? Kerika dokter-dokter banyak mengkritik kerjanya yang terlalu 'sok tahu'? Atau ketika instalasi farmasi harus mengalami badai, kehilangan orang-orang yang penting dalam keberlangsungan divisi mereka?

Satomi Ishihara sebagai Midori Aoi

KESAN

Well..... pas dan setelah nonton drama ini tuh speechless!
Karena gak biasa-biasanya drama yang ngambil setting kesehatan tuh ngebahas tentang apoteker. Kebanyakan pasti bahas dokter. Jadi ketika pertama kali tahu ini lewat adik kelasku, Nisa yang kebetulan kerja jadi apoteker juga, aku jadi penasaran dan tertarik buat nonton.

Apalagi selama ini yang ada di pikiran tentang apoteker itu cuma orang yang bertugas mantau dan ngasih obat di instalasi obat (kalau di rumah sakit) dan apotek. Jadi waktu tahu drama ini, udah kebayang-bayang kali-kali aja ada pengetahuan dan ilmu baru yang berhubungan sama dunia apoteker.

Dan bener aja, begitu lihat drama ini pemikiran tentang dunia apoteker langsung kebuka seluas-luasnya.
Apoteker rumah sakit yang ternyata harus kerja keras karena buat nge-pack ratusan bahkan ribuan obat buat pasien sesuai resep yang sudah diberikan dokter tiap harinya. Ngepack-nya pun harus bener-bener teliti karena jumlah dan dosisnya harus sesuai dengan resep yang tertera. Gak boleh meleset!

Belum lagi kalau ternyata dokternya meleng, salah nulisin jenis atau dosis obatnya. Apoteker wajib konsultasi dan bilang dulu ke si dokter yang bersangkutan untuk izin ngubah jumlah/dosis/jenis obat ke yang lebih sesuai. Dan itu iyaaa kalau si dokter bisa langsung nerima, kalau enggak? Ya harus berani debat dan banyak-banyak sabar aja. Hufft!



Selain itu, apoteker (terutama di rumah sakit) ternyata gak cuma bertugas ngeresep dan ngasih obat obat aja ke pasien tapi juga harus ngasih edukasi, pemahaman ke pasien tentang tata laksana minum obat yang baik dan benar sesuai dengan dosis dan waktu yang sudah ditentukan.

Kalau pas ngadepin pasien yang nurut sih enak. Tapi kalau pas pasiennya ngeyelan dan semaunya sendiri? Wah asli sih bikin pening! Dan itu lagi-lagi tugas apoteker, yang harus dengan sabar, ramah, dan ceria ngasih pemahaman ke pasien untuk mengonsumsi obat dengan petunjuk yang benar. Karena kalau sampe salah, bisa-bisa nyawa taruhannya.

"Jadi begini, Bu untuk petunjuk minum obatnya..."

Tapi gak melulu tentang kisah struggle-nya apoteker yang disajiin di drama ini. Tapi juga tentang gimana perasaan dan pola pikir pasien dan juga keluarganya ketika harus melawan suatu penyakit dan menentukan metode pengobatan dan obat yang diterima untuk dikonsumsinya. Yups, dari drama ini jika pasien memiliki informasi dan pengetahuan yang cukup ternyata pasien juga berhak untuk menentukan metode pengobatannya, yang tentunya sesuai arahan/masukan dari dokter atau apoteker yang mendampinginya.
Maka dari itu pasien perlu terbuka ke apoteker dan juga dokter untuk bisa menentukan pengobatan yang sesuai untuk dia terima.

Satu cerita yang ngebuat aku mewek waktu liat drama ini adalah saat nyeritain salah satu istri apoteker senior yang mengidap kanker. Demi kesembuhan, sang istri sudah pernah dirawat di rumah sakit, tapi kemudian dia meminta pulang untuk dirawat di rumah aja. Menjelang hari ulang tahun pernikahan mereka, sang suami sudah mempersiapkan pertunjukan spesial, namun sayang penyakit sang istri kambuh dan harus segera mendapatkan penanganan. Pilihannya diberi obat anti kanker dan anti nyeri dengan dosis kuat (aku lupa detail obatnya) yang efeknya membuat sang istri tenang namun kehilangan seluruh kesadarannya, atau hanya pereda nyeri biasa yang hanya sementara tapi sang istri masih sadar dan melihat dia.

