[REVIEW] PRIDE (Japanese Drama) : Tentang Sebuah 'Kebanggan'

by - Rabu, November 30, 2016

Setelah baca kabar kalau Om Takuya Kimura bakal main drama lagi di tahun 2017 mendatang dan ditambah bakal main bareng lagi sama Yuko Takeuchi setelah 13 tahun gak pernah main bareng lagi, mendadak aku pengen flashback nonton drama mereka berdua dan nulisin reviewnya disini. Hehee..

Jadi yuk disimak... :)


Judul : Pride
Genre : Sport, Drama, Romance
Director : Hideki Hirai, Kensaku Sawada, Isamu Nakae
Penulis Naskah : Shinji Nojima
Jenis : Drama Seri
Jumlah Episode : 11 episode
Periode Tayang : 12 Januari 2004 - 22 Maret 2004
Ditayangkan di : Fuji TV
Negara : Jepang
Bahasa : Jepang

Pemain :
Takuya Kimura sebagai Halu Satonaka
Yuko Takeuchi sebagai Aki Murase
Koichi Sato sebagai Yuichiro Hyodo
Kenji Sakaguchi sebagai Yamato Hotta
dan lain-lain.


PLOT

Drama ini menceritakan tentang Halu Satonaka kapten klub Ice Hokey Blue Scorpion. Baginya Ice Hokey adalah segalanya, Ice Hokey adalah hidupnya, gak ada yang lebih penting dan serius dibanding Ice Hokey bahkan perempuan sekali pun. Bagi Halu, memiliki hubungan dengan seorang perempuan hanyalah sebuah permainan yang bisa sewaktu-waktu berakhir.

Suatu ketika Halu harus dihadapkan pada kenyataan dimana ia harus kehilangan pelatih sekaligus orang yang sangat dihormati dan berjasa dalam hidupnya. Dalam masa-masa kehilangan itu, Halu bertemu dengan Aki seorang perempuan yang sedang menunggu kekasihnya kembali dari luar negeri.

Keberadaan Coach Anzai kemudian digantikan oleh Coach Hyodo yang metode kepelatihannya sangat berbeda dengan Coach Anzai. Bagi Halu, keberadaan Coach Anzai dan juga metode berlatihnya tidak boleh digantikan oleh siapapun. Dengan arogan, Halu menolak keberadaan Coach Hyodo.

Setelah pemakaman Coach Anzai, Halu yang seperti kehilangan semangat hidup mendadak muncul di depan rumah Aki dengan kondisi basah kuyup dan demam. Meskipun dengan sedikit terpaksa, Aki mempersilahkan Halu untuk masuk ke rumahnya dan merawat Halu. Keeskokan harinya, di jembatan tempat Aki biasa menunggu kedatangan kekasihnya, Halu menawarkan sebuah kesepakatan : ia dan Aki menjalani hubungan 'berpacaran sementara' sampai kekasih Aki datang. Hubungan 'berpacaran sementara' yang ditawarkan Halu ini tidak boleh melibatkan perasaan bisa sewaktu-waktu bisa berakhir, seperti sebuah permainan atau game.

Entah darimana kesepakatan 'berpacaran sementara' itu muncul di benak Halu. Tapi kesepakatan itu membawa Halu kembali pada Hockey, dan menghadapi Coach Hyodo.

Nah, bagaimana kelanjutan kisah mereka berdua?
Makanya nonton deeh.... :D



"If you want to be an iceman, you shouldn't seriously fall in love with any woman"

KESAN 

Selama dan abis nonton drama ini tuh rasanya pengen guling-guling banget. Gak tau kenapa. Mungkin karena kebawa sama alur ceritanya yang seru.

Di drama ini tuh kita diajak banget untuk ngeliat gimana perjuangan seorang atlet Hockey. Terutama pada sosok Halu yang komitmen banget sama apa yang dijalaninya. Gak peduli apa yang akan terjadi.
Meskipun Hockey gak seterkenal baseball atau sepakbola *di Jepang*.

Selama nonton juga kita sering diajak buat ngeliat dan ngerasain tensi tinggi permainan Hockey yang kalau kata Aki "penuh darah dan kesakitan". Kita dibuat tegang dengan sruduk-srudukan dan ndelosor-ndelosornya para pemain Hockey saat mereka bertanding. Meskipun sebenernya Hockey tuh menurutku bukan olahraga yang harus melibatkan kekerasan fisik, tapi ternyata ya melibatkan kekerasan fisik juga gitu deeehhh. Maka gak heran Aki nyebutnya "penuh darah dan kesakitan".