Awalnya sang suami memilih untuk memberikan istrinya pereda nyeri biasa demi mengabulkan permintaan istrinya yang ingin melihat pertunjukkan spesialnya. Namun ternyata....

Huhuhuu...
Udahlah...
Kalian liat aja sendiri..... :'((

Salah satu scene yang bikin mo mewek... :'((

Drama ini memang sangat tipikal drama Jepang yang kalau udah fokus sama satu hal, fokus membahas itu aja. 

Jadi di sepanjang 11 episode kita bakalan disuguhi sama lika-liku kehidupan rumah sakit, dokter, pasien, obat, dan tentunya apoteker. Minim banget pembahasan mengenai romance antar pemainnya. Meski penonton nih udah digiring buat gemes-gemes penasaran sama hubungan antara Midori Aoi, Shogo Seno, dan Ryo Onozuka.

Shogo Seno sebagai seniornya Aoi, yang mesti disiplin dan agak galak sama Aoi tapi diem-diem tiap ngeliat Aoi selalu beda. Bahkan ketika cewek itu kena kasus dan bermasalah, meski dia gak secara terang-terangan membantu tapi dia pasti ngebantuin. Begitu juga sebaliknya. Aoi kayak respect dan seperti diam-diam suka sama Seno.

Di lain pihak ada Onozuka si apoteker swasta yang awalnya benci sama Aoi karena sikapnya yang perfeksionis, lama-lama jadi kagum dan bahkan rela belajar lagi untuk pindah pekerjaan menjadi apoteker rumah sakit, seperti Aoi dan Seno. Onozuka pun sering kedapetan makan bareng sama Aoi di kedai makan langganan mereka. Dan secara gak sadar pun selalu mau dan terlibat ketika Aoi membutuhkan pertolongan.

Tapi ternyataaaaa kisah cinta-cintaan mereka ini gak digarap dan diceritain secara gamblang dan terbuka, sodara-sodara sekalian.... membuat penonton akhirnya cuma bisa mengira-ngira gimana hubungan mereka-mereka sebenernya. Aoi sama Seno apa Aoi sama Onozuka atau malah gak sama siapa-siapa?



Untuk urusan pemain atau cast dan kualitas acting, Ishihara Satomi emang udah gak perlu diragukan lagi. Dia udah malang melintang di dunia per-doramaan Jepang. Meski aku gak banyak nonton drama dia, tapi acting dia sebagai Midori Aoi sang apoteker yang harus berurusan sama obat bener-bener keren!

Kei Tanaka sebagai Shogo Seno juga bener-bener keren. Sikapnya yang tsundere alias pura-pura cuek tapi ternyata perhatian, bikin gemes serasa mau jatuh cinta aja sama dia. Hehehee...

Begitu juga buat pemeran-pemeran lainnya. Top markotop lah semuanya!
Bikin gemas waktu nonton.

Eh aku baru inget, kalau Ishihara Satomi dan Kei Tanaka pernah main bareng di drama From Five to Nine.

Di drama From Five to Nine, Ishihara Satomi berperan sebagai guru les Bahasa Inggris yang jatuh cinta sama biksu yang diperanin sama Yamashita Tomohisa a.k.a Yamapi. Sementara Kei Tanaka berperan sebagai atasan Ishihara Satomi yang jatuh cinta pada cewek itu tapi lebih milih untuk ikhlas dan mengalah supaya cewek itu mendapat apa yang membuatnya bahagia.

(Review tentang drama From Five to Nine bisa dibaca DISINI)



Akhir kata, dari sekian banyak hal dan kesan yang kudapat setelah nonton drama ini... aku merekomendasikan kalian untuk ikutan nonton drama ini.

Karena yaa selain dapat hiburan, kalian juga bakal dapat informasi dan pengetahuan baru dari dunia kesehatan, khususnya dunia apoteker.

Durasi episodenya yang cuma 11 episode dan meski berkonsep drama seri, gak harus ngebuat kalian nonton urut tiap episode-nya kok. Cuma akan lebih afdol kalau nonton urut sesuai episodenya. Karena meski tiap episode konfliknya beda-beda dan selesai di satu episode itu, tapi benang merah cerita yang ada dari awal sampe akhir episode ngebuat drama ini harus disimak dengan benar alur kisahnya.

Buat yang penasaran pengen liat drama ini, kalian bisa liat di VIU. Disana episodenya udah lengkap tinggal ditonton aja. Hanya saja, bagi yang VIU-nya gratisan alias nggak premium, kayaknya belum bisa nonton. Karena di VIU status drama ini masih premium.

Tapi psssttt..... drama ini ternyata bisa ditonton di grup FB. Search aja pake keyword "Unsung Cinderella sub indo" insya allah udah bisa ketemu.... :D

Oke all...
Cukup sekian dulu review dari aku.
Sampai ketemu di review selanjutnya.....

Selamat menonton..... :)))









Source foto dari : 
Unsung Cinderella official site.
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Assalamualaikuuummm.....

Apa kabar mantemans blogger?

Sudah sangat amat lama nih yaaa kita tidak berjumpa.... :D
Mohon maaf lahir dan batin yaa....
Mumpung masih dalam suasana Hari Raya Idulfitri juga kaan...
Hehehee....

Mumpung ada sedikit waktu senggang dan sedikit keajaiban bisa menyelesaikan sebuah tulisan di blog ini.... maka tanpa banyak penjelasan dan kata, mari kita langsung masuk aja ke inti pembahasan.... :D

Nah, di tulisan lali ini kita aku mau ngebahas tentang salah satu drama Korea yang baru aja selesai aku tonton sekitaran dua bulan yang lalu... :)

Judulnya He is Psychometric.
Ini nih ulasannya.... :)


Judul : Saikometeuri Geunyeoseok / He is Psychometric
Genre : Fantasy television, Thriller, Mystery, Romantic comedy
Jenis : Drama Seri
Jumlah Episode : 16 episode
Director : Kim Byung Soo
Penulis Naskah : Yang Jin-A
Ditayangkan di : tvN
Periode Tayang : 11 Maret - 30 April 2019
Negara : Korea Selatan
Bahasa : Korea

Pemain :
Park Jinyoung sebagai Lee An
Shin Ye Eun sebagai Yoon Jae In
Kim Kwon sebagai Kang Seung Mo
Kim Dasom sebagai Eun Ji Soo
dan lain-lain......

PLOT / SINOPSIS

Drama ini menceritakan tentang seorang cowok bernama Lee An yang punya semacam kelebihan bisa membaca kenangan seseorang ketika dia menyentuh bagian tubuhnya. Kemampuan itu sempet bikin dia parno buat bersentuhan sama orang. Makanya kemana-mana dia selalu pake baju lengan panjang yang dirangkep sama jaket.

Tapi dengan kemampuan itu, Lee An juga jadi punya obsesi buat bisa jadi polisi. Dengan sok pede, dia yakin bisa dengan mudah mecahin kasus pembunuhan atau yang sebagainya hanya dengan megang mayat korban yang biasanya disimpen di tempat khusus otopsi. Maka dari itu dia demen banget ngegangguin Eun Ji Soo yang udah dia anggep seperti kakaknya sendiri, yang kerja sebagai detektif buat izinin dia ikut pas otopsi buat megang mayat. Wkwkwkkk....

Sayangnya, obsesi Lee An terhadap mayat-otopsi-polisi-dan izin ilegal dari Eun Ji Soo kerap ditentang sama Kang Seung Moo. Cowok berekspresi dingin yang udah dianggap kakak kandung sama Lee An karena udah ngerawat dia dari kecil setelah dia ditinggal meninggal sama ayah dan ibunya akibat kecelakaan-kebakaran apartemen tempat dia tinggal dulu.