Ditambah dengan backsound dan OST dari lagunya Queen yang judulnya I was Born to You itu jadi makin emosional dan greget banget waktu ngikutin dramanya. Bikin deg-degan gimana gituuu.... merinding-merinding disko gitu deh.... hahahaa.....

Tim Blue Scorpion

Tapi nonton drama ini gak melulu disuguhi tegangnya permainan Hockey aja. Kita juga diajak buat melting dan gemes sama kisah cintanya Halu sama Aki. Sebenernya dari awal, aku udah bisa nebak kalau di akhir cerita drama ini nanti si dua pemeran utama itu bakal saling suka dan jadian, tapi proses ke akhirnya gimana Halu dan Aki bisa jadian itu yang bikin penasaran. Apalagi nanti Aki juga harus menghadapi lagi (mantan) pacarnya yang ditunggu-tunggu dan gak pernah muncul tapi tiba-tiba muncul lagi.

Di drama ini juga kita dikasih liat tentang bagaimana penting dan eratnya persahabatan antara Halu dan teman-teman se-klubnya, juga persahabatan antara Halu dan Yamato Hotta. Yamato ini juga yang nantinya akan jadi salah satu orang yang berperan penting dalam menjembatani hubungan antara Halu dan Aki.

Selain bersama Yamato, Halu yang berwatak keras diam-diam membantu juniornya yang bernama Makoto untuk bisa menjadi pemain Hockey yang baik. Makoto yang memiliki kebiasaan suka minum alkohol dan merokok, 'dihancurkan' habis-habisan oleh Halu ketika Makoto mendapat surat peringatan oleh pengurus klub. Asli waktu liat episode yang ini, aku sebel abis sama Halu. Kupikir Halu bakal ngebela Makoto di depan asisten pelatih dan juga pelatih Hyodo yang mengeluarkan surat peringatan karena Halu benci sama pelatih Hyodo, taunya Halu malah ngabisin Makoto. -_-

Asli lah, nonton drama ini tuh nano-nano. Kalian harus buktiin sendiri!!

Aki dan Halu di awal kesepakatan mereka.

Selain emang plot cerita yang seru banget, drama ini juga didukung sama pemain-pemain dengan acting yang superb! Terutama si pemeran utamanya yaitu Takuya Kimura.

Takuya Kimura gak pernah gagal buat meranin suatu peran. Dia selalu totalitas dan keren abiss saat memerankan suatu peran. Begitu pun di "Pride" ini, Takuya Kimura sukses banget memerankan tokoh Halu yang cool, keren, misterius, idolable *apasiiihh* dan sedikit ambisius tapi ternyata rapuh dan kesepian di dalam diri dan perasaanya. Bikin pengen karungin trus bawa pulang.. #eh.

Acting Takuya Kimura pas main hockey juga unchhh keren banget. Berkesan kayak dia emang udah jadi pemain hockey profesional. Gak salah, pasca drama ini dan beberapa drama lainnya dia ada orang-orang yang terinspirasi dan berhasil sukses dalam bidang karir seperti yang diperankan oleh Takuya Kimura.

[Baca juga : Inspiring Takuya Kimura]

Dan salah satu line atau dialog yang paling khas adalah "Maybe" dan "Must be" yang diucapin Halu.

Dan satu scene yang paling terkenal dan memorable adalah scene memegang dada kanan sambil menundukkan kepala yang sering banget dilakuin Halu yang akhirnya diikutin sama semua teman se-klubnya dan juga semua penonton. (posenya mirip kalau kita lagi mengheningkan cipta atau lagi hormat bendera gitu).

Most memorable scene!

Buat drama ini, aku ngasih 8 poin dari 10 poin laah....

Yuk nonton yuk. 11 episode gak bakal kerasa dan gak bakal bosen kok diliatnya... :D

Dan meskipun drama ini tuh udah terhitung drama lama bangeeettt. Tapi masih cucok dan asik buat ditonton kok. Meski yaa kesan agak-agak jadul gimana gitu kerasa, kayak jadulnya mobil dan HP yang dipake sama Halu, tapi kalau secara cerita drama ini dijamin gak akan mengecewakan. :D

You May Also Like

4 comments