Hari-hari Lee An kemudian berubah setelah bertemu dengan Yoon Jae In. Seorang murid pindahan yang cerdas namun misterius. Mereka berdua bahkan sempat terlibat kasus menghebohkan di sekolah yang sampai melibatkan guru mereka dan hampir saja membongkar rahasia terbesar teman kecil Jae In.

Karena gak terima kebusukannya terbongkar, si guru kemudian berusaha buat nyelakain Jae In. Selain berusaha nyelakain dia juga membongkar rahasia terbesar Jae In. Dia menuliskan bahwa Yoon Jae In adalah anak dari seorang pembunuh di area dinding sekolah.

Akibat kasus itu, Yoon Jae In menghilang. Lee An yang sebenarnya sudah mulai cukup nyaman bisa berteman dengan Jae In meski dia menyimpan banyak rahasia jadi kehilangan teman.

Tapi dua tahun kemudian mereka bertemu lagi. Dengan kondisi Yoon Jae In sudah bekerja di kepolisian menjadi seorang opsir.

Pertemua kedua mereka itu kemudian justru membawa mereka ke berbagai kasus yang pada akhirnya bermuara pada kasus yang melibatkan masa lalu mereka.

Masa lalu yang membuat Lee An kehilangan kedua orang tuanya sekaligus kasus yang menyebabkan Jae In dicap sebagai anak pembunuh.

Jadi, apakah mereka akan berhasil mengungkap dan menangkap pelaku sebenarnya dari kasus yang melibatkan keduanya?
Dan apakah mereka juga bisa berdamai dengan menerima keadaan ketika pada akhirnya kebenaran terungkap tetapi justru tidak sesuai dengan harapan mereka?


KESAN

Awal nonton drama ini tuh bingung. Jelaaasssss........

Karena di pembuka drama udah langsung disuguhin sama ketegangan antara bapak-bapak polisi dan buibuk kompleks apartemen yang mempermasalahkan tentang izin jalan buat tim pemadam kebakaran (damkar) ke area kompleks apartemen. Sebenarnya ini himbauan tindakan preventif dari si pak polisi kali-kali aja mendadak ada kebakaran di wilayah apartemen jadi tim damkar bisa dapat akses cepet. Tapi si buibu kompleks malah nolak.

Dari situ aku sudah mencium bakal ada kasus niihh...

Dan bener aja, tiba-tiba ada muncul kasus-kasus yang berakhir dengan ledakan yang disertai kebakaran di apartemen tersebut. Korbannya pun banyak banget.

Setelah itu, kita malah langsung ditarik ke masa sekarang yang nunjukin anak SMA lagi main-main di tempat otopsi mayat. Hyaaaaaa....... makin-makin dah bikin penasaran apa hubungannya kasus sebelumnya sama kondisi yang sekarang itu. Hehee...

Tapi ya namanya episode pembuka jelas masih perkenalan kondisi sekaligus perkenalan tokoh.

Untuk alur, drama ini menganut sistem alur maju mundur. Jadi buat kalian yang nonton harus siap-siap sama beberapa detail informasi yang mungkin aja jadi clue pemecahan masalah yang lagi dibahas. Atau adanya hubungan langsung dan tidak langsung antara yang terjadi di masa sekarang dan di masa lalu (flashback).

Alasan kenapa Lee An bisa psikometri kemudian kenapa dia sepertinya harus banget membantu Jae In. Disisi lain ada Detektif Kang Seung Mo, seseorang yang sangat disayang oleh Lee An tapi penuh dengan rahasia karena dia adalah satu-satunya orang yang memorinya gak bisa dibaca sama Lee An. Dia obsesi banget pengen menyelesaikan kasus-kasus yang berhubungan dengan kasus kebakaran apartemen tempatnya tinggal dulu.

Buat yang suka sama genre misteri, cocok banget lah buat ngikutin drama ini. Meski konfliknya gak seberat drama misteri lain kayak sebut aja Signal atau Voice yang lagi-lagi naik daun, drama ini cukup bisa buat penasaran dan mengernyitkan dahi. Kita diajak mikir banget! Di sepanjang episode dramanya kita diajakin buat nebak dan berspekulasi kira-kira bakal seperti apa kemajuan kasusnya, siapa tersangka sebenarnya, gimana dia melakukan kejahatannya, dan efek apa yang diakibatin sama kejadian itu.

Dan kejutannya, di menjelang episode-episode akhir kita malah disuguhi sebuah kenyataan atau kalau becandaanku sama temen-temen di grup yang juga suka nonton drama ini adalah 'sebuah plot twist' dimana ada sesuatu yang tidak terduga dan tidak diinginkan penonton malah harus terjadi.

Huhuhuuu.......



Untuk cast, meski dua pemeran utamanya Jinyoung dan Ye Eun baru sekali ini dipasangin dan baru kali ini juga dapat peran jadi pemeran utama, tapi acting mereka gak bisa dianggap remeh.

Jinyoung yang sebelum-sebelumnya sering dapat kritik karena actingnya mungkin masih agak terlalu flat, di drama ini dia bisa nunjukin dan eksplor bermacem-macem ekspresi. Dari usil, ngeselin, romantis, bahkan sedih! Aku jadi ikutan mewek pas liat actingnya Jinyoung pas di episode 13-14. Huhuuu... sedihhh baattss.... :'((

Sementara Ye Eun yang naik daun karena web drama A-Teen, actingnya juga oke lah. Disisi lain cantik dan cute-nya dia, plus kemistri yang dia bangun sama Jinyoung tuh unyuu banget berdua tuh! Adegan romantis yang melibatkan mereka berdua khas remaja-remaja menuju dewasa awal yang agak-agak malu-malu tapi pengen digass aja tapi takut kebablasan akhirnya gak jadi, bisa dieksekusi dengan gemes dan gak over. Bikin para penonton gemes dan auto ngeship mereka.
*yaa di ship aja gakpapa kayaknya.... se agensi ini... :p*


Selain para pemeran utama yang menarik perhatian, para pemeran pendukungnya pun juga sangat menarik perhatian. Jaksa Kang Seung Mo yang ganteng, tapi auranya dingin dan penuh dengan kemisteriusan bikin penonton penasaran. Nih mas-mas sebenernya gimana siihh?? Dia baik apa kagak siihhh...??? Kok dia bisa jadi kakak asuhnya Lee An. Dan sebenernya dia suka juga sama Detektif Eun Ji Soo juga gak siihh..?? Eaaa.....

Jaksa Kang ini emang gebetannya Detektif Eun Ji Soo. Udah lama dan udah berkali-kali Detektif Eun bilang suka sama Jaksa Kang, tapi berkali-kali itu juga dia ditolak. *sedih*. Tapiii... meski ditolak, dia tetep baik dan agak-agak merhatiin Detektif Eun gituu... duhhh mas yaa toloong!!!

Hmmm... siapa yang gak ambyar ditatap macem begini?

Kemistri antara dua pemain ini juga gemesin. Karena yang satu keliatan banget sukanya sementara yang satunya mati-matian nolak, jadinya kayak Tom and Jerry gitu. Saling kejar-kejaran dan ini bikin gemes para penonton. Sehingga couple ini juga punya pendukung massanya sendiri.

Tapi di menjelang akhir drama, akhirnya semuanya terjawaaaabbbbb....

Pengorbanan cinta Detektif Eun dan alasan Jaksa Kang nolak-nolak cintanya....

AKU TUH SEDIH KALAU NGINGET ITU LAGI!!


Dan yaaa karena genre drama ini adalah mystery-thriller-romance maka yaa sudah dipastikan ada adegan-adegan yang bikin deg-degan.

Disini kita bisa ngelihat bagaimana para polisi dan juga jaksa bekerja untuk mengungkap kasus.

Dan yang utama adalah gimana usaha Lee An buat memaksimalkan kemampuannya untuk pada akhirnya mengungkap kasus kebakaran apartemen tempat masa kecilnya tinggal.

Sementara itu, kalau dari segi original soundtrack, aku cuma kecantol sama OST part 1-nya doang yang dinyanyiin sama Jus2 (sub-unitnya GOT7 yang terdiri atas JB dan Yugyeom). Sementara OST-nya yang lain gak ada yg narik perhatianku. Gak tau kenapaa....
Apakah aku terlalu fokus sama alur cerita dramanya jadi gak merhatiin lagu-lagu latarnyaa...???

Dan ini entah emang sengaja juga atau enggak, tapi dipilihnya Jus2 buat ngisi soundtrack kayak semacam sinyal saling mendukungnya member GOT7. Yapsss... Jinyoung si pemeran utama pria di drama ini adalah salah satu anggota GOT7 juga.

Aku suka sih lagunyaa...
Coba cek deh... :)



Hmmm....
Setelah ditelaah lagi, kayaknya udah cukup panjang aku ceritanya.
Tapi yaa monmaap kalau reviewnya kurang memuaskan atau gimanaa....

Nah, kalau kalian tertarik mau nonton, bisa deh melipir ke situs streaming drama terpercaya... :)
Insya allah gak akan kecewa...
Hehee...

Selamat menonton.... :))
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Setelah baca kabar kalau Om Takuya Kimura bakal main drama lagi di tahun 2017 mendatang dan ditambah bakal main bareng lagi sama Yuko Takeuchi setelah 13 tahun gak pernah main bareng lagi, mendadak aku pengen flashback nonton drama mereka berdua dan nulisin reviewnya disini. Hehee..

Jadi yuk disimak... :)


Judul : Pride
Genre : Sport, Drama, Romance
Director : Hideki Hirai, Kensaku Sawada, Isamu Nakae
Penulis Naskah : Shinji Nojima
Jenis : Drama Seri
Jumlah Episode : 11 episode
Periode Tayang : 12 Januari 2004 - 22 Maret 2004
Ditayangkan di : Fuji TV
Negara : Jepang
Bahasa : Jepang

Pemain :
Takuya Kimura sebagai Halu Satonaka
Yuko Takeuchi sebagai Aki Murase
Koichi Sato sebagai Yuichiro Hyodo
Kenji Sakaguchi sebagai Yamato Hotta
dan lain-lain.


PLOT

Drama ini menceritakan tentang Halu Satonaka kapten klub Ice Hokey Blue Scorpion. Baginya Ice Hokey adalah segalanya, Ice Hokey adalah hidupnya, gak ada yang lebih penting dan serius dibanding Ice Hokey bahkan perempuan sekali pun. Bagi Halu, memiliki hubungan dengan seorang perempuan hanyalah sebuah permainan yang bisa sewaktu-waktu berakhir.

Suatu ketika Halu harus dihadapkan pada kenyataan dimana ia harus kehilangan pelatih sekaligus orang yang sangat dihormati dan berjasa dalam hidupnya. Dalam masa-masa kehilangan itu, Halu bertemu dengan Aki seorang perempuan yang sedang menunggu kekasihnya kembali dari luar negeri.

Keberadaan Coach Anzai kemudian digantikan oleh Coach Hyodo yang metode kepelatihannya sangat berbeda dengan Coach Anzai. Bagi Halu, keberadaan Coach Anzai dan juga metode berlatihnya tidak boleh digantikan oleh siapapun. Dengan arogan, Halu menolak keberadaan Coach Hyodo.

Setelah pemakaman Coach Anzai, Halu yang seperti kehilangan semangat hidup mendadak muncul di depan rumah Aki dengan kondisi basah kuyup dan demam. Meskipun dengan sedikit terpaksa, Aki mempersilahkan Halu untuk masuk ke rumahnya dan merawat Halu. Keeskokan harinya, di jembatan tempat Aki biasa menunggu kedatangan kekasihnya, Halu menawarkan sebuah kesepakatan : ia dan Aki menjalani hubungan 'berpacaran sementara' sampai kekasih Aki datang. Hubungan 'berpacaran sementara' yang ditawarkan Halu ini tidak boleh melibatkan perasaan bisa sewaktu-waktu bisa berakhir, seperti sebuah permainan atau game.

Entah darimana kesepakatan 'berpacaran sementara' itu muncul di benak Halu. Tapi kesepakatan itu membawa Halu kembali pada Hockey, dan menghadapi Coach Hyodo.

Nah, bagaimana kelanjutan kisah mereka berdua?
Makanya nonton deeh.... :D



"If you want to be an iceman, you shouldn't seriously fall in love with any woman"

KESAN 

Selama dan abis nonton drama ini tuh rasanya pengen guling-guling banget. Gak tau kenapa. Mungkin karena kebawa sama alur ceritanya yang seru.

Di drama ini tuh kita diajak banget untuk ngeliat gimana perjuangan seorang atlet Hockey. Terutama pada sosok Halu yang komitmen banget sama apa yang dijalaninya. Gak peduli apa yang akan terjadi.
Meskipun Hockey gak seterkenal baseball atau sepakbola *di Jepang*.

Selama nonton juga kita sering diajak buat ngeliat dan ngerasain tensi tinggi permainan Hockey yang kalau kata Aki "penuh darah dan kesakitan". Kita dibuat tegang dengan sruduk-srudukan dan ndelosor-ndelosornya para pemain Hockey saat mereka bertanding. Meskipun sebenernya Hockey tuh menurutku bukan olahraga yang harus melibatkan kekerasan fisik, tapi ternyata ya melibatkan kekerasan fisik juga gitu deeehhh. Maka gak heran Aki nyebutnya "penuh darah dan kesakitan".

Ditambah dengan backsound dan OST dari lagunya Queen yang judulnya I was Born to You itu jadi makin emosional dan greget banget waktu ngikutin dramanya. Bikin deg-degan gimana gituuu.... merinding-merinding disko gitu deh.... hahahaa.....

Tim Blue Scorpion

Tapi nonton drama ini gak melulu disuguhi tegangnya permainan Hockey aja. Kita juga diajak buat melting dan gemes sama kisah cintanya Halu sama Aki. Sebenernya dari awal, aku udah bisa nebak kalau di akhir cerita drama ini nanti si dua pemeran utama itu bakal saling suka dan jadian, tapi proses ke akhirnya gimana Halu dan Aki bisa jadian itu yang bikin penasaran. Apalagi nanti Aki juga harus menghadapi lagi (mantan) pacarnya yang ditunggu-tunggu dan gak pernah muncul tapi tiba-tiba muncul lagi.

Di drama ini juga kita dikasih liat tentang bagaimana penting dan eratnya persahabatan antara Halu dan teman-teman se-klubnya, juga persahabatan antara Halu dan Yamato Hotta. Yamato ini juga yang nantinya akan jadi salah satu orang yang berperan penting dalam menjembatani hubungan antara Halu dan Aki.

Selain bersama Yamato, Halu yang berwatak keras diam-diam membantu juniornya yang bernama Makoto untuk bisa menjadi pemain Hockey yang baik. Makoto yang memiliki kebiasaan suka minum alkohol dan merokok, 'dihancurkan' habis-habisan oleh Halu ketika Makoto mendapat surat peringatan oleh pengurus klub. Asli waktu liat episode yang ini, aku sebel abis sama Halu. Kupikir Halu bakal ngebela Makoto di depan asisten pelatih dan juga pelatih Hyodo yang mengeluarkan surat peringatan karena Halu benci sama pelatih Hyodo, taunya Halu malah ngabisin Makoto. -_-

Asli lah, nonton drama ini tuh nano-nano. Kalian harus buktiin sendiri!!

Aki dan Halu di awal kesepakatan mereka.

Selain emang plot cerita yang seru banget, drama ini juga didukung sama pemain-pemain dengan acting yang superb! Terutama si pemeran utamanya yaitu Takuya Kimura.

Takuya Kimura gak pernah gagal buat meranin suatu peran. Dia selalu totalitas dan keren abiss saat memerankan suatu peran. Begitu pun di "Pride" ini, Takuya Kimura sukses banget memerankan tokoh Halu yang cool, keren, misterius, idolable *apasiiihh* dan sedikit ambisius tapi ternyata rapuh dan kesepian di dalam diri dan perasaanya. Bikin pengen karungin trus bawa pulang.. #eh.

Acting Takuya Kimura pas main hockey juga unchhh keren banget. Berkesan kayak dia emang udah jadi pemain hockey profesional. Gak salah, pasca drama ini dan beberapa drama lainnya dia ada orang-orang yang terinspirasi dan berhasil sukses dalam bidang karir seperti yang diperankan oleh Takuya Kimura.

[Baca juga : Inspiring Takuya Kimura]

Dan salah satu line atau dialog yang paling khas adalah "Maybe" dan "Must be" yang diucapin Halu.

Dan satu scene yang paling terkenal dan memorable adalah scene memegang dada kanan sambil menundukkan kepala yang sering banget dilakuin Halu yang akhirnya diikutin sama semua teman se-klubnya dan juga semua penonton. (posenya mirip kalau kita lagi mengheningkan cipta atau lagi hormat bendera gitu).

Most memorable scene!

Buat drama ini, aku ngasih 8 poin dari 10 poin laah....

Yuk nonton yuk. 11 episode gak bakal kerasa dan gak bakal bosen kok diliatnya... :D

Dan meskipun drama ini tuh udah terhitung drama lama bangeeettt. Tapi masih cucok dan asik buat ditonton kok. Meski yaa kesan agak-agak jadul gimana gitu kerasa, kayak jadulnya mobil dan HP yang dipake sama Halu, tapi kalau secara cerita drama ini dijamin gak akan mengecewakan. :D
Share
Tweet
Pin
Share
6 comments
Older Posts

About Me


Hai!! Namaku Fitrotul Aini.
Tapi panggil saja aku Fitri.
Hanya 'part time personal blogger' tapi 'full time dreamer'.
 Bisa klik DISINI untuk tahu tentang aku dan blog ini yang selengkapnya.

Terima kasih sudah mengunjungi blogku ini.
Enjoy your reading.. :)

Contact me on : 
fitrotulaini1@gmail.com
or
Find me on :

Pengunjung

Teman-Teman

Blog Archive

  • ▼  2024 (1)
    • ▼  Maret (1)
      • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempela...
  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (8)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2016 (52)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (17)
    • ►  Februari (12)
  • ►  2015 (42)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (6)
  • ►  2014 (27)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (13)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
  • ►  2012 (46)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2011 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (8)
    • ►  Desember (8)
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular

  • [REVIEW] LAKI-LAKI KE-42 : Lika-liku Pertemuan Belahan Jiwa
    Judul : Laki-laki ke-42 Penulis : Atalia Praratya Penerbit : Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2021 ISBN : 9786020641065 Tebal ...
  • [REVIEW] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Mempelajari Makna Hidup dari Sebuah Toko Kelontong
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Keajaiban Toko Kelontong Namiya  Penulis : Keigo Higashino  Alih Bahasa : Faira Ammeda  Penerbit : Penerbit Gramed...
  • [REVIEW] The Red Sleeve : Kisah Cinta Sejati Sang Raja
    "Ada banyak wanita di dunia. Banyak yang berasal dari keluarga hebat yang berpendidikan tinggi dan memiliki karakter yang baik. Mereka ...
  • [REVIEW] Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang : Upaya Berdamai dengan Luka dan Trauma
    IDENTITAS BUKU :  Judul : Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang  Penulis : Wisnu Suryaning Adji  Penerbit : Penerbit Bentang (PT Bentang Pu...
  • Hello Again, 31 January
    Sesuai judul, "Hello Again, 31 January" Sedikit enggak nyangka bakal nyampe di hari ini, di usia ini, dan di kondisi ini, yang seb...

Member

Member

Member

Emak2Blogger

Member

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose